Telah dilakukan diskusi mengenai otopsi PLPD pada hari jumat

Pertanyaan :

1. Apakah perlu diperiksakan alcohol pada pasien ini? Sedangkan pasien sudah dirawat 2 hari.
2. Kenapa kematian baru terjadi 2 hari paska kejadian pengeroyokan ?
3. Apa yang diharapkan dari hasil PA otak ?
4. Pada pemeriksaan PL, tampak braile hematom, apakah itu merupakan tanda pasti dari adanya
fraktur basis cranii? Sedangkan kemarin tidak ada fraktur basis cranii saat dilakukan PD
5. Kenapa pada korban tidak terdapat label, dan visum tetap dilakukan ?
6. Apa saja hipotesis sebab kematian dari korban ?
7. Kenapa dilakukan pemeriksaan PA medulla oblongata?
8. Apa pemeriksaaan alcohol yang dilakukan , dan kenapa demikan?
9. Kenapa tidak dilakukan pemeriksaan alcohol pada urin saja ?
10.

Jawaban :

1. Pemeriksaan alcohol, harusnya dilakukan secepat mungkin, karena alcohol dalam darah
mengalami eliminasi, yakini 10mg% per jam, karena kita tidak tahu berapa persen alcohol
t=yang mungkin dikonsumsi korban, maka pemeriksaan alcohol bias tetap dilakukan
2. Kematian kemungkinan terjadi akibat akibat perdarahan otak, kematia
3. ..
4. ..
5. Pada kasus korban ini, merupakan korban tunggal yang dikirimkan, maka jikalau yang dikirimkan
adalah korban tunggal, maka meskipun tanpa label, visum tetap dilakukan, karena label salah
satu fungsinya adalah untuk identifikasi daripada jenazah.
6. Hipotesi ykemungkinnan kematian pada pasien adalah : cedera otak berat, yang diakibatkan
oleh trauma otak yang dimungkinkan disebabkan oleh kekerasan tumpul, terbukti dari adanya
hematom pada kepala atas kanan, dan dari pemeriksaan dalam, juga ditemukan adanya
hematom.
7.
8. Pemeriksaan alcohol yang dilakukan adalah menggunakan darah, yakni menggunakan metode
cowey yang merupakan pemeriksaan semi kuantitatif, selain cukup cepat, metode ini tidak
terlalu memakan biaya.
9. Karena kita lakukan sekaligus dengan pemeriksaan golongan darah, dan biasanya pemeriksaan
alcohol urin dildahului pengosongan kandung kemih terlebih dahulu. Biasanya untuk korban
hidup?
10.