#Cover FIX (20 Files Merged) PDF
#Cover FIX (20 Files Merged) PDF
Skripsi
Diajukan unuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
Muhamad Mardian Safitra
04011181320059
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
PERNYATAAN
1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister dan/atau doktor), baik di
Universitas Sriwijaya maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian Saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan verbal Tim Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya
bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkatnya yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : 23 Desember 2016
Yang menyatakan
iv
ABSTRAK
PERBEDAAN EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE
CERAMAH DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KEPADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA MENGENAI KEGIATAN
KEPANITERAAN K L I N I K
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat kesehatan dan islam kepada saya untuk menyelesaikan penelitian ini.
Sholawat beriring salam tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, nabi
akhir zaman yang telah mengubah peradaban manusia dari masa jahilliyah ke
masa yang dipenuhi dengan cahaya iman dan islam.
Skripsi ini saya persembahkan untuk ayah dan ibu tercinta, Tasulisani S.Pd
dan Leni Maryati S.Pd SD. Juga kepada kedua adik saya, Antoni Ferdiansyah dan
Aiwan Adrian. Setiap doa yang mengalir dari lisan mereka telah memudahkan
segala urusan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kepada dekan, staff, dan dosen FK Unsri, penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan. Semoga ilmu tersebut
membawa manfaat untuk diri saya.
Kepada Dr.dr. H. M. Zulkarnain, M.Med Sc. PKK selaku pembimbing
pertama dan dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS selaku pembimbing kedua,
penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya selama ini. Terima
kasih juga kepada penguji dr. Hj. Mariatul Fadilah, MARS dan dr. Ella Amalia,
M.Kes atas kritik dan saran yang telah diberikan untuk menyempurnakan
penelitian ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kakak koas IKM yaitu kak
Syahid, kak Lianita Ho, dan Kak Eddy. Terimakasih juga kepada teman teman
yang telah menyelamatkan data skripsi saya yang hampir hilang pada saat laptop
saya rusak yaitu Arjun, Hadi, Fauzik, dan Satria.
Terima kasih untuk “Menuju S,Ked Squad”: Imam, Ica, Indy, dan Indah
yang telah setia menemani penulis melewati suka dan duka dalam perjuangan
penelitian ini. Juga kepada Abi, Fenrizal, Alex, Ayub, Abdi, dan anak-anak
MABES lainnya yang telah membantu menyukseskan dan memberikan semangat
dalam menyelesaikan penelitian ini. Mudah-mudahan kita bisa menjadi manusia
yang bermanfaat bagi umat.
Terakhir, penulis meminta maaf atas banyak kekurangan dalam penelitian
ini, kepada Allah SWT penulis mohon ampun. Kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan untuk perbaikan kedepannya.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................... 3
1.4 Hipotesis ......................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
1.7.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 4
1.7.2 Manfaat Praktis ................................................................... 4
viii
3.3.2 Sampel dan Besar Sample ................................................... 18
3.3.2.1. Besar Sample .......................................................... 18
3.3.2.2. Teknik Sampling ................................................... 19
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ................................................ 19
3.3.2.1. Kriteria Inklusi ....................................................... 19
3.3.2.2. Kriteria Eksklusi .................................................... 19
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 19
3.4.1 Variabel Independent ......................................................... 19
3.4.2 Variabel Dependent ............................................................ 20
3.5 Definisi Operasional ....................................................................... 20
3.6 Cara Pengumpulan Data .................................................................. 22
3.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 22
3.7.1 Metode pengolahan Data .................................................... 22
3.7.2 Analisa Data ....................................................................... 23
3.8 Kerangka Operasional .................................................................... 25
BAB IV HASIL
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 26
4.1.1. Uji Homogenitas ................................................................. 26
4.1.2. Hasil Analisis Univariat ...................................................... 27
4.1.3. Tes Normalitas .................................................................... 27
4.1.4. Analisis Bivariat .................................................................. 28
4.1.5. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ........................................... 30
BAB V PEMBAHASAN
5.1.Analisis Univariat ............................................................................... 32
5.1.1. Pretest ................................................................................ 32
5.1.2. Posttest .............................................................................. 33
5.2.Analisis Bivariat ................................................................................. 33
5.2.1. Perbedaan Nilai Posttest Kedua Kelompok ........................ 33
5.2.2. Perbedaan Efektivitas Media Audiovisual dan Metode
Ceramah .............................................................................. 35
5.3. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 36
5.4. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 37
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Hipotesis
Metode yang memanfaatkan audiovisual lebih efektif dibandingkan dengan
metode ceramah dalam menyampaikan informasi kepada mahasiswa tingkat akhir
pendidikan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya mengenai kegiatan
kepaniteraan klinik.
4
5
6
Dari gambar di atas bisa diketahui bahwa manusia bisa mengingat lebih
baik yaitu sekitar 50% bila menggunakan indra penglihatan dan pendengaran
secara bersamaan. Manusia hanya mampu mengingat informasi sebesar 20% bila
hanya menggunakan indra pendengaran, dan bisa mengingat informasi sebesar
30% bila menggunakan indra penglihatan.
merupakan cara yang sama dengan metode ceramah dengan jangkauan wilayah
yang lebih luas dan bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh.
6. Film
Dalam media ini terjadi pengabungan dari media audio dan media visual.
Informasi yang disampaikan dengan menggunakan cara ini lebih menarik dan
lebih efektif.
7. Televisi
Penggunaan media ini memiliki keunggulan yang lebih banyak
dibandingkan dengan menggunakan siaran radio atau film, dan dengan jangkauan
yang lebih luas. Informasi yang ada di dalam televisi tidak hanya satu jenis
informasi saja, hal ini berkaitan dengan banyaknya saluran yang bisa kita tonton
di televisi.
8. Tape atau Video Cassete
Media ini memiliki keungggulan yang dimiliki oleh media rekaman ,film
dan telivisi. Dalam media ini proses perekaman yaitu perekaman gambar dan
suara yang bisa diputar ulang. Informasi yang ada di dalam tape atau video
cassette bisa beragam tergantung dari apa yang kita rekam.
9. Komputer
Komputer merupakan media yang canggih serta mampu menerima
menyimpan dan memproses informasi. Pengunaan informasi pada komputer bisa
sangat lama dan tidak terbatas dalam jumlah yang banyak.
Penggunaan komputer dalam bentuk:
a) belajar mandiri berdasar informasi yang telah ada dan memanfaatkan
program yang sudah ada pada komputer,
b) menyimpan bahan atau informasi,
c) belajar bahasa komputer yang khas, dan
d) belajar komputerisasi dengan bantuan tutor.
Pembelajaran dengan menggunakan komputer selalu mengalami
pengembangan hingga pada saat ini dengan beragam model pengembangan.
Pengembangan komputer selalu diikuti oleh perkembangan media baik audio
maupun visual. Dengan memanfaatkan komputer kita bisa memanfaatkan Audio-
9
Visual Aids (AVA) dalam pembelajaran. Hills dan Hamalik (2013) AVA adalah
media yang mempengaruhi indra penglihatan dan pendengaran secara bersamaan.
lisan kepada siswa oleh guru, ceramah juga berfungsi untuk menyampaikan
informasi (Majid, 2012). Ceramah adalah suatu bentuk interaksi melalui
penjelasan yang disampaikan oleh guru kepada peserta didiknya. Dalam proses
penyampaian informasi menggunakan metode ceramah, penyaji dapat
menggunakan alat bantu seperti gambar atau papan tulis untuk membantu
penjelasannya (Sagala, 2009).
Metode ceramah ataupun metode tatap muka lebih praktis dan fleksibel,
tidak perlu alat yang khusus untuk menyampaikan informasi, bisa melakukan
tanya jawab didalam proses penyampaian informasi, biaya yang murah, dan
peserta dapat juga di berikan dorongan dan motivasi. Kekurangan dari metode
ceramah adalah yang pertama peserta akan cepat bosan karena metode ini tidak
bersifat hiburan. Perlu penyediaan tempat yang dan waktu yang khusus untuk
pelaksanaanya.
hal-hal yang penting. Metode ceramah murni memiliki batas kelemahan dalam
segi kepentingan belajar murid
Daya serap
Waktu (menit)
Gambar 2. Diagram efektivitas ceramah murni (W.Gulo, 2005)
2.1.3.1 Definisi
Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah bila peserta didik mampu
menjelaskan apa yang dibacanya atau didengarnya dengan kalimatnya sendiri
yang merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang dilakukannya, serta mampu
memberi contoh ke penerapan kasus lain. Menurut Winkel dan Mukhtar (2012),
pemahaman adalah bila seseorang mampu menangkap makna dan arti dari apa
yang dipelajari. seseorang mampu menguraikan inti dari bahan bacaan, atau
mengubah data yang ia pelajari kedalam contoh lain.
Menurut Benjamin S. Bloom (2009) pemahaman adalah bila seseorang
mampu mengingat, memahami dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah apabila seseorang mapu memahami
materi dan melihatnya dari berbagai sudut pandang, serta memberikan contoh dari
apa yang dipelajari kedalam bahasanya sendiri.
Penilaian pemahaman tidak hanya bisa dilakukan dengan orientasi hasil
namun juga harus memenuhi tiga aspek yaitu:
1. Cognitive Domain (Aspek Kognitif)
Terfokus pada aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan cara
berpikir tentang informasi yang didapat.
2. Affective Domain (Aspek Afektif)
Terfokus pada aspek perasaan dan emosi, seperti minat mahasiswa, cara
menyikapi dan mengapresiasi suatu kegiatan, serta cara mahasiswa beradaptasi
dengan keadaan.
3. Psychomotor Domain (Aspek Psikomotor)
Terfokus pada aspek keterampilan motorik seperti cara mempraktekan cara
memasak, gerakan bela diri yang dipelajari.
16
Mahasiswa
Metode Pembelajaran
Media
Ceramah Audiovisual
Mendengarkan Video
penjelasan
17
18
n = sampel
Zα = deviat baku alfa
Zβ = deviat baku beta
S = simpang baku dari selisih nilai antar kelompok
X1 – X2 = selisish minimal rerata yang dianggap bermakna
19
2. Metode Pembelajaran
Definisi : Metode adalah penerapan dari cara untuk mencapai hasil yang
optimal sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah disusun
(Wina Sanjaya, 2008). Metode pembelajaran adalah suatu cara
yang digunakan supaya terjadinya proses pembelajaran dengan
memanfaatkan teknik dan sumberdaya pendidikan didalam
prinsip dasar pendidikan yang ada (Abdurrahaman Ginting
2008). Keberhasilan metode pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh cara dan media yang digunakan oleh pengajar.
21
3. Media Audiovisual
Definisi : Media audiovisual merupakan gabungan beberapa media yang
disatukan, memiliki unsur audio dan visual. Menurut Hills
dalam Hamalik (2013) media audiovisual adalah suatu penyajian
secara realitas atau nyata suatu pengalaman yang mempengaruhi
indra pengelihatan dan pendengaran. Audiovisual memiliki
konten atau isi yang menyampaikan pengalaman yang nyata
atau konkret. Tujuan dari pengalaman konkret yang
disampaikan adalah agar bisa mengembangkan sikap dari
penerima informasi, membuat simulasi aktivitas secara nyata,
dan membuat contoh yang lebih jelas serta mudah dipahami
(Abdulhak, dan Dermawan, 2013)
4. Metode Ceramah
Definisi : Metode ceramah merupakan sebuah metode klasik yang telah ada
sejak lama. Metode ceramah berpusat kepada manusia untuk
menyampaikan informasi kepada peserta ceramah (Arsyad,
2011). Metode ini menggunakan penyampaian informasi secara
lisan kepada pesertanya, serta perhatian terpusat kepada
informasi yang disampaikan pembicara tanpa adanya contoh
yang nyata. Pengajaran pada metode ceramah bersifat satu arah
(one way comunication), peserta pada metode ini hanya
mendengarkan pembicara dan sesekali mencatat. peserta bisa
22
a. Editing
Hasil dari kuesioner atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau teryata masih ada
data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan
pengulangan, maka kuesioner tersebut dikeluarkan.
b. Coding
Setelah semua data terkumpul dan diedit, tahap selanjutnya adalah memberi
kode-kode terhadap data-data yang ada berdasarkan kategori yang telah
dibuat oleh penulis. Lembaran kode berisi nomor responden, dan nomor-
nomor pertanyaan.
c. Transfering
Data yang telah dikode dimasukan dalam komputer kemudian data tersebut
diolah dengan program komputer. Program yang digunakan adalah program
SPSS.
23
d. Tabulating
Tabulating merupakan proses pembuatan tabel dari data-data dari masing-
masing variabel penelitian yang kita lakukan agar mudah dibaca (dummy
table).
2. Analisa Univariat
Analisa data univariat adalah analisa data yang digunakan untuk
menganalisa distribusi frekuensi data variabel pada suatu penelitian. Analisa
univariat pada penelitiaan ini dilakuakan pada tingkat pemahaman mahasiswa
kedokteran FK Unsri angkatan 2013 menghadapi tahap kepaniteraan klinik.
Deskripsi karakteristik dilakukan untuk melihat gambaran atau deskripsi dari
setiap variabel yang diteliti, yaitu baik variabel tergantung maupun variabel bebas.
Hasil dari penelitian ini akan ditampilkan dengan bentuk tekstual dan tabel.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang berguna untuk melihat distribusi data normal
atau tidak. Uji ini berguna untuk mengetahui distribusi data pada populasi
terdistribusi secara normal atau tidak serta untuk menentukan rumus yang akan
digunakan nantinya. Uji normalitas data pada suatu penelitian dilakukan sebelum
peneliti mengolah data berdasarkan model-model penelitian yang digunakan.
Analisis stastistik dapat menggunakan pendekatan parametrik jika data peneltian
24
3. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel penelitian. Analisa bivariat pada penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui efektivitas metode audiovisual dibandingkan metode ceramah
terhadap tingkat pemahaman mahasiswa tingkat akhir pendidikan S1 Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya mengenai kegiatan kepaniteraan klinik . Analisa
bivariat akan dilakukan dengan menggunakan uji T-test berpasangan dengan
tingkat kemaknaan (α) yang digunakan adalah 5%, disebut juga tingkat
kepercayaan 95%.
Keputusan dari hasil uji stastistik menggunakan p value. Nilai p atau p value
diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana perbedaan yang terjadi
(bermakna atau tidak bermakna) antara 2 kategori atau lebih yang dibandingkan.
Jika p value ≤ α maka ada hubungan yang bermakna antara 2 variabel,
sebaliknya jika p value ≥ α maka tidak ada hubungan yang bermakna antara 2
variabel.
25
Populasi
Kriteria
Inklusi
Kriteria
Eksklusi
Sample
Intervensi
Penyajian data
(hasil penelitian)
26
27
Dari data yang didapatkan dari hasil data berdistribusi normal pada pretest
kelompok media audiovisual dan posttest kelompok metode ceramah dengan p
value > 0,05, namun data berdistribusi tidak normal pada posttest kelompok
media audiovisual dan pretest kelompok metode ceramah dengan p value < 0,05.
Bila ada salah satu data yang berdistribusi tidak normal maka semua data
dianggap berdistribusi tidak normal. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian
ini adalah pendekatan non-parametrik dengan menggunakan Wilcoxon Signed
Ranks test dan Mann-Whitney test.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi hasil pretest dan posttest Metode Audiovisual dan
Ceramah
Shapiro-Wilk
Kelompok
Jumlah (n) SD P value
Pretest 35 13,05 0,063
Audiovisual
Posttest 35 6,79 0,004
Pretest 35 9,40 0,006
Ceramah
Posttest 35 8,73 0,295
Target minimal yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sama dengan
atau lebih dari 75% benar. Tingkat pemahaman mahasiswa dengan media
audiovisual mencapai rata-rata 85,17% jawaban benar, sedangkan dengan metode
ceramah mencapai 69,37% jawaban benar. Selisih dari hasil posttest media
audiovisual dan metode ceramah adalah 15,80%, lebih tinggi untuk media
audiovisual. Uji yang dilakukan pada hasil ini adalah tingkat kepercayaan 95%
dengan menggunakan Mann-Whitney test. Media audiovisual lebih efektif dalam
menyampaikan informasi kepada mahasiswa dibandingkan dengan metode
ceramah.
Penelitian ini dilakukan tanpa melihat perbedaan jenis kelamin dan umur
dari responden yang berasal dari Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya angakatan 2013 dengan jumlah masing-masing 35 responden untuk
kelompok media audiovisual dan kelompok metode ceramah. Responden pada
penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang belum mendapat informasi
mengenai kegiatan kepaniteraan klinik.
32
33
5.1.2 Posttest
Hasil yang diperoleh pada kelompok metode ceramah lebih rendah jika
dibandingkan dengan kelompok media audiovisual dengan rata-rata nilai
pesertanya termasuk ke dalam kategori tingkat pemahaman baik. Kelompok
mahasiswa dengan metode ceramah bisa menerima informasi yang disampaikan
pembicara dengan baik namun tidak sebaik pada kelompok media audiovisual.
Hal ini juga terlihat pada penelitian Bastari (2009) yang menyatakan media
audiovisual berupa video lebih unggul dalam menyampaikan informasi
dibandingkan dengan metode klasikal atau metode ceramah.
Metode ceramah juga efektif dalam menyampaikan informasi kepada
mahasiswa, namun tidak sama efektifnya dengan media audiovisual. Secara
keseluruhan terjadi peningkatan pemahaman mengenai kegiatan kepaniteraan
klinik pada kedua kelompok metode pembelajaran. Rata-rata mahasiwa di kedua
kelompok termasuk ke dalam kategori tingkat pemahaman baik dan cukup,
hanya sedikit mahasiswa yang termasuk ke dalam kategori tingkat pemahaman
kurang.
test dengan tingkat signifikansi 5% atau p value 0,05. Setelah dilakukan tes
signifikansi terhadap tingkat pemahaman mahasiswa mengenai kegiatan
kepaniteraan klinik didapatkan p value = 0,00 (p<0.05), artinya ada perbedaan
bermakna terhadap tingkat pemahaman mahasiswa mengenai kegiatan
kepaniteraan klinik pada kedua kelompok.
Keterbatasan dana dan waktu juga menjadi kendala dalam penelitian ini,
maka untuk mengatasi kekurangan itu peneliti menentukan batasan untuk menilai
efektivitas didasarkan oleh target yang telah ditentukan yaitu rerata jawaban
posttest yang benar mencapai atau lebih dari 75% (Jihad, dan Haris, 2013).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan pada angkatan 2013 di Kampus Madang
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya tentang perbedaan efektivitas media
audiovisual dan metode ceramah dalam menyampaikan informasi mengenai
kegiatan kepaniteraan klinik didapatkan kesimpulan metode pembelajaran dengan
memanfaatkan media audiovisual lebih efektif dibandingkan metode ceramah
dalam menyampaikan informasi kepada mahasiswa tingkat akhir pendidikan S1
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya mengenai kegiatan kepaniteraan
klinik.
6.2. Saran
1. Pengenalan kegiatan kepaiteraan klinik belum pernah dilakukan dengan
menggunakan media audiovisual, pengenalan kegiatan kepaniteraan klinik
pada angkatan selanjutnya sebaiknya dilakukan lebih cepat dengan
memanfaatkan media audiovisual.
2. Karena keterbatasan dana dan waktu pada penelitian ini peneliti
menyarankan agar penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan 4
kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol atau kelompok yang sama
sekali tidak mendapat intervensi, kelompok media audiovisual, kelompok
metode ceramah, dan kelompok pembanding atau kelompok dengan
intervensi berupa gabungan media audiovisual dan metode ceramah.
3. Penelitian tidak hanya pada satu angkatan saja tetapi kepada semua
angkatan pada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya agar mereka lebih
siap dan bisa memperoleh motivasi untuk menghadapi tahap kepaniteraan
klinik.
38
4. Persiapan teknis lebih diperhatikan lagi seperti persiapan speaker karena
mempengaruhi kejelasan suara yang didengar oleh subjek penerima
informasi sehingga berdampak terhadap hasil penelitian.
39
DAFTAR PUSTAKA
39
40
Wassalamualaikum Wr.Wb
43
SURAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Palembang, 2016
Yang bertanda tangan
( )
44
Perintah
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini dengan pilihan
yang tersedia. Selamat bekerja
.
A. Pertanyaan Metode Ceramah
No Pertanyaan
Apakah kamu sudah tahu seperti apa tahap kepaniteraan klinik di Fakultas
1
Kedokteran Universitas Sriwijaya?
a. sudah tahu
b. cukup/agak tahu
c. ragu-ragu
d. tidak tahu
e. sangat tidak tahu
Menurutmu seberapa penting mengetahui hal apa saja yang harus
2
dipersiapkan sebelum memasuki sebuah stase?
a. sangat perlu
b. cukup/agak perlu
c. ragu-ragu
d. tidak perlu
e. sangat tidak perlu
3 Menurutmu perlukah diadakan kegiatan pengenalan kegiatan kepaniteraan
45
b. cukup/agak perlu
c. ragu-ragu
d. tidak perlu
e. sangat tidak perlu
Menurutmu seberapa siapkah kamu jika kamu memasuki tahap
4
kepaniteraan klinik sekarang?
f. sangat siap
g. cukup/agak siap
h. ragu-ragu
i. tidak siap
j. sangat tidak siap
47
c. Bang
d. Dock
e. Clock
Stase anak terdiri dari beberapa divisi. Pembagian divisi di stase anak
4
terbagi menjadi
a. 9 divisi
b. 10 divisi
c. 11 divisi
d. 12 divisi
e. 13 divisi
Pada saat di stase anak, dokter muda dibagi menjadi dokter muda jaga
5 pagi dan dokter muda jaga malam. Jaga malam di stase anak terbagi
menjadi
a. Bangsal, Bedah, Neonatus
b. IGD, Neonatus
c. Bangsal, Neonatus
d. Bedah
e. Bangsal, IGD, dan Neonatus
Setiap pasien punya waktu follow up yang berbeda-beda. Follow up
6
pasien paling cepat pada saat jaga di stase anak yaitu
a. 15 menit
b. 30 menit
c. 45 menit
d. 1 jam
e. 1 jam 15 menit
Setelah 9 minggu bertugas distase anak maka memasuki minngu ke 10
7
atau waktunya ujian. Ujian yang ada di stase anak berupa
a. MCQ, OSCE, dan kasus
b. MCQ, Pesentasi
c. CBT, PBT
d. Referat, Persentasi
e. Semua diatas salah
Hal penting yang harus dikuasai pada saat bertugas di stase anak adalah
8
semua hal yang berhubungan dengan
a. follow up
b. Pediatric skill
49
2. Bedah
No Pertanyaan
Banyak hal yang harus disiapkan pada saat memasuki stase bedah. Hal
1 penting yang harus disiapkan di stase bedah selain alat vital sign & log
book adalah
a. Portofolio
b. Buku Sobotta
c. Binder
d. Catatan
e. Contekan
Co-Ass melakukan Follow up pagi pada pasien saat bertugas di stase
2
bedah dimulai pukul
a. 8 pagi
b. 7 pagi
c. 6 pagi
d. 5 pagi
e. 4 pagi
Stase bedah terdiri dari 4 stase mayor dan 5 stase minor. Tugas jaga pada
3
saat distase bedah terdiri dari ?
a. IGD
b. OK IGD
c. Bangsal
d. Semua diatas salah
e. Semua diatas benar
4 Hal yang khas pada saat jaga bangsal di stase bedah adalah ?
a. Death Note
b. Sticky Note
c. Book Note
d. Foot Note
e. Door Note
Setelah dokter muda melakukan follow up pagi pada pasien di stase bedah
5
dokter muda harus ……….. dengan residen sebelum pukul 6.45.
50
a. Mengobrol
b. Makan bersama
c. Minta tanda tangan
d. Jaga
e. Mengawasi
Ilmiah di stase bedah dilakukan diruang konferensi lantai 3 dan
6
dijadwalkan pada pukul ?
a. 7:30-8:30 dan 13:30-14:30
b. 7:00-8:30 dan 13:00-14:00
c. 7:00-9:30 dan 13:00-14:30
d. 7:30-8:30 dan 13:00-14:30
e. 7:00-8:30 dan 13:00-14:30
Pada saat memasuki minggu ujian maka akan ditentukan penguji untuk
7 dokter muda yang bertugas di stase bedah. Penguji untuk ujian dokter
muda di stase bedah ditentukan dengan ?
a. Undian
b. Pemilihan
c. Berdasar logbook
d. Berdasar kehadiran
e. Berdasar pasien yang ditangani
Pada saat di stase bedah ada bimbingan khusus tentang suatu kasus oleh
8 konsulen atau residen yang dilakukan seminggu sekali. Istilah lainnya dari
bimbingan khusus ini adalah ?
a. Skill Lab
b. Tutorial
c. Microbot
d. Micro teaching
e. Self Learning
3. Obgyn
No Pertanyaan
Pada saat dokter muda bertugas di stase obgyn akan ada istilah jaga pagi
1
dan jaga malan. Jaga pagi di stase obgyn terdiri dari
a. Bangsal, IGD,Poli, dan VK
b. Bangsal, dan IGD
c. Bangsal, dan VK
51
b. Air hangat
c. Infuse
d. Nebulisasi
e. Oxcitocin
Kegiatan khusus yang Cuma ada di stase obgyn tetapi tidak ada di stase
8
lain yaitu
a. Kegiatan organisasi
b. Kegiatan demonstrasi
c. Kegiatan keagamaan
d. Rapat Kelompok
e. Kegiatan bersama
Ujian pada saat di stase obgyn terdiri dari beberapa ujian. Ujian di stase
9
obgyn terdiri dari
a. Case dan referat
b. Case dan CBT
c. CBT dan OSCE
d. OSCE dan referat
e. OSCE dan CASE
4. Penyakit Dalam
No Pertanyaan
Setiap bertugas di stase bagian akan ada ruangan jaga bagi dokter muda.
1
Ruang dokter muda PDL berada di lantai 2 gedung instalasi
a. Bedah
b. Kulit
c. Penyakit dalam
d. OBGYN
e. IKM
Setiap pasien yang masuk di bagian penyakit dalam harus dilakukan
2 penaganan pertama. Penanganan pertama setiap pasien yang baru masuk
di bagian PDL adalah
a. Follow up
b. Anamesis dan bedrest
c. Pemeriksaan fisik dan pemberian obat
d. Anamesis dan pemeriksaan fisik
e. Pemeriksaan fisik dan bedrest
53
Perintah
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini dengan pilihan
yang tersedia. Selamat bekerja
Cronbach's
Alpha N of Items
,975 6
57
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 18,086 18,904 ,934 ,969
P2 18,143 18,714 ,845 ,978
P3 18,114 18,869 ,976 ,965
P4 18,057 18,879 ,945 ,967
PN1 18,086 18,904 ,934 ,969
PN2 18,229 19,123 ,884 ,973
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,947 32
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
A1 27,057 40,703 ,627 ,945
A2 27,086 40,845 ,548 ,946
A3 27,086 40,669 ,585 ,946
A4 27,086 40,610 ,598 ,946
A5 27,086 40,904 ,535 ,946
A6 27,086 40,610 ,598 ,946
A7 27,086 40,434 ,635 ,945
A8 27,086 40,669 ,585 ,946
B1 27,000 41,941 ,448 ,947
B2 26,971 41,793 ,598 ,946
B3 27,000 41,706 ,513 ,946
B4 26,971 41,970 ,539 ,946
B5 26,971 41,793 ,598 ,946
B6 26,971 42,029 ,519 ,946
58
Descriptives
pertanyaan_homogen
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
audiovisual 35 16,5143 1,50238 ,25395 15,9982 17,0304 13,00 20,00
ceramah 35 16,2571 1,35783 ,22951 15,7907 16,7236 12,00 19,00
Total 70 16,3857 1,42740 ,17061 16,0454 16,7261 12,00 20,00
1,194 1 68 ,278
60
2. METODE PEMBELAJARAN
Cases
Persentase Audiovisual 3
100,0% 0 0,0% 35 100,0%
pemahaman pretest 5
Ceramah 3
100,0% 0 0,0% 35 100,0%
5
Persentase posttest Audiovisual 3
100,0% 0 0,0% 35 100,0%
pemahaman 5
Ceramah 3
100,0% 0 0,0% 35 100,0%
5
Descriptives
Variance 170,316
Range 50,00
Interquartile
18,75
Range
5% Trimmed
59,9702
Mean
Median 59,3750
Variance 88,432
Std. Deviation 9,40384
Minimum 25,00
Maximum 81,25
Range 56,25
Interquartile
12,50
Range
Variance 46,153
Std. Deviation 6,79359
Minimum 62,50
Maximum 96,88
Range 34,38
Interquartile
6,25
Range
Skewness -1,080 ,398
Median 71,8750
Variance 76,287
Std. Deviation 8,73423
Minimum 46,88
62
Maximum 84,38
Range 37,50
Interquartile
12,50
Range
3. TES NORMALITAS
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
,151 35 ,042 ,942 35 ,063
,133 35 ,122 ,907 35 ,006
,224 35 ,000 ,898 35 ,004
,127 35 ,167 ,964 35 ,295
Descriptive Statistics
Total 35
a
Test Statistics
63
Descriptive Statistics
Total 35
a
Test Statistics
Descriptive Statistics
Persentase posttest
70 77,2768 11,12096 46,88 96,88
pemahaman
Metode Pembelajaran 70 1,5000 ,50361 1,00 2,00
Mann-Whitney Test
Ranks
a
Test Statistics
Mann-Whitney U 88,000
Wilcoxon W 718,000
Z -6,214
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
65
BIODATA
Foto
Nama : Muhamad Mardian Safitra
Berwarna
Tempat Tanggal Lahir : Manna, 04 maret 1995 3x4
Telp/Hp : 081345154315
Email : Muhamadfitrah7@gmail.com
Agama : Islam
Jumlah Saudara : 2
Anak Ke : 1
Riwayat Pendidikan :
1. TK Pertiwi 2 Bengkulu Selatan
2. SD Negeri 1 Muara Sahung
3. SD Negeri 17 Bengkulu Selatan
4. SMP Negeri 2 Bengkulu Selatan
5. SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan
1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
2. Bagian IKM IKK, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
E-mail: muhamadfitrah7@gmail.com
Abstrak
Informasi tentang kegiatan kepaniteraan klinik ternyata menentukan proses dan kesiapan mahasiswa dalam
menjalankan tahapan tersebut. Penyampaian informasi mengenai kegiatan kepaniteraan klinik secara langsung sangat
membantu, namun hasil akhirnya nanti sangat dipengaruhi oleh metode penyampaian informasi tersebut. Penerapan
metode ceramah dan media audiovisual dalam menyampaikan informasi memiliki beberapa perbedaan dalam proses
dan pencapaian terhadap tingkat pemahaman mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas
penggunaan metode ceramah dan media audiovisual dalam menyampaikan informasi. Sebanyak 70 subjek penelitian
adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya angkatan 2013 yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok media audiovisual (n = 35) dan kelompok metode ceramah (n = 35). Penyampaian informasi tentang
kegiatan kepaniteraan klinik dilakukan pada satu hari secara bersamaan pada kedua kelompok. Penelitian ini
menggunakan desain quasi experimental dengan teknik nonequivalent pretest-posttest (O X O). Setelah intervensi,
tingkat pemahaman untuk kelompok media audiovisual adalah 85,17% sementara untuk metode ceramah adalah
69,37% (efektif bila > 75%) dengan nilai p<0,05. Penyampaian informasi mengenai kegiatan kepaniteraan klinik
menggunakan media audiovisual secara signifikan lebih efektif dibandingkan dengan penerapan metode ceramah.
Abstract
The infomation about clinical clerkship determine the process of student readiness to face the stage. Direct clinical
clerkship socialization will be much of help. However, the method for clinical clerkship socialization could determine
the result. Lecture method and audiovisual media practice for sosicialization have few difference in process and student
comprehension accomplishment. The aim of this study are to see difference of effeftiveness between audiovisual and
lecture method in clinical clrekship socialization. A total of 70 medical student of Sriwijaya University batch 2013
divided into two group, the first is the audiovisual group (n = 35) and the second is the lecture method group (n = 35).
Clinical clrekship socialization have done on two group at same day and same time. This research used quasi
experimental with nonequivalent pretest-posttest techniques (O X O). After the intervention, student comprehension for
audiovisual group is 85,17% while for lecture method is 69,37% (effective if the result > 75%) p value <0,05. Clinical
clerkship socialization using audiovisual media is significantly more effective than lecture method practice.
Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest Tentang Tingkat 4.1.4 Analisis Bivariat
Pemahaman Mahasiswa dengan Menggunakan
Metode Audiovisual dan Metode Ceramah (N=70)
Tabel 5 menunjukkan selisih hasil dari pretest
Jumlah Pemahaman mahasiswa dan posttest, tes signifikansi yang dilakukan
Kelompok
(n) Baik Cukup Kurang menggunakan Wilcoxon Signed Ranks test
Pretest 35 0% 0% 100%
Audiovisual
Posttest 35 85,7% 11,4% 2,9%
dengan tingkat signifikansi 5% atau p value
Ceramah
Pretest 35 0% 0% 100% 0,05. Setelah dilakukan tes signifikansi pada
Posttest 35 31,4% 51,4% 17,1%
70 0% 0% 100%
kelompok media audiovisual didapatkan p
Pretest
Total
Posttest 70 58,55% 31,45% 10% value = 0,00 (p<0,05), artinya ada perbedaan
bermakna pada hasil pretest dan posttest yang Kelompok Jumlah Rerata pemahaman P value
(n) mahasiswa
dilakukan. Audiovisual 35 85,17%
Pada kelompok metode ceramah 0,00
Ceramah 35 69,37%
didapatkan selisih hasil pretest dan posttest
9,82%, tes signifikansi menggunakan
Wilcoxon Signed Ranks test dengan tingkat Target minimal yang ingin dicapai dalam
signifikansi 5% atau p value 0,05. Setelah penelitian adalah sama dengan atau lebih dari
dilakukan tes signifikansi pada kelompok 75% benar. Tingkat pemahaman mahasiswa
media audiovisual didapatkan p value = 0,00 dengan media audiovisual mencapai rata-rata
(p<0,05), artiya ada perbedaan bermakna pada 85,17% jawaban benar, sedangkan dengan
hasil pretest dan posstest yang dilakukan. Pada metode ceramah mencapai 69,37% jawaban
kedua kelompok terjadi peningkatan benar. Selisih dari hasil posttest media
pemahaman yang bermakna dilihat dari hasil audiovisual dan metode ceramah adalah
pretest dan posttest yang dilakukan akan tetapi 15,80%, lebih tinggi untuk media audiovisual.
tingkat pemahaman mahasiswa dengan Uji yang dilakukan pada hasil ini adalah
menggunakan media audiovisual lebih tinggi tingkat kepercayaan 95% dengan
dibandingkan pemahaman mahasiswa dengan menggunakan Mann-Whitney test. Media
menggunakan metode ceramah. audiovisual lebih efektif dalam menyampaikan
informasi kepada mahasiswa dibandingkan
Tabel 4. Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan dengan metode ceramah.
Posttest tentang Tingkat Pemahaman Mahasiswa
dengan Menggunakan Metode Ceramah Dan Tabel 6. Perbedaan Efektifitas Media Audiovisual
Audiovisual dan Metode Ceramah dari Persentase Hasil Posttest
setelah Intervensi
Jumlah Rerata pemahaman P value Kelompok Jumlah Rerata pemahaman Target Hasil
Kelompok
(n) mahasiswa (n) mahasiswa
Audiovisual Pretest 35 62,4%
0,00
Posttest 35 85,17%
Audiovisual 35 85,17% 75% Efektif
Ceramah Pretest 35 59,55%
0,00
Posttet 35 69,37% Ceramah 35 69,37% 75% Kurang
efektif
Selisih 15,80%
Persentase
Tingkat pemahaman mahasiswa dengan
mengunakan media audiovisual mencapai rata-
rata 85,17% atau termasuk kedalam kategori 5. Pembahasan
tingkat pemahaman baik, sedangkan dengan
metode ceramah mencapai rata-rata 69,37% Penelitian ini dilakukan tanpa melihat
atau termasuk ke dalam kategori tingkat perbedaan jenis kelamin dan umur dari
pemahaman cukup. responden yang berasal dari Mahasiswa
Selisih pemahaman mahasiswa dilihat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
dari hasil posttest yang dilakukan pada kedua angakatan 2013 dengan jumlah masing-masing
kelompok mahasiswa menunjukkan perbedaan 35 responden untuk kelompok media
yang signifikan dengan nilai p value sebesar audiovisual dan kelompok metode ceramah.
0,05 atau disebut juga tingkat kepercayaan Responden pada penelitian ini adalah
95%. Tes signifikansi yang dilakukan mahasiswa tingkat akhir yang belum mendapat
menggunakan Wilcoxon Signed Ranks test. informasi mengenai kegiatan kepaniteraan
klinik.
Tabel 5. Perbandingan Tingkat Pemahaman
Mahasiswa dari Hasil Posttest dengan menggunakan
Metode Ceramah dan Audiovisual
5.1 Analisis Univariat
5.1.1 Pretest
audiovisual. Secara keseluruhan terjadi
Dari hasil pretest dari 35 mahasiswa yang peningkatan pemahaman mengenai kegiatan
menjadi subjek penelitian dengan kepaniteraan klinik pada kedua kelompok
memanfaatkan metode belajar yang metode pembelajaran. Rata-rata mahasiwa di
menggunakan media audiovisual berupa video kedua kelompok termasuk kedalam kategori
semuanya termasuk kedalam kelompok tingkat pemahaman baik dan cukup, hanya
mahasiswa dengan tingkat pengetahuan kurang sedikit mahasiswa yang termasuk kedalam
mengenai kegiatan kepaniteraan klinik. kategori tingkat pemahaman kurang.
Kelompok perlakuan dengan
menggunakan metode ceramah yang 5.2 Analisis Bivariat
berjumlah 35 orang juga menunjukkan hasil
semua mahasiswa termasuk ke dalam Analisis data bivariat dilakukan untuk melihat
kelompok tingkat pengetahuan kurang ada tidaknya hubungan yang bermakna dari
mengenai kegiatan kepaniteraan klinik. Hasil variabel independent dan variabel dependent.
pretest yang didapat dari kedua kelompok Uji ini digunkan untuk membandingkan nilai
perlakuan menunjukkan bahwa semua posttest kedua kelompok sesudah dilakukan
mahasiswa yang menjadi subjek penelitian intervensi berupa video dan penjelasan
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang langsung kepada mahasiswa mengenai
tentang kegiatan kepaniteraan klinik. kegiatan kepaniteraan klinik. Pendekatan yang
Tingkat pemahaman mahasiswa diukur digunakan menggunakan analisis data Paired
dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan Sample t-Test guna melihat perbedaan yang
dengan menggunakan skala Likert. Tingkat ada pada kedua kelompok dengan tingkat
pemahaman mahasiswa terbagi menjadi tiga kepercayaan 95%. Perbedaan kedua kelompok
kelompok, yaitu tingkat pemahaman baik bila dilihat dari nilai posttest dikatakan bermakna
jawaban lebih dari 80% benar, tingkat jika p value lebih kecil atau sama dengan 0,05.
pemahaman cukup bila jawaban 65%-80%
benar, dan tingkat pemahaman kurang bila 5.2.1 Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest
jawaban kurang dari 65% benar.14 Kedua Kelompok.
Penulis I
Penulis II
Penulis III