Kegagalan untuk mempeniapkan keadaan pasien sering terjadi, dan biasanya dapat
dihindari dengan mudah untuk mencegah kecelakaan yang berhubungan dengan
anestesi. Semua pasien harus dipersiapkan sebelum dianestesi oleh orang yang akan
melakukan anestesi. Peniapan ini menyangkut setiap aspek terhadap kondisi pa-
sien, dan tidak hanya pemrasalahan patologis yang membutuhkan operasi.
Dan akhirnya njlailah kehilangan cairan dari perdarahan, muntah, diare, dan sebab
lainnya dan tanyakan juga riwayat dietnya. Apakah pasien dapat makan dan minum
secara norrnal sarnpai saat sebelum operasi? Jika tidak kita harus curiga adanya
kekurangan cairan dan nutrisi, sehingga dibutuhkan beberapa tahap untuk memper-
baikinya sebelum operasi. Tanyakan kapan makan/minum terakhir dan jelaskan
perlunya puasa sebelum anestesi.
Pemeriksaan pasien
Pertama periksalah keadaan urnum pasien. Apakah pasien tampak pucat, kuning,
sianosis, dehidrasi, malnutrisi, edema, sesak, alau kesakitan?
Selanjutnya perhatikan jalan napas bagian atas dan pikirkan bagaimana penatalak-
sanaannya selama anestesi. Apakah jalan napas rnudah tenumbat? Apakah intubasi
47
Penuntun praktis anestesi
akan sulit atau mudah? (biasanya mudah!) Apakah pasien ompong atau memakai
gigi palsu atau mempunyai rahang yang kecil, yang akan mempersulit laringos-
kopi? Apakah ada gangguan membuka mulut atau kekakuan leher? Apakah ada
pembengkakan abnormal pada leher yang mendorong saluran napas bagian atas?
Pada saat inilah harus dicari jawaban-jawabannya.
Jika semua hasil baik, maka tanyakan pada diri kita sendiri 3 pertanyaan di bawah
ini:
1. Apakah kondisi pasicn mernbutuhkan terapi pre-operatif?
2. Apakah pasien harus dirujuk untuk pe6rgobatan penyakit dasar seperti anemia,
infeksi atau kekurangangizi sebelum operasi?
3. Teknik anestesi apa yang akan digunakan untuk pasien? (lihatbab 11)
Jika kita sudah mernutuskan teknik anestesi yang akan digunakan, jelaskan secara
singkat kepada pasien apa yang akan terjadi, katakan bahwa kia akan memperha-
tikan terus fungsi jantung dan pernapasannya dan yakinkan bahwa pasien tidak
akan rnerasa sakit. Juga terangkan kepada pasien apa yang akan dijumpai setelah
bangun, seperti oksigen, infus, sonde lanbung, atau drain. Setelah penerangan ini,
maka pasien akan berkurang rasa takutnya dan anestesi lebih mudah dilakukan.
Agar penilaian pre-operatif lebih sederhana dan efisien, kita dapat melihatnya pada
lembar pemeriksaan (Gambar 5.1). Satu status dapat terdiri dari lembar pemerik-
saan pre operatif, kartu anestesi (seperti pada lampiran 3) dan lembaran instruksi
pasca bedah.
48
Persiapan pasien sebelum anestesi
O Diberikan analgetik jika pasien merasa sakit preoperatif atau dengan latar
belakang analgesia selarna dan sesudah operasi.
49
Penuntun praktis anestesi
Riwayat
ALERGI
50
Persiapan pasien sebelum anestesi
Pemeriksaan fisik
SALURANNAPASBAGIANATAS Obstruksi:ada/tidak
I ntubasi: sederhana/sulit
AUSKULTASI
ABDOMEN Kurus/gemuk
Distensi
Asites
5'l