SKIZOFRENIA PARANOID
F.20.0
Oleh :
Zaini Fajrin, S.Ked I4A013214
Niken Kartika Negara, S.Ked I4A013218
Yulia Fitriani, S.Ked I4A013211
Pembimbing :
dr. H, Asyikin Noor, Sp.KJ, MAP
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Usia : 32 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Banjar
A. KELUHAN UTAMA
Mengamuk
KELUHAN TAMBAHAN
Berbicara kacau
1
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Fase Prodormal (Awal Juli 2017): pasien bicara sendiri, berperilaku aneh,
pikiran tidak wajar, gangguan fungsi peran, dan gangguan fungsi sosial
Pasien mengalami perubahan perilaku sejak bulan Juli. Pasien mulai sering
menyendiri dikamar semenjak di pukul oleh ayah dan disuruh mengikuti kegiatan
ayah yaitu majelis dan pengajian. Pasien menyendiri dikamar dan berbicara tidak
jelas. Pasien seakan-akan berbicara dengan nabi atau habib yang sering diucapkan
pasien. Pasien sulit berkomunikasi dengan baik. Pasien jadi sangat jarang keluar
rumah dan lebih memilih diam di kamar, sehingga tidak dapat bekerja
membantunya orang tuanya sebagai petani. Pasien malas mandi dan makan jika
tidak diingatkan.
Pada 1 bulan SMRS pasien, pasien mulai gaduh gelisah dan tidak bisa tidur.
Pasien melihat bayangan yang dianggap pasien ialah habib. Pasien memanggil
setiap orang yang memakai peci dipanggil dengan sebutan habib. Pasien sering
keluyuran malam karena diajak habib yang pasien rasa membisikinya untuk
keluar rumah. Selain itu, pasien mengatakan sering bertemu dengan nabi dan
2
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Ibu pasien meninggal pada awal tahun 2012. Setelah itu pasien mulai
dikamar. Pasien juga tidak ingin makan kecuali dipaksa oleh keluarga. Pasien
mulai berbicara sendiri dikamar dan terkadang mengunci kamar dan tidak ingin
kamar sehingga dibawa adik pasien ke RSJ Sambang Lihum untuk rawat inap.
Pasien berteriak seolah memanggil ibunya berada diluar rumah. Pasien mendapat
2x2mg saat dirumah sakit. Pasien di rawat selama 3 Minggu. Lalu di bolehkan
untuk rawat jalan karena keluhan seperti mengamuk dan berbicara kacau tidak
Fase Residual (Januari 2013) Gangguan Fungsi Peran dan Gangguan Fungsi
Sosial
Pada bulan Januari 2013 pasien mulai membuka diri dan berteman dengan
lingkungan sekitar dan berkomunikasi dengan keluarga mulai baik, tetapi pasien
masih mendengar suara bisikan dan kadang-kadang melihat sosok ibu pasien,
tetapi pasien tidak meghiraukan hal tersebut. Saat ini pasien masih teratur
meminum obat.
3
Fase Remisi
Pada bulan Mei 2014, pasien sudah tidak lagi mendengar bisikan dan
melihat bayangan. Pasien dapat berkerja dengan baik sebagai petani membantu
ayahnya. Pasien dapat merawat diri sendiri. Pasien dapat berkomunikasi dengan
baik. Menurut keluarga saat ini pasien sudah tidak teratur meminum obat.
Autoanamnesis
Pasien seringkali harus di pacu untuk berbicara dan terkadang diam setelah
oleh adiknya karena ingin berobat. Pasien merasa mendengar suara bisikan dan
terkadang melihat bayangan habib. Suara bisikan bisa berupa suara laki-laki yang
tidak bisa menolak terhadap suruhan tersebut sehingga pasien menjadi ketakutan. Pasien
juga merasa curiga terhadap orang lain karena orang lain dapat meyakiti dirinya. Saat
habib dan dibisikan untuk mengamuk dan berjalan mengikuti jejak nabi. Pasien
mengakui dirinya sebagai orang yang dipilih untuk bertemu dengan nabi.
berurusan dengan hukum ataupun menderita trauma pada kepalanya dan riwayat kejang
maupun sakit berat lainnya. Pasien tidak mengetahui mengapa dirinya dibawa ke RS.
a) Riwayat Prenatal
Berdasarkan anamnesa dengan adik pasien, tidak ada data yang didapat.
4
b) Riwayat Infanticy/Masa Bayi (0-1,5 tahun) Basic Trust vs Mistrust
Berdasarkan anamnesa dengan adik pasien, tidak ada data yang didapat.
Guilt
Confusion
Selama remaja, pasien lebih suka menyendiri, menutup diri kurang bisa
5
yang tidak berhubungan dengan agama saja dimarahi dan dipukuli oleh
ayah pasien.
vs Isolation
Pasien sudah menunjukan tanda – tanda gangguan jiwa yaitu pasien sering
bernyanyi, berbicara sendiri, tertawa dan menangis sendiri tanpa ada sebab
yang jelas. Perawatan diri sudah mulai kurang dan keluarga sudah mulai
h) Riwayat pendidikan
i) Riwayat pekerjaan
Pasien bisa bekerja dengan baik saat sebelum sakit. Pasien bekerja sebagai
keluarga pada waktu itu juga tidak memaksakan pasien untuk bekerja.
RIWAYAT KELUARGA
Genogram:
6
Keterangan:
= Penderita
= Laki-Laki
= Perempuan
= Meninggal
Os anak pertama dari dua bersaudara , tidak ada riwayat keluarga serupa tentang
keadaan beliau.
Os tinggal bersama ayah kandung, adik laki-laki, adik ipar perempuan dan
dua keponakan.
1. Status Interna :
Nadi : 91 X/menit
Kulit
7
Kepala dan Leher
Inspeksi : normosefali
Mata
perdarahan (-), mata berair (-), ptosis (-), Pandangan kabur (-/-),
Telinga
Hidung
Mulut
Inspeksi : perdarahan gusi (-), pucat (-), sianosis (-), stomatitis (-),
leukoplakia (-)
Toraks
Inspeksi : simetris
Perkusi : sonor
8
Jantung
Abdomen
Inspeksi : bentuk permukaan abdomen rata normal, sikatrik (-), striae (-),
hernia (-)
Perkusi : timpani
(-)
Nyeritekan (-) - - -
- - -
- - -
Punggung
Ekstremitas
Inspeksi : gerak sendi normal, deformitas (-), kemerahan (-), varises (-)
9
2. Status Neurologis
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki - laki, terawat dan tidak terlalu gemuk, mengenakan kaos
berwarna putih, memakai sarung berwarna hitam dan peci berwarna putih.
2. Kesadaran : Jernih
spontanitas
dipertahankan.
B. Keadaan
Afek/mood : datar
Ekspresi afektif :
1. Stabilitas : labil
10
2. Pengendalian : pasien tidak dapat mengendalikan
3. Sungguh-sungguh/tdk : sungguh-sungguh
4. Dalam/dangkal : dalam
C. Fungsi Kognitif
Kesadaran : Jernih
Orientasi
Waktu :+
Tempat :+
Orang :+
Situasi :+
Daya ingat
Segera : bagus
11
D. Gangguan Persepsi
E. Proses pikir
Isi pikir :
o Preokupasi : (-)
G. Daya nilai
Halusinasi Visual : Pasien melihat bayangan Ibu pasien yang telah meninggal,
Delusion of Influence : Pasien merasa dirasuki oleh habib dan dibisiki untuk
12
H. Tilikan : tilikan 1
Anamnesis :
Pada Desember tahun 2012 pasien menunjukan Fase Aktif yaitu : Gaduh
Pasien menunjukan gejala aktif skizofrenia pada tahun 2017 yaitu: gaduh
Gejala aktif lain terlihat lebih jelas pasca ibu pasien meninggal dan pasca
ditekan dan dikekang oleh ayah pasien: yaitu gaduh gelisah, , mengamuk,
Pasien masuk ke RSJ Sambang Lihum pada bulan Oktober tahun 2017.
Kondisi Pasien pada bulan Juli tahun 2017 dengan terlihat berbicara
sendiri, suka menyendiri dikamar, tidak bisa tidur, berbicara kacau dan
mengamuk.
Kesadaran : Jernih
Psikomotor : hiperaktif
Afek/mood : datar
13
Stabilitas : labil
Sungguh-sungguh/tdk : sungguh-sungguh
Dalam/dangkal : dalam
14
VII. DAFTAR MASALAH
gangguan pada isi pikir berupa waham kebesaran. Ada gangguan pada
VIII. PROGNOSIS
15
IX. RENCANA TERAPI
PO :
Clozapine 2 x 25 mg
Haloperidol 2 x 5 mg
Trihexylphenidyl 2x2mg
IX. DISKUSI
1. Skizofrenia
1.1 Definisi
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan
pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai oleh
,serta oleh afek yang tidak wajar. Kesadaran yang jernih tetap
Skizofrenia adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani; “schizein” yang
berarti “terpisah” atau “pecah” dan “phrenia” yang berarti “jiwa”. Arti dari kata-
16
kata tersebut menjelaskan tentang karakteristik utama dari gangguan skizofrenia,
yaitu adanya pemisahan antara pikiran, emosi, dan perilaku dari orang yang
mengalaminya.2
1.2 Etiologi 2
spesifik (diatessis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang
skizofren. Semakin kecil kerentanan maka butuh stressor yang besar untuk
tanpa diathese tidak akan berkembang menjadi skizofren, walau sebesar apapun
stressornya.2
17
1.2.2. Faktor Neurobiologi
kerusakan pada bagian otak tertentu. Namun sampai kini belum diketahui
Terdapat beberapa area tertentu dalam otak yang berperan dalam membuat
seseorang menjadi patologis, yaitu sitem limbik, korteks frontal, cerebellum dan
pada satu area mungkin melibatkan proses patologis primer pada area yang lain.
Dua hal yang menjadi sasaran penelitian adalah waktu dimana kerusakan
neuropatologis muncul pada otak, dan interaksi antara kerusakan tersebut dengan
Hipotesa Dopamin
a. Ada korelasi antara efektivitas dan potensi suatu obat antipsikotik dengan
18
1.2.3. Faktor Genetika
Resiko seseorang menderita skizofren akan menjadi lebih tinggi jika terdapat
anggota keluarga lainnya yang juga menderita skizofren, apalagi jika hubungan
skizofrenia.
a. Teori Psikoanalitik
neurosis merupakan konflik antara id dan ego, maka psikosis merupakan konflik
antara ego dan dunia luar. Menurut Freud, kerusakan ego (ego defect)
ego yang terjadi pada pasien skizofrenia merepresentasikan waktu dimana ego
Konflik intrapsikis yang berasal dari fiksasi pada masa awal serta
kerusakan ego-yang mungkin merupakan hasil dari relasi obyek yang buruk-turut
19
skizofrenia adalah dekateksis obyek dan regresi sebagai respon terhadap frustasi
berhubungan dengan apa yang disebutnya pengasuhan ibu yang salah, yaitu cemas
berlebihan.
dorongan dari dalam, seperti seks dan agresi. Gangguan tersebut terjadi akibat
b. Teori Psikodinamik
20
Menurut pendekatan psikodinamik, simptom positif diasosiasikan dengan
onset akut sebagai respon terhadap faktor pemicu/pencetus, dan erat kaitannya
dengan adanya konflik. Simptom negatif berkaitan erat dengan faktor biologis,
mendasar.
timbul setelah harga dirinya terluka. Selain itu, menurut pendekatan ini, hubungan
skizofrenia.
c.Teori Belajar
Menurut teori ini, orang menjadi skizofrenia karena pada masa kanak-
kanak ia belajar pada model yang buruk. Ia mempelajari reaksi dan cara pikir
yang tidak rasional dengan meniru dari orangtuanya, yang sebenarnya juga
21
1.2.4.3 Teori Sosial
namun penekanan saat ini adalah dalam mengetahui pengaruhnya terhadap waktu
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a. -Thought echo
Isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya
(tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
Isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau
isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal)
dan
-Thought broadcasting
mengetahuinya.
22
b. -Delusion of control
- Delusion of influence
- Delusion of passivity
Waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan
- Delusion perception
Pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi
c. Halusional Auditorik ;
pasien ,atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
23
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik
(over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
dan stupor
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neureptika.
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodromal);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
24
(personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
Dalam PPDGJ III Skizofrenia dibagi lagi dalam 9 tipe atau kelompok yang
1. Skizofrenia Paranoid
2. Skizofrenia Hebefrenik
3. Skizofrenia Katatonik
6. Skizofrenia Residual
7. Skizofrenia Simpleks
8. Skizofrenia lainnya
9. Skizofrenia YTT
2. Skizofrenia Paranoid
2.1 Definisi
yaitu suatu penyakit mental yang kronis di mana seseorang kehilangan kontak
yang terdiri dari kelainan psikosis yang berkembang perlahan – lahan di tandai
25
dengan waham yang menetap, tidak bisa berubah, sistematis dan mempunyai
mungkin lebih baik dibandingkan dengan jenis lain dari skizofrenia. Mereka
hidup yang dapat menyebabkan banyak komplikasi termasuk perilaku bunuh diri.
gejala skizofrenia paranoid dan bekerja untuk menjalani hidup sehat dan bahagia.
kegelisahan
kemarahan
emosi datar
kekerasan
26
Struktur kepribadianya yang retak
waham.
Gejala kunci:
Delusi (waham) dan halusinasi adalah gejala yang membuat skizofrenia paranoid
mereka sedang dipilih untuk sesuatu hal yang terkait dengan sesuatu yang
mengawasi setiap langkah yang mereka lakukan atau bahwa ada rekan
suara dimana tidak ada orang lain yang ikut mendengar. Suara mungkin
baik kepada mereka atau satu sama lain. Suara-suara tersebut biasanya
27
berkelanjutan dari apa yang penderita pikirkan atau lakukan, atau
melakukan hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
disukai
Biasanya sering terjadi pada keluarga dengan salah satu orang tua yang bersikap
otoriter keras. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap orang tua yang otoriter
dan identitas yang berlebihan dari orang tua lainya. Timbulnya rasa bersalah yang
diatasi dengan cara rasionalisasi. Ide paranoid bervariasi luar, primer ditentukan
oleh kebutuhan utama pemuasan diri dan sekunder ditentukan oleh tipe
orang. Tipe lainya mempunyai waham kebesaran dimana pasien berubah menjadi
tuhan, atau nabi- nabi, serta mempunyai kekuatan supranatural atau menjadi
pemimpin untuk memperbarui dunia. Pada tipe erotic pasien menjadi percaya
Paranoid sering terjadi pada pasien dengan intelegensi yang tinggi, tetapi
energi tidak dipergunakan secara baik. Mungkin hal ini disebabkan karena pasien
28
menemukan bahwa mekanisme pertahanan rasionalisasi dan proyeksi merupakan
bersifat suportif dan redukatif, dengan tidak mengkritik waham secara langsung,
29
LAMPIRAN
Nama : Tn. R
Usia : 32 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
2
6
3
1 5
4
Keterangan :
2. Desember 2012
3. Januari 2013
4. Mei 2014
30
DAFTAR PUSTAKA
5. Maslim R. Buku saku diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-
III dan DSM-5. Jakarta: Bagian ilmu kedokteran jiwa FK-Unika Atmajaya,
2013.
31