Anda di halaman 1dari 6

1.

Jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya


diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Susunan morfologi tanaman jagung terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan
buah (Wirawan dan Wahab, 2007).
Perakaran tanaman jagung terdiri dari 4 macam akar, yaitu akar utama,
akar cabang, akar lateral, dan akar rambut. Sistem perakaran tersebut berfungsi
sebagai alat untuk mengisap air serta garam-garam mineral yang terdapat dalam
tanah, mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan alat
pernapasan. Akar jagung termasuk dalam akar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman
yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah
yang membantu menyangga tegaknya tanaman (Suprapto, 1999).
Batang jagung tegak dan mudah terlihat sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gadum. Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan
jumlah ruas bervariasi antara 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak
bercabang. Panjang batang jagung umumnya berkisar antara 60-300 cm,
tergantung tipe jagung. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak
mengandung lignin (Rukmana, 1997).
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang, antara
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada pula yang berambut. Setiap stoma
dikelilingi oleh sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun
(Wirawan dan Wahab, 2007).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol yang tumbuh
diantara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga
(Suprapto, 1999).
Buah jagung terdiri dari tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
mempunyai bentuk, warna, dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung
pada jenisnya. Umumnya buah jagung tersusun dalam barisan yang melekat
secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji
(AAK, 2006).
Struktur akar
Zea mays
dari lapisan paling luar ke lapisan terdalam adalah: epidermis, korteks, endodermis, floem,
xilem, dan empulur. Endodermis terdiri dari satu lapis sel,yang tersusun secara padat. Pada
jaringan epidermis dapat ditemukan derivat epidermis berupa rambut akar, yang terutama
terdapat pada zona diferensiasi. Rambut akar memiliki fungsi untuk memperluas daerah
penyerapan air dan unsur hara yang terlarut di dalam tanah. Sementara fungsi dari
epidermis yaitu melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah
dalam jaringan epidermis dan mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan
dalam. Di bawah epidermis terdapat jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel yang
disebut jaringan korteks. Sel-sel yang menyusun jaringan korteks memiliki ruang antar sel.
Di dalam korteks akar
Zea mays
membentuk serabut sklerenkim dari berbagai sel yang berdinding tebal sebagai penguat. Di
sebelah dalam korteks terdapat endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan dinding
tebal yang mengandung suberin dan lignin. Penebalan pada dinding sel endodermis tersebut
menghasilkan tampilan seperti pita yang disebut sebagai pita kaspari. Endodermis berfungsi
untuk mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem). Pita kaspari merupakan
lapisan lilin sehingga mencegah aliran air secara apoplas. Sehingga air harus melewati
membran plasma dan masuk secara simplas. Plasma membran sel endodermis memiliki
banyak protein transport yang secara aktif menyalurkan molekul ke dalam dan ke luar.
Setelah air melewati pita kaspari di sel endodermis, maka air bebas mengalir secara apoplas
ke sel xilem.
Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat. Silinder pusat menempati
bagian tengah akar. Silinder pusat meliputi :
Jaringan perisikel
Perisikel merupakan lapisan tunggal yang terletak di sebelah dalam endodermis yang terdiri
dari sel-sel parenkimatis, letaknya berbatasan dengan jaringan pengangkut . Perisikel
berfungsi membentuk primordial akar lateral, dan sebagian dari cambium pembuluh yang
nantinya akan menghasilkan xylem dan floem sekunder.
Jaringan pengangkut
Xylem dan floem akar tersusun secara radial, dan ujuran sel xilem lebih besar daripada sel
floem.

Batang
Zea mays merupakan tumbuhan monokotil, maka struktur anatomi batangnya memiliki
struktur batang monokotil.
Epidermis adalah bagian terluar dari batang yang terdiri dari satu lapis sel parenkim yang
tersusun padat tanpa adanya celah antar sel. Epidermis batang dilindungi oleh lapisan
kutikula. Di lapisan epidermis batang dapat ditemukan adanya derivat epidermis berupa
stomata.
Korteks batang Zea mays berukuran cukup luas, bagian dalam korteks utamanya terdiri dari
parenkim dan beberapa lapis terdiri dari sklerenkim (tepat di bawah epidermis). Sklerenkim
juga terdapat pada sekeliling berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki fungsi untuk
mendukung batang dan melindungi berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki ukuran yang
kecil, dan memiliki dinding sel yang kuat dan tebal. Dinding sel dipenuhi dengan lignin, maka
dari itu dinding sel memiliki sifat kaku.
Sel parenkim memiliki ukuran yang lebar dengan dinding sel tipis. Sel parenkim tetap hidup
sampai tumbuhan dewasa. Sel parenkim memiliki fungsi untuk menyimpan zat tepung yang
dihasilkan dari fotosintesis. Sel parenkim juga memiliki kloroplas sehingga dapat melakukan
fotosintesis.
Jaringan pengankut terdiri dari dua jaringan yaitu xilem dan floem. Xilem selalu berada lebih
dalam daripada floem dan memiliki ukuran sel yang lebih lebar dibandingkan dengan floem.
Fungsi xilem adalah menyalurkan air dan mineral yang terlarut dari akar ke bagian tubuh
yang melakukan fotosintesis. Sedangkan fungsi dari floem adalah untuk menyalurkan
makanan hasil fotosintesis dari bagian tanaman yang melakukan fotosintesis ke bagian lain
yang membutuhkan suplai makanan.

2. Kayu manis

Kingdom : Plantae
Divisi : Gymnospermae
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Dialypetalea
Ordo : Policarpicea
Family : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmanii

Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-
rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas.
Daun kayu manis saling bersilangan atau dalam rangka rangkaian spiral. Panjangnya sekitar
9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna pucuknya kemerahan, sedangkan
daun tuanya bewarna hijau tua. Bunga berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna
kuning, ukuran kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu, dan berdaging. Bentuknya
bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua. Kayu
manis dapat tumbuh pada ketinggian 200 mdpl, tempat tumbuh yang baik bagi
pertumbuhan tanaman kayu manis pada ketinggian 500-1.500 mdpl. Tanaman ini untuk
pertumbuhannya memerlukan kelembaban 70-90 %. Curah hujan yang sesuai dengan
pertumbuhan pohon ini 2.000-2.500 mm/tahun dengan penyebarannya hampir merata
sepanjang tahun. Tanah yang cocok Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5 – 15 m,
kulit pohon berwarna abu-abu tua berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda.
Daun tunggal, kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm, dengan
3 buah tulang daun yang tumbuh melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4 –
14 cm, lebar 1,5 – 6 cm, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau,
permukaan bawah bertepung warnyanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah pucat.
Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning. Ukurannya kecil.
Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak bertajuk bunga.
Benang sarinya besrjumlah 12 helai yang terangkai dalam empat kelompok, kotak sarinya
beruang empat. Persariann berlangsung dengan bantuan serangga. Buahnya buah buni
berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang. Warna buah muda hijau tua dan
buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar 1,3 – 1,6 cm, dan diameter 0,35 – 0,75 cm. Panjang
biji 0,84 – 1,32 cm dan diameter 0,59 – ,68 cm. untuk tanaman ini adalah tanah humus dan
tekstur remah berpasir (Niagapusri, 2001).
Jaringan epidemis batang tersusun oleh lapisan sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar
sel. Dinding sel sebelah luar dilngkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi
batang dari kekeringan. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat cambium gabus yang
menggantikan fungsi jaringan primer. Aktivitas cambium gabus adalah untuk melakukan
pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Epidermis batang tertentu dapat
membentuk derivate, antara lain menjadi sel silica dan sel gabus. Misalnya pada epidermis
batang tebu. Korteks batang tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdidinding tipis. Letak
sel-sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak berbentuk ruang antarsel. Korteks juga
tersusun atas kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong dan memperkuat tubuh.
Sel-sel disebelah dalam korteks mengandung amilum; bagian tersebut dinamakan sarung
tepung (floeterma). Kayu manis memiliki sel sekretori yang berupa sel minyak. Stele (silinder
pusat) batang terletak disebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele disebut periskel.
Didalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xylem dan floem. Pada
tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh cambium, sedangkan pada tumbuhan pada
tumbuhan monokotil tidak terdapat cambium. Aktivitas kambiumpada akar dan batang
sama, yaitu arah luar membentuk unsure kulit, kearah dalam membentuk unsure kayu.
Pertumbuhan kearah dalam jauh lebih banyak, sehingga jkayu yang dihasilkan juga tebal.
Kayu pada akar dan batang tersusun oleh pembuluh kayu. Kulit akar dan batang tersusun
oleh pembuluh tapis dan sel pengiringnya. Jaringan penguat dapat berupa kolenkim,
sklerenkim, dan parenkim. Cambium yang terletak antara berkas p[engangkut dan parenkim
disebut cambium fasikuler, sedangkan cambium yang terletak diantara dua berkas
pengangkut disebut cambium interfasikuler. Bagian yang berubah menjadi cambium tidak
hanya parenkim diantara xylem dan floem saja tetapi juga sel-sel jaringan empulur yang
segaris dengan cambium fasikuler. Adanya cambium menyebabkan adanya pertumbuhan
sekunder yang mengakibatkan diameter batang membesar. Aktivitas cambium tidak selalu
sama dan teratur. Pada musim hujan, aktivitas pertumbuhan cambium lebih giat
dibandingkan musim kemarau. Akibatnya terjadi perbedaan lebar cincin kosentis yang
disebut lingkaran tahun. Aktivitas cambium merusak jaringan yang terdapat pada floeterma,
korteks, dan epidermis. Kemudian terbentuklah cambium, khususnya dibawah epidermis,
yang disebut cambium gabus (felogen). Felogen dapat membelah kearah luar saja atau
kearah dalam saja. Struktur berkas pengangkut batang membentuk lingkaran (Solomon met
al. 2005).

3. Sirih

Kingdom : Plantae.
Division : Magnoliophyta.
Class : Magnoliopsida.
Ordo : Piperales.
Family : Piperaceae.
Genus : Piper.
Species : P. Betle

Dengan berdasar pada klasifikasi daun sirih di atas, kita bisa sedikit mengurai morfologinya.
Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya
sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun
pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm
dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 -
6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau
kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya
tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Bagian daun tanaman sirih memiliki bentuk serupa jantung. Daunnya tunggal dan pada
bagian ujung cenderung runcing. Daun ini tersusun dengan cara selang seling. Pada tiap
daunnya terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila diremas.
Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 sampai 8 cm. Lebarnya mulai dari 2 cm sampai 5
cm.
Tanaman sirih memiliki bunga dengan bentuk bulir. Bunga ini juga memiliki daun pelindung
dengan ukuran 1mm, bentuknya bulat memanjang. Sirih juga memiliki buah yang
digolongkan sebagai buah buni (buah dengan dinding dua lapis). Bentuk buah ini bulat dan
warnanya hijau cenderung abu-abu.
Organ akar pada tanaman sirih digolongkan sebagai akar tunggang. bentuknya bulat dan
warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya.

Daun pada tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan
bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel,
berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung
kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas. Mesofil Palisade.
Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak
sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke
arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah
terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll).
Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar
sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan
sel palisade. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang
substomata atau cavity. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan
bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah
permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan
bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan
mekanis daun.

4. Sambiloto

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata

Tumbuhan sambiloto merupakan tumbuhan semusim, dengan tinggi 50-90 cm,


batang yang disertai dengan banyak cabang berbentuk segi empat. Daun tunggal,
bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung
meruncing, tepi rata, permukaan atas daun berwarna hijau tua, bagian bawah daun
berwarna hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Bunga tumbuh dari ujung batang
atau ketiak daun, berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu. Memiliki
buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung
tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil,
warnanya cokelat muda. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan dengan biji atau stek
batang (Yuniarti, 2008).

Epidermis atas teridiri dari 1 lapis el berbentuk segi empat, kutikula tipis, pada penampang
tangensial tampak berbentuk poligonal, dinding samping lurus, tidak terdapat stomata. Pada
lapisan epidermis terdapat banyak sel letosis yang berisi sistolit yang mengandung banyak
kalsium karbonat. Sel litosit umumnya lebih besar dari pada sel epidermis, bentuk jorong
atau bulat telur memanjang dengan permukaan bertonjolan, panjang 60 μm-150 μm lebar
30 μm-80 μm. Rambut kelenjar banyak, terletak agak tenggelam di lapisan epidermis, sel
pangkal kecil dan bersel satu; kepala kerlenjar terdiri dari beberapa sel. Rambut penuutp
sangat sedikit umumnya terdapat di epidermis atas pada tulang daun, bentuk kerucut
berujung tumpul, bersel 2, dinding tipis. Sel epidermis bawah lebih keciil dari sel epidermis
atas, pada penampang tangensial tampak dinding samping bergelombong. Stomata sangat
banyal, tipe bidiasitik dan diasitik, umumnya bidiasitik. Rambut kelenjar dan litosis lebih
banyak terdapat di epidermis bawah dari pada di epidermis atas. Jaringan pelisade
umumnya terdiri dari 1 lapis sel, jarang ada 2 lapis. Jaringan bunga karang terdiri dari
beberapa lapis sel, tersusun renggang dengan rongga udara yang besar, diantara sel
bungakarang terdapat juga sel litosis serupa dengan yang terdapat di epidermis. Berkas
pembuluh tipe bikolateral.

Anda mungkin juga menyukai

  • Botani Akar Dan Batang
    Botani Akar Dan Batang
    Dokumen11 halaman
    Botani Akar Dan Batang
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Laju Reaksi
    Laju Reaksi
    Dokumen12 halaman
    Laju Reaksi
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • RHIZOMA
    RHIZOMA
    Dokumen15 halaman
    RHIZOMA
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • EDAMAME
    EDAMAME
    Dokumen5 halaman
    EDAMAME
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • TTH-ANALISIS
    TTH-ANALISIS
    Dokumen10 halaman
    TTH-ANALISIS
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Diare Non Infeksi
    Diare Non Infeksi
    Dokumen20 halaman
    Diare Non Infeksi
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Business Plan
    Business Plan
    Dokumen12 halaman
    Business Plan
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen1 halaman
    Cerpen
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Artikel Jeruk
    Artikel Jeruk
    Dokumen2 halaman
    Artikel Jeruk
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kimia 1 SMAN 1 MALANG
    Laporan Kimia 1 SMAN 1 MALANG
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kimia 1 SMAN 1 MALANG
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Kimia Pengenceran
    Kimia Pengenceran
    Dokumen3 halaman
    Kimia Pengenceran
    Saffana Qolby Mayana
    100% (2)
  • Kimia Laju Reaksi
    Kimia Laju Reaksi
    Dokumen13 halaman
    Kimia Laju Reaksi
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat
  • Chapter VI Paper SMAN 1 Malang
    Chapter VI Paper SMAN 1 Malang
    Dokumen3 halaman
    Chapter VI Paper SMAN 1 Malang
    Saffana Qolby Mayana
    Belum ada peringkat