Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Thetty Khulafa’ur Rosidah

NIM : 151610213006

Prodi : D3 Fisioterapi

1. Hubungan konsep diri dengan masyarakat beserta contohnya.

Konsep diri terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Citra diri/self image

Citra diri ialah pandangan seseorang mengenai kepribadian/tingkah laku kita didalam
bermasyarakat. Setiap individu memiliki citra diri yang berbeda satu dengan yang lain.
Citra diri terbentuk dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan luar . Citra diri
yang baik akan membuat individu tersebut mudah diterima di lingkungan masyarakat,
begitu pula sebaliknya. Seseorang dengan citra diri yang baik di masyarakat akan menjadi
pribadi yang disegani, dihormati dan dipercaya.

Misal : Si H ialah seorang yang ramah, sopan, rajin beribadah, dan memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap lingkungannya. Hal tersebut ia lakukan untuk mendapat citra diri
yang baik dalam masyarakat. Si H akan mudah mendapat kepercayaan masyarakat. Apa
yang ia katakan akan lebih mudah diterima masyarakat dengan citra diri baik yang ia
miliki.

2) Harga diri/self esteem


Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah
penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal dirinya.
Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauhmana individu tersebut
menilai dirinya, sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan
kompeten didalam hubungan bermasyarakat.
Misal : Si S dapat tampil percaya diri di depan umum karena ia merasa memiliki
harga diri yang tinggi.

2. Tindakan dan motivasi yang diberikan Fisioterapis kepada pasien yang mengalami stress
beserta contohnya.
Tindakan Fisioterapis dalam hal perbaikan fungsi tidak akan tercapai apabila psikis
pasien mengalami gangguan dalam hal ini pasien mengalami stress. Kondisi psikologis yang
buruk akan mempengaruhi kesehatan pasien tersebut. Kondisi tersebut akan dapat
menghambat program latihan yang akan kita berikan.
Untuk itu langkah pertama ialah perbaiki psikis pasien baru kemudian kita dapat
memberikan tindakan Fisioterapis.
Misal : pasien pasca amputasi anggota gerak bawah trans femoral bekerja sebagai tukang
becak. Pasien menolak semua tindakan yang diberikan Fisioterapis. Dalam hal ini, wajar bila
pasien akan mengalami stress menyadari fisiknya yang tidak lagi sempurna.
Sebagai seorang FTX kita harus:
1) Beri waktu pasien untuk menenangkan diri
2) Perlahan mulailah memberi pengertian pada pasien bahwa tidak ada gunanya
menyalahkan keadaan. Beri motivasi pada pasien agar pasien tetap semangat menjalani
hidupnya.
3) Kemudian, saat pasien sudah mulai dapat menerima kondisinya. Jelaskan mengenai
program latihan yang akan kita berikan.
4) Berikan edukasi pada keluarga dekat pasien. Jelaskan bahwa pasien akan memakai
protesa selama hidupnya. Namun, jangan memandang bahwa pasien tidak dapat hidup
mandiri. Pemahaman yang demikian malah akan membuat pasien minder dan meragukan
kemampuannya untuk bertahan dalam kehidupan selanjutnya.

3. Penyebab terjadinya konflik di Indonesia beserta contohnya


1) Konflik Agama
Perbedaan kepercayaan seringkali menjadi pemicu konflik di Indonesia. Penyebabnya
beragam mulai dari kurangnya toleransi antar umat beragama sampai latar belakang
persaingan politik.
Contoh : Kurangnya tolerasi di antara umat beragama di Tolikara menyebabkan
masyarakat non muslim membakar masjid yang dipakai untuk Sholat Idul Fitri.
2) Konflik Hukum dan HAM
Kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang sering terjadi antara lain pembunuhan,
pelecehan seksual anak dan wanita, sampai kasus pemerkosaan. Penyebabnya antara lain;
 Saat anak mulai bersosialisasi dengan lingkungan peran orang tua ialah mengajarkan
mengenai pemahaman batasan-batasan bergaul dengan lawan jenis. Anak penting
mengetahui daerah privasi dalam diri mereka yang tidak boleh dipegang oleh orang
lain.
 Pola asuh yang salah saat masa tumbuh kembang anak. Anak-anak yang terbiasa
melihat kekerasan sejak kecil akan menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa.
 Awasi pergaulan anak. Siapa saja teman mereka orang tua perlu mengetahui hal
tersebut.
3) Konflik Politik
Di Indonesia persaingan politik kian menggila. Jabatan tidak dipandang
sebagaimana mestinya melainkan dipandang sebagai alat pengumpul pundi-pundi materi.
Banyak dari mereka menghalalkan segala cara untuk dapat menduduki kursi di
pemerintahan. Mulai dari menyebar berita bohong untuk menjatuhkan lawan politiknya
sampai aksi suap menyuap mewarnai panggung politik di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai