Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR FITOKIMIA

SUBLIMASI

Disusun Oleh : Kelompok Ganjil

Kelas : Regular 2b

Dosen Pembimbing : Mindawarnis, Apt, M.Kes

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
PALEMBANG
I. Tujuan
Dapat melakukan isolasi atau pemisahan kandungan kimia ekstrak simplisia dengan
metode sublimasi.

II. Teori
Sublimasi merupakan perubahan wujud suatu zat dari padat ke gas atau sebaliknya.
Apabila partikel penyusun suatu zat padat diberi kenaikan suhu dengan besaran tertentu maka
partikel tersebut akan menyublin menjadi gas. Dan apabila suhu diturunkan, maka gas akan
berubah wujud kembali menjadi padat. Dalam pemisahan campuran, Sublimasi yaitu dengan
cara memanaskan zat padat yang terlarut pada zat padat sehingga zat padat yang akan diambil
akan berubah menjadi gas. Gas yang dihasilkan kemudian di tampung lalu dinginkan. Syarat
pemisahan campuran dengan cara Sublimasi yaitu partikel yang bercampur harus memiliki
perbedaan titik didih yang besar sehingga dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian
yang tinggi.

Prinsip kerja sublimasi secara umum (dalam skala industri) adalah memisahkan zat yang
mudah menyublim tersebut dengan sebuah sublimator sehingga menjadi gas/uap. Gas yang
dihasilkan ditampung, lalu didinginkan/dikondensasi kembali. Sedangkan cara kerja
sublimasi secara sederhana (dalam skala laboratorium) adalah zat yang akan disublimasi
dimasukkan dalam cawan/gelas piala untuk keperluar sublimasi, ditutup dengan gelas arloji ,
corong/labu berisi air sebagai pendingin , kemudian di panaskan dengan api kecil pelan-
pelan. Zat padat akan menyublim berubah menjadi uap, sedangkan zat penyampur tetap
padat. Uap yang terbentuk karena adanya proses pendinginan berubah lagi menjadi padat
yang menempel pada dinding alat pendingin. Bila sudah tidak ada lagi zat yang menyublim ,
dihentikan proses pemanasan dan di biarkan dingin supaya uap yang terbentuk menyublim
semua, kemudian zat yang terbentuk dikumpulkan untuk diperiksa kemurniannya. Bila
kurang murni proses sublimasi dapat diulang sampai didapatkan zat yang murni.

III. Bahan dan Alat


Bahan : 1. Ekstrak Simplisia atau zat yang bisa menyublim (Coffein, Iodium,
Kamfer, Ekstrak Pare)

2. Kapas

3. Air dingin

Alat : 1. Botol Sublimasi / Vial

2. Sendok Besi

3. Cawan Penguap
4. Kaca Arloji

5. Penutup Kaca/ Kaca objek

6. Erlenmeyer

7. Beaker Glass

8. Corong

9. Lampu Spirtus

10. Kassa Asbes

11. Kaki tiga

IV. Cara Kerja


1. Masukkan esktrak / zat yang bisa menyublim ke dalam botol sublimasi atau vial.

2. Tutup vial dengan penutup kaca.

3. Letakkan es batu/ kapas yang dibasahi dengan es batu diatas penutup kaca atau kaca
arloji.

4. Botol sublimasi / vial dipanaskan perlahan menggunakan lampu spiritus.

5. Zat yang bisa menyublin akan menguap dan kemudian mengkristal dibawah kaca arloji.

6. Setelah selesai, kristal yang terbentuk dikumpulkan perhatikan warna dan bentuk
kristalnya.

V. Gambar
VI. Hasil Pengamatan
Waktu
NO Zat
Mulai Menguap Memadat Selesai
1 Coffein 12.59 13.01 13.09 13.12
2 Iodium 13.00 13.01 13.08 13.10
3 Kamfer 13.01 13.02 13.10 13.12
4 Ekstrak 13.00 13.02 - 13.15

NO Zat Massa Sampel Vial + Sampe Vial + Sampel + Massa akhir


Kristal
1 Coffein 0,30 g 11 g 11,27 g 0,27 g
2 Iodium 0,28 g 11,20 g 11,46 g 0.26 g
3 Kamfer 0,35 g 11,2 g 11,55 g 0,32 g
4 Ekstrak - - - -

massa kristal hasil (g)


% yield = x 100 %
massa awal (g)

0,27 g
1. Coffein % yield = 0,30 g x 100 % = 90 %

0,26 g
2. Iodium % yield = 0,28 g x 100 % = 92,8 %

0,32 g
3. Kamfer % yield = 0,35 g x 100 % = 91,42 %

VII. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan proses sublimasi kontrol dan sampel diletakkan dalam vial
dan ditutup oleh objek glass dan diletakkan kapas dingin yang telah dibasahi dengan es batu
diatasnya yang bertujuan agar kristal yang sudah terbentuk tidak menyebar kemana-mana dan
kapas dingin berfungsi sebagai pengkristal uap. Pada percobaan hanya kontrol yang
membentuk kristal, dan sampel tidak terbentuk hal itu karena sampel yang menguap
bentuknya tidak terlihat (gas) maka tidak akan diperoleh %yield hasil kristal dan jika tidak
menempel pada bagian bawah objek glass dan hanya mengering seperti ekstrak maka dapat
dipastikan ekstrak tersebut tidak dapat menyublim. Pada kontrol hasil %yield sublimasi telah
mencapai maksimal.

VIII. Kesimpulan
Dari praktikum yang di lakukan di peroleh massa Coffein sebanyak 0,27 gr, Iodium
sebanyak 0,26 gr, dan Kamfer sebanyak 0,32 gr
IX. Tugas
1. Jika ada beberapa bahan percobaan, bandingkan waktu menyublim bahan bahan tersebut ?

 Berdasarkan percobaan didapatkan waktu menyublim :

Zat Waktu
Kamfer 12”
Iodium 10”
Coffein 12”
Kapur Barus

2. Sebutkan beberapa zat yang bisa menyublim dan berapa suhu sublimasinya ?

Zat yang dapat Suhu Sublimasi


menyublim
Kamfer 79o C
Kapur Barus 25o C
CO2 Padat 30o C
Iodium 27o C
Coffein 178o C
Camphora 79o C
Sulfur 115o C
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai