Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN KONSELING

KELOMPOK 3 KELAS C

Ines Pratiwi Ponglabba 3351171429

Heni Nurmaya Sari 3351171474

Freddy Hamdan Jalil 3351171480

Hana Suryani Said 3351171517

Iqlima Sarah 3351171574


Nama Obat : Rethapil SR
Golongan : Obat Keras
Alasan KIE : Obat yang tidak boleh digerus
Poin penting yang didiskusikan dengan pasien :

Parameter Informasi
Nama Obat Rethapil SR.
Nama Generik Teofilin.
Indikasi Untuk asma dan penyakit paru kronis.
Kontraindikasi Tukak lambung, diabetes, riwayat alergi teofilin.
Takikardi, palpitasi, mual dan ganguan saluran cerna lain, sakit
Efek samping
kepala, stimulasi sistem saraf pusat, insomnia, aritmia.
menghambat enzim fosfodiestrase sehingga merelaksasi otot polos
Mekanisme Aksi
bronkus dan menekan espon saluran pernafasan terhadap iritan.
Dewasa: 200 – 400 mg tiap 12 jam.
Aturan Pakai Anak-anak (6-12 thn): 125 – 200 mg tiap 12 jam.
Anak-anak (2-12 thn): 9 mg/ kgBB tiap 12 jam (maksimal 200 mg).
Diminum 1x1 atau 2x1, tidak mengubah dosis, tidak mengubah waktu
minum, jika terlewat minum di jadwal berikutnya tanpa
Cara Pemakaian
menggantikan dosis yang terlewat (menggandakan dosis), tidak boleh
mengunyah menghancurkan tablet.
Dapat meningkatkan ekresi litium dan efek antikoagulan Simetidin,
alopurinol, eritromisin, propanolol, troleandomisin dan kontrasepsi
Interaksi Obat
oral dapat meningkat kadar teofilin serum. Hindari penggunaan
bersamaan dengan preparat xantin lain.
Jangan menggunakan melebihi dosis yang dianjurkan; bila dalam 1
Perhatian jam gejala tetap ada atau bertambah buruk, segera hubungi dokter;
jangan digunakan terus menerus.

FORM KONSELING
 Memberitahukann kegunaan obat pada pasien, teofilin digunakan untuk
penyakit asma pasien.

Teofilin SR diperuntukan bagi pasien dengan gejala asma berulang atau


pasien tertentu yang tubuhnya cepat mengeliminasi teofilin, contohnya anak-
anak dan perokok.

 Menyampaikan aturan pakai dan cara penggunaan obat.

Diminum 1x1 atau 2x1, tidak mengubah dosis, tidak mengubah waktu minum,
jika terlewat minum di jadwal berikutnya tanpa menggantikan dosis yang
terlewat (menggandakan dosis), tidak boleh mengunyah / menghancurkan
tablet. Jika dikonsumsi sekali sehari maka sebaiknya pada pagi hari.

Teofilin SR dapat dikonsumsi bersama makanan, hindari mengkonsumsi


makanan berlemak tinggi selama satu jam setelah atau sebelum mengkonsumsi
teofilin.

 Menanyakan alergi obat kepada pasien

Konsultasi dengan dokter jika pasien memiliki alergi dengan golongan xantin.

 Memberikan informasi khusus kepada pasien

Perhatian bagi ibu menyusui karena teofilin dapat terdistribusi kedalam air
susu.

Teofilin dapat mempengaruhi sistem saraf sehingga tidak diperbolehkan


melakukan aktivitas berat, berhati-hati dalam menjalankan mesin seperti
berkendara.

 Memastikan kepada pasien untuk patuh dalam terapi pengobatan pasien jika
sewaktu waktu mengalami keluhan atau gejala yang timbul segera hubungi
apoteker atau dokter

 Informasikan tentang anjuran gaya hidup


Rutin berolah raga secara teratur mulai dari olah raga ringan sampai olah
raga berat seperti berenag untuk melatih pernafasan.

Hindari hal hal yang dapat merangsang timbulnya asma seperti lingkungan
yang tidak bersih ( debu asap serbuk sari ).

Konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Nama Obat : Aspirin Enteric.


Alasan KIE : Obat yang tidak boleh digerus.
Poin penting yang didiskusikan dengan pasien :

Parameter Informasi
Nama Obat Aspirin Salut Enterik.
Nama Generik Aspirin.
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam ; antiplatelet.
Anak dibawah usia 12 tahun dan anak yang sedang disusui
(sindrom Reye; karena ada hubungannya dengan sindrom reye,
maka sediaan yang mengandung asetosal tidak diberikan pada
anak berusia di bawah usia 12 tahun. Penting untuk menjelaskan
Kontraindikasi
kepada keluarga bahwa asetosal adalah obat yang tidak cocok
untuk anak yang berpenyakit ringan); ulserasi saluran cerna;
hemophilia; tidak untuk pengobatan gout. Ibu yang sedang
menyusui.
Gangguan saluran cerna (iritasi saluran cerna), gangguan
Efek samping
pendengaran, vertigo, reaksi hipersensitivitas,trombositopenia.
menghambat enzim fosfodiestras sehingga merelaksasi otot
Mekanisme Aksi polos bronkus dan menekan espon saluran pernafasan terhadap
iritan.
Extended release tablet 650 mg tiap 8 jam atau 800 mg tiap 12
Aturan Pakai jam Sebagai analgetik dan antipiretik : Dewasa 325-650
mg/kali diberikan peroral setiap 4-6 jam.
Diminum bersama makanan atau setelah makan. Minum tablet
atau kapsul bersama dengan segelas penuh air (sekitar 250 ml).
Jika digunakan untuk rematik/arthritis, obat ini harus dipakai
Cara Pemakaian
sesuai anjuran dokter. Diperlukan sekitar 2-3 minggu agar efek
optimal mulai timbul. Cek ke farmasis berapa bentuk sediaan
harus dipatahkan (tidak digerus) sebelum ditelan, jika pasien
tidak dapat menelan semuanya. Tetapi ada yang harus ditelan
utuh.
1. Hindari pemberian bersama dengan AINS lain (
meningkatkan efek samping lain).
2. Antasid dan adsorben : sekresi asetosal dinaikkan pada
urin biasa.
3. Antikoagulan : risiko perdarahan meningkat karena efek
antiplatelet.
4. Antiepileptika : peningkatan efek fenitoin dan valproate.
5. Kortikosteroid : risiko perdarahan dan ulserasi saluran
cerna meningkat.
6. Sitostatika : mengurangi efek sekresi metotreksat (
meningkatkan toksisitas).
7. Diuretik : antagonism efek diuretk spironolakton;
menurunkan eksresi asetazolamid (risiko toksisitas).
Interaksi Obat
8. Metoklopramid dan domperidon : metoklopramid
meningkatkan efek asetosal.
9. Mefipriston : disarankan untuk menghindari asetosal
sampai 8-12 hari setelah mifepristone.
10. Urikosurik : efek probenesid dan sulfinpirazon
dikurang.
11. iInteraksi Obat dengan penyakit : anemia, tiroid
overaktif, tukak lambung, asma, alergi dan riwayat polip
atau defisiensi G6PD, tekanan darah tinggi, gangguan
ginjal atau hati (resiko efek samping meningkat),
gout/pirai, penyakit jantung, hemophilia atau gangguan
pembekuan darah yang lain.
FORM KONSELING

 Jangan menggunankan aspirin untuk pembekuan darah atau serangan jantung,


kecuali atas perintah dokter.

 Menanyakan alergi pasien terhadap aspirin atau salisilat yang lain.

 Jangan memberikan aspirin atau salisilat yang lain kepada anak atau remaja,
dengan panas atas gejala penyakit virus, terutama flu atau cacar air tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

 Tanyakan penyakit lain yang dialami pasien seperti anemia, tukak lambung,
asma, alergi, tekanan darah tinggi, gout/pirai, penyakit jantung, hemophilia
atau gangguan pembekuan darah.

 Tanyakan obat lain yang digunakan pasien saat ini seperti ; antikoagulan,
carbenisilin injeksi, sefamandol, sefoperazon, antidiabetes oral (mengubah
dosis jika harus diberikan), tetrasiklin, probenesid.

 Beritahukan untuk tidak menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau tidak
digunakan lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


925/MENKES/PER/X/1993 tentang Daftar Perubahan Obat Golongan 1.
2. Food and Drug Administration. Listing and Definition of Narrow Therapeutic
Index or Range (NTI) Drugs. 1988.
3. Drugs.com. Theophyllin. https://www.drugs.com/pro/theophylline.html.
4. Aberg, J.A., Lacy, C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L. 2009.
Drug Information Handbook, 17 th edition. Lexi-Comp for The American
Pharmacist Association.
5. Food and Drug Administration. Avoid Food-Drug Interaction.

Anda mungkin juga menyukai