Jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Batang
Zea mays merupakan tumbuhan monokotil, maka struktur anatomi batangnya memiliki
struktur batang monokotil.
Epidermis adalah bagian terluar dari batang yang terdiri dari satu lapis sel parenkim yang
tersusun padat tanpa adanya celah antar sel. Epidermis batang dilindungi oleh lapisan
kutikula. Di lapisan epidermis batang dapat ditemukan adanya derivat epidermis berupa
stomata.
Korteks batang Zea mays berukuran cukup luas, bagian dalam korteks utamanya terdiri dari
parenkim dan beberapa lapis terdiri dari sklerenkim (tepat di bawah epidermis). Sklerenkim
juga terdapat pada sekeliling berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki fungsi untuk
mendukung batang dan melindungi berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki ukuran yang
kecil, dan memiliki dinding sel yang kuat dan tebal. Dinding sel dipenuhi dengan lignin, maka
dari itu dinding sel memiliki sifat kaku.
Sel parenkim memiliki ukuran yang lebar dengan dinding sel tipis. Sel parenkim tetap hidup
sampai tumbuhan dewasa. Sel parenkim memiliki fungsi untuk menyimpan zat tepung yang
dihasilkan dari fotosintesis. Sel parenkim juga memiliki kloroplas sehingga dapat melakukan
fotosintesis.
Jaringan pengankut terdiri dari dua jaringan yaitu xilem dan floem. Xilem selalu berada lebih
dalam daripada floem dan memiliki ukuran sel yang lebih lebar dibandingkan dengan floem.
Fungsi xilem adalah menyalurkan air dan mineral yang terlarut dari akar ke bagian tubuh
yang melakukan fotosintesis. Sedangkan fungsi dari floem adalah untuk menyalurkan
makanan hasil fotosintesis dari bagian tanaman yang melakukan fotosintesis ke bagian lain
yang membutuhkan suplai makanan.
2. Kayu manis
Kingdom : Plantae
Divisi : Gymnospermae
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Dialypetalea
Ordo : Policarpicea
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmanii
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-
rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas.
Daun kayu manis saling bersilangan atau dalam rangka rangkaian spiral. Panjangnya sekitar
9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna pucuknya kemerahan, sedangkan
daun tuanya bewarna hijau tua. Bunga berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna
kuning, ukuran kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu, dan berdaging. Bentuknya
bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua. Kayu
manis dapat tumbuh pada ketinggian 200 mdpl, tempat tumbuh yang baik bagi
pertumbuhan tanaman kayu manis pada ketinggian 500-1.500 mdpl. Tanaman ini untuk
pertumbuhannya memerlukan kelembaban 70-90 %. Curah hujan yang sesuai dengan
pertumbuhan pohon ini 2.000-2.500 mm/tahun dengan penyebarannya hampir merata
sepanjang tahun. Tanah yang cocok Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5 – 15 m,
kulit pohon berwarna abu-abu tua berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda.
Daun tunggal, kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm, dengan
3 buah tulang daun yang tumbuh melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4 –
14 cm, lebar 1,5 – 6 cm, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau,
permukaan bawah bertepung warnyanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah pucat.
Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning. Ukurannya kecil.
Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak bertajuk bunga.
Benang sarinya besrjumlah 12 helai yang terangkai dalam empat kelompok, kotak sarinya
beruang empat. Persariann berlangsung dengan bantuan serangga. Buahnya buah buni
berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang. Warna buah muda hijau tua dan
buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar 1,3 – 1,6 cm, dan diameter 0,35 – 0,75 cm. Panjang
biji 0,84 – 1,32 cm dan diameter 0,59 – ,68 cm. untuk tanaman ini adalah tanah humus dan
tekstur remah berpasir (Niagapusri, 2001).
Jaringan epidemis batang tersusun oleh lapisan sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar
sel. Dinding sel sebelah luar dilngkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi
batang dari kekeringan. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat cambium gabus yang
menggantikan fungsi jaringan primer. Aktivitas cambium gabus adalah untuk melakukan
pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Epidermis batang tertentu dapat
membentuk derivate, antara lain menjadi sel silica dan sel gabus. Misalnya pada epidermis
batang tebu. Korteks batang tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdidinding tipis. Letak
sel-sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak berbentuk ruang antarsel. Korteks juga
tersusun atas kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkuat tubuh.
Sel-sel disebelah dalam korteks mengandung amilum; bagian tersebut dinamakan sarung
tepung (floeterma). Kayu manis memiliki sel sekretori yang berupa sel minyak. Stele (silinder
pusat) batang terletak disebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele disebut periskel.
Didalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xylem dan floem. Pada
tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh cambium, sedangkan pada tumbuhan pada
tumbuhan monokotil tidak terdapat cambium. Aktivitas kambiumpada akar dan batang
sama, yaitu arah luar membentuk unsure kulit, kearah dalam membentuk unsure kayu.
Pertumbuhan kearah dalam jauh lebih banyak, sehingga jkayu yang dihasilkan juga tebal.
Kayu pada akar dan batang tersusun oleh pembuluh kayu. Kulit akar dan batang tersusun
oleh pembuluh tapis dan sel pengiringnya. Jaringan penguat dapat berupa kolenkim,
sklerenkim, dan parenkim. Cambium yang terletak antara berkas p[engangkut dan parenkim
disebut cambium fasikuler, sedangkan cambium yang terletak diantara dua berkas
pengangkut disebut cambium interfasikuler. Bagian yang berubah menjadi cambium tidak
hanya parenkim diantara xylem dan floem saja tetapi juga sel-sel jaringan empulur yang
segaris dengan cambium fasikuler. Adanya cambium menyebabkan adanya pertumbuhan
sekunder yang mengakibatkan diameter batang membesar. Aktivitas cambium tidak selalu
sama dan teratur. Pada musim hujan, aktivitas pertumbuhan cambium lebih giat
dibandingkan musim kemarau. Akibatnya terjadi perbedaan lebar cincin kosentis yang
disebut lingkaran tahun. Aktivitas cambium merusak jaringan yang terdapat pada floeterma,
korteks, dan epidermis. Kemudian terbentuklah cambium, khususnya dibawah epidermis,
yang disebut cambium gabus (felogen). Felogen dapat membelah kearah luar saja atau
kearah dalam saja. Struktur berkas pengangkut batang membentuk lingkaran (Solomon met
al. 2005).
3. Sirih
Kingdom : Plantae.
Division : Magnoliophyta.
Class : Magnoliopsida.
Ordo : Piperales.
Family : Piperaceae.
Genus : Piper.
Species : P. Betle
Dengan berdasar pada klasifikasi daun sirih di atas, kita bisa sedikit mengurai morfologinya.
Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya
sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun
pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm
dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 -
6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya
tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada
bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap
daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas.
Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5
cm.
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki daun pelindung
dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga memiliki buah yang
digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua lapis). Bentuk buah ini bulat dan
warnanya hijau cenderung abu-abu.
Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan
warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.
Daun pada tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan
bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel,
berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung
kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas. Mesofil Palisade.
Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak
sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke
arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah
terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll).
Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar
sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan
sel palisade. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang
substomata atau cavity. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan
bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah
permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan
bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan
mekanis daun.
4. Sambiloto
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata
Epidermis atas teridiri dari 1 lapis el berbentuk segi empat, kutikula tipis, pada penampang
tangensial tampak berbentuk poligonal, dinding samping lurus, tidak terdapat stomata. Pada
lapisan epidermis terdapat banyak sel letosis yang berisi sistolit yang mengandung banyak
kalsium karbonat. Sel litosit umumnya lebih besar dari pada sel epidermis, bentuk jorong
atau bulat telur memanjang dengan permukaan bertonjolan, panjang 60 μm-150 μm lebar
30 μm-80 μm. Rambut kelenjar banyak, terletak agak tenggelam di lapisan epidermis, sel
pangkal kecil dan bersel satu; kepala kerlenjar terdiri dari beberapa sel. Rambut penuutp
sangat sedikit umumnya terdapat di epidermis atas pada tulang daun, bentuk kerucut
berujung tumpul, bersel 2, dinding tipis. Sel epidermis bawah lebih keciil dari sel epidermis
atas, pada penampang tangensial tampak dinding samping bergelombong. Stomata sangat
banyal, tipe bidiasitik dan diasitik, umumnya bidiasitik. Rambut kelenjar dan litosis lebih
banyak terdapat di epidermis bawah dari pada di epidermis atas. Jaringan pelisade
umumnya terdiri dari 1 lapis sel, jarang ada 2 lapis. Jaringan bunga karang terdiri dari
beberapa lapis sel, tersusun renggang dengan rongga udara yang besar, diantara sel
bungakarang terdapat juga sel litosis serupa dengan yang terdapat di epidermis. Berkas
pembuluh tipe bikolateral.