Data menunjukkan adanya hubungan antara tingginya tekanan darah di masa muda dengan perubahan pada pengukuran struktur dan fungsi pembuluh darah, termasuk ultrasonografi dari cIMT, PWV, peningkatan dari kekakuan arteri sentral berhubungan dengan kejadian CV berat pada orang dewasa (misalnya stroke, infark miokard, dll), dan FMD, yang menilai fungsi endothelial dan menggambarkan kemampuan endotelium melepaskan oksida nitrat dalam menanggapi stres Meski ada banyak penelitian tentang PWV di masa muda, ada beberapa keterbatasan penting , terutama kurangnya keragaman rasial dan etnis dan perbedaan dalam perangkat dan protokol pengukuran. Peneliti dari penelitian terbesar PWV pada pasien usia muda pada saat ini (N = 6576) hanya mengevaluasi anak usia 10 dan 11 tahun dan yang diukur hanya carotid-radial PWV di lengan; pengukuran ini belum dikaitkan dengan kejadian CV pada orang dewasa. Peneliti dalam suatu penelitian besar tentang FMD yang dilakukan pada pasien usia muda (N = 5809) hanya menggunakan sampel anak berusia 10 sampai 11 tahun di Inggris. Kumpulan data terbesar untuk cIMT adalah 1155 pemuda Eropa yang berusia 6 hingga 18 tahun. Tidak ada perbedaan rasial dan etnis pada penelitian ini. Perbedaan yang banyak pada metode untuk pengukuran cIMT mempersulit penyatuan data. Contohnya, peneliti dalam artikel tersebut hanya mengukur karotis komunis, padahal sinus dan karotis interna adalah tempat pertama dari penyakit aterosklerotik. Banyak penelitian yang mamiliki kekurangan pada metodologi. Contohnya, PWV karotis- femoralis tidak diukur secara identik dengan perangkat yang berbeda dan tidak setara dengan pengukuran lain dari PWV, seperti brachial-femoral PWV. Tidak ada perbandingan langsung telah dibuat antara karotis-femoralis dan brachialankle PWV, karena metode pada penelitian brachial-ankle PWV menunjukkan nilai jauh lebih tinggi daripada carotid-femoral PWV. Ankle-brakialis PWV mengukur kekakuan pada arteri elastis sentral (aorta) dan arteri otot medium di kaki. Karena itu, tidak cukup data normatif tersedia untuk mendefinisikan secara klinis cut-point antara pembuluh darah yang normal dan abnormal. Pengukuran standar struktur dan fungsi pembuluh darah untuk stratifikasi risiko pada pemuda yang hipertensi tidak bias direkomendasikan saat ini. 6.8 Pencitraan untuk penyakit pembuluh darah ginjal Tidak ada kriteria berdasarkan bukti untuk identifikasi anak dan remaja yang mungkin lebih mungkin untuk menderita RAS. Beberapa ahli akan melakukan evaluasi lebih mendalam untuk RAS pada anak-anak dan remaja dengan HTN tahap 2, anak denganHTN diastolik yang signifikan (terutama pada ABPM), anak dengan HTN dan hipokalemia pada penyaringan laboratorium, dan yang memiliki perbedaan ukuran ginjal yang mencolok standar pencitraan ultrasound. Bruit di atas arteri ginjal juga sugestif dari RAS tetapi tidak selalu ada. Konsultasi dengan subspesialis direkomendasikan untuk membantu memutuskan pasien mana yang membutuhkan investigasi lebih lanjut dan untuk membantu pemilihan modalitas pencitraan yang sesuai. 6.8.a Ultrasonografi ginjal Penggunaan ultrasonografi Doppler pada ginjal sebagai skrining penelitian yang tidak invasif untuk mengidentifikasi RAS pada anak-anak dan remaja telah diperiksa setidaknya pada 2 seri kasus terbaru; sensitifitas 64% sampai 90% dengan spesifisitas 68% sampai 70%. Pada penelitian lain yang meneliti anak-anak dan orang dewasa, sensitifitas dan spesifisitas dalam mendeteksi stenosis arteri ginjal adalah 75% dan 89%. Faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan Ultrasonografi doppler adalah kerja sama pasien, pengalaman teknisi, usia anak, dan BMI anak. Hasil terbaik diperoleh pada usia ≥ 8 tahun, nonobese (persentil BMI ≤85), anak-anak dan remaja kooperatif yang diperiksa di fasilitas yang berpengalaman dengan pencitraan vaskular pediatrik. Ultrasonografi doppler mungkin tidak dapat diperoleh pada pasien yang tidak memenuhi kriteria ini atau fasilitas yang kurang berpengalaman dengan kasus pediatrik yang sesuai. Kunci Pernyataan 16 Ultrasonografi ginjal doppler mungkin digunakan sebagai skrining non-invasif belajar untuk evaluasi kemungkinan RAS pada anak dengan berat badan normal dan remaja berusia ≥ 8 tahun yang sedang dicurigai memiliki HTN renovascular. Anak harus kooperaftif (kelas C, rekomendasi sedang). Kualitas bukti Kelas C Manfaat Menghindari komplikasi prosedur invasif (angiografi) atau radiasi dari computed tomografi angiografi Risiko, bahaya, biaya Kemungkinan hasil positif palsu atau negative palsu Penilaian manfaat dan bahaya Potensi untuk menghindari prosedur invasif melebihi risiko hasil positif palsu atau negatif palsu Ketidakjelasan hasil yang disengaja Tidak ada Peran preferensi pasien Tidak ada Eksklusi Anak-anak dan remaja tanpa suspek HTN renovaskular Kekuatan rekomendasi moderat Tabel 17. Rekomendasi Dosis untuk Resep Awal Obat Antihipertensi untuk Manajemen Rawat Jalan HTN kronis. Obat Usia Dosis Awal Dosis Maksimal Interval pemberian Formulasi ACE Inhibitor Kontraindikasi : kehamilan, angioedema Efek samping umum : batuk, sakit kepala, pusing, aesthenia Efek samping parah : hyperkalemia, AKI, angioedema, toksisitas janin Benazepril ≥6th 0.2 mg/kg/hari (sampai 10 mg/hari) 0.6 mg/kg/hari (sampai 40 Sehari Tablet: 5, 10, 20, 40 mg (generik) mg/hari) Extemporaneous liquid: 2 mg/mL Captopril Bayi 0.05 mg/kg per dose 6 mg/kg/hari Sehari sampai 4 x Tablet: 12.5, 25, 50, 100 mg (generik) Anak 0.5 mg/kg per dose 6 mg/kg/hari Sehari sampai 3 x Extemporaneous liquid: 1 mg/mL Enalapril ≥1 bln 0.08 mg/kg/hari (sampai 5 mg/hari) 0.6 mg/kg/hari (sampai 40 Sehari sampai 2 x Tablet: 2.5, 5, 10, 20 mg (generik) mg/hari) Solution: 1 mg/mL Fosinopril ≥6 thn 0.1 mg/kg/hari (sampai 5 mg/hari) 40 mg/hari Sehari Tablet: 10, 20, 40 mg (generic) <50 kg ≥50 kg 5 mg/hari 40 mg/hari Lisinopril ≥6 thn 0.07 mg/kg/hari (sampai 5 mg/hari) 0.6 mg/kg/hari (sampai 40 Sehari Tablet: 2.5, 5, 10, 20, 30, 40 mg mg/hari) (generik) Solution: 1 mg/mL Ramipril 1.6 mg/m2/hari 6 mg/m2/hari Sehari Kapsul: 1.25, 2.5, 5 10 mg (generik) Quinapril 5 mg/hari 80 mg/hari Sehari Tablet: 5, 10, 20, 40 mg (generik) ARBs Kontraindikasi kehamilan Efek samping umum : sakit kepala, pusing Efek samping parah : hyperkalemia, AKI, toksisitas fetal Candesartan 1-5 thn 0.02 mg/kg/hari (up to 4 mg/hari) 0.4 mg/kg/hari (up to 16 Sehari sampai 2x Tablet: 4, 8, 16, 32 mg mg/hari) ≥6 thn Extemporaneous liquid: 1 mg/mL <50 kg 4 mg/hari 16 mg/hari ≥50 kg 8 mg/hari 32 mg/hari 6-12 75 mg/hari 150 mg/hari Sehari Tablet: 75, 150, 300 mg (generik) thn 150 mg/hari 300 mg/hari ≥13 Losartan ≥6 thn 0.7 mg/kg (sampai mg) 1.4 mg/kg (sampai 100 mg) Sehari Tablet: 25, 50 100 (generik) Extemporaneous liquid: 2.5 mg/mL Olmesartan ≥6 thn Sehari Tablet: 5, 20, 40 mg <35 kg 10 mg 20 mg Extemporaneous liquid: 2 mg/mL ≥35 kg 20 mg 40 mg Valsartan ≥6 thn 1.3 mg/kg (sampai 40 mg) 2.7 mg/kg (sampai 160 mg) Sehari Tablet: 40, 80, 160, 320 mg (generic) Extemporaneous liquid: 4 mg/mL Thiazide diuretics Kontradindikasi : anuria Efek samping umum : pusing hipokalemia Efek samping parah : disritmia kardiak, kolestatik, penyakit kuning, DM onset baru, pankreatitis Chlorthalidone Anak 0.3 mg/kg 2 mg/kg/hsri(50 mg) Sehari Tablet: 25, 50, 100 mg (generik) Chlorothiazide Anak 10 mg/kg/hari 20 mg/kg/hari(sampai 375 Sehari sampai 2x Tablet: 250, 500 mg (generik) mg/hari) Suspension: 250/5 mL Extemporaneous liquid: 1 mg/mL Hydrochlorothiazide Anak 1 mg/kg/hari 2 mg/kg/hari (sampai 37.5 Sehari sampai 2x Tablet: 12.5, 25, 50 mg mg/hari) Kalsium Channel Blocker Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap CCB Efek samping umum : kulit memerah, edema perifer, pusing Efek samping parah : angioedema Amlodipine 1-5 thn 1.1 mg/kg 0.6 mg/kg (sampai 5 mg/hari) Sehari Tablet: 2.5, 5,10 mg ≥6 thn 2.5 mg 10 mg Extemporaneous liquid: 1 mg/mL Felodipine ≥6 thn 2.5 mg 10 mg Sehari Tablet (extended release): 2.5,5,10 mg (generik) Isradipine Anak 0.05–0.1 mg/kg 0.6 mg/kg (sampai 10 mg/hari) Kapsul: sehari 2x Kapsul: 2.5, 5 mg sampai 3x, Extended-release tablet: 5, 10 mg extended release tablet: sehari Nifedipine extended Anak 0.2–0.5 mg/kg/hari 3 mg/kg/hari (sampai 120 Sehari sampai 2x Tablet (extended-release): 30, 60, 90 mg release mg /hari) (generik) 6.8b Computed Tomographic Angiography, Magnetic Resonance Angiography, and Renography Penelitian pencitraan non-invasif lainnya yang telah dinilai kemampuannya untuk mengidentifikasi RAS adalah computed tomographic angiography (CTA), Magnetic Resonance Angiography (MRA), dan kedokteran nuklir. Masing-masing telah dibandingkan dengan bsku emas, arteriografi ginjal. CTA dan MRA secara umum dapat diterima sebagai modalitas pencitraan non-invasif untuk mengidentifikasi stenosis vaskular yang signifikan secara hemodinamik. Satu penelitain yang meneliti pasien anak dan dewasa menunjukkan bahwa sensitivitas dan spesifisitas untuk deteksi RAS adalah 94% dan 93% untuk CTA dan MRA masing-masing 90% dan 94%. Sayangnya, penelitian tersebut yang menggunakan pasien anak hanya CTA dan MRA tidak ada. Meskipun demikian, para ahli berpendapat kesuanya dapat digunakan untuk skrining noninvasif pada pasien yang dicurigai RAS, tetapi keduanya bukan pengganti untuk angiografi. CTA biasanya terekspos radiasi yang signifikan, dan MRA membutuhkan sedasi atau anestesi sehingga pada anak-anak muda harus dipertimbangkan ketika memutuskan untuk gunakan salah satu modalitas ini. Nuclear prinsipny adalah bahwa setelah memasukkan agen, akan mempengaruhi system renin-angiotensinaldosterone (Raas), sehingga akan mengurangi aliran darah ke ginjal. Berkurangnya aliran darah bisa dideteksi dengan membandingkan perfusi sebelum dan sesudah administrasi agen RAAS. Terbatasnya penelitian renografi nuklir pada anak-anak yang terbatas menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas variabel, mulai dari 48% hingga 85,7% dan 73% hingga 92,3%, Kegunaan renografi nuklir mungkin lebih sedikit pada anak-anak daripada orang dewasa karena anak- anak dengan RAS sering memiliki kelainan pembuluh darah yang lebih kompleks daripada orang dewasa. Karena masalah ini, renografi nuklir secara umum telah ditinggalkan sebagai tes skrining untuk RAS pada anak-anak dan remaja. Kunci Pernyataan Utama 17 Pada anak-anak dan remaja yang dicurigai memiliki RAS, CTA atau MRA dapat dilakukan sebagai studi pencitraan noninvasif. Nuclear renography kurang bermanfaat dalam pediatri dan biasanya harus dihindari (tingkat D, rekomendasi lemah). Kualitas bukti Kelas D Manfaat Menghindari komplikasi prosedur invasif (angiografi) Risiko, bahaya, biaya Kemungkinan hasil positif palsu atau negative palsu Penilaian manfaat dan bahaya Potensi untuk menghindari prosedur invasif melebihi risiko hasil positif palsu atau negatif palsu Ketidakjelasan hasil yang disengaja Tidak ada Peran preferensi pasien Tidak ada Eksklusi Anak-anak dan remaja tanpa suspek RAS Kekuatan rekomendasi Lemah, penelitian pediatric sedikit
6.9 Asam urat
Data cross-sectional telah menunjukkan hubungan antara peningkatan kadar asam urat serum (UA) dan HTN. Dua penelitian terbaru tentang remaja yang termasuk dalam NHANES 1999- 2000 dan sebuah penelitian kecil yang dilakukan di Italia menunjukkan bahwa tingkat UA yang meningkat dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Dalam penelitian Italia dan dalam penelitian lain di AS mengenai obesitas dan HTN, UA tinggi juga dikaitkan dengan penanda risiko CV lainnya. Temuan ini menunjukkan bahwa pengukuran kadar asam urat mungkin paling baik dilihat sebagai 1 komponen dalam penilaian risiko CV, terutama pada pasien dengan obesitas. Peran peningkatan UA dalam perkembangan HTN masa kanak-kanak belum ditetapkan secara pasti, meskipun penelitian terbaru menunjukkan bahwa mungkin merupakan salah satu faktor penyebab. penelitian longitudinal di mana peneliti meneliti sekelompok anak-anak selama rata-rata 12 tahun menunjukkan bahwa tingkat UA pada anak dikaitkan dengan tingkat BP dewasa. Beberapa percobaan klinis kecil tunggal juga menunjukkan bahwa menurunkan UA dapat menurunkan tingkat tekanan darah, dan tingkat UA yang meningkat menghambat kemanjuran modifikasi gaya hidup pada kontrol tekanan darah. Tidak ada penelitian berskala besar dan multisenter yang telah dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan awal ini. Oleh karena itu, saat ini tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung pengukuran rutin serum UA dalam evaluasi dan manajemen anak dengan peningkatan tekanan darah. 6.10 Mikroalbuminuria Mikroalbuminuria (MA), yang harus dibedakan dari proteinuria dalam CKD, telah terbukti menjadi penanda cedera ginjal terkait HTN dan prediktor CVD pada orang dewasa. MA telah terbukti menurun melalui penggunaan inhibitor ARB dan ACE pada orang dewasa. Menurunkan derajat MA pada orang dewasa dikaitkan dengan penurunan risiko CVD. Sebaliknya, data untuk mendukung hubungan yang jelas antara HTN dan MA pada pasien anak dengan HTN primer terbatas. Sebuah penelitian, retrospektif tunggal anak-anak dengan HTN primer dan WCH ditemukan bahwa 20% dari penderita memiliki MA dan setelah sembuh tidak memilikinya. MA tampaknya merupakan temuan yang tidak spesifik pada anak- anak yang dapat terjadi tanpa adanya HTN; Hal ini dapat terjadi pada anak-anak yang memiliki obesitas, resistensi insulin, diabetes, dislipidemia, dan bahkan pada anak yang baru berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang kuat. Penelitian yang lalu oleh Seeman et al tidak mengontrol variable perancu ini. Data center tunggal yang terbatas menunjukkan bahwa pengurangan tingkat MA, lebih dari pengurangan BMI atau SBP, dikaitkan dengan penurunan LVMI. Secara khusus, para peneliti dalam studi prospektif single-center, nonrandomized, dari 64 anak hipertensi tanpa penyakit ginjal yang berusia 11 hingga 19 tahun dievaluasi pada awal dan setelah 12 bulan dengan terapi kombinasi ACE dan hidroklorotiazid (N = 59) atau ACE. , hydrochlorothiazide, dan ARB (N = 5). Hasilnya bahwa menurunnya MA pada anak-anak berhubungan dengan regresi LVH. Karena desain pusat tunggal dan kurangnya kelompok kontrol, penerapan temuan ini untuk populasi umum anak-anak dengan HTN primer tidak diketahui. Kunci pernyataan 18 Pengujian rutin untuk MA tidak disarankan untuk anak-anak dan remaja dengan HTN primer (kelas C, rekomendasi sedang).