Anda di halaman 1dari 2

Saat member kuliah Elektrostatika dan Magnetisme, Oersted melakukan demonstrasi

di kelas untuk melakukan adanya hubungan antara listrik dan magnet namun gagal, Ketika
perkuliahan selesai semua mahasiswa telah bubar percobaan Oersted berhasil. bagaimana
Oersted melakukan percobaan pertama dan yang kedua ? Mengapa pada percobaan
pertamanya dia gagal ? Listrik dan magnet selama berabad-abad dianggap sebagai dua
fenomena alam yang terpisah dan seolah-olah tak ada hubunganya. Barulah ketika Hans
Christian Oersted (ahli fisika bangsa Denmark) pada tahun 1820 mendemontrasikan
fenomena yang sangat menarik di depan para mahasiswanya di Universitas Kopenhagen, para
ilmuwan mulai melihat bahwa listrik dan magnet itu seperti saudara kembar. Oersted
menunjukan adanya penyimpangan Jarum kompas yang diletakkan di sekitar kawat berarus
listrik. Sejak itu orang mulai berkesimpulan bahwa tentu ada hubungan timbal balik antara
listrik dan magnet. Kemudian oersted mengamati juga serbuk besi yang diletakkan terserak di
atas karton akan mempunyai pola teratur apabila arus listrik dialirkan menembus karton itu.
Oersted akhirnya berkesimpulan pada percobaan pertamanaya belum berhasil karena Oersted
berpikir bahwa arus listrik pastilah menimbulkan medan magnet, akan tetapi dia tidak tahu
bagaimana keterkaitan antara mereka. Ketika Øersted menemukan gejala tersebut ia tidak
langsung menyarankan ataupun memberikan penjelasan yang memuaskan (menyangkut)
perwujudan tersebut, tetapi ia mencoba untuk menghadirkan perwujudan di dalam suatu
mathematical kerangka. ia mulai melakukan penyelidikan yang kedua yang lebih intensive.
Segera sesudah itu ia menerbitkan penemuannya, yang merupakan suatu pembuktian adanya
medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik ketika arus arus tersebut dialirkan pada
sepanjang kawat berpenghantar kemudian penemuaan Oersted ini mengilhami dua orang ahli
fisika untuk membuat alat pengukur arus listrik yang berprinsip pada kuat medan magnet
yang dikenal dengan nama Tangent Boussole. Kedua ahli fisika tersebut adalah Jean Baptiste
Biot dan Felix Savart.
Melalui percobaan, ia berhasil mengungkap hubungan antara listrik dan magnet. Ia
berhasil membuktikan bahwa penghantar yang berarus listrik dapat menghasilkan medan
magnetik. Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal
ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan medan magnetik, atau disekitar kawat berarus listrik terdapat
medan magnetik. Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata
kutub utara jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik
yang digunakan semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.

Perlu kamu tahu, ada 2 hukum dasar yang menjelaskan hubungan listrik dan magnet.
Hukum pertama menjelaskan bagaimana arus listrik dapat menghasilkan medan
magnet(menginduksi magnet). Gejala seperti ini dikenal sebagai "Gejala induksi magnet".
Tokoh yang meletakkan dasar konsep tersebut adalah Oersted. Oersted menemukan gejala
ini melalui eksperimen. Teori tersebut kemudian dirumuskan secara lebih lengkap oleh
Ampere. Oleh karena itu, gejala induksi magnet dikenal sebagai "Hukum Ampere".

Anda mungkin juga menyukai