Tugas Io
Tugas Io
Disusun Oleh :
Fariana Dwi Maharani (15330020)
DEFINISI
Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan
anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon
imun tubuh terhadap stimulasi rangsang. Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan
menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat
akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat
inflamasi.
Deksametason, seperti kortikosteroid lainnya memiliki efek anti inflamasi dan anti
alergi dengan pencegahan pelepasan histamine. Deksametason merupakan salah satu
kortikosteroid sintetis terampuh. Kemampuannya dalam menaggulangi peradangan dan alergi
kurang lebih sepuluh kali lebih hebat dari pada yang dimiliki prednisone.
SIFAT” BAHAN
Sifat” bahan : Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam aseton, dalam etanol,
dalam dioksan dan dalam metanol; sukar larut dalam kloroform; sangat sukar larut dalam eter.
INDIKASI
Indikasi Dexamethasone
- Alergi (asma, dermatitis atopik, dermatitis kontak, reaksi hipersensitivitas terhadap
obat, rhinitis, serum sickness)
- Penyakit dermatologis seperti dermatitis herpetiformis, eritroderma eksfoliatif,
mikosis fungoides, pemfigus, sindrom Stevens-Johnson
- Penyakit endokrin: insufisiensi adrenokortikal; hiperplasia adrenal, hiperkalsemia
karena kanker dan tiroiditis
- Penyakit gastrointestinal: enteritis dan kolitis ulseratif
- Penyakit hematologis: anemia hemolitik, anemia hipoplastik, idiopathic
thrombocytopenia purpura (ITP) pada dewasa, aplasia sel darah merah,
trombositopenia
- Terapi untuk meningkatkan kualitas hidup (terapi paliatif) pada penderita leukemia
dan limfoma
- Penyakit sistem saraf: eksaserbasi multiple sclerosis (MS), edema sereberal
- Penyakit mata: konjungtivitis, arteritis temporal, uveitis, inflamasi okular
- Penyakit alergi pada telinga seperti otitis eksterna
- Penyakit ginjal: remisi proteinuria pada sindrom nefrotik idiopatik akibat sistemik
lupus eritematosus
- Penyakit pernapasan: Berylliosis, tuberkulosis paru, pneumonia eosinophilia
idiopatik, sarkoidosis
- Penyakit rematik: gout arthritis akut, karditis rheumatik akut, ankylosing spondylitis,
arthritis psoriasis, rheumatoid arthritis, juvenile rheumatoid arthritis,
dermatomyositis, polymyositis, systemic lupus erythematosus (SLE)
- Pencegahan Acute Mountain Sickness (ACE) akut dan High Altitude Cerebral
Edema (HACE)
- Diagnosis sindrom Cushing
- Syok
- Croup (Laringotrakeobronkitis)
- Mual dan muntah pada terapi kemoterapi
MEKNAISME KERJA:
Dexamethasone memiliki efek terhadap metabolisme dan mampu mengubah respon imun.
Dexamethasone memiliki efek anti-inflamasi dengan efek mineralokortikoid yang minimal.
Dexamethasone menekan inflamasi dengan cara,
PENGGUNAAN
1. Pencegahan Acute Mountain Sickness dan High Altitude Cerebral Edema (HACE)
Anak-anak
Dosis: 0,15 mg/kg berat badan, setiap 6 jam
Dewasa
Dosis: 2 mg, setiap 6 jam
Alternatif dosis: sediaan oral 4 mg, setiap 12 jam
4. Untuk Antiinflamasi
Anak-anak
Dosis awal: 0,02-0,3 mg/kg berat badan per hari
Alternatif dosis: sediaan oral 0,6-9 mg/m2 luas permukaan tubuh per hari secara oral
dalam dosis terbagi 3 atau 4.
Dewasa
Dosis awal: sediaan oral 0,75-9 mg, 1 kali sehari
Alternatif dosis: sediaan patenteral dengan pemberian intravena, 0,5-9 mg, setiap 12
jam
5. Untuk Imunosupresi
Anak-anak
Dosis awal: 0,02-0,3 mg/kg per hari
Alternatif dosis: sediaan oral 0,6-9 mg/m2 luas permukaan tubuh per hari, 3 atau 4
dosis terbagi
Dewasa
Dosis awal: sediaan oral 0,75-9 mg, 1 kali sehari
Alternatif dosis: 0,5-9 mg pemberian injeksi intravena atau intramuskular, setiap 12
jam
9. Meningitis
Anak (> 6 minggu)
Dosis: sediaan injeksi intravena 0,15 mg/ke berat badan, setiap 6 jam pada hari ke-2
hingga 4 terapi antibiotik
Sediaan yang digunakan,
Topikal: Krim
DETOKSIFIKASI
Pemberian dexametason juga dapat menimbulkan efek samping, untuk mengurangi efek
samping kortikosteroid adalah dengan melakukan penurunan konsumsi dosis kortikosteroid
secara perlahan-lahan (tapering off). Jika timbul diabetes, diobati dengan diet dan insulin.
Sering penderita yang resisten dengan insulin, namun jarang berkembang menjadi
ketoasidosis. Pada umumnya penderita yang diobati dengan kortikosteroid seharusnya diberi
diet protein tinggi, dan peningkatan pemberian kalium serta rendah natrium seharusnya
digunakan apabila diperlukan.
Penanganan
- Pada kondisi overdosis akut dapat dilakukan induksi muntah dan pembilasan
lambung (gastriclavage).
- Tidak ada antidot khusus, penanganan dilakukan dengan menurunkan terjadinya
gejala yang menggganggu dan mendukung fungsi normal organ vital tubuh seperti
sistem peredaran darah dan pernapasan.
EFEK SAMPING
Overdosis Dexamethasone
Gejala
- Gangguan mental berupa delusi dan halusinasi (psikosis), gelisah, mengantuk,
gangguan pendengaran, gangguan menstruasi, kejang atau lemah otot.
- Kulit kering, terasa panas dan gatal.
- Tekanan darah tinggi, infeksi, mual dan muntah, bengkak pada kaki, dan
osteoporosis.
- Radang lambung, dan refluks asam lambung.
KONTRAINDIKASI
INTERAKSI OBAT
- Amfoterisin-B; Glukosida Digitalis; Obat-obat yang Mengurangi Kalium Darah
(contoh: Furosemide)
- Antikolinesterase
- Antidiabetes Oral
Kategori kehamilan C
Uji yang memadai dan terkendali pada hewan menunjukkan munculnya efek samping
pada fetus.
Tidak terdapat uji yang memadai dan terkendali pada wanita hamil.
Penggunaannya harus melalui pertimbangan klinis yang ada dan serangkaian proses
analisis perbandingan manfaat-risiko obat tersebut apabila dikonsumsi oleh wanita
hamil.
IBANDRONAT
- Dosis yang dianjurkan untuk pengobatan dan pencegahan adalah satu tablet yang dilapisi
film 2,5 mg sekali sehari. Atau satu tablet 150 mg sekali sebulan.
- Harus diberikan 60 menit sebelum minuman makanan pertama (selain air) pada hari itu
atau obat atau suplemen oral lainnya (termasuk kalsium)
- Tablet harus ditelan utuh dengan segelas penuh air biasa (180 hingga 240 mL) saat
pasien duduk atau berdiri dalam posisi tegak. Pasien tidak boleh berbaring selama 60
menit setelah mengonsumsi Bonviva.
- Air biasa adalah satu-satunya minuman yang harus diminum bersama Bonviva. Harap
dicatat, bahwa beberapa air mineral mungkin memiliki konsentrasi kalsium yang lebih
tinggi dan oleh karena itu tidak boleh digunakan.
- Pasien tidak boleh mengunyah atau menghisap tablet karena potensi ulkus orofaringeal.
RUTE PEMBERIAN
Per Oral
INDIKASI
LAIN-LAIN
- Tua
Tidak diperlukan penyesuaian dosis.
- Anak-anak
Keamanan dan kemanjuran belum ditetapkan pada pasien yang berusia kurang
dari 18 tahun.
Kontraindikasi
- Interaksi Obat-Makanan
Produk yang mengandung kalsium dan kation multivalen lainnya (seperti aluminium,
magnesium, besi), termasuk susu dan makanan, kemungkinan akan mengganggu
penyerapan
- Interaksi Obat-Obat
Sangat mungkin bahwa suplemen kalsium, antasida dan beberapa obat oral yang
mengandung kation multivalen (seperti aluminium, magnesium, besi) cenderung
mengganggu penyerapan Bonviva.
TUGAS 3. OBAT YANG DI APPROVAL PADA TH 2012-2017
1. Anti Virus
Zovirax IV-Acyclovir
Serbuk infus intravena
Komposisi :
Zovirax 250mg : kandungan ion natrium sekitar 26mg per vial
Indikasi :
- Zovirax infus intravena memiliki indikasi untuk pengobatan infeksi hepes
simplex pada pasien immunocompromised
- Zovirax infus intravena memiliki indikasi untuk prophylaxis infeksi herpes
simplex pada pasien severely immunocompromised
- Zovirax infus intravena memiliki indikasi untuk pengobatan awal herpes
yang parah
- Zovirax infus intravena memiliki indikasi untuk pengobatan primer dan
berulang yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster pada pasien
immunocompromised
- Zovirax infus intravena memiliki indikasi untuk pengobatan tunggal (pada
pengobatan berulang yang disebabkan oleh infeksi virus caricella zoster)
pada pasien yang memiliki respon kekebalan yang normal
- Zovirax infus intravena memiliki indikasi untuk pengobatan herpes
simplex enchephalitis pada pasien diatas umur 6 bulan
Kontraindikasi
Zovirax infus intravena memiliki kontraindikasi pada pasien yang
hipersensiitif terhadap acyclovir atau valaciclovir.
Dosis
Dewasa :
- Untuk pengobatan herpes simplex (kecuali herpes enchephalitis) harus
diberikan Zovirax infus intravena 5mg/kgbb secara kontinyu selama 1
jam, diberikan setiap 8 jam (15mg/kg/bb) selama 7 hari kepada pasien
yang memiliki fungsi ginjal normal.
- Untuk pengobatan awal herpes simplex genitalis diberikan dengan dosis
yang sama selama 5 hari
- Untuk herpes simplex encephallitis 10mg/kgbb infus secara kontinyu
selama 1 jam setiap 8 jam selama 10 hari kepada pasien yang memiliki
gangguan pada fungsi ginjal
- Untuk pasien immunocompromised yang terinfeksi virus varicella zoster
harus diberikan dengan dosis 10mg/kg/bb selama 1 jam setiap 8 jam
selama 7 hari untuk pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal
Anak-anak
- Dosis obat zovirax infus intravena untuk anak-anak pada usia 3 bulan-12
tahun dosis dihitung berdasarkan berat badan
- Anak-anak yang terinfeksi herpes simplex harus diberikan Zovirax infus
intravena 250mg/m2 infus secara konstan selama 1 jam setiap 8 jam
(750mg/m2/hari) selama 7 hari
- Pada anak-anak immuno-compromised dengan infeksi varicella zoster
500mg/m2 selama 1 jam setiap 8 jam selama 7 hari
- Untuk anak-anak 6 bulan-12 tahun dengan herpes simplex encephallitis
lebih akurat menggunakan dosis infus pada 500mg/m 2 secara konstan
selama 1 jam setiap 8 jam selama 10 hari
- Anak-anak yang memiliki gangguan fungsi ginjal dosis dimodifikasi
dengan tepat sesuai dengan tingkat kerusakannya
Penyimpanan
Suhu penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30ºC
Exp. Date : Exp. date terdapat pada kemasan
Isi Kemasan
5 vial @ 250mg
2. ANTIBIOTIK
Cravit – Levofloxacin
Komposisi
Setiap tablet salut selaput mengandung :
Levoflixacin hemyhidrate setara dengan levofloxacin anhydrate 250mg atau
500mg
Levoflixacin hemyhidrate setara dengan levofloxacin anhydrate 750mg
Setiap mL larutan infus mengandung :
Levofloxacin hemyhidrate setara dengan levofloxacin anhydrate 5mg
Indikasi
Cravit tablet dan injeksi diindikasikan untuk pengobatan orang dewasa (>18
tahun) dengan infeksi ringan, sedang, berat yang disebabkan oleh mikroorganisme
galur yang rentan untuk penyakit-penyakit seperti sinusitis bakterial akut,
eksaserbasi bakterial akut dari bronchitis kronik, pneuomonia nasokominal,
pneumonia yang didapat dari masyarakat, prostatis bakterial kronik, infeksi kulit
dan struktur kulit dengan komplikasi, infeksi saluran kemih dengan komplikasi,
pielonefritis akut.
Cravit njeksi diindikasikan bila pemberian secara intravena memberikan
keuntungan bagi pasien (contoh : pasien yang tidak dapat mentoleransi obat oral).
Kontraindikasi
Cravit tidak boleh digunakan :
- Pada pasien yang hipersensitif terhadap levofloxacin obat antimikroba
quinolone atau komponen lain obat ini
- Pada pasien dengan epilepsi
- Pada pasien dengan riwayat penyakit tendon terkait pemberian
fluroquinolone
- Pada anak-anak atau remaja yang dalam masa pertumbuhan
- Selama kehamilan
- Pada wanita yang sedang menyusui
-
Dosis
- Dosis umum Cravit tablet adalah 250 mg – 750 mg yang diberikan peroral
selama 24 jam, sesuai indikasi berdasarkan infeksi.
- Dosis umum cravit injeksi adalah 250 mg atau 500 mg diberikan secara
infus lambat selama lebih dari 60 menit setiap 24 jam atau 750 mg yang
diberikan secara infus lambat selama lebih dari 90 menit setiap 24 jam,
sesuai indikasi infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
• http://pionas.pom.go.id/obat-baru/cravit-kaptab-salut-selaput-750-mg
• http://pionas.pom.go.id/
• http://pionas.pom.go.id/monografi/ibandronat
• https://www.google.com/amp/s/www.dokterbabe.com/amp/obat/d
examethasone/
• Book-MIMS Indonesia
• Book-Farmakope Indonesia edisi IV