Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa

pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia

sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain.

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain

alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini

disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada

minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan

alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah

etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas

lagi.

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkoh

ol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak

berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada

minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat

rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan
rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer

konstitusional dari dimetil eter.

Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan

pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan

keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa

minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.

Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian

etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu

menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan

pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara

menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.

Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk

dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil

menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper

mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu

senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama kali

dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari

Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday

berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini

mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.


1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana rumus umum alcohol

2. bagaimana jenis-jenis alcohol

3. bagaimana mengetahui sifat-sifat alcohol

1.3.2Q4Tujuan

1. Agar dapat mengetahui rumus umum alcohol

2. Agar dapat mengetahi jenis-jenis alcohol

3. Agar dapat mengetahui sifat-sifat alcohol


BAB 1I

PEMBAHASAN

1. Rumus Umum Alkohol

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang terikat

pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R

merupakan alkil, alkil tersuptitusi , atau hidrokarbon siklik. Alkohol di sini tidak

termaksud fenol (gugus hidroksil berikatan dengan cicin aromatic), enol (gugus

hidroksil berikatan dengan karbon vinilik) karena sifat-sifatnya kadang berbeda.

Alkohol dapat di anggap merupakan turunan dari air (H-O-H), di mana satu atom

hidrogennya diganti dengan gugus alkil. Alkohol diklasifikasikan menjadi tiga

kelompok yaitu alcohol primer, sekunder, dan tersier.

Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada

bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing

kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.

2. Jenis-Jenis Alkohol

a. Alkohol Primer

Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH

hanya terikat pada satu gugus alkil.bPerhatikan bahwa tidak jadi masalah

seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada gambar di samping, hanya

ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus -OH dengan sebuah

gugus alkil.
b. Alkohol sekunder

Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH

berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama

atau berbeda.

c. Alkohol tersier

Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH

berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi

dari alkil yang sama atau berbeda.

3. Sifat-Sifat Alkohol

a. Sifat Fisik

1. Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut

dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak

berwarna (jernih) dan berbau khas nol.

2. Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alka

b. Sifat Kimia

1. Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.

2. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran

alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.

3. Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan

Na.

4. Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan

menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan makalah yang telah di tuliskan di atas dapat di tarik sebuah

kesimpulan bahwa rumus umum alcohol adalah R-O-H, Dan alcohol terbadi

menjadi tiga jenis yaitu alcohol primer, sekunder dan tersier. Serta memiliki

beberapa karakteristik yang bersifat fisik dan kimia diantaranya Sifat Fisik yaitu

Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air

dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih)

dan berbau khas dan Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan

bertambahnya Mr alkanol. Dan sifat kimia yaitu Ikatan Hidrogen, Antarmolekul

hidrogen terdapat ikatan hydrogen, Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena

memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin

tinggi, Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K

dan Na, Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan

menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.


2. Saran

Anda mungkin juga menyukai