Pertama-tama yang dimaksud dengan Tim Kerja (team work) di sini adalah suatu
kelompok orang yang bekerja sama secara tetap, teratur dan sesering mungkin untuk
mencapai Tujuan Bersama.
Kedua, dengan telah dikenalinya karakteristik dari pekerjaan yang akan
dikerjakan dan karakteristik dari individu-individu dari anggota tim, maka proses
pembentukan tim harus mengacu pada keduanya dan yang berorientasi Jangka
Panjang.
Walaupun telah ada proses pengenalan atas pekerjaan maupun ciri kepribadian
anggota tim, untuk dapat menjadi tim tersebut sebagai tim kerja yangEfektif tidaklah
mudah.
Untuk itu ada dua hal yang perlu diperhatikan dan diupayakan penciptaannya
yaitu : adanya daya ikat (kohesi) dan daya padu di dalam tim kerja tersebut.
Daya ikat (kohesi) suatu tim tumbuh dari pengalaman bersama seluruh aggota
bekerja sebagai suatu kelompok dalam waktu yang cukup lama. Pengalaman yang
cukup lama seperti itu memang akhirnya punya kecenderungan membentuk sikap yang
menyesatkan (illusif) dengan embel-embel “semangat tim” (nama, lambang-lambang,
dan kebanggaan-kebanggaan yang sengaja dibuat dan terkesan mengada-ada).
Meskipun banyak contoh tim yang salah kaprah dan terlalu cepat mendewakan
semangat kekompakan tim seperti itu, namun ia tetap dibutuhkan sampai batas tertentu
dalam pembentukan suatu tim yang efektif. Daya ikat rendah berarti bahwa setiap
orang dalam tim tidak atau kurang merasa menjadi bagian dari yang lainnya dan
merasa tidak perlu setia pada timnya. Sebaliknya daya ikat tinggi berarti bahwa setiap
orang merasa senang menjadi anggota atau bagian dari yang lain dan sadar benar
akan hal itu.
Daya padu (integrasi) suatu tim merupakan pengejawantahan dari penyatuan semua
tujuan pribadi anggota tim yang khas menjadi suatu tujuan tim secara
keseluruhan. Daya Padu Rendah berarti bahwa setiap anggota dalam tim yang
bersangkutan merasa tidak memiliki ikatan dengan tujuan tim dan tidak mutlak harus
mendukungnya serta boleh saja melakukan sesuatu yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan tujuan tim. Sebaliknya daya padu tinggi berarti bahwa setiap
anggota merasa terikat dan berkewajiban menunjang keberhasilan dan pencapaian
tujuan tim.
Pembentukan Team
Pembentukan Tim
Apakah Pembentukan team itu?
Orang bisa mengatakan bahwa membangun tim adalah seperti pembinaan tetapi untuk
kelompok.
Agar efektif orang perlu bekerja sama menuju tujuan bersama secara terkoordinasi dan
kooperatif. Oleh karena itu kita juga bisa mengatakan bahwa membangun tim adalah suatu
proses yang sistematis yang dirancang untuk meningkatkan hubungan kerja dan fungsi tim
seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan resolusi konflik yang memungkinkan
kelompok untuk mengatasi tujuan memblokir penghalang. Bagi banyak hasil ini berorientasi misi
adalah tujuan nyata untuk membangun tim. Tujuan pembentukan tim karena itu bisa dengan
sederhana untuk mengidentifikasi dan mengembangkan komunikasi yang efektif.
Kami tidak melakukan pembentukan tim hanya karena menciptakan kelompok kerja yang
harmonis tetapi terutama karena formalises kekuatan kolaborasi antara apa yang sebaliknya
mungkin orang punya hak suara. Untuk membangun tim banyak adalah cara untuk memadukan
bakat, keterampilan dan kreativitas yang melekat pada orang yang beragam. Dengan
kolaborasi di gedung timnya jantung memanfaatkan keterampilan tim, waktu dan sumber daya
untuk keuntungan mereka dan bahwa organisasi. Konsekuensinya adalah bahwa
pembangunan tim yang efektif menghasilkan lebih baik, hasil yang lebih cepat dan
menyediakan pengalaman yang memuaskan dan memotivasi anggota tim.
Semua orang di tempat kerja apakah mereka adalah operator atau Managing Director telah
bekerja dengan orang lain dalam tim. Oleh karena itu semua bisa mengekspresikan pandangan
tentang apa yang merupakan proses membangun tim yang efektif. Namun, membuat
pembentukan tim sukses seringkali tidak sesederhana kedengarannya. Masalah dengan
membangun tim cenderung disebabkan oleh anggota tim yang tidak tahu banyak tentang
proses membangun tim.
Tugas membangun tim adalah pertama yang mendirikan apa yang tim ini dibentuk untuk
mencapai. Proses membangun tim karena itu harus terdiri dari semua hal yang pergi untuk
membuat bagaimana tim pergi tentang pencapaian tugas, dan apa yang mempengaruhi itu
sementara melakukannya.
Ada banyak aspek untuk pemikiran pembentukan tim dan di sini adalah beberapa:
Struktur bangunan tim - jika ada sejumlah besar anggota tim seringkali sulit untuk
mendapatkan diskusi cukup adil pergi. Jika ada terlalu sedikit mungkin ada serangkaian
keheningan. Jika beberapa anggota tim dari status yang lebih tinggi dalam organisasi daripada
yang lain, maka ini bisa menjadi diskusi menghambat dan karena itu menangkap proses
pembangunan tim. Jika ada cukup pengetahuan ahli dalam tim kemudian pendapat daripada
fakta akan ditawarkan yang sering dapat menyebabkan argumen dan karena itu
menghancurkan proses membangun tim ..
Sifat dari individu - Perbedaan kepribadian dan suasana hati sering muncul selama
pembentukan tim - beberapa orang tidak bisa berhenti berbicara sementara yang lainnya tetap
diam, dan yang lain mencoba untuk bertindak sebagai wasit atau wasit. Diskusi tim semua
bangunan harus dikontrol oleh individu dan oleh ketua.
Lingkungan dari pertemuan tim - Ukuran dari area pertemuan, bentuknya, pemanas, ventilasi,
pencahayaan, tempat duduk, akustik dan dekorasi semua dapat mempengaruhi efisiensi
pertemuan tim dan karena itu proses pembangunan tim.
Cara keputusan dibuat - Untuk perilaku membangun tim untuk mengambil tempat, dalam
pertemuan tim berusaha untuk mencapai keputusan, maka proses komunikasi harus
menumbuhkan mendengarkan dan keadilan asuh jika komitmen dan konsensus dan dengan itu
membangun tim adalah untuk direalisasikan.
Kunci untuk membangun tim adalah untuk menciptakan visi bersama tapi itu membutuhkan
waktu dan memerlukan partisipasi penuh dari semua. Jika anggota tim tidak memiliki visi pribadi
atau kurang percaya diri untuk kemudian membangun tim akan menjadi sulit jika tidak bisa
dipertahankan.
Published: 8/04/2016
Informasi yang akurat, dapat diandalkan dan mencukupi sangat dibutuhkan supaya:
· Waspada terhadap semua faktor dan kejadian yang dapat mempengaruhi proyek, misalnya
konteks lokasi proyek;
· Mengetahui apa yang sudah dikerjakan orang lain, guna menghindari duplikasi dan melihat
peluang kerjasama yang dibutuhkan;
· Menjelaskan langkah yang paling sesuai untuk menanggapi kebutuhan atau mengatasi
permasalahan;
B. Formulasi Proyek
C. Mind Mapping
Pemetaan Pikiran (bahasa Inggris Mind Mapping) adalah yaitu suatu metode untuk memaksimalkan
potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini
diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari
Inggris.
Upaya Tony Buzan sebenarnya muncul dari pengamatannya dalam bidang perkembangan teknologi
komputer pada tahun 1971. Tony Buzan berpikir, “kenapa komputer perlu manual pemakaian ribuan
lembar untuk dapat beroperasi?” tetapi “Kenapa manusia sebagai makhluk berpikir bisa jauh lebih
hebat. Tanpa manual manusia bisa melakukan rekayasa dan tindakan yang dahsyat, misalnya mengubah
dunia?”. Perbedaan kemampuan antara komputer dan manusia itu Tony Buzan kemudian
mengeksplorasi daya pikir manusia dengan merekayasa model pengembangan potensi manusia yang
disebutnya Pemetaan Pikiran.
Pemetaan Pikiran saat ini sudah dikenal luas di berbagai bidang pengembangan sumber daya manusia
(SDM). Penerapannya mencakup manajemen organisasi, penulisan, pembelajaran, pengembangan diri,
dll. Namun, yang paling potensial adalah dalam bidang pengembangan diri. 'Pemetaan pikiran' dibuat
dengan menggunakan tiga pensil/bolpoin berbeda warna(minimal) dan akar pemetaan pikiran harus
memiliki 3 cabang(minimal) yang mengandung kata kunci yang singkat. (wikipedia, 2014).
Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:
· Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar
kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
· Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind
mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
· Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci. (Hari, 2016).
Jika dihadapkan pada suatu proyek yang benar-benar merupakan lompatan solusi, coba ajukan
pertanyaan ini pada sejumlah orang: “Mengapa?” Mengapa proyek itu digambarkan seperti ini? Apa
masalah yang coba dipecahkan orang-orang? Pada area mana kinerja tidak mencapai tujuan?
Jangan abaikan peringatan bahwa terkadang pertanyaan di atas dapat berisiko, khususnya pada
organisasi di mana data masih belum banyak berperan. Manajer pendukung proyek mungkin bertanya-
tanya apakah Anda meragukan pengambilan keputusannya. Orang-orang mungkin menduga Anda
sedang melakukan penangguhan.
Bagi dokumen itu. Gunakan dokumentasi itu sebagai dasar untuk berdiskusi dengan manajer fungsional
yang mendukung proyek. Tunjukkan dokumentasi itu sebagai interpretasi Anda akan keadaan sekarang
dan mintalah masukan serta penjelasan.
Dapatkan izin untuk berfokus pada kebutuhan sebenarnya. Jika Anda terus melangkah tanpa
persetujuan, kinerja Anda mungkin akan memburuk karena Anda tidak mencapai tujuan proyek semula.
Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi Kelayakan Proyek, karena permintan pasar terhadap
produk merupakan dasar untuk menyediakan produk. Oleh karena itu studi mengenai Aspek Pasar
bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang akan disediakan dan
menempatkan produk yang akan dipasarkan pada posisi yang menguntungkan sehingga proyek bisa
dijalankan.
Aspek pasar yang dianalisa meliputi permintaan pasar terhadap produk yang akan disediakan, analisa
tingkat persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produknya, sehingga bisa dirancang produk
dan metode pemasaran yang bisa memenangkan persaingan.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah analisa mengenai pangsa pasar yang akan diperoleh dengan
mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran dan program pemasaran yang akan diterapkan.
Untuk melakukan penelitian mengenai Aspek Pasar perlu dilakukan studi secara informal dan formal.
Penelitian secara informal bisa dilakukan dengan melakukan tes pasar di rencana lokasi proyek. Tes
pasar dilakukan dengan menyebar brosur atau membuat spanduk yang mengiklankan produk kita. Dari
spanduk dan brosur yang disebar dapat diketahui respon pasar terhadap produk yang akan ditawarkan.
Pangsa pasar merupakan bagian dari pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. Pangsa pasar dapat
menjadi salah satu dari indikator meningkatnya kinerja pemasaran suatu perusahaan. Seperti misalnya
sebuah perusahaan pada tahun 2007 mempunyai target pangsa pasarnya sebesar 13% dengan biaya
promosi sebesar Rp. 35 juta untuk membantu mencapai targetnya tersebut, lalu pangsa pasar yang
dicapainya mencapai 14%, maka hal tersebut menandakan kinerja dari perusahaan yang baik.
1. Pelanggan
(customers) Pelanggan
membeli produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan. Oleh
karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu mengamati perubahan
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah
pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan. Pengamatan proaktif terhadap
pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan, dan masalah sebelum hal itu terjadi
(sebelum pelanggan mengeluh).
2. Pesaing (Competitors)
Pesaing adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada
pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah
perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing lain. Karena itu, perusahaan harus
melakukan analisis bersaing, yaitu menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing,
serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok (suppliers)
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber
informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan
perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi
perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan pemasok pada
perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan
sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.
4. Perwakilan-perwakilan Pemerintah
5. Lembaga Keuangan
Kekuatan-kekuatan di luar tersebut mempengaruhi suatu organisasi secara langsung atau secara tidak
langsung melalui satu atau lebih unsur-unsur lingkungan eksternal mikro.
Unsur-unsur lingkungan makro menciptakan iklim, di mana organisasi ada dan harus memberikan
tanggapan. Misalnya kecanggihan teknologi, keadaan perekonomian, dan perubahan-perubahan sosial.
Jadi pada garis besarnya, lingkungan eksternal makro merupakan unsur-unsur yang tidak berpengaruh
langsung terhadap kegiatan organisasi, yang meliputi teknologi, ekonomi, politik, dan sosial yang
mempengaruhi iklim di mana organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan
sebagai lingkungan eksternal mikro
Kebutuhan pelanggan adalah keinginan seseorang/lembaga akan barang/jasa yang ditawarkan oleh
penjual secara berkesinambungan. 2. Spesifikasi, kepuasan yang dicerminkan oleh pemenuhan standar
pelayanan prima. membandingkan produk atau kinerja dengankebutuhan dan harapannya
1. Asumsi
3. Kesenangan
KEPUASAN PELANGGAN:
1. Adalah tanggapan emosional pelanggan setelah membeli suatu produk barang atau jasa
2. Adalah evaluasi purnabeli terhadap alternative produk barang /jasa yang dipilih dan memenuhi
harapan pelanggan, ketidakpuasan timbul jika hasil (out come) tidak sesuai dengan harapan
PANGSA PASAR
Pangsa Pasar adalah strategi pemasaran yang melibatkan membagi target market yang luas ke dalam
himpunan bagian dari konsumen, bisnis, atau negara-negara yang memiliki, atau yang dianggap
memiliki, kebutuhan umum, kepentingan, dan prioritas, dan kemudian merancang dan menerapkan
strategi untuk menargetkan mereka. Strategi segmentasi pasar biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi dan selanjutnya menentukan target pelanggan, dan memberikan data pendukung
untuk elemen rencana pemasaran seperti posisi untuk mencapai tujuan rencana pemasaran tertentu.
Bisnis dapat mengembangkan strategi diferensiasi produk, atau pendekatan dibedakan, yang melibatkan
produk tertentu atau lini produk tergantung pada permintaan spesifik dan atribut dari target segmen.
1.FAKTOR EKSTERNAL
a. Keluarga
Keluarga terdiri dari keluarga inti ditambah dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara
dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi, dan menantu
b. Kelas Sosial
Pengertian kelas sosial menurut Kotler (1993:225) adalah : “Bagian yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai,
minat dan prilaku yang sama” Lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam
proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Alasan yang digunakan bagi tiap-tiap masyarakat berbeda-beda, ada
yang berdasarkan pada keturunan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain.
c. Kebudayaan
Kebudayaan menurut Kotler ( 1990: 179) adalah : “Faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang
yang paling mendasar.” Mempelajari perilaku konsumen sama artinya dengan mempelajari perilaku
manusia, sehingga perilaku konsumen dapat juga ditentukan oleh kebudayaan, yang tercermin pada
cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam memilih bermacam-macam produk di pasar.
d. Kelompok Referensi
Kelompok referensi menurut Kotler dan Armstrong (1997:161) adalah : “Kelompok -kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan prilaku seseorang.”
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman
oleh konsumen dalam bertingkah laku Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh
dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik prilaku fisik
maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini antara lain; serikat buruh, team olahraga,
perkumpulan agama, kesenian dan lain sebagainya.
2.FAKTOR INTERNAL
a. Motivasi
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (1 991 : 184) adalah : “The driving force within individual that
impuls then to action ‘‘ Yang artinya : kekuatan penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang
untuk bertindak atau melakukan kegiatan. Kekuatan penggerak tersebut diakibatkan oleh rasa
ketegangan yang merupakan hasil dari akibat tidak terpenuhinya kebutuhan. Setiap manusia secara
pribadi baik secara sadar maupun tidak sadar akan berusaha untuk mengurangi rasa ketegangan melalui
tingkah laku mereka dalam memenuhi kebutuhannya dan sekaligus untuk mengurangi rasa ketegangan
mereka. Seseorang akan mencoba memuaskan kebutuhan yang pertama seperti makan, minum dan
tempat tinggal Apabila kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi, barulah ia akan mencoba untuk
memenuhi kebutuhan yang lain .
Hirarki- kebutuhan menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh Kotler (1993:43-56), adalah sebagai
berikut :
3.Kebutuhan sosial, misalnya; perasaan menjadi anggota lingkungan, cinta kekeluargaan, kesenangan,
pengakuan orang lain atau kelompok.
4.Kebutuhan akan penghargaan, misalnya; harga diri, status dan reputasi.
5.Kebutuhan pernyataan din, misalnya; pengembangan dan perwujud diri, penyelesaian pekerjaan dan
kreatifitas.
b. Persepsi
Persepsi menurut Kotler (1993:240) adalah : “Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi dan
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini”.
1.Stimulus faktor Yaitu faktor yang merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna dan
ketajaman.
2.Individual faktor. Yaitu faktor yang merupakan sifat-sifat individual yang tidak hanya meliputi proses,
tetapi juga pengalaman diwaktu yang lampau pada hal yang sama. Dalam keadaan yang sama, persepsi
seseorang terhadap produk dapat berbeda dengan persepsi orang lain.
c. Sikap
Sikap menurut Kotler dan Armstrong (1997:173) adalah : “Evaluasi, peranan dan kecenderungan
seseorang yang konsisten menyukai atau suatu objek atau gagasan”. Sikap konsumen berdasarkan pada
pandangan terhadap proses belajar baik dari pengalaman ataupun orang lain. Sikap setiap orang
berbeda-beda menurut bagaimana cara seseorang memandang atau menilai sesuatu dan diharapkan
bahwa sikap seseorang dapat menentukan prilaku dari orang tersebut dan dari sikap seseorang juga
diharapkan dapat mengetahui cara berpikir seseorang yang dipengaruhi tingkat pmdidikannya.
Sikap menurut Winardi (I 991 : 135) adalah : “Suatu keadaan mudah terpengaruh yang dipelajari untuk
bereaksi dengan cara yang positif atau positif secara konsisten sehubungan dengan obyek tertentu”.
Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman masa lalu
dan hubungan dengan kelompok acuan mereka (keluarga dan kelas sosial).
d. Kepribadian
Kepribadian menurut Swastha dan Handoko (1997:170) adalah : “Karakteristik psikologis yang berbeda
dari setiap orang yang memandang respomya terhadap lingkungan yang relatif konsisten “. Kepribadian
seseorang dapat dikatakan sama seperti percaya diri, menghargai sesama, bersifat sosial, berjiwa
romantis dan sebagainya
e. Belajar
Belajar menggmbarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. Menurut Swastha dan Handoko (1
987:84) definisi belajar adalah : “Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai basil
akibat adanya pengalaman perubahan-perubahan perilaku tersebut, bersifat tetap atau permanen dan
bersifat iebih fleksibel.
Kebutuhan pelanggan adalah keinginan seseorang/lembaga akan barang/jasa yang ditawarkan oleh
penjual secara berkesinambungan. 2. Spesifikasi, kepuasan yang dicerminkan oleh pemenuhan standar
pelayanan prima. membandingkan produk atau kinerja dengankebutuhan dan harapannya
1. Asumsi
3. Kesenangan
KEPUASAN PELANGGAN:
1. Adalah tanggapan emosional pelanggan setelah membeli suatu produk barang atau jasa
2. Adalah evaluasi purnabeli terhadap alternative produk barang /jasa yang dipilih dan memenuhi
harapan pelanggan, ketidakpuasan timbul jika hasil (out come) tidak sesuai dengan harapan
PANGSA PASAR
Pangsa Pasar adalah strategi pemasaran yang melibatkan membagi target market yang luas ke dalam
himpunan bagian dari konsumen, bisnis, atau negara-negara yang memiliki, atau yang dianggap
memiliki, kebutuhan umum, kepentingan, dan prioritas, dan kemudian merancang dan menerapkan
strategi untuk menargetkan mereka. Strategi segmentasi pasar biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi dan selanjutnya menentukan target pelanggan, dan memberikan data pendukung
untuk elemen rencana pemasaran seperti posisi untuk mencapai tujuan rencana pemasaran tertentu.
Bisnis dapat mengembangkan strategi diferensiasi produk, atau pendekatan dibedakan, yang melibatkan
produk tertentu atau lini produk tergantung pada permintaan spesifik dan atribut dari target segmen.
1.FAKTOR EKSTERNAL
a. Keluarga
Keluarga terdiri dari keluarga inti ditambah dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara
dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi, dan menantu
b. Kelas Sosial
Pengertian kelas sosial menurut Kotler (1993:225) adalah : “Bagian yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai,
minat dan prilaku yang sama” Lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam
proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Alasan yang digunakan bagi tiap-tiap masyarakat berbeda-beda, ada
yang berdasarkan pada keturunan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain.
c. Kebudayaan
Kebudayaan menurut Kotler ( 1990: 179) adalah : “Faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang
yang paling mendasar.” Mempelajari perilaku konsumen sama artinya dengan mempelajari perilaku
manusia, sehingga perilaku konsumen dapat juga ditentukan oleh kebudayaan, yang tercermin pada
cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam memilih bermacam-macam produk di pasar.
d. Kelompok Referensi
Kelompok referensi menurut Kotler dan Armstrong (1997:161) adalah : “Kelompok -kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan prilaku seseorang.”
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman
oleh konsumen dalam bertingkah laku Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh
dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik prilaku fisik
maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini antara lain; serikat buruh, team olahraga,
perkumpulan agama, kesenian dan lain sebagainya.
2.FAKTOR INTERNAL
a. Motivasi
Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk (1 991 : 184) adalah : “The driving force within individual that
impuls then to action ‘‘ Yang artinya : kekuatan penggerak yang menyebabkan atau memaksa seseorang
untuk bertindak atau melakukan kegiatan. Kekuatan penggerak tersebut diakibatkan oleh rasa
ketegangan yang merupakan hasil dari akibat tidak terpenuhinya kebutuhan. Setiap manusia secara
pribadi baik secara sadar maupun tidak sadar akan berusaha untuk mengurangi rasa ketegangan melalui
tingkah laku mereka dalam memenuhi kebutuhannya dan sekaligus untuk mengurangi rasa ketegangan
mereka. Seseorang akan mencoba memuaskan kebutuhan yang pertama seperti makan, minum dan
tempat tinggal Apabila kebutuhan yang pertama sudah terpenuhi, barulah ia akan mencoba untuk
memenuhi kebutuhan yang lain .
Hirarki- kebutuhan menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh Kotler (1993:43-56), adalah sebagai
berikut :
3.Kebutuhan sosial, misalnya; perasaan menjadi anggota lingkungan, cinta kekeluargaan, kesenangan,
pengakuan orang lain atau kelompok.
4.Kebutuhan akan penghargaan, misalnya; harga diri, status dan reputasi.
5.Kebutuhan pernyataan din, misalnya; pengembangan dan perwujud diri, penyelesaian pekerjaan dan
kreatifitas.
b. Persepsi
Persepsi menurut Kotler (1993:240) adalah : “Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi dan
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini”.
1.Stimulus faktor Yaitu faktor yang merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna dan
ketajaman.
2.Individual faktor. Yaitu faktor yang merupakan sifat-sifat individual yang tidak hanya meliputi proses,
tetapi juga pengalaman diwaktu yang lampau pada hal yang sama. Dalam keadaan yang sama, persepsi
seseorang terhadap produk dapat berbeda dengan persepsi orang lain.
c. Sikap
Sikap menurut Kotler dan Armstrong (1997:173) adalah : “Evaluasi, peranan dan kecenderungan
seseorang yang konsisten menyukai atau suatu objek atau gagasan”. Sikap konsumen berdasarkan pada
pandangan terhadap proses belajar baik dari pengalaman ataupun orang lain. Sikap setiap orang
berbeda-beda menurut bagaimana cara seseorang memandang atau menilai sesuatu dan diharapkan
bahwa sikap seseorang dapat menentukan prilaku dari orang tersebut dan dari sikap seseorang juga
diharapkan dapat mengetahui cara berpikir seseorang yang dipengaruhi tingkat pmdidikannya.
Sikap menurut Winardi (I 991 : 135) adalah : “Suatu keadaan mudah terpengaruh yang dipelajari untuk
bereaksi dengan cara yang positif atau positif secara konsisten sehubungan dengan obyek tertentu”.
Secara umum sikap dibentuk oleh informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman masa lalu
dan hubungan dengan kelompok acuan mereka (keluarga dan kelas sosial).
d. Kepribadian
Kepribadian menurut Swastha dan Handoko (1997:170) adalah : “Karakteristik psikologis yang berbeda
dari setiap orang yang memandang respomya terhadap lingkungan yang relatif konsisten “. Kepribadian
seseorang dapat dikatakan sama seperti percaya diri, menghargai sesama, bersifat sosial, berjiwa
romantis dan sebagainya
e. Belajar
Belajar menggmbarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. Menurut Swastha dan Handoko (1
987:84) definisi belajar adalah : “Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai basil
akibat adanya pengalaman perubahan-perubahan perilaku tersebut, bersifat tetap atau permanen dan
bersifat iebih fleksibel.
PENILAIAN AKHIR SEMESTER
KERJA PROYEK