Berkala Tuntunan ISLAM Edisi 4-2012 PDF
Berkala Tuntunan ISLAM Edisi 4-2012 PDF
Salam Tabligh:
Kalau kita perhatikan al-Qur’an dan
Hadits, sangat jelas tergambar bahwa
shalat memiliki fungsi istimewa dan
menimbulkan energi luar biasa bagi
siapa saja yang menegakkannya.
Shalat adalah tiang agama dan kunci
segala kebaikan. Kualitas shalat se-
muskurahat.com
seorang berbanding lurus dengan
keteguhannya dalam beragama,
kebaikan yang bakal diperolehnya,
dan jauhnya seseorang dari perbu-
atan keji dan munkar. Seseorang Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
yang shalat tetapi masih enggan me- itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
nolong, masih tergolong orang yang orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
lalai dari shalatnya.......................... 2 (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (Q.s. al-Ahzab: 21)
Tafsir al-Qur’an:
Surat al-Baqarah ayat 6-7
Allah swt. mengungkapkan keadaan tauhid, keimanan dan keyakinan kepada satu-satunya
orang-orang kafir dengan menggu- Ilah yang haq, yakni Allah Ta’ala........................ 12
nakan metafora yang menggambar-
kan bahwa hati orang-orang kafir Tuntunan Akhlak: Membangun Kembali Ruh
bagaikan suatu wadah yang ter- (Spirit) Fastabiqû Al-khairât............................ 21
kunci, maksudnya bahwa hati orang- Adab: Bicara Seperlunya.................................. 26
orang kafir tidak mungkin menerima
cahaya iman dan cahaya kebenaran
Tuntunan Ibadah:
karena telah tertutup....................... 5 Keutamaan dan Tatacara Shalat Berjamaah........... 31
Tuntunan Muammalah:
Tuntunan Akidah: Makna
Tuntunan Hutang Piutang (2)............................ 44
dan Konsekuensi La Ilaha illa
Allah Syarah Hadits:
Inti dari akidah Islam adalah akidah Allah Menguasakan Dunia Kepada Manusia........ 53
foto kover & kaligrafi sampul: adimpaknala
Agus Sukaca
K
alau kita memperhatikan al-
Qur’an dan Hadits, sangat jelas
tergambar bahwa shalat memi-
zawaj.com
liki fungsi istimewa dan menimbulkan
energi luar biasa bagi siapa saja yang tepat pada waktunya merupakan amalan
menegakkannya. Shalat adalah tiang yang paling diicintai Allah.3 Shalat berja-
agama dan kunci segala kebaikan1. Kua- ma’ah lebih utama daripada shalat sendi-
litas shalat seseorang berbanding lurus rian dengan 27 kali derajat4
dengan keteguhannya dalam beragama, Shalat tathawwu’ adalah shalat sunat,
kebaikan yang bakal diperolehnya, dan berfungsi untuk lebih mendekatkan diri
jauhnya seseorang dari perbuatan keji kepada Allah sehingga disayangi-Nya,5
dan mungkar. Seseorang yang shalat dan penyempurna shalat fardhu.6 Ber-
tetapi masih enggan menolong, masih dasarkan tuntunan Nabi Muhammad saw.
tergolong orang yang lalai dari shalat- terdiri antara lain: shalat sesudah wudhu,
nya2, sebagaimana disebut QS al-Maun: shalat antara adzan dan iqamah, shalat
5-7. Begitu hebatnya shalat, sampai- tahiyat masjid, shalat rawatib, shalat
sampai cara Allah dalam memerintah- lail, shalat dhuha, shalat akan bebergian,
kannya dilakukan dengan memanggil shalat istikharah, shalat ‘idain (idul fithri
Nabi Muhammad menghadap langsung dan ‘idul adha), shalat gerhana (matahari
kepada-Nya di Sidratul Muntaha dalam dan bulan), dan shalat istisqa’.
peristiwa Isra’ Mikraj. Shalat tahiyat masjid adalah hak
Shalat terdiri atas shalat fardhu dan masjid, dilakukan 2 raka’at ketika me-
shalat tathawwu’. Shalat fardhu adalah masuki masjid sebelum duduk meskipun
shalat yang wajib kita laksanakan 5 kali imam sedang berkhutbah.7 Shalat rawatib
sehari semalam, yakni maghrib 3 raka’at, terdiri atas 2 raka’at sebelum shubuh,8 2
‘isya 4 raka’at, shubuh 2 raka’at, dhuhur atau 4 raka’at sebelum dan sesudah
4 raka’at, dan ‘ashar 4 raka’at. Shalat dhuhur,9 2 raka’at sebelum ashar10, 2
fardhu terbaik adalah yang dikerjakan raka’at sebelum dan sesudah maghrib, 2
pada waktunya dengan berjama’ah. Shalat atau 4 raka’at sesudah ‘isya’.
M
maupun di luar bulan Ramadhan. Waktu enuliskan komitmen tentang
terbaik adalah sepertiga malam terakhir. apa-apa yang akan kita laku-
Dikerjakan 11 raka’at dengan cara 2 kan sangatlah penting artinya
raka’at- 2 raka’at (4 kali), atau 4 raka’at karena bisa memberikan energi untuk
– 4 raka’at, atau 8 raka’at terus menerus mewujudkannya. Penelitian USA Today
dan hanya duduk pada penghabisannya 2006 terhadap orang-orang yang telah
lalu salam, dan diakhiri 3 raka’at. menetapkan resolusi tahun baru, mereka
Apakah anda sudah menjadikan sha- diamati dan dipilah antara yang tidak
lat fardhu dan tathawwu’ sebagai bagian menuliskannya dan yang menuliskannya.
kebiasaan-kebiasaan utama harian, dan Tahukah anda, apa yang terjadi12 bulan
melaksanakannya dengan cara terbaik? kemudian? Inilah hasilnya, sebagaimana
Alhamdulillah bila sudah! Anda beruntung dipaparkan oleh motivator kelas dunia,
dan wajib mensyukurinya dengan men- Bryan Tracy16:
jaga kebiasaan tersebut, meningkatkan • Orang-orang yang tidak menuliskan-
kualitasnya, serta mewujudkan isi nya, ternyata hanya 4% yang benar-
bacaan-bacaannya dalam kehidupan benar berusaha merealisasikan;
sehari-hari. • Orang-orang yang menuliskannya,
Bila belum kesemuanya bisa diwu- ternyata 44% berusaha merealisasikan.
judkan, maka marilah berjuang mem- Jadi, cara yang benar adalah: disiplin
biasakannya mulai hari ini dan jangan menuliskan tujuan, membuat rencana
menunda besok! Setan akan menggoda untuk meraih tujuan tersebut, dan
kita untuk memulainya besok, dan besok kemudian bekerja meraihnya menaikkan
akan mengatakan hal yang sama sehingga kecenderungan meraih tujuan hingga lebih
besokpun kita mengatakan akan memulai dari 1.000%
besok lagi, demikian seterusnya sampai Dalam proses melaksanakannya,
akhir hayat. Akhirnya kita menyesal sebaiknya kita mengadopsi sebuah sistem
karena ternyata ketika malaikat maut dan menggunakan teknologi. Sistem yang
menjemput ternyata masih belum menjadi baik menyederhanakan cara sehingga
kebiasaan. lebih mudah. Dalam hal melaksanakan
EDISI 4/2012 3
shalat, kita perlu membuat sistem yang rahkan tenaganya dahulu, tetapi setelah
memungkinkan terjadi asosiasi antara mengangkasa, geraknya menjadi sangat
peristiwa tertentu dengan shalat-shalat cepat dengan tenaga yang lebih ringan.
yang akan kita biasakan. Misalnya: Ada kisah teladan dari salah seorang
• Suara adzan diasosiasikan dengan sahabat baik saya (50-an tahun), yang
shalat berjama’ah di masjid. Begitu pernah terserang stroke. Dia berkomit-
mendengar adzan segera menghenti- men melaksanakan shalat tahajud setiap
kan aktifitas dan pergi ke masjid. malam. Ia menceritakan pengalamannya
• Masjid diasosiasikan dengan shalat bagaimana berjuang membiasakan shalat
tahiyatul masjid. Begitu masuk masjid, tahajud yang ia ketahui dapat membantu
langsung shalat tahiyatul masjid. terapi stroke. Ia gunakan 3 jam wekker
• Shalat wajib dengan shalat rawatib. untuk alarm pada pukul 03.00. Belum
Shalat subuh dengan shalat qabliyah, cukup, ia setting alarm ponselnya juga.
dhuhur dengan qabliyah dan bakdi- Pada waktunya alarm-alarm tersebut
yah, ashar dengan qabliyah, dst. berbunyi bersahutan dan membangun-
• Selesai berpakaian rapi sebelum be- kannya dari tidur. Di hari pertama belum
rangkat kerja di pagi hari diasosia- berhasil menggerakkannya shalat tahajud.
sikan dengan shalat dhuha. Begitu siap Tetapi karena kesungguhan hatinya,
berangkat pergi pagi hari, shalat dhuha setelah dilakukannya berulang-ulang
dahulu di rumah. Bagi yang berangkat akhirnya setiap pukul 03.00 dinihari ia
terlalu pagi, shalat dhuha diasosiasi- dapat bangun dan mengawali hari-harinya
kan dengan aktivitas awal saat tiba di dengan tahajud. Telah lebih setahun ia
tempat tujuan. membiasakannya, dan sekarang telah
• Waktu dinihari sepertiga malam menjadi rutinitas yang jarang terle-
terakhir, diasosiasikan dengan shalat watkan. Ia sangat bersyukur karena
tahajud. tidak lagi merasakan gejala-gejala stroke.
• Waktu ketika mau bepergian jauh, Bagaimana dengan anda? Marilah kita
diasosiasikan dengan shalat safar. berpacu dengan waktu, jangan sampai
kedahuluan dijemput malaikat maut!
K
ita cukup melakukan hal ini
terus menerus, maka lama-lama Bantul, 14 Muharram 1432 H.
komitmen kita akan dialihkan
pengendaliannya dari otak sadar ke otak
bawah sadar. Ketika proses pengalihan-
nya telah berjalan sempurna, jadilah
komitmen tersebut menjadi kebiasaan
yang melekat pada diri kita. Memang sa-
ngat berat pada awalnya. Ibarat pesawat
yang mau tinggal landas, harus menge-
D
alam al-Qur’an terdapat ayat-
ayat yang sama substansinya,
yang jumlahnya kurang lebih 50
ayat, antara lain ialah:
Sama saja bagi mereka apakah kamu
memberi peringatan kepada mereka
ataukah kamu tidak memberi peri-
ngatan kepada mereka, mereka tidak
akan beriman. (QS Yasin [36]: 10)
EDISI 4/2012 7
Pada ayat lainnya Allah menegaskan: Sesungguhnya binatang (makhluk)
yang paling buruk di sisi Allah ialah
orang-orang yang kafir, karena mere-
ka itu tidak beriman. (QS al-Anfal [8]:
55)
Sama saja bagi mereka apakah kamu Sunnah Allah telah berlaku bagi orang-
memberi peringatan kepada mereka orang kafir, sebagaimana ditegaskan
ataukah kamu tidak memberi peri- dalam firman-Nya:
ngatan kepada mereka, mereka tidak
akan beriman. (QS Yasin [36]: 10)
Yang demikian itu Allah telah membuat
sekat (dinding) di depan dan di belakang
mereka, dan telah menutup mata mereka
sehingga mereka tidak dapat melihat.
Allah telah mengunci-mati hati dan
Orang-orang kafir bagaikan orang
pendengaran mereka dan penglihatan
tuli, bisu dan buta, sebagaimana
mereka ditutup dan bagi mereka siksa
ditegaskan dalam firman-Nya:
yang amat berat. (QS al-Baqarah [2]: 7)
Pada ayat 7 surat al-Baqarah tersebut
Allah swt. menegaskan bahwa Allah
mengunci hati mereka, sehingga tidak ada
kesempatan bagi mereka kecuali kufur.
Allah mengunci pendengaran mereka,
sehingga tidak dapat lagi melihat tanda-
Dan perumpamaan (orang-orang yang tanda kekuasaan Allah di alam raya ini
menyeru) orang-orang kafir adalah dan tidak dapat melihat bahaya yang
seperti penggembala yang memanggil mengancam mereka, seakan-akan mere-
binatang yang tidak mendengar selain ka tidak dapat melihat sesuatu pun. Oleh
panggilan dan seruan saja, mereka karena itu Allah menetapkan azab bagi
tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab mereka di hari akhir nanti, sebagaimana
itu) mereka tidak mengerti. (QS al- ditegaskan dalam firman-Nya:
Baqarah [2]: 171)
Bahkan Allah swt. menggambarkan
bahwa orang-orang kafir adalah makhluk
Allah yang paling buruk, sebagaimana
difirmankan: …mereka di dunia mendapat kehinaan
dan di akhirat mendapat siksa yang
berat. (QS al-Baqarah [2]: 114)
EDISI 4/2012 9
nakan nalar mereka akan kehilangan Orang yang jiwa dan
sesuatu yang disangka kebenaran dan hati nuraninya sakit itu
khawatir menjadi ragu-ragu terhadap
tidak dapat merasakan
keyakinan yang mereka terima dari
nenek moyang mereka. nikmat kebenaran dan
c. Orang yang jiwa dan hati nuraninya tidak cinta kepada
sakit, sehingga tidak dapat merasakan kebenaran. Mereka
nikmat kebenaran dan tidak mempu- suka membelokkan
nyai rasa cinta kepada kebenaran,
hatinya kepada
bahkan suka membelokkan hatinya
kepada kesibukan-kesibukan lain yang kesibukan-kesibukan
dapat melupakan agama dan akal yang dapat melupakan
sehat, seperti memburu harta dan agama dan akal sehat,
kesenangan jasmani serta memenuhi seperti memburu harta
syahwat, sehingga tertutuplah semua
dan kesenangan
jalan, kecuali jalan menuju kerusakan
dan kecelakaan. Jika diberi peringatan jasmani serta syahwati
mereka selalu menjawab: kami tidak
membenarkan dan tidak pula mendus-
takan. Orang kafir dari golongan ini Terkuncinya akal dan tertutupnya
jumlahnya sangat banyak, dapat dite- penglihatan bukanlah berarti bahwa me-
mukan dimana saja terutama dalam reka diciptakan dalam keadaan demikian
suatu umat yang telah dikuasai oleh sejak awal, melainkan melalui proses.
kebodohan, dan telah menyimpang dari Mula-mula mereka melakukan kejahatan
fitrahnya serta tidak peduli terhadap yang kecil, kemudian bertambah sedikit
kemuliaan akhlak sehingga seperti demi sedikit, sehingga akhirnya melakukan
binatang ternak yang hanya ingin kejahatan yang besar, dan akhirnya ter-
memenuhi kebutuhan perut dan tutuplah hati dan akal mereka.
syahwatnya. (Rasyid Ridha, I:142). Mazhab mu’tazilah mempunyai teori
Mereka sama saja, baik diberi peri- yang terkenal dengan ta’wil. Mereka
ngatan maupun tidak diberi peringatan, berpendapat bahwa tertutupnya peng-
mereka tidak akan beriman. Mereka tidak lihatan dan terkuncinya akal serta pen-
mungkin beriman, sebab kekafiran sudah dengaran mereka adalah di akhirat nanti.
mendarah daging dalam diri mereka, Pada ayat tersebut dipergunakan bentuk
sehingga tidak dapat membedakan antara madhi (kata kerja yang menunjuk waktu
cahaya dan kegelapan, antara yang haq lampau) untuk memberikan kepastian
dan yang bathil, antara yang bermanfaat bahwa janji Allah tersebut pasti terlak-
dan berbahaya, sekalipun cahaya dan sinar sana, sebagaimana ditegaskan dalam
dipancarkan kepada mereka. firman Allah:
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
Dan Kami akan mengumpulkan 1. Orang-orang kafir yang kekafirannya
mereka pada hari kiamat (diseret) atas telah melekat atau telah mendarah
muka mereka dalam keadaan buta, daging, tidak mungkin beriman, diberi
bisu dan pekak. Tempat kediaman peringatan atau tidak diberi peri-
mereka adalah neraka Jahannam. ngatan, sama saja.
tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu 2. Allah swt. mengungkapkan keadaan
akan padam, Kami tambah lagi bagi orang-orang kafir dengan meng-
mereka nyalanya. (QS al-Isra’ [17]: 97) gunakan isti’arah (metafora), yaitu
(al-Qasimi, II: 40) menggambarkan bahwa hati orang-
Macam-macam orang kafir tersebut orang kafir bagaikan suatu wadah
tidaklah memberikan peringatan bahwa yang terkunci, maksudnya bahwa hati
siksaan bagi mereka berbeda-beda. orang-orang kafir tidak mungkin
Dosa kekafiran itu sama, maka siksaanya menerima cahaya iman dan cahaya
pun sama, sebagaimana ditegaskan dalam kebenaran karena telah tertutup.
firman-Nya:
Narasumber utama artikel ini:
Prof. Drs. H. Saad Abdul Wahid
Monggo
Rumah Makan Mampir...
&
“Halal”
“Halal”
SPESIAL SOTO
AYAM KAMPUNG
Rica-rica Ayam
BAPAK MUDZAKIR p
ka
Bu Hari :
ul
Aneka Masakan T ia i P u k
l a
Murah dan Enak Mu 09.00
Jl. GOR Karanganom km. 2 Kios Pasar GATEN, Mayungan, Ngawen, Klaten
EDISI 4/2012 11
Tuntunan Akidah
Tamhîd
I
nti dari keyakinan (aqidah) Islam
adalah aqidah tauhid, keimanan dan
keyakinan kepada satu-satunya Ilah
yang haq, yakni Allah ta’ala. Tauhid
meliputi tawhîd al-rubûbiyah, yakni
keyakinan bahwa Allah adalah satu-
satunya zat yang menciptakan, menjaga
dan mengatur alam semesta ini, yang
berkonsekwensi pada tawhîd al-asmâ
wa al-sifât, yakni keyakinan bahwa Allah
adalah zat dengan nama-nama yang maha Dari Abu Said al-Khudry radhiyallah
baik dan sifat-sifat yang maha sempurna, anhu, berkata: Rasulullah bersabda
yang berbeda dengan selain-Nya, dan kepada para sahabat, “Apakah ada
tidak satu pun yang menyamai-Nya. di antara kalian yang dapat membaca
Begitu pentingnya aqidah tauhid ini, sepertiga al-Quran dalam satu ma-
Allah menetapkan satu surat khusus yang lam? Maka hal itu berat bagi mereka,
dikenal dengan nama “Al-Ikhlas”, yang dan mereka pun berkata,”Bagaimana
artinya bersih, suci, tulus. Yakni bersih kami mampu melakukannya, ya Ra-
dari sekutu dan penuhanan selain Allah. sulullah? Nabi menjawab, “Membaca
Surat ini secara redaksional sangat singkat Qul huwallahu ahad, Allahu Shamad
tetapi padat. Begitu padatnya surat al- adalah sepertiga al-Quran. (HR
Ikhlas ini, Rasulullah SAW dalam hadits Bukhari-Muslim)
shahih Bukhari-Muslim menyatakan Dalam rangka penguatan tauhidullah,
bahwa al-Ikhlas setara dengan sepertiga Rasulullah menegaskan membaca surat
al-Quran. al-Ikhlash sebab mendapatkan kecintaan
EDISI 4/2012 13
”Katakanlah: Aku berlindung kepada
Tuhan manusia, yang menguasai ma-
nusia, sesembahan manusia” (QS an-
Nas [114]: 1-3).
EDISI 4/2012 15
”Katakanlah: “Sesungguhnya aku Syarat Kalimat La Ilaha Illa
(berada) di atas hujjah yang nyata (al- Allah
S
Qur’an) dari Tuhanku sedang kamu yaikh Shalih Fauzan dalam kitab
mendustakannya. Bukanlah wewe- Tauhid menegaskan, seseorang
nangku (untuk menurunkan azab) yang berikrar La Ilaha Illa Allah
yang kamu tuntut untuk disegerakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
kedatangannya. Menetapkan hukum berikut.
itu hanyalah hak Allah. Dia menerang- 1. Al-Ilmu (Mengetahui) lawannya
kan yang sebenarnya dan Dia Pemberi al-Jahlu (Tidak Mengetahui)
Keputusan yang paling baik. (QS al- Yakni memahami makna dan maksud
An’am [6]: 57) yang dikandung oleh kalimah La Ilaha Illa
Rasulullah saw. bersabda, yang artinya, Allah. Mengetahui apa yang dinafikan (al-
“Barangsiapa mengucapkan La Ilaha nafy, yakni La Ilaha) dan mengetahui apa
Illa al-Allah dan mengingkari sesem- yang ditetapkan (al-itsbat, yaitu Illa
bahan selain Allah, haramlah harta Allah). Artinya tidak selayaknya orang
dan darahnya, sedangkan hisab yang mengucapkan lafadz La Ila Illa
(perhitungannya) adalah terserah Allah tidak memahami makna yang
kepada Allah”. terkandung. Ucapan yang disertai kebo-
Hadits ini juga menjelaskan dengan dohan adalah ucapan yang sia-sia.
sangat tegas bahwa yang menjadi pelin-
dung atas harta dan darah seseorang,
bukan sekedar ia mengucapkan La Ilaha
Illa al-Allah, bukan pula mengerti makna
Dan sembahan-sembahan yang me-
dan lafadznya, juga bukan sekedar tidak
reka sembah selain Allah tidak dapat
meminta kepada selain Allah, akan tetapi
memberi syafa’at; akan tetapi (orang
ia harus menambahkan “pengingkaran
yang dapat memberi syafa’at ialah)
kepada sesembahan-sesembahan (ilah)”
orang yang mengakui yang haq (tau-
selain Allah swt. dengan tiada keraguan.
hid) dan mereka mengetahui dan me-
Jika masih ada keraguan, harta dan
yakini(nya) (QS al-Zukhruf [43]: 86)
darahnya belum terpelihara.
Ayat di atas memiliki maksud bahwa
orang yang bersaksi atas nama La Ilaha
Barangsiapa
Illa Allah harus memahami makna dan
mengucapkan konsekwensi yang dikandungnya, dan
La Ilaha Illa Allah apabila ia tidak memahami kandungannya
dan mengingkari maka persaksiannya tidak sah.
sesembahan selain Allah, 2. Al-Yakin (Keyakinan) lawannya
haramlah harta al-Syakk (Keraguan)
dan darahnya Orang yang telah mengikrarkan
kalimat tauhid La Ilaha Illa Allah harus
16 BERKALA TUNTUNAN ISLAM
meyakini apapun yang terkandung dalam 3. Al-Qabul (Menerima) Lawannya
kalimat tersebut. Apabila seseorang me- Al-Radd (Menolak)
ragukan apa yang diucapkannya tersebut Menerima semua konsekuensi kalimat
maka ucapannya itu akan sia-sia dan ti- ini dengan hati dan lisannya, membe-
dak bermakna. Walaupun ia telah narkan dan mempercayai segala berita
bersaksi dan berikrar dengan kalimat yang datang dari Rasulullah saw. serta
tersebut tetap tidak diperhitungkan se- menerimanya tanpa penolakan sedikit
bagai orang yang beriman atau bertauhid. pun. Allah berfirman:
Justru yang demikian dikelompokkan
sebagai kaum munafiqun.
Allah berfirman:
EDISI 4/2012 17
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki keberatan dalam hati mereka terha-
yang mu’min dan tidak (pula) bagi pe- dap putusan yang kamu berikan, dan
rempuan yang mu’min, apabila Allah mereka menerima dengan sepenuh-
dan Rasul-Nya telah menetapkan nya. (QS an-Nisa [4]: 65).
suatu ketetapan, akan ada bagi mere- Siapa yang menolak dan mengingkari
ka pilihan (yang lain) tentang urusan makna La Ilaha Illa Allah meskipun ia
mereka. (QS al-Ahzab: 36). telah mengucapkannya, maka ucapannya
gambar: www.52wwz.cn
juga tidak bermakna.
4. Al-Inqiyad (Tunduk) al-Nabdzu
(Mengingkari) 5. Al-Shidq (Jujur) Lawannya al-
Yaitu pasrah dan tunduk terhadap apa Kidzbu (Kedustaan)
yang terkandung dalam kalimat ikhlas ini. Yaitu jujur kepada Allah, maksudnya
Perbedaan antara inqiyad (tunduk) dan jujur dalam keimanan dan aqidahnya.
qabul (penerimaan) yaitu bahwa qabul Allah berfirman :
adalah menyatakan kebenaran maka
kalimat ini dengan perkataan dan inqiyad
adalah mengikutinya dengan tindakan.
Jika seseorang telah mengetahui makna
La Ilaha Illa Allah, meyakini dan mene-
rimanya, namun ia tidak tunduk, pasrah Hai orang-orang yang beriman, ber-
dan mengamalkan konsekuensi penge- taqwalah kepada Allah, dan hendak-
tahuannya itu, maka hal ini tidak ada ber- lah kamu bersama orang-orang yang
guna baginya. Allah berfirman: benar. (QS at-Taubah [9]:119).
Rasulullah saw. bersabda:
EDISI 4/2012 19
7. Al-Mahabbah (kecintaan) La- karena Allah sangat membenci orang-
wannya Al-Bughd (Kebencian) orang yang menduakan-Nya dengan
Maksudnya mencintai kalimat ini selain Allah. Hal ini sangat bertentangan
beserta isi kandungannya, juga mencintai dengan makna dan kandungan La Ilaha
orang-orang yang mengamalkan dan Illa Allah. (bersambung)
konsekwen terhadap segala tuntutan dari
Narasumber utama artikel ini:
kalimat tersebut.
Syamsul Hidayat
Allah berfirman dalam al-Qur’an surat
al-Baqarah:
B
ercermin pada diri Nabi, Nabi Perhatikan firman Allah berikut:
kita (Muhammad SAW) adalah
seorang yang mampu mensyu-
kuri nikmat Allah. Beliau adalah seorang
yang berjiwa besar, termasuk di dalam
upayanya untuk meraih kesuksesan.
Dengan seluruh potensi dan kesempatan “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblat-
yang dimilikinya, Dia selalu ‘bisa’ ber- nya (sendiri) yang ia menghadap ke-
juang untuk menjadi yang terbaik tanpa padanya. Maka berlomba-lombalah
mengusik kehadiran orang lain, bahkan kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di
Muhammad Husain Haikal menyebutnya mana saja kamu berada pasti Allah
sebagai seorang inspirator bagi (kesuk- akan mengumpulkan kamu sekalian
sesan) orang lain. Dia berhasil menjadi (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Insân Kâmil (manusia paripurna). Manu- Allah Maha Kuasa atas segala se-
sia “multidimensi”, yang berhasil mencapai suatu. (QS al-Baqarah, 2: 148).
puncak prestasi tertinggi tanpa harus Kata orang bijak, hidup ini adalah
menzalimi orang lain. Beliau bisa bermitra sebuah proses untuk memahami dan
dengan siapa pun, dan memandang para memanfaatkan fungsi dari waktu. Ia terus
kompetitornya sebagai mitra untuk meraih saja berjalan, tidak ada delay (penun-
prestasi. daan). Oleh karenanya “tataplah arloji”
EDISI 4/2012 21
yang melekat di pergelangan tangan didahului ‘Ukasyah” (seorang lelaki yang
anda, adakah ia mau menunggu diri anda? bangkit pertama kali).
Inilah ungkapan orang-orang bijak yang Memang, pemuda yang pertama kali
bisa kita jadikan sebagai alas belajar. bangkit itu bernama ‘Ukasyah bin Mih-
“Belajar untuk menghargai waktu”. san. ‘Ukasyah tidak perlu menunggu
Dalam sebuah buku tarikh, ada kisah untuk menjadi yang kedua. Karena
tentang seorang “lelaki surgawi” yang tak keberaniannya pada kesempatan yang
mau menjalani hidup untuk sekadar pertama, permohonannya diamini oleh
menunggu. Ia ingin menjadi yang terdepan Rasulullah. Dia memiliki semangat seperti
dalam kebaikan. Pada suatu kesempatan, “api yang menyala-nyala”. Seperti itulah
Rasulullah SAW memaparkan profilnya, semangat ‘Ukasyah yang hadir di awal
dengan menyatakannya: “Ialah penghuni kesempatan, bukan di akhir kesem-
surga tanpa azab dan hisab mulai dari patan. Inilah satu di antara sahabat Ra-
para Nabi hingga Nabi Muhammad. sulullah, mereka – para sahabat Ra-
Mendengar pernyataan Rasulullah itu, sulullah pada umumnya — memiliki satu
para sahabat pun ‘berkasak-kusuk’, ruh (spirit) yang sudah lama kita
menduga-duga, gusar, seperti apakah dan tinggalkan: Ruh (spirit) budaya
siapakah gerangan manusia istimewa Fastabiqû al-Khairât, “kesediaan untuk
tersebut? Melihat itu Rasulullah bertanya, berlomba-lomba dalam menuju dan
“Apa yang kalian bicarakan?” Setelah meraih kebaikan”.
mereka memberitahukan, Rasulullah
bersabda, “Mereka adalah orang-orang
yang tidak mendemonstrasikan “ruq- “Mereka itulah (sekelompok orang)
yah” (mengisi seluruh aktivitasnya hanya yang selalu bergegas (segera) dalam
dengan berdoa), tidak pesimistik dan meraih kebaikan, dan merekalah
kepada Rabbnya mereka bertawakkal.” orang-orang yang (ingin selalu) terda-
Tiba-tiba, di tengah kerumunan orang hulu memerolehnya,” (QS al-Mu’-
di sekitar Rasulullah itu ada seorang lelaki minûn, 23: 61).
bangkit dan berkata, “Berdoalah kepada Ada sebuah kisah dalam hadits Nabi
Allah agar Dia menjadikan aku termasuk yang mengiringi kisah tentang asbâbun
golongan mereka”. Setelah itu, ada lagi nuzûl. Diceriterakan, bahwa ketika turun
seorang lelaki yang bangkit, untuk kedua ayat tentang hijâb; tanpa membuang
kalinya dengan permintaan yang sama, waktu, para shahabiyah (para sahabat
“Berdoalah kepada Allah agar Dia perempuan Nabi) langsung mengambil
menjadikan aku termasuk golongan kain-kain mereka dan melilitkan ke
mereka”. seluruh tubuhnya. Para shahabiyah
Mencermati kata-kata lelaki yang (para sahabat perempuan Nabi SAW)
bangkit pada kesempatan yang kedua itu, yang berada di pasar-pasar lantas tidak
Rasulullah berkomentar, “Engkau sudah langsung pulang ke rumah. Mereka
S
ementara itu, ketika kita amati
kondisi kekinian dalam masya- kan luas atas kalian, kemudian ka-
rakat kita, ternyata situasi dan renanya kalian berlomba-lomba untuk
kondisinya telah jauh berbeda. Budaya meraihnya seperti yang pernah terjadi
kompetisi ini lebih digandrungi dalam pada orang-orang sebelum kalian.
“ranah keduniaan”. Mereka -pada Maka akhirnya kalian binasa sebagai-
umumnya- lebih berkeinginan untuk mana mereka juga binasa karenanya.”
berlomba-lomba dalam memperkaya (HR Bukhari dan Muslim dari ‘Uqbah bin
diri, mempercantik (tampilan) fisik, ‘Amir).
menggagah-gagahkan sikap, mengejar Semestinya, jikalau pun kita mem-
jabatan, mencicil gelar demi gelar dan peroleh dunia, maka teruslah melangkah
menumpuk atribut-atribut keduniaan sebagai orang yang dititipi amanah,
lainnya untuk sekadar memuaskan hawa berjalanlah sambil merunduk, indahkan
nafsu mereka. titipan itu dengan keihklasan dan niat
pengabdian kepada umat.
antara foto.com
EDISI 4/2012 25
Tuntunan Akhlak
BICARA
SEPERLUNYA
"Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin,
yakni orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya,
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan al-laghwu
(perkataan dan perbuatan yang tidak berguna)"
(al-Mukminun: 1-3)
D
i antara adab berbicara yang
dituntunkan Rasulullah saw. yang baik adalah yang keselamatan
adalah berbicara seperlunya, kaum muslimin lainnya terjaga dari
tidak berlebihan. Kita diperintahkan lisan dan perbuatannya”3
untuk berbicara hanya yang baik. Beliau Banyak berbicara selain untuk hal yang
melarang kita banyak bicara dengan terkait dengan dzikir kepada Allah mem-
pembicaraan yang tidak terkait dengan buka peluang terjerumusnya manusia ke
dzikir kepada Allah. Kemampuan seseo- dalam urusan-urusan yang tidak berfae-
rang untuk meninggalkan apa saja yang dah. Di antara bahan pembicaraan yang
tidak berguna baginya menjadi salah satu mendorong seseorang banyak bicara
tanda bagusnya keislaman dia1 dan Allah adalah pembicaraan yang tidak penting.
menjadikannya sebagai ciri orang mukmin
yang beruntung. Larangan banyak bicara
Kemampuan tersebut membawa seo- Kita dilarang banyak bicara antara lain
rang mukmin hanya akan berbicara apa- berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:
bila ia yakin pembicaraannya baik dan 1. Hadits dari Ibnu Umar:
diam apabila ada dorongan untuk berkata
yang tidak baik2. Ia berusaha sekuat
tenaga agar tidak ada seorangpun di
antara kaum muslimin yang celaka akibat
perkataan dan perbuatannya, memenuhi
sabda Rasulullah saw.: “Seorang muslim
EDISI 4/2012 27
Banyak bicara yang dibolehkan banyak keliru, maka dosanya akan
K
ita boleh banyak bicara apabila berlimpah. Orang yang dosanya
pembicaraan yang kita lakukan berlimpah, akan masuk neraka”12
merupakan bagian dari dzikir Itulah barangkali kenapa orang yang
kepada Allah, yakni berbicara tentang banyak bicara hatinya menjadi keras.
kebenaran serta amar makruf nahi mung- Setiap dosa yang dilakukan menyebab-
kar sebagaimana dituntunkan Allah dan kan hati menjadi keras, semakin banyak
Rasul-Nya. dosa semakin keras pula hatinya.
Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Betapa banyak manusia yang senang
Allah memberikan keindahan kepada melibatkan diri dalam urusan yang tidak
seseorang yang mendengar sesuatu berfaedah. Kita bisa mengevaluasi
dari kami, lalu ia menyampaikannya pembicaraan yang ada di radio, televisi,
sebagaimana ia dengar. Betapa ba- kumpulan orang, rapat, pasar, terminal,
nyak orang yang menyampaikan lebih pelabuhan dan lain-lain. Cobalah simak,
paham dari yang mendengar”8. yang lebih banyak pembicaraan baik, sia-
“Barangsiapa yang mengajarkan sia, atau pembicaraan buruk?
suatu ilmu, maka baginya pahala Ternyata pembicaraan sia-sia dan
orang yang mengamalkannya tanpa tidak baik lebih dominan. Apalagi dalam
mengurangi pahala orang yang meng- sinetron, infotainmen, berita, percakapan,
amalkan sedikitpun”.9 dan lain sebagainya; lebih sedikit perka-
“Orang yang menunjukkan keba- taan baik kita dengarkan. Kepada kita
ikan seperti orang yang menger- banyak diperlihatkan dan diperdengarkan
jakannya”10 kata-kata caci maki, perbincangan aib,
ghibah, kecurigaan, pertentangan, peng-
Akibat Banyak Bicara hinaan, dan pembicaraan buruk lainnya
Tersebutlah seorang remaja menemui yang seharusnya kita hindari jauh-jauh.
ajalnya pada perang Uhud. Ia ditemukan Membiarkan diri menyukai acara-
dalam keadaan di mana perutnya diikat acara tersebut dan menyempatkan duduk
dengan batu untuk menahan lapar. Ibunya berlama-lama menikmatinya membuat
mengusap debu di wajahnya seraya ber- hati tidak peka terhadap kebenaran. Kita
kata: “Anakku, selamat bagimu karena akan dibuat toleran terhadap perbin-
kau telah mendapatkan surga”. Ra- cangan negatif dan sia-sia, dan menjadi
sulullah bersabda: “Apa yang membu- semakin parah ketika ikut terlibat mengo-
atmu yakin? Barangkali saja ia ber- mentarinya. Diam tanpa komentarpun
bicara tentang hal yang tidak penting membawa kita terlibat dalam perbuatan
dan mencegah sesuatu yang tidak sia-sia (al-laghwu), bahkan dapat men-
merugikannya”11 jadi mungkar karena meningkatkan rating
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa- acara. Semakin tinggi rating acara televisi
pun yang banyak bicara, maka dia atau radio, semakin lama bertahan,
akan banyak keliru. Orang yang semakin banyak ditonton orang.
28 BERKALA TUNTUNAN ISLAM
Menjaga Lisan Dari Sahl bin Sa’d dari Rasulullah
Rasulullah SAW mewanti-wanti kita beliau bersabda: “Barangsiapa dapat
semua untuk menjaga lisan, nikmat besar menjamin bagiku sesuatu yang berada
Allah yang dianugerahkan kepada di antara jenggotnya (mulut) dan di
manusia. Lisanlah alat komunikasi ter- antara kedua kakinya (kemaluan),
penting manusia, melahirkan apa yang ia maka aku akan menjamin baginya
pikirkan dan yakini. Kemampuan sese- s u .”15
r g a
EDISI 4/2012 29
RALAT
TULISAN ARAB
BACAAN SHALAT
(Tuntunan ISLAM edisi 3/2011)
Shalat berjamaah
diperintahkan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan
S
elama hidupnya Nabi saw. selalu
penekanan khusus. Para menyerukan ditegakkannya shalat.
alim-ulama Islam Padahal, perintah shalat dalam
semenjak awal ayat-ayat al-Quran juga seolah diucapkan
sejarahnya telah mencoba dalam satu tarikan nafas dengan perintah
bersedekah. Tidak kurang ada 25 tempat
menyelami alasan di balik
dalam al-Quran yang menyerukan shalat
itu. Ini bukan karena setarikan nafas dengan bersedekah,
sekadar mencari berzakat atau memberi kepada sesama.
pembenar untuk meyakin- Dengan demikian secara implisit al-
yakinkan diri sendiri. Quran menggariskan adanya “fungsi
Melainkan karena gairah sosial” dari shalat seperti itu.
untuk lebih memahami Karena melihat fakta demikian, dapat
rahasia di balik perintah dimaklumi bahwa shalat yang benar
Rasul yang maksum itu. haruslah dilakukan secara berjamaah.
Sebab, untuk menunaikan perintah
Kita di zaman modern ini
lanjutan yang sangat erat kaitannya
ternyata masih saja bisa dengan perintah shalat —yakni berse-
menemukan makna itu dekah atau memberi kepada sesama
lewat aneka bentuk itu— maka shalat harus dilakukan secara
pengkajian — termasuk berjamaah. Sudah tentu dengan cara
melalui media seperti ini. “berjamaah yang berkualitas”.
EDISI 4/2012 31
Nabi Geram Kepada yang rumah-rumah mereka .... (HR. Bukhari
Tidak Berjamaah dan Muslim dari Abu Hurairah dengan
Dalil tentang keutamaan shalat lafal dari Muslim).
berjamaah kita peroleh dari hadits Ibnu Tentu saja hadits tersebut sifatnya
Umar, yang menyat akan bahwa pengandaian; untuk menggambarkan
Rasulullah saw. bersabda, betapa sungguh-sungguh seruan Nabi
untuk berjamaah. Faktanya, sepanjang
sejarah tidak sampai ada rumah yang di-
bakar Nabi karena alasan itu — bahkan
untuk alasan lain manapun. Kaum mus-
“Shalat jama’ah melebihi shalat
limin sudah cukup diyakinkan dengan
sendirian dengan (pahala) dua puluh
seruan Nabi yang dimuliakan mereka,
tujuh derajat.” (HR Muttafaqun
atau cukup dengan pelbagai bentuk
‘alaih; Fathul Bari II: 131 no. 645; Mus-
pahala yang dijanjikan, tidak sampai perlu
lim I: 450 no. 650; Tirmidzi I: 138 no.
dipaksa-paksa. Tentu saja ada penge-
215; Nasa’i II no. 103 dan Ibnu Majah
cualiannya, yakni: kaum munafik.
I: 259 no. 789).
Dalam variasi riwayat yang lain Nabi
Tentu saja masih banyak hadits yang
saw. melengkapi pengandaian itu dengan
mendukung itu, baik tentang besaran
kalimat berikut:
pahala, maupun keutamaan yang lain.
Tentang besaran pahala, ada hadits sahih “...Shalat Isya’ dan shalat Fajar ada-
yang menyebut angka 25 derajat. Apapun lah shalat yang paling dirasakan berat
halnya, angka-angka itu menunjukkan bagi orang-orang munafik. Padahal
kelebihan shalat berjamaah yang jauh di kalau saja mereka tahu, niscaya mere-
atas shalat yang dilaksanakan secara ka akan mendatangi masjid bahkan
soliter. Tidak salah kiranya kalau angka kalau perlu dengan merangkak
itu tidak dipahami secara matematis, sekalipun.”
melainkan dalam pengertian kiasan, yang Memang nyaris tidak ada perkecualian
pada intinya menunjukkan keutamaan bagi setiap lelaki untuk berjamaah di
luar biasa dari shalat berjamaah. masjid. Dalam kondisi apapun, setiap
Ada hadits Nabi yang memperlihatkan laki-laki hendaknya shalat berjamaah
betapa junjungan kita itu merasa sangat dengan dasar hukum sunnah muakadah
geram manakala umatnya shalat sendiri- (yang dikuatkan hingga mendekati
sendiri. wajib). Bahkan jika dia buta pun, tetap
Rasulullah SAW bersabda, “Mau aku diharuskan untuk berjamaah di masjid.
rasanya menyuruh orang untuk sha- (Lihat boks: Ikuti Arah Kumandang
lat... kemudian aku pergi bersama Adzan.) . Untuk kaum perempuan, Nabi
beberapa orang yang membawa kayu memberi kemudahan tidak harus
bakar untuk mendatangi mereka yang berjamaah di masjid. Namun karena
tidak ikut shalat dan membakar berjamaah itu nilainya 27 derajat lebih
tinggi, maka sudah tentu perempuan pun manakala manfaatnya lebih besar atau
harus menunaikannya —kendati itu kalau mudaratnya (dampak dari ‘mema-
dilaksanakan di rumah. kai wangi-wangian’) bisa dihindarkan.
Frasa “memakai wangi-wangian” dalam
Jamaahnya di Mana? teks hadits itu hendaknya tidak dipahami
Para laki-laki sudah tentu berja- harafiah; bukannya terlarang memakai
maahnya di masjid. Hal itu lebih utama. parfum, melainkan harus dipahami
Sementara bagi perempuan, hendaknya sebagai “hal itu akan memberi dampak
suaminya jangan sampai melarang jika tertentu kepada orang lain (laki-laki)”.
mereka bermaksud berjamaah di masjid. Kita tahu, parfum adalah peranti yang
Tuntunan Nabi tentang itu termaktub sangat efektif untuk menarik perhatian
dalam hadits berikut: orang lain. Selain itu, jika tidak ditekankan
demikian, ada kemungkinan terjadi
jamaah saling berlomba mengenakan
parfum. Bahkan di zaman sekarang pun,
“Janganlah kalian melarang para wa- sudah tentu segi negatif dari hal ini akan
nita (pergi) ke masjid dan hendaklah segera tampak.
mereka keluar dengan tidak memakai Dengan demikian, jika disesuaikan
wangi-wangian.” (HR Ahmad dan Abu dengan konteks zaman kita sekarang, di
Daud, hadits shahih) mana keadaan sudah sangat kondusif,
Dari situ kita tahu bahwa perempuan aman dan damai, maka perempuan shalat
pergi ke masjid itu diseyogyakan berjamaah di masjid merupakan
EDISI 4/2012 33
keniscayaan. Namun perlu segera diingat dinilai setara, maka didahulukan yang
bahwa ada hadits sahih yang menyitir lebih pandai dan lebih mengetahui tentang
sabda Nabi yang dinilai shahih oleh Abu sunnah-sunnah Nabi saw. Kriteria lainnya
Daud sebagai berikut: adalah didahulukan orang yang lebih
“Janganlah kamu sekalian mencegah dahulu berhijrah. Apabila sama juga,
istri-istrimu pergi ke masjid, namun maka didahulukan yang lebih tua usianya.
(ingat) rumah-rumah mereka lebih
baik bagi mereka.”
EDISI 4/2012 35
POSISI IMAM DAN MAKMUM
DALAM SHALAT JAMAAH
B
erdasar dalil Sunnah Nabi saw. yang sahih dan
makbulah, posisi imam dan makmum adalah
sebagai berikut:
1. Jika imam dan makmum sama-sama laki-laki, dan
makmum hanya seorang, maka dia berdiri di sebelah
kanannya sejajar dengan posisi imam (gambar 1).
2. Jika imam laki-laki diikuti satu atau lebih jamaah
perempuan, maka posisi makmum berada di bela-
kang imam (gambar 2).
3. Jika makmum dua orang atau lebih dan semuanya
sama jenis kelaminnya: Makmum berdiri membentuk
gambar 1
shaf di belakang imam. Shaf dibentuk dimulai tepat
dari belakang imam, terus dipenuhi ke sebelah kanan,
baru diteruskan dengan memenuhi sebelah kiri imam
dan kirinya lagi sampai penuh (gambar 3).
gambar 2
gambar 3
gambar 6
EDISI 4/2012 37
Tuntunan Ibadah
EDISI 4/2012 39
2. BERDOA MENGGU- JAWAB : Setahu saya tidak ada pe-
NAKAN TASBIH rintah dari Allah atau dari perintah
Rasulullah, yang memerintahkan agar
Ada juga juga yang mengguna- setiap kita berdoa supaya meng-
kan tasbih untuk menghitung goyang-goyangkan badan atau kepala
bacaannya itu. Apakah cara demi- kita seperti itu.
kian diperbolehkan?
EDISI 4/2012 41
9. SHALAT DAIM DAN disebut shalat daim. Artinya, selalu
PRAKTEKNYA dalam keadaan ingat kepada Allah di
mana pun, kapan pun dan dalam
Apakah yang disebut Shalat keadfaan apapun. Namun, kita harus
Daim itu? Apakah boleh orang tetap mengerjakan shalat, tidak boleh
tidak mengerjakan shalat lima meninggalkan shalat yang lima waktu
waktu disebabkan sudah mem- itu.
praktekkan Shalat Daim?
10. SHALAT SUNAT
JAWAB: Allah berfirman: “Se- SHAFAR DAN DOA
sungguhnya manusia diciptakan BEPERGIAN
bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia Apa yang disebut shalat sunat
berkeluh kesah; dan apabila ia shafar itu? Kapan kita menger-
mendapat kebaikan ia amat kikir; jakan shalat sunat shafar?
kecuali orang-orang yang me-
ngerjakan shalat; yang mereka itu JAWAB: Shafar artinya bepergian.
tetap (dalam keadaan) menger- Pada umumnya “bepergian” di sini
jakan shalatnya.” (Qs. al- Maarij maksudnya adalah perjalanan dengan
19-23). jarak tempuh yang jauh. Salah satu
Shalat adalah Rukun Islam yang hadits menyebutkan bahwa apabila
kedua. Shalat lima kali sehari itu Nabi saw. akan bepergian jauh, lebih
dilaksanakan pada waktu-waktu dulu shalat sunat dua rakaat.
yang sudah ditentukan. Manusia Demikian pula ketika kembali, sampai
diperintahkan shalat adalah untuk di rumah juga mengerjakan shalat
menambah ingatannya kepada Allah. sunat dua rakaat. Bahkan sering
Kita memang harus selalu ingat dikerjakan oleh Nabi saw, shalat
kepada Allah kapan pun dan dalam sunat dua rakaat ketika tiba kembali
keadaan apapun. dari bepergian itu dikerjakan beliau
Ketika sedang makan, minum, di masjid.
berjalan, naik kendaraan, berdagang, Nah, shalat dua rakaat sebelum dan
sedang di kantor, di toko, di pasar, di sesudah bepergian itu dinamakan
sawah, sedang sendirian atau ketika shalat shafar. Dengan (shalat itu)
sedang bersama-sama orang lain, kita bertawakal kepada Allah, memohon
harus selalu ingat kepada Allah tanpa agar selama bepergian, sejak berang-
terputus; sampai kita dipanggil kat sampai kembali pulang dalam
menghadap Allah atau mati. keadaan selamat tidak kurang suatu
Nah, keadaan demikian itulah yang apa.
antarafoto.com
EDISI 4/2012 43
Tuntunan Muamalah
EDISI 4/2012 45
Allahumma inni a’uudzu
bika minal-‘ajzi wal-kasali
wal- bukhli wal-jubni wa-
dlal-’id- daini wa-ghalabatir-
rijaal
(Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari (sifat)
gelisah, sedih, lemah,
malas, kikir, pengecut,
terlilit hutang dan dari
keganasan orang-orang).
EDISI 4/2012 47
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Khalid, telah mence-
ritakan kepada kami Muhammad bin
Musa bin A’yan, telah menceritakan
kepada kami bapakku, dari ‘Amru bin
al-Harits, dari ‘Ubaidullah bin Abu
Ja’far, bahwa Muhammad bin Ja’far
menceritakan kepadanya dari ‘Ur-
wah, dari ‘Aisyah r.a. bahwa Nabi saw.
bersabda: “Barangsiapa meninggal
dunia dan memiliki hutang puasa
maka walinya (boleh) berpuasa
untuknya”.
Hadits ini dikuatkan pula oleh Ibnu
Wahab dari ‘Amru. Dan Yahya bin
Ayyub meriwayatkannya dari Ibnu
Abu Ja’far. (HR Bukhari 1816)
EDISI 4/2012 49
Telah menceritakan kepada kami
Khallad bin Yahya berkata, telah
menceritakan kepada kami Mis’ar
berkata, telah menceritakan kepada
kami Muharib bin Ditsar dari Jabir bin
‘Abdullah berkata, “Aku datang me-
nemui Nabi saw. saat beliau berada
di masjid -Mis’ar berkata, “Menu-
rutku Jabir berkata, Saat waktu dluha
Jabir bin ‘Abdullah berkata, “Beliau Telah menceritakan kepada kami
bersabda: “Shalatlah dua rakaat”. ‘Abdullah bin Muhammad berkata,
Ketika itu beliau mempunyai hutang telah menceritakan kepada kami ‘Uts-
kepadaku. Maka beliau membayarnya man bin ‘Umar berkata, telah menga-
dan memberi tambahan kepadaku.” barkan kepada kami Yunus, dari az-
(HR Bukhari 424) Zuhri, dari ‘Abdullah bin Ka’b bin Ma-
Hadis diatas menjelaskan bahwa lik, dari Ka’b, bahwa ia pernah mena-
Nabi saw. mengembalikan hutangnya gih hutang kepada Ibnu Abu Hadrad
dengan memberi tambahan sebagai di dalam Masjid hingga suara kedua-
ungkapan rasa syukur atau terima nya meninggi, yang akhirnya didengar
kasihnya kepada yang member pinjaman. Rasulullah saw. yang berada di rumah.
Meskipun begitu, tidak boleh bagi Beliau keluar menemui keduanya
pemberi pinjaman untuk mensyaratkan sambil menyingkap kain gorden ka-
bahwa ketika nanti mengembalikan marnya dan bersabda: “Wahai Ka’b!”
hutang maka harus diberi tambahan atau Ka’b bin Malik menjawab: “Wahai
kelebihan. Kalau memberi tambahan itu Rasulullah, aku penuhi panggilanmu.”
dilakukan dengan sukarela, maka itulah Beliau bersabda: “Bebaskanlah
yang dicontohkan oleh Nabi saw. hutangmu ini.”
Beliau lalu memberi isyarat untuk
BAYARLAH HUTANG SEGERA membebaskan setengahnya.
DAN SECEPATNYA Ka’b bin Malik menjawab, “Sudah
aku lakukan ya Rasulullah.”
Beliau lalu bersabda (kepada Ibnu
Abu Hadrad): “Sekarang bayarlah.”
(HR Bukhari 437)
freeislamicwallpaper.com
EDISI 4/2012 51
Ka’b bin Malik menjawab, “Wahai
Rasulullah, aku penuhi panggilanmu.”
Beliau memberi isyarat dengan
tangannya agar ia membebaskan
setengah dari hutangnya.
Ka’b bin Malik berkata, “Wahai
Rasulullah, aku sudah lakukan.”
Rasulullah bersabda: “Sekarang
bayarlah”. (HR Bukhari 451)
sejarah.info
Perang Uhud. Kekalahan di Perang Badar menanam dendam
mendalam di hati kaum kafir Quraisy. Mereka menuju ke bukit
Uhud hendak menyerbu kaum Muslimin. Pasukan Islam
berangkat dengan kekuatan sekitar 1000 orang prajurit, 100 berbaju
besi dan 50 menunggang kuda.
EDISI 4/2012 53
Syarah Hadits
D
unia dinyatakan sebagai lahan
bagai siqqah tetapi terkadang lalai. S- yang manis lagi hijau karena
edangkan al-‘Uqaili memasukkannya kenikmatan dunia yang indah
dalam daftar rawi dha’if. Bukhari dan menawan dan memikat hati manusia.
Muslim memakai al-Mundzir sebagai Kenikmatan dunia yang menyilaukan
rawi yang haditsnya dimasukkan da- mata adalah kenikmatan sebagaimana
lam kitab shahihnya. dikemukakan dalam surat Ali ‘Imran: 14:
6) Sa’ad ibn Malik ibn Sinan ibn ‘Ubaid
Abu Sa’id al-Khudriy. Domisili di Ma-
dinah dan termasuk sahabat Nabi
yang banyak meriwayatkan hadits.
Wafat tahun 74 H.
Hadits ini diriwayatkan oleh orang-
orang yang siqqah dengan sanad ber-
sambung dan kualitasnya merupakan
hadits shahih. Hadits ini memiliki jalur
sanad yang menguatkan yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitab
Sunan Tirmidzi bab Berita Nabi saw.
Dijadikan indah pada (pandangan)
Kepada Para Sahabat no. 2117; riwayat
manusia kecintaan kepada apa-apa
Ibn Majah dalam kitab Sunan Ibn
yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
Majah, bab Fitnah Wanita no. 3990 dan
anak-anak, harta yang banyak dari
8 hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad
jenis emas, perak, kuda pilihan,
ibn Hanbal. Selain imam Muslim yang
binatang-binatang ternak dan sawah
menyatakan hadits ini sebagai hadits
ladang. Itulah kesenangan hidup di
shahih, Muhammad Nashiruddin al-
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
Albani juga menyatakan sebagai shahih
kembali yang baik (surga). (QS Ali
(Silsilah al-Shahihah, 2: 578).
‘Imran: 14)
EDISI 4/2012 55
“Sesungguhnya Allah telah mengua- Dari pengertian dasar ini, dikenal
sakan dunia kepadamu sekalian” ibadah “umum” dan ibadah “khusus”.
Ibadah “umum” ialah semua amal yang
A
pa fungsi manusia hidup di
dunia? Bagi orang atheis, hidup diperintahkan atau diizinkan Allah untuk
manusia tak ubahnya seperti dilakukan oleh manusia (dalam rangka
hewan dan tumbuh-tumbuhan yaitu untuk ber-taqarrub), sedangkan ibadah
sebagai bagian dari alam. Segala hal yang ‘khusus’ ialah amal yang diperintahkan
dialami manusia, seperti perang dan Allah dengan disertai pembatasan atau
bencana alam, adalah tak lebih sebagai perincian mengenai tata caranya.
peristiwa alam yang tidak perlu diambil Allah memberikan kepercayaan ke-
pelajaran dan tidak perlu dihubungkan pada manusia untuk memegang amanah.
dengan dosa. Bagi mereka, dibalik Amanah tersebut pernah ditawarkan
kehidupan ini tidak ada apa apa, tidak kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
ada Tuhan dan tidak ada akhirat serta tetapi semuanya enggan untuk memikul
tidak ada surga atau neraka. amanah tersebut. Manusia kemudian
Bagi orang sekuler, manusia adalah menyanggupi amanah yang semula telah
pemilik alam yang boleh mengguna- ditolak oleh langit, bumi dan gunung
kannya sesuai keinginannya. Manusia tersebut (QS al-Ahzab: 72)
bisa mengatur kehidupan di dunia ini
dengan berbagai hal yang dipandang
perlu, baik dan masuk akal. Manusia
memiliki akal agar bisa mengatur dan
memutuskan apa yang dianggap perlu.
Manusia dan dunia mungkin diciptakan
Tuhan, tapi bagi orang sekuler, kehidupan
dunia adalah urusan manusia yang tidak
perlu dicampuri oleh agama. Agama Sesungguhnya Kami telah menge-
adalah urusan individu setiap manusia mukakan amanat kepada langit, bumi
yang tidak perlu dicampuri oleh orang lain dan gunung-gunung, Maka semuanya
apalagi oleh negara. enggan untuk memikul amanat itu
Bagi orang Islam, hidup manusia di dan mereka khawatir akan mengkhia-
dunia adalah untuk beribadah kepada natinya, dan dipikullah amanat itu
Allah. Allah swt. sebagai Pencipta ma-
oleh manusia. Sesungguhnya manusia
nusia telah menetapkan kehendak-Nya
itu amat zalim dan amat bodoh . (QS
agar manusia beribadah kepada-Nya.
al-Ahzab: 72).
Ibadah, menurut rumusan Muktamar
Oleh karena kesanggupan manusia
Tarjih adalah “mendekatkan diri kepada
mengemban amah tersebut, maka Allah
Allah dengan cara menunaikan perintah-
mengangkat manusia sebagai khalifah,
Nya, menjauhi larangan-Nya, dan
“mewakili” Allah mengelola dunia.
mengamalkan apa yang diizinkan-Nya”.
56 BERKALA TUNTUNAN ISLAM
Dan kepada Tsamud (Kami utus) sau-
dara mereka Shaleh. Shaleh berkata:
“Hai kaumku, sembahlah Allah, se-
kali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. Dia telah menciptakan
kamu dari bumi (tanah) dan menja-
dikan kamu pemakmurnya, Karena itu
mohonlah ampunan-Nya, Kemudian
bertobatlah kepada-Nya, Sesungguh-
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman nya Tuhanku amat dekat (rahmat-
kepada para malaikat: “Sesungguh-nya Nya) lagi memperkenankan (doa
Aku hendak menjadikan seorang hamba-Nya).” (QS Hud: 61).
khalifah di muka bumi.” Mereka ber- Agar dapat melaksanakan amanah
kata: “Mengapa Engkau hendak men- tersebut, orang Islam harus mengem-
jadikan (khalifah) di bumi itu orang bangkan dirinya menjadi ahli ibadah, dan
yang akan membuat kerusakan pa- terus mengembangkan dirinya sehingga
danya dan menumpahkan darah, pa- menjadi hamba yang shalih. (QS al-
dahal kami senantiasa bertasbih de- Anbiya: 105-106)
ngan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesung-
guhnya Aku mengetahui apa yang ti-dak
kamu ketahui.” (QS al-Baqarah: 30).
Dengan demikian wujud hidup dan
kehidupan ibadah manusia ialah menye-
jahterakan serta mengupayakan kemak- Dan sungguh telah kami tulis didalam
muran hidup di dunia (QS Hud: 61), Zabur sesudah (Kami tulis dalam)
dalam bentuk pengaturan kehidupan Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini
manusia maupun pengaturan dan peman- dipusakai hamba-hambaKu yang
faatan alam dan kekayaan di dalamnya. shaleh. Sesungguhnya (apa yang
disebutkan) dalam (Surat) ini, benar-
benar menjadi peringatan bagi kaum
yang menyembah (Allah). (QS al-
Anbiya: 105-106).
Kekhalifahan mengandung arti peng-
ayoman, pemeliharaan, serta pembim-
bingan agar setiap makhluk mencapai
tujuan penciptaannya. Seseorang tidak
dibenarkan memetik bunga sebelum
mekar atau mengambil buah sebelum
EDISI 4/2012 57
matang karena itu berarti tidak memberi kannya terhadap dunia. Apalagi secara
kesempatan kepada makhluk untuk khusus Allah telah memberi tugas kepada
mencapai tujuan penciptaanNya. Manu- manusia untuk menjadi khalifah di muka
sia dituntut untuk mampu menghormati bumi yang bertugas menjaga kemak-
proses-proses yang sedang berjalan dan muran bumi. Pelaksanaan tugas penting
terhadap semua proses yang sedang ter- tersebut menjadi tolak ukur penting dan
jadi. Agar tugas kekhalifahan tersebut bisa menjadi kriteria keberhasilan manusia
terlaksana dengan baik, maka manusia dalam mengemban amanah yang dibe-
harus memanfaatkan segala anugerah bankan kepadanya. Allah swt. telah
yang telah dianugerahkan Allah berupa berfirman:
harta, ilmu, kedudukan, dan sebagainya
demi terlaksananya kewajiban tersebut
(QS al-An’am: 165).
M
ha Pengampun lagi Maha Penyayang. enurut al-Ghazali, cinta dunia
(QS al-An’am: 165). adalah pangkal dosa.
Gemerlap dunia seringkali
“Kemudian Allah menunggu (mem- membuat orang tersesat sehingga lupa
perhatikan) apa yang kamu kerjakan tujuan hidupnya sebagai musafir menuju
(di dunia itu)” alam akhirat. Cinta dunia dan takut mati
adalah dua hal yang menyebabkan
A
llah akan meminta pertanggung-
jawaban kepada manusia manusia tidak bermartabat.
terhadap apapun yang dilaku-
58 BERKALA TUNTUNAN ISLAM
1. Golongan yang tujuan hidupnya untuk
makan. Mereka makan agar dapat
bekerja dan bekerja agar dapat ma-
kan. Ini adalah aliran oang yang tidak
punya kenikmatan dunia dan tidak
punya pijakan agama. Mereka letih di
siang hari untuk makan di malam hari
dan makan di malam hari untuk
bersusah payah di siang hari.
2. Golongan yang tujuan hidupnya pada
pelampiasan syahwat dunia yaitu
syahwat perut dan kemaluan. Mereka
menghabiskan waktu untuk mengejar
wanita (lawan jenis) dan mengumpul-
kan berbagai macam makanan lezat.
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan Mereka makan sebagaimana binatang
dunia ini hanyalah permainan dan makan, mereka berhubungan badan
suatu yang melalaikan, perhiasan dan sebagaimana binatang berhubungan
bermegah-megah antara kamu serta badan. Mereka mengira bila telah
berbangga-banggaan tentang banyak- mendapatkan hal tersebut berarti telah
nya harta dan anak, seperti hujan yang mencapai puncak kebahagiaan, hingga
tanam-tanamannya mengagumkan akhirnya melupakan Allah dan hari
para petani; Kemudian tanaman itu Akhirat.
menjadi kering dan kamu lihat war- 3. Golongan yang mengira bahwa keba-
nanya kuning lalu menjadi hancur. hagiaan terletak pada banyaknya har-
dan di akhirat (nanti) ada azab yang ta dan simpanan kekayaan. Mereka
keras dan ampunan dari Allah serta bersusah payah mengumpulkan harta
keridhaan-Nya dan kehidupan dunia siang dan malam. Mereka melakukan
ini tidak lain hanyalah kesenangan perjalanan siang dan malam hingga
yang menipu. (QS al-Hadid : 20). kelelahan, mondar-mandir melakukan
Kenikmatan dunia adalah kesenangan berbagai pekerjaan berat hingga ke-
yang menipu. Berbagai kesibukan dan sampaian. Mereka berusaha dan me-
pekerjaan yang dilakukan manusia demi ngumpulkan kekayaan hingga mereka
mendapatkan makanan dan pakaian telah sendiri tidak memakannya kecuali
membuat mereka lupa akan diri mereka sekadarnya saja. Hal itu karena mere-
sendiri, tujuan utama kehidupan mereka dan ka kikir dan takut hartanya berkurang.
tempat kembali (akhirat). Imam al-Ghazali 4. Golongan yang mengira bahwa ke-
membagi golongan orang yang “cinta baikan terletak pada nama baik,
dunia” menjadi beberapa kelompok: pujian dan penghormatan. Mereka
EDISI 4/2012 59
Apabila seseorang tidak
rela mengurangi makanan dan mi- rakus akan kehidupan
numan hanya untuk dapat membeli dunia atau mengambil
pakaian yang bagus dan kendaraan
bagian dunia sekedar
yang mewah serta membuat rumah
yang mewah agar dipuji dan dikata- kebutuhannya, maka ia
kan sebagai orang kaya dan memiliki akan terhindar dari tipu
banyak harta. daya dunia dan akan
5. Golongan yang mengira kebahagiaan banyak mengingat
terletak pada kedudukan dan kehor- kehidupan akhirat
matan di kalangan manusia. Mereka
berusaha sekuat tenaga untuk menda- Pertama, Orang yang membebas-
patkan simpati dari manusia. Mereka kan diri dari dunia dengan cara mem-
mengira bahwa dengan menjadi pe- bunuh segala sifat-sifat kemanusiaan dan
mimpin akan membawa dirinya dihor- memutusnya dari nafsu secara total. Ke-
mati dan dipatuhi. Mereka menyibuk- bahagiaan itu, menurut mereka, dapat
kan diri agar orang lain tunduk kepa- dicapai setelah ia mampu mematikan
danya, dan bukan berusaha agar ia syahwat dan amarah serta melakukan
tunduk kepada Allah dan taat ber- mujahadah dengan menjalani hidup
ibadah kepada-Nya. melarat.
Selain golongan di atas, masih banyak lagi Kedua, Orang yang mengira bahwa
golongan yang semuanya sesat dan tujuan ibadah adalah mujahadah untuk
menyesatkan. mencapai ma’rifatullah. Apabila telah
A
pabila seseorang tidak rakus mencapai ma’rifah, maka mereka telah
akan kehidupan dunia atau sampai kepada Allah (wushul). Setelah
mengambil bagian dunia seke- wushul maka tidak diperlukan lagi
dar kebutuhannya, maka ia akan ter- wasilah (perantara) dan hillah (usaha)
hindar dari tipu daya dunia dan akan seperti beribadah. Dengan keyakinannya
banyak mengingat kehidupan akhirat bahwa mereka telah sampai kepada
(zikrul akhirat) dan perhatiannya akan ma’rifah, mereka merasa tidak diwaji-
tercurah pada persiapan menghadapi bkan lagi mengerjakan syariat, karena
kehidupan akhirat. syariat hanya untuk orang orang awam.
Ada juga orang yang menyadari bah- Diantara semua golongan tersebut,
wa kenikmatan dunia adalah kesenangan yang selamat hanyalah golongan yang
yang menipu lalu mereka berpaling dari menempuh jalan yang telah dilalui
dunia. Namun, ternyata setan juga Rasulullah dan sahabat Beliau, yaitu tidak
berhasil menyesatkan mereka. Paling meninggalkan dunia secara total dan tidak
tidak, ada dua golongan manusia yang menjadi budak dunia dan syahwat.
berpaling dari dunia tetapi juga berada Narasumber utama artikel ini:
dalam kesesatan. Agung Danarta