Anda di halaman 1dari 4

Pengertian CPITN atau Community Periodontal Index for Treatment Needs adalah indeks

resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta
perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus yaitu WHO
Periodontal Examining Probe.

Sonde khusus yang dipergunakan untuk pemeriksaan CPITN ini memiliki bentuk ujung
bulat dengan diameter 0,5 mm, dengan kode warna 3,5 sampai 5,5 mm.
Tujuan Pengukuran atau Pemeriksaan CPITN adalah :
1. Mendapatkan data tentang status periodontal masyarakat.
2. Merencanakan program penyuluhan.
3. Menentukan kebutuhan perawatan (jenis tindakan, beban kerja, kebutuhan tenaga).
4. Memantau kemajuan kondisi periodontal individu.
Pemeriksaan CPITN ini menggunakan 6 sektan yaitu :
1. Sektan kanan atas : elemen gigi 1.7, 1.6, 1.5, 1.4 (sektan 1)
2. Sektan anterior (depan) atas : elemen gigi 1.3, 1.2, 1.1, 2.1, 2.2, 2.3 (sektan 2)
3. Sektan kiri atas : elemen gigi 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 (sektan 3)
4. sektan kiri bawah : elemen gigi 3.7, 3.6. 3.5, 3.4 (sektan 4)
5. Sektan anterior bawah : elemen gigi 3.3, 3.2, 3.1, 4.1, 4.2, 4 (sektan 5)
6. Sektan kanan bawah : elemen gigi 4.4, 4.5, 4.6, 4.7 (sektan 6)
Gigi Index CPITN terbagi dan tergantung atas tiga kelompok umur yaitu :
1. Umur 20 tahun atau lebih
2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun
3. Umur kurang dari 15 tahun
Dalam pemeriksaan CPITN perlu diperhatikan :
1. Apabila salah satu gigi geraham atau molar dan juga gigi seri atau incisivus tidak ada, tidak
diperlukan penggantian gigi.
2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi index maka gigi dalam sektan tersebut
diperiksa semuanya dan yang diambil adalah gigi dengan skor tertinggi.
3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan Molar Kedua (M2) untuk
menghindari false pocket.
4. Umur 15 tahun kebawah, pencatatan hanya dilakukan bila ada perdarahan daerah gusi dan
karang gigi saja.
5. Jika gigi index dan penggantinya tidak ada maka sektan diberi tanda X.
Lebih gampangnya, tentang kelompok umur, gigi indax dan skornya adalah sebagai
berikut :
1. Umur 20 tahun atau lebih, gigi index yang diperiksa adalah 1.7, 1.6, 1.1, 2.1, 2.6, 2.7, 3.7,
3.6, 3.1, 4.1, 4.6, 4.7, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4.
2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun, gigi index yang diperiksa adalah 1.6, 1.1, 2.6, 3.6, 3.1,
4.6, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4.
3. Umur kurang dari 15 tahun, gigi index yang diperiksa adalah sama dengan 16-19 tahun,
dengan skor 0,1, 2.
Cukup sekian tentang Community Periodontal Index for Treatment Needs (CPITN),
semoga bermanfaat.
- See more at: http://bahan-kuliahmu.blogspot.com/2012/09/community-periodontal-index-
for.html#sthash.V6SVXAQR.dpuf

Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan pendukung gigi, yaitu
gingiva/gusi serta jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan
tulang penyangga gigi yaitu tulang alveolar. Penyakit periodontal merupakan salah satu
penyakit yang sangat meluas dalam kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat
menerima keadaan ini sebagai sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi,
pencegahan dan perawatan penyakit periodontal menunjukkan bahwa penyakit ini dapat
dicegah. Penyakit yang paling sering mengenai jaringan periodontal adalah gingivitis dan
periodontitis.

Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang disebabkan bakteri dengan tanda-tanda
klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gusi bengkak dan berdarah pada tekanan
ringan. Penderita biasanya tidak merasa sakit pada gusi. Gingivitis bersifat reversible yaitu
jaringan gusi dapat kembali normal apabila dilakukan pembersihan plak dengan sikat gigi
secara teratur.

Periodontitis menunjukkan peradangan yang sudah mengenai jaringan pendukung gigi


yang lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif, biasanya dijumpai antara usia 30-40 tahun
dan bersifat irreversible/tidak dapat kembali normal seperti semula, yaitu apabila tidak
dirawat dapat menyebabkan kehilangan gigi dan bila gigi tersebut sampai hilang/tanggal
berarti terjadi kegagalan dalam mempertahankan keberadaan gigi di dalam rongga mulut
seumur hidup.
Porphyromonas Gingivalis merupakan bakteri coccobacillus gram negatif anaerob
obligat di rongga mulut yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan periodontal pada manusia.
Porphyromonas Gingivalis hampir selalu ditemukan di daerah subgigiva dan persisten dalam
reservoir pada permukaan mukosa seperti pada lidah dan tonsila, namun Porphyromonas
Gingivalis jarang ditemukan dalam plak manusia yang sehat.

Seperti telah disebutkan diatas, kerusakan jaringan secara langsung dapat diakibatkan
oleh infeksi bakteri P.gingivalis melalui produk-produk bakterimaupun secara tidak
langsung.

Menjaga oral hygiene/kebersihan mulut merupakan obat pencegah yang paling efektif
yaitu melalui pembersihan dan eliminasi faktor lokal seperti plak dengan gosok gigi dan
dengan scalling untuk meghilangkan kalkulus/karang gigi. Kalkulus merupakan deposit keras
yang berasal dari plak yang mengalami kalsifikasi biasanya terdapat di servikal/leher gigi dan
dapat menjadi iritan kronis terhadap gusi sehingga mengakibatkan peradangan. Disamping itu
pencegahan penyakit periodontal dapat dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan buruk
seperti bruxism/kerot, bernapas melalui mulut serta mengkoreksi kondisi gigi yang
mengalami trauma oklusal karena malposisi, yaitu posisi gigi yang salah maupun gigi yang
terpendam.

Cara menggosok gigi yang tepat dan benar diperlukan karena sikat gigi yang salah
dengan arah horizontal akan menimbulkan abrasi/gigi terkikis maupun resesi gingiva/gusi
melorot sehingga penyakit-penyakit periondontal akan lebih mudah terjadi. Gunakan bulu
sikat yang halus supaya tidak melukai gusi. Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya
tiga bulan sekali, dengan demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi.
Menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi dengan teknik
yang benar dan tepat perlu diperhatikan agar tidak melukai gusi dan membuat radang.

Kontrol ke dokter gigi secara teratur adalah penting untuk mengetahui perubahan
pada gigi dan gusi. Apabila kelainan periodontal telah terjadi, maka terapi dan perawatan
diperlukan. Menggunakan obat kumur antiseptik yang mengandung chlorhexidine 0.20%
minimal selama 1 menit sebanyak 10 cc terbukti efektif dalam meredakan proses peradangan
pada jaringan periodontal.

Terapi penyakit periodontal meliputi scalling yaitu melepaskan kalkulus dari tempat
perlekatannya pada gigi. Tindakan ini diperlukan karena kalkulus merupakan deposit
terkalsifikasi yang melekat, keras serta tidak hilang dengan gosok gigi.
Selain itu perlu dilakukan kuretase yaitu tindakan pembersihan periodontal pocket yang
berisi banyak food debris maupun kuman untuk mencegah peradangan lebih lanjut.

Apabila terbukti terdapat keterlibatan kuman baik secara klinis maupun


mikrobiologis, maka dokter gigi anda akan memberikan antibiotik yang sesuai dengan
penyebab penyakit periodontal tadi. Penyakit periodontal adalah kelainan yang berawal dari
plak gigi sehingga kunci sukses dalam upaya pencegahan adalah melakukan kontol plak dan
akan lebih baik jika scalling ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
c. Community Periodontal Index of Treatmen Need.

Pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatmen Needs) adalah


pemeriksaan untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan
kebutuhan perawatannya dengan menggunakan periodontal probe.

Code

0 : Jaringan periodontal sehat

1 : berdarah setelah probing ringan

2 : supra/subgingival calculus atau margin filling/mahkota yang jelek

3 : pocket 4/5 mm

4 : pocket 6 mm atau pathologic pocket yang dalam Klasifikasi perawatan yang


dibutuhkan

Code

0 : tidak membutuhkan perawatan

I : instruksi oral hygiene 1

II : instruksi oral hygiene + scalling dan root planing 2 & 3 eleminasi margin filling /
mahkota retensi plaque

III : I + II + complex periodontal therapy 4 - surgical intervention - dan/deep sacalling


& root planing dengan local anesthesia persentase perawatan yang dibutuhkan
jml/persentase setiap kategori perawatan yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai