KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA Perubahan nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Menentukan pilihan kurang dari tindakan kemampuan terhadap jenis kebutuhan tubuh keperawatan pasien untuk makanan sehingga berhubungan selama 3×24 jam mengunyah, pasien harus dengan gangguan nutrisi dapat menelan, batuk terlindung dari saluran terpenuhi dengan dan menangani aspirasi. pencernaan kriteria hasil : sekresi. 2. Fungsi saluran (disfagia) 1. Nutrisi klien 2. Auskultasi pencernaan biasanya adekuat bising usus, tetap baik, jadi 2. Peningkatan catat adanya bising usus BB sesuai penurunan atau membantu dalam tujuan nilainya suara menentukan respon 3. Pasien tidak yang hiperaktif untuk makan atau mengalami 3. Timbang BB berkembangnya tanda-tanda sesuai indikasi komplikasi seperti dalam rentan 4. Berikan makan paralitik ilius. normal. dalm jumlah 3. Mengevaluasi kecil dan dalam keefektifan / waktu sering kebutuhan dengan teratur. mengubah 5. Tingkatkan pemberian nutrusi. kenyamanan 4. Meningkatkan lingkungan yang prosese pencernaan sama termasuk dan toleransi pasien sosialisasi saat terhadap nutrisi makan. yang diberikan dan Anjurkan orang dapat meningkatkan terdekat untuk kerja sama pasien membawakan saat makan. yang disukai 5. Meskipun proses pasien. penilaian pasien 6. Kaji feses, memerlukan cairan lambung, bantuan makan dan muntah darah menggunakan alat dan sebagainya. bantu, sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat/teman dapat meningkatakan pemasukan. 6. Pendarahan subakuat / akut dapat terjadi Kerusakan Setelah dilakukan komunikasi verbal tindakan 1. Kaji tipe atau berhubungan keperawatan derajat 1. Untuk menentukan dengan defisit selama 3×24 jam disfungsi, terapi anatomi kerusakan kesulitan 2. Pasien mungkin (pengangkatan komunikasi verbal 2. Bantu kehilangan batang suara). dapat teratasi menentukan kemampuan untuk dengan kriteria stadium memantau ucapan hasil : komunikasi penyakit yang keluar dan klien akan efektif perhatikan tidak menyadari kesalahan bahwa komunikaai dalam yang diucapkan komunikasi tidak nyata. dalam dan 3. Melakukan berikan umpan penilaian terhadap balik. adanya kerusakan 3. Mintalah sensor pasien untuk 4. Memberikan mengikuti komunikasi perintah tentang kebutuhan sederhana berdasarkan (seperti buka , keadaan atau mata tunjuk defisit yang kepintu) ulangi mandiri. dengan kata 5. Menurunkan atau kalimat kebingungan atau yang ansietas selama sederhana. proses 4. Berikan komunikasi. metode 6. Pasien tidak perlu komunikasi merusak alternative, pendengaran dan seperti menulis meninggikan suara di papan tulis, dapat gambar. menimbulkan Berikan marah pasien atau petunjuk visual menyebabkan ( gerakan kepedihan. tangan, Memfokuskan gambar- respon dapat gambar, daftar mengakibatkan kebutuhan, frustasi dan demonstrasi ) mungkin 5. Katakan secara menyebabkan langsung pasien terpaksa dengan pasien, untuk bicara bicara perlahan otomatis. dan dengan 7. Mengurangi isolasi tenang. social pasien dan 6. Bicaralah meningkatkan dengan nada penciptaan normal dan komunikasi yang hindari efektif. percakapan yang cepat. Berikan pasien jarak waktu untuk berespon. Bicaralah tanpa tekanan terhadap sebuah respon. 7. Anjurkan pengunjung atau orang terdekat mempertahank an usahanya untuk berkomunikasi dengan pasien, seperti membaca surat, diskusi tentang hal-hal yang terjadi pada keluarga. Nyeri Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri 1. Informasi berhubungan tindakan secara memberikan data dengan penekanan keperawatan komprehensf dasar untuk serabut syaraf oleh selama 3×24 jam 2.Ajarkan teknik mengevaluasi sel-sel tumor. nyeri dapat teratasi distarksi (misal kebutuhan atau dengan kriteria reposisi, keefektifan hasil : gosokan intetrvensi. 1. Klien punggung,) dan 2. Meningkatkan mengatakan aktivitas relaksasi dan nyeri hilang hiburan ( misal membantu 2. Klien musik dan TV memfokuskan mengatakan ). kembali perhatian. tidak gelisah 3.Dorong 3. Memungkinkan 3. Klien penggunaan pasien untuk mengatakan keterampilan berpartisipasi secara rileks dan manajemen aktif dan ekpresi wajah nyeri ( misal meningkatkan masa ceria. teknik control. relaksasi, 4. Evaluasi dapat visualisasi, membantu bimbingan penanganan nyeri imajinasi ) 5. Nyeri adalah tertawa, musik komplikasi sering dan sentuhan dari kanker terapeutik. meskipun respon 4. Evaluasi individual berbeda penghilangan saat perubahan nyeri atau penyakit atau control perubahan terjadi 5. Kolaborasi penilaian dosis dan pemberian pemberian akan analgetik diperlukan misalnya: bromstoms cocktail, morfin, metadon atau campuran narkotik IV khusus Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Pada kanker laring napas tidak efektif tindakan 1. Kaji frekuensi biasanya menyebabkan berhubungan keperawatan pernapasan catat dipsnue dengan selama 3×24 jam rasio inspirasi atau 2. Disfungsi pengangkatan bersihan jalan ekspirasi pernapasan merupakan sebagian atau nafas tidak efektif proses kronis atau seluruh glotis, dapat teratasi 2. Catat adanya stadium akhir gangguan dengan kriteria derajat dipsnue 3. Pada beberapa kemampuan untuk hasil : misalnya keluhan derajat kanker laring bernapas, batuk 1. Bunyi napas lapar udara, gelisah, terjadi obstruksi jalan dan menelan, serta bersih dan jelas ansietas, disteres, napas dan dapat atau sekresi banyak dan 2. tidak sesak pernapasan dan tidak dimanifestasikan kental. 3. tidak sianosis penggunaan otot adanya bunyi napas. 4. frekuensi napas bantu. normal 4. Mempermudah 3. Auskuitasi bunyi fungsi pernapasan. napas, catat adanya bunyi napas 5. Memberikan pasien beberapa cara untuk 4. Atur posisi yang mengatasi dan nyaman mengontrol dipsnea dan menurunkan 5. Dorong atau jebakan udara. bantu klien latihan napas abdomen atau 6. Merilekskan otot bibir halus dan menurunkan kognesti lokal, 6. Kolaborasi : menurunkan spasne pemberian jalan napas dan produk bronkodilator mukosa
7. Kolaborasi : 7. Menurunkan edema
pemberian xantin mukosa dan spasme otot polos 8. Kolaborasi : pemberian analgetik 8. Memungkinkan dan penekan batuk pasien untuk istirahat dan menghemat energi. 9. Kolaborasi : 9. Kelembaban akan pemberian menurunkan humidifikasi kekentalan secret yang mempermudah pengluaran yang dap[at membantu menurunkan atau menjaga pembentukan mukosa tebal pada bronkus