PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
UMUM
Menurunkan angka kematian bayi (AKB) di indonesia melalui program ASI
eklusif.
KHUSUS
1. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin
2. Meningkatkan keberhasilan produksi dan memperlancar ASI sang ibu
3. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
1
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pemberian air susu ibu (ASI) dari awal kelahiran sampai 4-6 bulan akan
menjadikan sendi-sendi kehidupan yang terbaik baginya kelak. ASI juga menjamin
bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dalam cara yang paling sehat. Karena
ASI adalah makanan terbaik diawal kehidupan bayi.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Dokter spesialis anak dan dokter spesialis obstetri dan ginekolodgi ada di rumah
sakit.
2. Adanya tenaga kesehatan yang terlatih (dokter spesialis anak, bidan, perawat).
3. Adanya rumah sakit yang sudah mengerjakan perawatan metode kanguru.
4. Adanya dukungan dari organisasi profesi dan seminat (IDAI, OGI, PPNI, IBI,
PERINASIA)
E. LANDASAN HUKUM
PP No.33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif pasal 30 ayat 3 yang menerangkan
bahwa pengurus tempat kerja wajib menyiapkan fasilitas khusus untuk
menyusui dan memera asi sesuai kemampuan perusahaan.
2
BAB II
STANDAR KETENANGAAN
B DISTRIBUSI KETENAGAAN
Ketenagaan untuk PMK di rumah sakit terdiri dari :
Pelayanan medis :
Dokter spesialis anak atau neonatologi
Dokter umum terlatih
Keperawatan
Perawat dan bidan terlatih
Keluarga besar : Ayah, Ibu, Nenek (terlatih)
Administrasi dan keuangan :
Managemen sarana kesehatan
Tenaga kesehatan yang melayani ASI eklusif tenaga yang sudah dilatih.
C PENGATURAN JAGA
Perawat / bidan yang terlatih dalam kegiatan sehari-hari berkolaborasi dengan
tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Kelas
K.9 K.10 II NURSE POJOK
STATION ASI
RUANG
BERSALIN
( VK)
Pav. Pav. inter RUANG
RUANG
I II medi ADM
KANGGU
ate RUANG
RUANG RU
KANGGU
KONSELING RU
OK
RUANG
PERAWATAN
RUANG ISOLASI
ICU BAYI RESIKO
TINGGI
LABORATORIUM
B. Standar Fasilitas
5
BAB IV
Pemberian air susu ibu (ASI) dari awal kelahiran sampai 4-6 bulan akan
menjadikan sendi-sendi kehidupan yang terbaik baginya kelak. ASI juga menjamin bayi
tetap sehat dan memulai kehidupannya dalam cara yang paling sehat. Karena ASI adalah
makanan terbaik diawal kehidupan bayi
Pelayanan program ASI eklusif di berikan sesuai dengan standar prosedur pelayanan.
Sebagai berikut:
6
BAB V
LOGISTIK
Bangunan dan prasarana yang dibutuhkan tertanggung pada model ASI eklusif
yang akan di implementasikan di RS. Berikut ini adalah beberapa fasilitas dan prasarana
umum yang diperlukan untuk melakukan ASI eklusif :
Bangsal dengan dua atau tempat tidur dengan ukuran yang sesuai bagi ibu
untuk tinggal seharian dengan si bayi (minimal ukuran area untuk 1 TT adalah
9,29 meter persegi).
Westafel untuk cuci tangan dan kamar mandi dengan prasarana air bersih,
sabun dan handuk.
Ruangan lain yang berukuran lebih kecil yang dapat digunakan para petugas
untuk konseling dengan ibu.
Fornitur yang dibutuhkan di bangsal ASI eklusif.
7
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
2. Mendidik Keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dalam pemberian ASI eksklusif.
8
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
9
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Interfensi terhadap perawatan program asi eklusif ini perlu dipertahankan dan
ditekankan melalui kualitas layanan baik di RS.
Sasaran dapat terlihat dari efektifitas dan efisiensi.
Efektifitas dan efisiensi dapat di evaluasi dalam kegiatan hari perhari dan perbandingan
pelaksanaan standar keperawatan.
10
BAB IX
PENUTUP
Program asi eklusif dapat diaplikasikan karena tidak membutuhkan sumber daya
yang besar. Bahkan hasil penelitian membuktikan bahwa PMK program asi eklusif
memberikan keuntungan bagi RS sebagai pelayanan yang efektif, hemat biaya,
memberikan kelangsungan hidup bayi yang lebih baik dan kualitas pelayanan yang lebih
baik.
Program asi ekslusif merupakan salah satu interfensi dengan teknologi tepat guna
yang dilakukan untuk mengurangi kematian neonatal. metode ini dapat dilaksanakan di
semua tingkat pelayanan dari mulai RS sampai keluarga.
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi menyusu dini ialah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Pada
satu jam pertama bayi harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi
tetapi untuk belajar menyusu atau membiasakan menghisap puting susu dan
mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI kolostrum. Kolostrum adalah susu
awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan yakni dihasilkan dalam waktu 24
jam pertama setelah melahirkan.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan langkah awal menuju kesuksesan
menyusui, salah satu faktor penting dari pembangunan sumber daya manusia
kedepan. Penelitian menunjukan bahwa mortalitas dapat ditekan dengan efektif saat
kita memberikan kesempatan pada bayi untuk bersama ibunya, dengan kontak kulit
dan membiarkan mereka bersama-sama minimal 1 jam. Disaat itu ibu dapat merespon
bayinya, memberi perhatian, memberi kehangatan dan memperkenalkan arti
kehidupan dunia yang baru, sehingga bayi pun lebih tenang dan jarang menangis,
bayi menjadi lebih hangat sehingga dapat menurunkan resiko kedinginan, bayi pun
dapat menghadapi proses adaptasi dengan lebih baik.
Program IMD dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir
di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu
untuk menyusu. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan
kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi
dan ibu. Tahapannya adalah setelah bayi diletakkan, dia akan menyesuaikan diri
dengan lingkungan barunya, maka kemungkinan saat pertama kali diletakkan di dada
ibu, bayi belum bereaksi. Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari tangannya, ini
membantu dia menemukan puting susu ibu.
Dia akan merangkak naik dengan menekankan kakinya pada perut ibu. Bayi
akan menjilati kulit ibunya yang mengandung bakteri baik sehingga kekebalan tubuh
bayi dapat bertambah dalam IMD tidak boleh memberikan bantuan apapun pada bayi
tapi biarkan bayi menyusu sendiri. Biasanya, bayi dapat menemukan puting susu ibu
dalam jangka waktu 1 jam pertama. Dengan melakukan IMD, kedekatan antara ibu
dengan bayinya akan terbentuk sebab, dengan memisahkan si ibu dengan si bayi
12
ternyata daya tahan tubuh si bayi akan drop hingga mencapai 25%. Ketika si ibu
bersama dengan si bayi, daya tahan si bayi akan berada dalam kondisi prima.
Program IMD mempunyai manfaat yang besar untuk bayi maupun sang ibu yang
baru melahirkan. Tetapi, kurangnya pengetahuan dari orang tua, pihak medis maupun
keengganan untuk melakukannya membuat Inisiasi Menyusu Dini masih jarang
dipraktekkan. Banyak orang tua yang merasa kasihan dan tidak percaya seorang bayi
yang baru lahir dapat mencari sendiri susu ibunya. Ataupun rasa malu untuk meminta
dokter yang membantu persalinan untuk melakukannya. Begitu juga dengan dokter
atau bidan yang tidak mau direpotkan dengan kegiatan ini sehingga akhirnya bayi
tidak diberi kesempatan untuk melakukan ini.
B. Tujuan Pedoman
Pentingnya menyusui ASI secara dini terutama dalam hal ini adalah dengan
segera memberikan ASI pertama yang mengandung Coloostrum yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan bayi.
D. Batasan Operasional
Ruang bayi yang hanya dapat dikunjungi oleh ibu dan tenaga kesehatan lainnya,
maksudnya suami maupun keluarga tidak dapat masuk keruangan tersebut demi
tercapainya pelaksanaan IMD.
E. Landasan Hukum
PP No.33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif pasal 30 ayat 3 yang menerangkan
bahwa pengurus tempat kerja wajib menyiapkan fasilitas khusus untuk menyusui dan
memera asi sesuai kemampuan perusahaan.
Pasal 34 juga menyebutkan bahwa tempat kerja wajib memberi kesempatan bagi
karyawan untuk memera asi ditempat kerja selama waktu kerja
13
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Pengaturan Jaga
Jaga merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam rumah sakit.baik
buruknya pengaturan jaga yang dilakukan oleh menejemen rumah sakit memegang
peran penting dalam mempengaruh kinerja rumah sakit.oleh sebab itu, diperlukan
suatu pengaturan jaga yang baik, sehingga pelayanan terhadap pasie akan baik pula.
14
BAB III
STANDAR FASILITAS
C. Denah Ruangan
Kelas
K.9 K.10 II NURSE POJOK
STATION ASI
RUANG
BERSALIN
( VK)
Pav. Pav. inter RUANG
RUANG
I II medi ADM
KANGGU
ate RUANG RUANG
RU
KANGGU
KONSELING
RU
OK RUANG
RUANG ISOLASI PERAWATAN
BAYI RESIKO
TINGGI
ICU
LABORATORIUM
D. Standar Fasilitas
Fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan IMD adalah
a. 1 alat penghangat yang berfungsi baik
b. 1 monitor denyut jantung
c. 1 timbangan bayi
d. 1 oksimeter nadi
e. Stetoskop
f. Topi bayi
15
Persyaratan Minimal Obat dan Alat Kesehatan Habis Pakai
Obat-obatan khusus tidak dianjurkan IMD.
16
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Dalam Inisiasi Menyusu Dini melalui 5 (lima) tahapan prilaku sebelum bayi menyusu,
yakni :
Dalam 30 menit pertama, stadium istirahat / diam dalam keadaan siaga. Bayi diam
tidak bergerak, sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang
istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke
luar kandungan.
Antara 30-40 menit, mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum,
mencium, menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan air ketuban yang ada
ditangannya. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara
dan puting susu ibu.
Mengeluarkan air liur, saat menyadari ada makanan disekitarnya bayi mulai
mengeluarkan air liurnya.
17
Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola (kalang payudara) sebagai sasaran,
dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menoleh ke kanan dan ke
kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan
tangan yang mungil.
Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, dan melekat
dengan baik
18
BAB V
LOGISTIK
Bangunan dan prasarana yang dibutuhkan tertanggung pada model IMD yang akan
di implementasikan di RS. Berikut ini adalah beberapa fasilitas dan prasarana umum yang
diperlukan untuk melakukan IMD :
Bangsal dengan dua atau tempat tidur dengan ukuran yang sesuai bagi ibu
untuk tinggal seharian dengan si bayi (minimal ukuran area untuk 1 TT adalah
9,29 meter persegi).
Westafel untuk cuci tangan dan kamar mandi dengan prasarana air bersih,
sabun dan handuk.
Ruangan lain yang berukuran lebih kecil yang dapat digunakan para petugas
untuk konseling dengan ibu.
Fornitur yang dibutuhkan di bangsal IMD.
19
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6. Mendidik Keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dalam pemberian IMD.
20
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Interfensi terhadap perawatan program asi eklusif ini perlu dipertahankan dan ditekankan
melalui kualitas layanan baik di RS.
Sasaran dapat terlihat dari efektifitas dan efisiensi.
Efektifitas dan efisiensi dapat di evaluasi dalam kegiatan hari perhari dan
22
BAB IX
PENUTUP
Program asi eklusif dapat diaplikasikan karena tidak membutuhkan sumber daya
yang besar. Bahkan hasil penelitian membuktikan bahwa PMK program asi eklusif
memberikan keuntungan bagi RS sebagai pelayanan yang efektif, hemat biaya,
memberikan kelangsungan hidup bayi yang lebih baik dan kualitas pelayanan yang lebih
baik.
Program asi ekslusif merupakan salah satu interfensi dengan teknologi tepat guna
yang dilakukan untuk mengurangi kematian neonatal. metode ini dapat dilaksanakan di
semua tingkat pelayanan dari mulai RS sampai keluarga.
23
INFORMED CONSENT BAYI (PENOLAKAN IMD)
Dengan ini sesungguhnya telah menyatakan penolakan untuk dilakukannya IMD (Inisiasi
Menyusui Dini) kepada bayi saya dengan alasan:
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Telah diberi informasi dan penjelasan tentang pentingnya IMD (Inisiasi Menyusui
Dini)
Telah saya pahami sepenuhnya penjelasan yang telah diberikan oleh
dokter/bidan/perawat
Bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang telah saya buat
Jambi, ………………….
( ………………….) ( ………………….)
24
INFORMED CONSENT BAYI (PERSETUJUAN IMD)
Dengan ini sesungguhnya telah menyatakan untuk dilakukannya IMD (Inisiasi Menyusui
Dini):
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Telah diberi informasi dan penjelasan tentang pentingnya IMD (Inisiasi Menyusui
Dini)
Telah saya pahami sepenuhnya penjelasan yang telah diberikan oleh
dokter/bidan/perawat
Bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang telah saya buat
Jambi, ………………….
( ………………….) ( ………………….)
25
INFORMED CONSENT BAYI (PENOLAKAN ASI EKSKLUSIF)
Dengan ini sesungguhnya telah menyatakan penolakan untuk dilakukannya program ASI
EKSKLUSIF kepada bayi saya dengan alasan:
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Jambi, ………………….
( ………………….) ( ………………….)
26
INFORMED CONSENT BAYI (PERSETUJUAN ASI EKSKLUSIF)
Nama :
Umur :
Pangkat/Pekerjaan :
NRP/NIP :
Kesatuan/Alamat :
Dirawat di :
No.RM :
Jambi, ………………….
( ………………….) ( ………………….)
27
LAPORAN HASIL ASI EKLUSIF
TRIWULAN I s/d III (JANUARI s/d AGUSTUS 2016)
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka pelaksana strategi IMD di RSUD Anuntaloko Parigi, pelayanan
ASI eklusif perlu dikembangkan.
2. HASIL KEGIATAN
Pelayanan
Laporan hasil asi eklusif pada Triwulan I
1. Bulan Januari jumlah bayi = 19 bayi
2. Bulan Februari jumlah bayi = 8 bayi
3. Bulan Maret jumlah bayi = 26 bayi
Jadi jumlah Triwulan I (pada bulan Januari s/d Maret) = 53 bayi
Kesimpulan
Tidak Semua bayi diberikan ASI eklusif di RSUD Anuntaloko Parigi, hal ini
disebabkan banyaknya jumlah persalinan komplikasi atau penyulit dan SC disertsi
dengan bayi bermasalah sehingga tidak dapat dilakukan pemberian ASI Ekslusif.
28
LAPORAN HASIL IMD
3. PENDAHULUAN
4. HASIL KEGIATAN
Pelayanan
dilakukan IMD.
29
Laporan hasil IMD pada Triwulan II
85 bayi tidak IMD dikarenakan terdapat 30 bayi Asfiksia, 1 bayi dengan sepsis
25 ibu dengan komplikasi atau penyulit sehingga tidak dapat dilakukan IMD.
bayi dengan kaput sucedanum, 1 bayi dengan dengan sepsis dan terdapat 7
ibu dengan komplikasi atau penyulit sehingga tidak dapat dilakukan IMD.
Jadi jumlah Triwulan III (pada bulan Juli s/d September) = 35 bayi.
30
Kesimpulan
Semua bayi yang tidak dilakukan IMD dikarenakan bayi mengalami permasalahan
80%
60% 73%
40% 54%
20% 33%
18% 23% 22%
0% 10%
Januari februari maret april mei juni juli
FEBRUARI
Total persalinan hidup : 82 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 8 orang
Total presentase : 10%
MARET
Total persalinan hidup : 78 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 26 orang
Total presentase : 33%
APRIL
Total persalinan hidup : 115 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 27 orang
Total presentase : 23%
31
MEI
Total persalinan hidup : 109 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 24 orang
Total presentase : 22 %
JUNI
Total persalinan hidup : 75 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 41 orang
Total presentase : 54 %
JULI
Total persalinan hidup : 83 persalinan
Jumlah ASI Eksklusif : 61 orang
Total presentase : 73%
40%
35%
30%
25%
20%
35%
15%
27%
10% 21% 22% 22% 19%
13% 15%
5%
0%
januari februari maret april mei juni juli agustus
JANUARI
Total persalinan hidup : 103 persalinan
Jumlah IMD : 22 orang
Total presentase : 21 %
FEBRUARI
Total persalinan hidup : 82 persalinan
Jumlah IMD : 11 orang
Total presentase : 13 %
32
MARET
Total persalinan hidup : 78 persalinan
Jumlah IMD : 27 orang
Total presentase : 35%
APRIL
Total persalinan hidup : 115 persalinan
Jumlah IMD : 25 orang
Total presentase : 22%
MEI
Total persalinan hidup : 109 persalinan
Jumlah IMD : 24 orang
Total presentase : 22 %
JUNI
Total persalinan hidup : 75 persalinan
Jumlah IMD : 14 orang
Total presentase : 19 %
JULI
Total persalinan hidup : 83 persalinan
Jumlah IMD : 27 orang
Total presentase : 26%
AGUSTUS
Total persalinan hidup : 88 persalinan
Jumlah IMD : 13 orang
Total presentase : 15%
35
FOTO INISIASI MENYUSUI DINI DI KAMAR BERSALIN(VK)
36
37