Oleh :
NITA SARTIKA
NIM. 13DB277072
A. Latar belakang
Word Health Organisasion (WHO) menyatakan sebanyak 536.000
perempuan meninggal akibat kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah kehamilan, persalinan
atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu
di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian
ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio
kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran (Depkes,
RI, 2009).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan
dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target global
MDGs (Millenium Development Goals) ke-5 adalah menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target MDGs
ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja
keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya (Sarwono, 2013).
Jumlah ibu hamil fisiologis pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten
Ciamis adalah 18.819 orang atau 92,33%. Sedangkan jumlah kematian
ibu tahun 2015 sebanyak 15 orang, dan bayi sebanyak 176 orang
(Dinkes, 2015).
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktung 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kaleder internasional (Sarwono, 2013).
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal)
dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi
1
2
7
8
4) Payudara
10
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si
ibu dan janinnya.
Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang
mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat,
sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat
berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan
tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan.
b. Faktor Psikologis
a. Stress
Stres yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterlambatan
perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress
pada ibu tidak tertangani dengan baik.
b. Dukungan Keluarga
Merupakan andil yang besar dalam menentukan status
kesehatan ibu jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperhatikan dukungannya dalam
berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri,
lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan
dan masa nifas.
c. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup,
adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya
hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan jika perlu selalu
menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada.
Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang
berhubungan dengan adat istiadat.
Jika ada makanan yang pantang adat padahal baik untuk
gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga
sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene.
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti
pakaian dalamnya setiap kali merasa lembab, menggunakan
13
e) Masalah Tidur
Setelah perut semakin besar, bayi sering menendang di
malam hari. Makan akan menimbulkan kesulitan untuk dapat tidur
nyenyak. Pola istrirahat Istirahat pada saat hamil harus
diperhatikan hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat.
Istirahat yang diperlukan ialah 8 jam pada malam hari dan 1
jam siang hari. Ini sesuai dengan kehamilan ibu bahwa ibu
jangan terlalu berkerja terlalu keras karena usia kehamilan
yang hampir cukup bulan.
f) Varises
Peningkatan volume darah dan aliran selama kehamilan akan
menekan darah panggul dan vena di kaki yang menyebabkan vena
menonjol, dan pada akhir kehamilan kepala bayi kan menekan vena
darah panggul varises juga di pengaruhi faktor keturunan.
g) Kontraksi Perut
Kontraksi atau kontraksi palsu berupa rasa sakit yang ringan, tidak
teratur, dan hilang bila duduk atau istirahat,
h) Bengkak
Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada darah kaki
dan pergelangan kaki anda, kadang tangan bengkak juga. Itu
disebut oedema, disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.
i) Kram Kaki
Ini sering terjadi pada kehamilan trimester ke II dan ke III, san
biasanya berhubungan dengan perubahan sirkulasi, tekanan pada
syaraf di kaki atau karena rendahnya kadar kalsium. Konsumsi
makanan sumber
kalsium dan magnesium. Misalnya, susu, dan sayuran berdaun,
hindari minuman bersoda sesering mungkin, posisi kaki lebih tinggi
dari pinggang, lakukan pengurutan kaki secara teratur agar aliran
teratur sehingga aliran dalam tubuh lancar.
15
c) Melatih relaksasi
Relaksasi sangat dibutuhkan ketika proses persalinan.
Senam hamil akan membantu anda untuk mengatasi rasa
sakit maupun ketegangan selama proses persalinan.
d) Mengurangi keluhan
Bentuk serta sikap tubuh orang hamil sangat berbeda
dengan yang lainnya, senam hamil dapat membantu
mengurangi keluhan terhadap perubahan bentuk tubuh.
e) Melancarkan persalinan
Menurut para ahli, dengan melakukan senam hamil secara
rutin, anda akan terhindar dari kesulitan ketika menjalani
proses persalinan.
Adapun surat as-Sajdah ayat 7-9 menjelaskan tentang preses kehamilan,
yaitu:
Penciptaan manusia, berasal dari sulalah min tin, artinya sari pati tanah,
yaitu inti zat-zat yang ada dalam tubuh wanita dalam bentuk ovum dan
dalam diri laki-laki dalam bentuk sperma. Sel telur yang telah dibuahi oleh
sperma, atau zygote, disebut nutfah. Setelah menjadi pembuahan, zygote
21
Dari Abdullah bin Mas‟ud Radhiallahu „Anhu, dia berkata: telah berkata
kepada kami Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam, dan dia adalah orang
yang jujur lagi dipercaya: “Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya
dalam rahim ibunya, selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental),
kemudian menjadi „alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu menjadi
mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian diutus kepadanya
malaikat untuk meniupkannya ruh, dan dia diperintahkan mencatat empat
kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau
kebahagiannya. Demi zat yang tiada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya setiap
kalian ada yang melaksanakan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara
dirinya dan surga hanyalah sehasta, namun dia telah didahului oleh al kitab
(ketetapan/takdir), maka dia mengerjakan perbuatan ahli neraka, lalu dia
masuk ke dalamnya. Di antara kalian ada yang mengerjakan perbuatan
ahlin naar (penduduk neraka), sehingga jarak antara dirinya dan neraka
cuma sehasta, namun dia telah didahului oleh taqdirnya, lalu dia
mengerjakan perbuatannya ahli surga, lalu dia memasukinya. ”
c) Kunjungan
Apakah kunjungan ini adalah kunjungan awal atau kunjungan
ulang.
d) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alas an pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
e) Riwayat Keluhan Utama
Riwayat keluhan utama ditanyakan dengan tujuan untuk
mengetahui sejak kapan seseorang klien merasakan keluhan
tersebut.
f) Riwayat Kebidanan
A. Riwayat menstruasi
Data ini digunakan untuk mendapatkan gambaran
tentang keadaan dasar dari organ reproduksi pasien.
Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat
menstruasi antara lain yaitu menarche (usia pertama kali
mengalami mennstruasi yang pada umumnya wanita
Indonesia mengalami menarche pada usia sekitar 12 sampai
16 tahun).
Siklus menstruasi (jarak antara menstruasi yang dialami
dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan hari yang
biasanya sekitar 23 sampai 32 hari), volume darah data ini
menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang
dikeluarkan biasanya acuan yang digunakan berupa kriteria
banyak atau sedikitnya,keluhan, beberapa wanita
menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami
menstruasi dan dapat merujuk kepada diagnose tertentu.
B. Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan
memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi
pasien. Ada beberapa penyakit organ reproduksi yang
berkaitan erat dengan personal hygiene pasien, atau
kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan
reproduksinya.
28
1) Tugas Mandiri
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal:
A. Mengkaji status kesehatan kesehatan klien yang dalam keadaan
kehamilan.
B. Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan keadaan hamil.
C. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersamaklien sesuai dengan
prioritas masalah.
D. Melaksanakan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
yang telah disusun.
E. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.
F. Membuat pencatatan dan laopran asuhan kebidanan yang telah
diberikan.
2) Tugas Kolaborasi/Kerjasama
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
A. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan
tindakan kolaborasi.
B. Menentukan diagnosis, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor
resiko dan keadaan kegawatdaruratanpada kasus resiko tinggi.
C. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko
tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
D. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
E. Membuat rencana tindakan lanjut bersama klien
F. Membuat catatan dan laporan
3) Tugas Rujukan
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
A. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada ibu hamil
B. Menentukan diagnosis, prognosa dan prioritas
36
Depkes. RI (2009) Upaya Percepatan Penurunan Angka kematian Ibu dan Bayi
Baru Lahir di Indonesia. Available from : http//:www.depkes.go.id [diakses
10 Mei 2016].
Haya, MAN. Pakasi, TA, Bahar, NA, Basuki, B. (2014) Antenatal care practice
and the chance of having nurse/miwdife birth attendant a study in Central
Mountain of Papua, vol 8 (3) Oktober, pp 30-39
Alfabeta