(SAP)
SAMPAH
OLEH :
Kelompok 3
Praktek komunitas desa WAKAI
A. TUJUAN
Tujuan Umum :
Seluruh masyarakat desa WAKAI dapat menciptakan lingkungan
bersih dan mengetahui pengelolaan sampah.
Tujuan Khusus :
Masyarakat desa WAKAI dapat menjelaskan tentang pengertian
sampah.
Masyarakat desa WAKAI dapat menyebutkan macam-macam
sampah.
Masyarakat desa WAKAI dapat menjelaskan tujuan dan manfaat
pengelolaan sampah.
Masyarakat desa WAKAI dapat menyebutkan dampak negatif
dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Masyarakat desa WAKAI dapat menjelaskan cara pengelolaan
sampah.
B. MATERI (terlampir)
Pengertian sampah.
Macam-macam sampah.
Tujuan dan manfaat pengelolaan sampah.
Dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Cara pengelolaan sampah.
C. MEDIA
LEAFLET
D. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan Tanya Jawab
E. SETTING TEMPAT
Keterangan :
Moderator
Fasilitator
Penyuluh
Audience
Observer
F. PENGORGANISASIAN
Moderator : Fitirani L, Dian Ratna Sari, Indah Yuliansari, Retna
Setiawati
Penyuluh : Sarpin, Jefrian, Moh Ikbal, Listariani
Fasilitator : Indar, Hermawaty, Mariam, Nurjayanti, Ni Ketut Sutini
Observer : Myzan, Fitra Fadilah, Handrycho Apole, Ivana Efendi
G. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
13.30-13.35 - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
- Kontrak waktu - Menyetujui
2. 30 menit Inti :
13.35 – 14.05 - Menjelaskan materi - Memperhatikan
- Bertanya - Menjawab
- Menjawab - Bertanya
3. 10 menit Penutup :
14.05 – 14.15 - Merangkum materi - Memperhatikan
- Mengevaluasi - Menjawab
- Mengakhiri kegiatan - Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam
H. EVALUASI LISAN
Jelaskan pengertian sampah !
Sebutkan macam-macam sampah !
Apa tujuan dan manfaat pengelolaan sampah !
Sebutkan dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik !
Bagaimana cara pengelolaan sampah ?
MATERI
A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil dari
aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak atau belum memiliki nilai
ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat
berada pada setiap fase materi padat, cair atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan
menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.
Sampah Organik
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral
dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di
alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak
dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya
berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
- Gangguan kesehatan.
- Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi.
- Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.
- Menurunnya kualitas lingkungan.
- Menurunnya estetika lingkungan.
- Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
- Terhambatnya pembangunan negara.
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan
pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena
merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk
dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa
negara juga menurun.
Selain itu pengelolaan sampah juga dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dimulai
dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik
dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik.
b. Pemanfaatan kembali. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas :
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah
yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan
melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya
mencapai 70% dapat direduksi hingga mencapai 25%.
2) Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual
barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan
botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun
pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA
menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda. Dengan pengelolaan sampah
yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi
hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya
pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan
kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah
yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
a. Daur ulang.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang
terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian
dan pembuatan produk/material bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang
:
1. Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening
maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
2. Kertas terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas
yang berlapis minyak.
3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.
5. Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll.
6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
b. Replace.
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang
hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah
agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan
jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi
secara alami.
c. Reduce (kurangi sampah).
Coba cara-cara ini :
1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik
pembungkus barang belanja.
2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli
botol baru setiap kali habis.
3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang
besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
d. Re-use (gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai).
Coba cara-cara ini :
1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.
3. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,
perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
e. Recycle (daur ulang sampah).
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan
teknologi dan penanganan khusus. Coba cara-cara ini :
1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur
ulang.
Contoh gambar :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20129/5/Chapter%20I.pdf.2012.Rabu,
28 Desember 2012.Jam 20.00.