KEBIDANAN
KEBIDANAN
Pelayanan Kebidanan adalah Penerapan ilmu kebidanan yang difokuskan pada pelayanan
kesehatan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai
dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan
reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat untuk mewujudkan kesehatan
keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.
1. UUD 1945
Pesan mendasar dari UUD 1945 adalah upaya pembangunan dalam bidang kesehatan yaitu
pembangunan di segala bidang guna kepentingan , keselamatan, kebahagiaan, dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan.
Kualitas sumber daya manusia dibentuk sejak janin di dalam kandungan, masa kelahiran, dan
masa bayi serta tumbuh kembang balita. Sumber daya manusia yang berkualitas , memiliki
pengetahuan dan kemampuan sehingga mampu survive dan mampu mengantisipasi perubahan
serta mampu bersaing
3. Bidan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya manusia , karena pelayanan bidan
meliputi kesehatan wanita selama masa kesehatan reproduksi sejak remaja, calon pengantin,
masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa klimakterium dan menopause serta
memantau tumbuh kembang balita serta anak pra sekolah.
4. Visi Pembangunan Kesehatan Indonesia Sehat 2010 adalah Derajat kesehatan yang optimal
dengan strategi Paradigma sehat, profesionalisme, JPKM, dan Desentralisasi.
1. Legislasi
Legislasi adalah proses pembuatan Undang- Undang atau penyempurnaan perangkat hukum
yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan Sertifikasi (pengaturan kompetensi), Registrasi (
pengaturan kewenangan ), dan Lisensi ( pengaturan penyelenggaraan kewenangan ).
Tujuan Legislasi adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan yang
telah diberikan . Bentuk perlindungan meliputi :
b) Memberikan kewenangan
d) Meningkatkan profesionalisme
a) Menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan profesi sendiri.
a) Mandiri
b) Peningkatan Kompetensi
Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
kepada pasien ( individu, keluarga, dan masyarakat ) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang aman dan berkualitas, serta butuh
perlindungan sebagai pengguna jasa profesi.
Ada beberapa hal yang menjadi sumber ketidakpuasan pasien atau masyarakat terhadap
pelayanan :
d) Kesalahan prosedur
2. Registrasi
Registrasi adalah proses dimana seorang tenaga profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu
badan tertentu secara periodic guna mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan
tindakan profesionalnya setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh badan tersebut.
Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi, maka akan mendapatkan haknya untuk
mendapatkan ijin praktik ( lisensi ) setelah memenuhi persyaratan administrasi untuk lisensi.
Tujuan Registrasi :
IPTEK .
SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui, merupakan dasar untuk
penerbitan Surat Ijin Praktik Bidan ( SIPB ). SIB tidak berlaku lagi karena masa berlakunya habis
dan tidak mendaftar ulang, atas permintaan sendiri, dicabut atas dasar ketentuan perundang –
undangan yang berlaku.
3. Lisensi Praktek
Lisensi merupakan proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang ,
berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah teregistrasi untuk
melakukan pelayanan mandiri.
b. Tujuan Khusus :
Aplikasi lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SIPB. SIPB adalah bukti tertulis
yang diberikan Depkes RI kepada tenaga bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi
persyaratan. SIPB diperoleh dengan cara, mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat dengan memenuhi persyaratan :
Dengan diselenggarakannya uji kompetensi diharapkan bidan benar – benar kompeten. Upaya
ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, mengurangi medical
error atau malpraktik dengan tujuan utama menurukan angka kematian ibu dan anak.
Dalam rancangan uji kompetensi apabila tidak lulus, maka menjadi binaan Ikatan Bidan
Indonesia ( IBI ) setempat. Menurut Kepmenkes No 900 / Menkes / SK/ VII / 2002 SIPB berlaku
sepanjang SIB belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui kembali.
Akuntabilitas Bidan dalam menjalankan praktik kebidanana merupakan suatu hal yang penting
dan dituntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa
manusia, adalah pertanggungjawaban atau tanggung gugat ( accountability ) atas
semua tindakan yang dilakukannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan harus
berbasis kompetensi dan didasari evidence based.
Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan yang harus ditingkatkan mutunya melalui :
4. Akreditasi
5. Sertifikasi
6. Registrasi
7. Uji Kompetensi
8. Lisensi
Beberapa dasar dalam otonomi dan aspek legal yang mendasari dan terkait dengan pelayanan
kebidanan, antara lain :
1. Kepmenkes RI No 900 / Menkes / SK/ VII / 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan
3. Kepmenkes RI No 369 / Menkes/ SK/ III/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan
Kerja Depkes
11. Peraturan Menkes RI No 585 / Menkes/ Per / IX/ 1989 Tentang Persetujuan
Tindakan Medik