Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan
Rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Isi dari makalah
ini, kami membahas tentang “MASALAH KEPEMIMPINAN DAN
PERUMUSAN SOLUSI”. Semoga dengan makalah ini dapat berguna bagi kita
semua.Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kekurangan atau
kesalahan kata dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan
bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
memperbaiki makalah ini.

Medan, 20 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...3
B. Tujuan………………………………………………………………………………….3
C. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..3
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..4
A. Kesalahan umum dalam kepemimpinan………………………………………………4
B. Permasalahan kepemimpinan nasional saat ini………………………………………..5

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusai
selalu berinteraksi dengan sesame manusia selalu berinteraksi dengan sesame serta dengan
lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil.

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi


kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Untuk mewujudkannya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat diandalkan.


Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.

Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab


serta apa hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan. Untuk menjawab
pernyataan tersebut dapat ditemukan pada bagian pembahasan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami ini adalah sebagai berikut.
1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
2. Menjelaskan tentang permasalahan dalam kepemimpinan
3. Menjelaskan solusi terhadap permasalahan kepemimpinan

C. Rumusan Masalah
a) Apa sajakah permasalahan dalam kepemimpinan?
b) Bagaimanakah solusi terhadap permasalahan kepemimpinan tersebut?

D. Manfaat penelitian
Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan dan apa saja hal – hal yang membuat terjadinya
permasalahan dalam keemimpinan.

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Kesalahan umum dalam kepemimpinan


1. Kurangnya feedback
Sarah adalah sales yang berbakat, tapi ia memiliki kebiasaan buruk menjawab telepon dengan
cara yang tidak profesional. Boss nya memperhatikan hal ini, tapi ia tidak memberitahukian
hal ini pada Sarah. Boss nya menunggu saat review untuk memberitahukan pada Sarah
tentang kesalahannya dalam menjawab telepon. Sayangnya, selama menunggu review dari
bossnya, Sarah telah melakukan banyak kesalahan dan menghilangkan kesempatan terhadap
pelanggan yang berpotensi.
Berdasarkan survey 1.400 eksekutif oleh The Ken Blanchard Companies, kegagalan untuk
memberikan feedback dan saran adalah kesalahan umum yang dilakukan oleh seorang
pemimpin. Saat Anda tidak menyediakan masukan yang membantu untuk bawahan Anda,
Anda telah menjauhkan mereka dari kesempatan untuk meningkatkan performa mereka.
Untuk menghindari kesalahan ini, belajarlah cara untuk memberikan masukan secara reguler
kepada tim Anda.

2. Tidak menyediakan waktu untuk tim anda


Saat Anda menjadi seorang pemimpin atau manager, akan sangat mudah untuk tenggelam
dalam kesibukan Anda sehingga Anda tidak memiliki waktu untuk tim Anda.
Ya, tentu saja Anda memiliki sebuah proyek yang harus anda sampaikan kepada mereka. Tapi
akan sangat penting untuk tim Anda jika Anda bisa menyediakan waktu untuk mereka saat
mereka membutuhkannya. Tim Anda tidak akan tahu apa yang harus mereka lakukan tanpa
arahan dan suport dari Anda.
Hindarilah kesalahan ini dengan menyediakan satu waktu khusus dari seminggu waktu kerja
yang Anda miliki untuk mereka, dan dengan mempelajari cara mendengarkan yang baik.
Tingkatkanlah kecerdasan emosional Anda, sehingga Anda bisa lebih sadar akan kebutuhan
tim Anda. Anda juga dapat menggunakan cara me-manage dengan berada di antara mereka.
Hal ini akan sangat efektif untuk bisa terus berhubungan dengan tim Anda.
Saat Anda berada dalam suatu kepemimpinan, tim Anda harus selalu menjadi prioritas utama.
Dalam hati mereka, itulah pemimpin yang mereka inginkan!

3. Bersikap terlalu lepas kendali


Salah satu dari tim Anda telah menyelesaikan proyek yang penting. Permasalahannya
sekarang adalah ia salah mengartikan spesifikasi dari proyek yang ia kerjakan, dan Anda
tidak berhubungan dengan dia saat ia mengerjakannya. Sekarang, ia telah menyelesaikan
proyeknya dengan hasil yang salah, dan Anda harus menghadapi klien Anda yang marah akan
hal ini. Banyak pemimpin yang ingin menghindari Micro management. Tetapi, mereka justru
melakukannya dengan cara yang terlalu esktrim, dan melepaskan seluruhnya kepada bawahan
mereka. Hal ini tidak baik, dan Anda seharusnya bisa menyeimbangkannya.
4. Bersikap terlalu ramah

4
Banyak dari kita yang ingin terlihat ramah dan bersahabat di dalam tim kita. Pada
kenyataanya, orang-orang memang lebih bahagia bekerja dengan pemimpin yang bisa akrab
dengan mereka. Namun, ada beberapa saat dimana anda harus membuat keputusan yang sulit
mengenai orang dalam tim anda, dan beberapa orang akan mengambil keuntungan dengan
kedekatan mereka bersama anda.
Ini tidak berarti bahwa anda tidak diijinkan untuk bersosialisasi dengan bawahan anda. Tapi,
anda harus dapat menyeimbangkan antara menjadi seorang teman dan menjadi seorang
pemimpin.
Tentukanlah batasan yang jelas, sehingga tim Anda tidak akan mengambil keuntungan dari
kedekatan mereka dengan anda.

B. Pemasalahan kepemimpinan nasional saat ini


Era Reformasi tahun 1998 telah melahirkan pergantian beberapa kali kepemimpinan nasional
di Indonesia. Mulai dari presiden Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati hingga kini
dibawah tampuk Susilo Bambang Yudhoyono. Namun kemunculan pemimpin nasional di era
reformasi ini masih jauh dari harapan masyarakat. Hal ini dikarenakan permasalahan
kepemimpinan nasional yang terjadi di negeri ini belum menemukan jawaban. Beberapa
permasalahan tersebut antara lain:

1. Kurangnya integitas sebagai pemimpin nasional.


Pemimpin yang mempunyai integritas memiliki kepribadian yang mantab, tidak tercela, jujur
dn dihormati orang lain. Pemimpin nasional ke depan dibutuhkan orang yang mempunyai
integritas tinggi, artinya tingkat hubungannya dengan yang dipimpin menyatu berdasarkan
pertimbangan “rasional transformatif” bukan “emosional transaksional”. Keadaan ini akan
melahirkan pemimpin yang mempunyai sifat perpaduan karakter manajer, pemimpin dan
negarawan (Manager, Leader, Statesman).Reformasi yang belum mantap dan kondisi dalam
negeri baik politik, ekonomi, sosbud dan hankam yang masih lemah apabila tidak cepat
membangun kepemimpinan yang kokoh maka negara kita akan semakin larut dan terpuruk
dalam persaingan global yang semakin ketat.

2. Kurang dapat melepaskan diri dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan sesaat bagi dirinya dan orang dekatnya,
terutama yang dianggap berjasa seperti tim suksesnya. Reformasi yang bergulir sampai saat
ini melahirkan UU No 28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih yang bebas
Korupsi, kolusi dan nepotisme. Tetapi pada tataran empirik menunjukkan kasus korupsi juga
terus semakin meningkat. Kasus korupsi yang diduga melibatkan pejabat negara seperti para
menteri, mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati dan sebagainya menunjukkan
bahwa pejabat negara yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat dalam tertib hukum
dan tertib sosial justru malah menjadi terdakwa dengan tuntutan tindak pidana korupsi.

3. Kurang memahami moral dan etika kepemimpinan.

5
Implementasi etika dan moral pemimpin akan memberikan panduan bagi seorang pemimpin
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Krisis yang melanda bangsa Indonesia tidak lepas
dari kemerosotan moral dan etika pemimpin. Kasus Bupati Garut, misalnya, yang menikah
kilat dengan cara kawin siri selama 4 hari dan melakukan perceraian dengan istrinya melalui
sms telah menuai kontroversi di masyarakat yang berujung pelengseran sang Bupati.

4. Kurang dapat memahami secara tepat.


Sebagai bangsa dengan postur negara kepulauan merupakan kewajiban dari pemimpin agar
yang dipimpin mendapat perlakuan yang sama. Tidak ada dominasi mayoritas terhadap
minoritas dan juga tidak mengenal adanya tirani minoritas. Pluralisme adalah sikap
keterbukaan sebagai suat kerangka interaksi dimana setiap kelompok menampilkan rasa
hormat dan toleran satu sama lain , berinteraksi tanpa konflik.

5. Lebih mengedepankan kepentingan partainya daripada aspirasi rakyat.


Kenyataan di lapangan menunjukkan partai politik tidak bisa bebas bergerak , karena banyak
keentingan yang membatasi. Partai politik pendukung pemerintah sulit untuk obyektif
mengkritik kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Demikian juga parpol di luar pemerintah
terhambat dan terkooptasi oleh kepentingan politiknya. Kasus bank Century dapat dijadikan
contoh sulitnya mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai.
Prinsip demokrasi dalam ketatanegaraan kita adalah bagaimana partai politik menghasilkan
kepemimpinan yang berkualitas, karena demokrasi akan berkualitas bila menghasilkan
pemimpin yang berbobot. Masa depan demokrasi di tanah air sangat ditentukan oleh
kesanggupan demokrasi sebagai incubator untuk menciptakan pemimpin nasional yang
negarawan dan visioner.

BAB III
PENUTUP
6
KESIMPULAN
1. Kepemimpinan adalah cara dari seorang pemimpin dalam mengarahkan , mendorong dan
mengatur seluruh unsur-unsur didalam kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu
tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai berarti tercapainya
hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi tersebut.
2. Kesalahan umum dalam kepemimpinan memiliki beberapa latar belakang seperti kurangnya
feedback, tidak menyediakan waktu untuk tim, bersikap terlalu lepas kendali, dan
bersikap terlalu ramah.
3. Masalah kepemimpinan nasional saat ini di era reformasi ini masih jauh dari harapan
masyarakat. Hal ini dikarenakan permasalahan kepemimpinan nasional yang terjadi di negeri
ini belum menemukan jawaban karena beberapa factor yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA
· https://ahditunggal.wordpress.com/2014/10/26/makalah-pengaruh-gaya-
kepemimpinan-terhadap-kinerja-dan-dan-kepuasan-kerja-pegawai/
7
· http://startupbisnis.com/10-kesalahan-dalam-kepemimpinan-dan-manajemen/
· http://www.pusakaindonesia.org/permasalahan-kepemimpinan-nasional-saat-ini/

Anda mungkin juga menyukai