Anda di halaman 1dari 10

Introduksi Manajemen Operasi

Materi Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi

Dosen Pengampu : Dr. Ngadiman, M.Si

disusun oleh

1. Anjar Retno Rahayu Lestari (K7716007)


2. Devi Luxvita sari (K7716013)
3. Isti Yulianti (K7716030)
4. Linda Ayu Ningsih (K7716033)

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

2017
MODUL 1
INTRODUKSI MANAJEMEN OPERASI

KB 1 : Pengertian Manajemen Operasi


Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Memberikan pengertian produksi serta nilai tambah yang dihasilkan dari
kegiatan produksi.
2. Memberikan manajemen operasi
3. Mendiskripsikan fungsi operasi atau proses transformasi dari input menjadi
output.

1. Produksi adalah kegiatan yang memberikan nilai tambah. Nilai tambah


yang dihasilkan dari kegiatan produksi yaitu manfaat bentuk, manfaat tempat,
manfaat waktu, dan manfaat kepemilikan.
 Manfaat bentuk adalah segala macam penambahan manfaat yang dihasilkan
dengan melakukan perubahan bentuk. Contohnya seperti kayu menjadi kursi,
beras menjadi nasi, serta tebu menjadi gula, dan sebagainya. Secara ekonomis
nilai barang – barang tersebut akan berbeda dari sebelumnya
 Manfaat tempat adalah segala macam penambahan manfaat yang dapat
menghasilkan nilai tambah ketika barang tersebut dipindah tempatnya.
Contoh : Di daerah penghasil padi, beras akan mempunyai harga tertentu.
Harga beras akan lebih tinggi ketika beras yang sama dijual di perkotaan. Di
daerah penghasil padi, penawaran beras cukup banyak sementara permintaan
rendah. Sedangkan di perkotaan tidak ada yang menanam padi, jadi
penawarannya tinggi.
 Manfaat waktu adalah segala macam penambahan manfaat yang dapat
menghasilkan nilai tambah ketika barang tersebut dijual pada waktu yang
tepat. Contoh : Ketika musim penghujan, harga payung lebih tinggi
dibandingkan musim kemarau.
 Manfaat kepemilikan adalah sesuatu yang dapat menghasilkan nilai tambah
ketika barang tersebut dapat memberikan manfaat bagi pemiliknya.
Contohnya seperti cangkul bagi petani lebih bermanfaat daripada cangkul
untuk polisi.
Dari berbagai uraian diatas, produksi dapat diartikan sebagai kreasi atau
pembuatan produk guna memperoleh nilai tambah. Kegiatan produksi dapat
mengambil salah satu dari nilai tambah tersebut, atau beberapa diantaranya
sekaligus.
2. Manajemen adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengoordinasian, dan pengendalian. Sedangkan secara operasional, sebuah
bisnis akan berhubungan dengan proses menghasilkan produk.
Manajemen operasi adalah satu set aktivitas untuk memperoleh nilai tambah
produk melalui transformasi input menjadi output. Jelaslah bahwa manajemen
operasi akan berbicara tentang proses transformasi dari input menjadi output.
3. Fungsi operasi

Deskripsi:
Input terdiri dari material, karyawan dan peralatan melalui proses
konversi, input akan diubah menjadi output yang bernilai lebih besar
(karena mempunyai nilai tambah) daripada input semula. Output inilah
yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan para pelanggan. Jika
output tidak sesuai dengan kebutuhan para (calon) pelanggan, maka
produk yang dihasilkan tersebut tidak dapat diserap oleh pasar.
KB 2 : Jenis Operasional Bisnis
Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mendiskripsikan jenis-jenis bisnis dari sudut pandang operasional.
2. Mendiskripsikan jenis operasional bisnis dari sudut pandang pemicu
dilaksanakannya proses produksi.

1. Dari sisi operasional, bisnis dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar.


Kelompok pertama adalah bisnis yang menghasilkan barang atau yang sering
disebut bisnis manufaktur, sedangkan kelompok kedua adalah bisnis yang
menghasilkan jasa atau dikenal dengan bisnis non manufaktur.
Beberapa karakteristik barang :
 Berwujud sehingga terlihat dengan jelas
 Dapat dijual kembali
 Dapat disimpan
 Dapat dikirimkan
 Produksi dan penjualan terpisah
 Terdapat tenggang waktu antara produksi dan konsumsi
 Otomasi lebih mudah
 Tempat dan fasilitas produksi penting untuk penentuan biaya
 Kualitas mudah diukur
 Hampir tidak ada kontak produsen-konsumen
Beberapa karakteristik jasa :
 Tidak berwujud sehingga tidak terlihat
 Tidak dapat dijual kembali
 Tidak dapat disimpan
 Tidak dapat dikirimkan
 Produksi dan penjualan menyatu
 Produksi dan konsumsi pada saat yang sama
 Otomasi lebih sulit
 Tempat dan fasilitas produksi penting untuk kontak konsumen
 Kualitas susah diukur
 Selalu terdapat kontak produsen-konsumen
Perusahaan manufaktur atau perusahaan yang menghasilkan barang akan
dikelompokkan lagi menjadi 3 macam perusahaan, yaitu :
 Perusahaan penghasil produk dalam satuan unit
Adalah perusahaan yang jumlah hasil produksinya dapat dihitung
dengan jari atau dalam satuan unit. Perencanaan dan pengendalian
produksinya juga berbasis pada satuan unit.
Contoh : perusahaan konstruksi yang membangun jembatan, gedung
khusus, jalan, dan sebagainya.
 Perusahaan penghasil produk dalam kelompok unit
Adalah perusahaan yang berproduksi dan menghasilkan produk dalam
satuan kelompok. Perusahaan ini akan menghasilkan produk dalam
kelompok produk tertentu. Perencanaan dan pengendalian produksi
juga berbasis pada kelompok unit.
Contoh: perusahaan konstruksi yang membuat perumahan, dimana satu
kali produksi menghasilkan 50 rumah.
 Perusahaan penghasil produk secara massal atau besar-besaran
Adalah perusahaan yang berproduksi secara besar-besaran
perencanaan dan pengendalian produksi pada umumnya berbasis
periode (1 tahun).
Contoh : perusahaan tekstil, perusahaan gula dan perusahaan kertas.
Perusahaan non manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :
 Perusahaan non manufaktur yang terkait barang
Adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan jasa, namun
perusahaan ini tidak dapat berproduksi apabila tidak ada barang yang
terkait dengan produksinya.
Contoh: perusahaan distribusi mie instant.
Walaupun perusahaan distribusi ini tidak memproduksi mie instant,
namun apabila tidak ada mie instant perusahaan ini tidak dapat
berproduksi. Hal ini disebabkan oleh karena ketiadaan barang yang di
distribusikannya akan menyebabkan perusahaan ini tidak dapat
melakukan distribusi.
 Perusahaan non manufaktur yang tidak terkait barang
Adalah perusahaan-perusahaan jasa yang tidak mempunyai keterikatan
dengan barang apapun. Produksi akan dapat dilakukan tanpa
keterikatan dengan barang. Dalam hal ini yang dimaksud barang
bukanlah peralatan.
Contoh: perusahaan jasa konsultasi, penasehat hukum dan konsultan
bisnis.
2. Jenis operasional bisnis dari sudut pandang pemicu dilaksanakannya proses
produksi :
Terdapat dua kelompok perusahaan yaitu perusahaan yang berproduksi
untuk pasar dan perusahaan yang berproduksi untuk pesanan. Perusahaan yang
berproduksi untuk pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berproduksi
tanpa memperhatikan apakah ada pesanan atau tidak ada pesanan. Melalui
perencanaan produksi yang baik semua produk yang dihasilkan oleh
perusahaan ini, walaupun tidak ada pesanan, akan dapat terserap oleh pasar
sehingga hasil produksi tersebut akan dapat terjual semuanya.
Perusahaan yang berproduksi untuk pesanan adalah perusahaan yang
hanya berproduksi apabila terdapat pesanan yang masuk. Dengan demikian,
jika tidak ada pesanan yang masuk walaupun perusahaan telah siap untuk
berproduksi, perusahaan ini tidak akan berproduksi. Kegiatan produksinya pun
akan menghasilkan produk spesifik sesuai dengan pesanan yang ada. Oleh
karena pesanan yang satu dengan yang lain mungkin mempunyai spesifikasi
yang berbeda, maka produk perusahaan semacam ini bisa pula berbeda antara
pelayanan satu pesanan dengan pelayanan pesanan yang lain.
Dalam praktik bisnis, ada pula perusahaan yang pada dasarnya
berproduksi untuk pasar namun tidak menolak apabila terdapat pesanan yang
masuk. Dalam kondisi normal atau operasional sehari-hari, perusahaan ini
berproduksi untuk siap dijual ke pasar meskipun tidak ada pesanan. Namun
demikian, apabila suatu hari ada pesanan yang masuk, perusahaan ini juga
melayani pesanan dengan cara menambah volume produksinya.
KB 3 : Produksi dan Produktivitas
Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mendiskripsikan perbedaan produksi dan produktivitas
2. Mendiskripsikan metode-metode pengukur produktivitas

1. Perbedaan produksi dan produktivitas

Produksi Produktivitas
Produksi adalah penambahan nilai Produktivitas adalah tolok ukur dari
dilakukan dengan proses konveksi dari sebuah produksi.
input menjadi output.
Produksi dapat diukur melalui beberapa Produtvitas dapat diukur melalui
variable seperti input, proses, output, perbandingan antara input dengan
jam karyawan (khususnya karyawan output. Sehingga dapat diketahui
langsung yang melakukan konversi), seberapa dan bagaimana baiknya
jumlah dan waktu serta peralatan yang mengatur dan memanfaatkan sumber
digunakan. daya alam untuk mencapai hasil yang
maksimal.

Produksi berarti menghasilkan barang Produktivitas berarti tolok ukur atau


dan jasa pencapaian dari seberapa produktifnya
kegiatan itu berjalan.

2. Metode yang digunakan dalam pengukuran produktivitas ada dua, cara


pertama adalah membuat perbandingan output dan inputnya. Hasil
perbandingan ini yang disebut masing-masing produktivitas input. Cara yang
kedua adalah membuat perbandingan antara konduksi aktual dan normatif.
Dengan cara yang kedua ini dapat diketahui tingginya tingkat keberhasilan
yang dicapai dalam perusahaan tersebut.
KB 4 : Strategi Proses
Tujuan Pembelajaran
Setelah membahas materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mendiskripsikan perbedaan operasi bisnis pada zaman sekarang dengan masa
lalu.
2. Mendiskripsikan strategi-strategi yang dapat dipilih untuk memperjelas arah
proses

1. Perbedaan operasi bisnis pada zaman sekarang dengan masa lalu


Dahulu Sekarang
Fokus lokal atau nasional Fokus global
Pembelian dengan memilih penawaran Pembelian dengan menggunakan
yang termurah partner rantai pasokan
Pengiriman dilaksanakan secara Pengiriman dilaksanakan setiap saat
berkelompok diperlukan (just-in-time)
Pengembangan produk memakan waktu Pengembangan produk lebih cepat,
lama menggunakan sistem kerja sama
Produk yang diproduksi adalah produk Produk yang diproduksi sangat
dalam jumlah besar dengan standar beragam dalam jumlah besar
yang sama (kustomisasi massa)
Penyelesaian kerja dengan Penyelesaian kerja melalui kerja tim,
menggunakan spesialisasi pekerjaan pemberdayaan karyawan

2. Strategi-strategi yang dapat dipilih untuk memperjelas arah proses, yaitu :


1. Inovasi teknologi
Dimaksudkan dengan strategi inovasi teknologi adalah perusahaan selalu
berusaha untuk menemukan teknologi baru bagi produk-produknya.
Perusahaan selalu berupaya untuk menemukan dan mendapatkan teknologi
terbaru untuk mengembangkan produk. Produk perusahaan dengan strategi
ini selalu ditandai dengan penggunaan teknologi terbaru yang belum ada
sebelumnya. Dengan cepatnya perkembangan teknologi bagi perusahaan
sehingga dalam jangka waktu yang relatif pendek, produk dengan
teknologi baru selalu dihadirkan oleh perusahaan. Begitu sebuah produk
baru keluar dengan teknologi baru, produk dengan fungsi yangsama atau
hampir sama dengan teknologi yang lama tidak lagi diproduksi oleh
perusahaan.
2. Eksploitasi teknologi
Perusahaan yang menggunakan strategi ini juga berupaya menemukan
teknologi baru pada produk-produk yang dihasilkannya. Perbedaan utama
antara strategi inovasi teknologi dan strategi eksploitasi teknologi adalah
perlakuan terhadap produk lama. Perusahaan yang menggunakan strategi
inovasi teknologi selalu memproduksi produk dengan teknologi terbaru
dan produk yang sudah digantikan model atau teknologinya tidak
diproduksi lagi. Sedangkan perusahaan yang menggunakan strategi
eksploitasi teknologi, meskipun produk dengan teknologi terbaru telah
dipasarkan, produk yang lama masih tetap diproduksi.
3. Layanan teknologi
Dengan strategi ini, perusahaan akan selalu menggunakan teknologi
terbaru untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada para
konsumen. Pada umumnya perusahaan ini bergerak pada bidang
pelayanan, misalnya pelayanan perawatan mobil, pelayan perawatan alat-
alat khusus dan sebagainya. Guna memberikan pelayanan yang terbaik
perusahaan ini melengkapi peralatan produksinya dengan teknologi
terbaru sehingga lebih aman dan nyaman bagi para konsumen.
4. Kustomisasi massa
Melalui strategi ini, perusahaan akan memproduksi produk yang beraneka
ragam sesuai dengan selera pelanggan namun dalam jumlah yang besar.
Hasil produksi perusahaan akan dibuat mendekati selera konsumen yang
berbeda-beda, namun karena dukungan permintaan yang cukup kuat,
produksi masing-masing ragam produk akan dibuat dalam jumlah besar.
Sehingga walaupun produk dibuat berbeda-beda, jumlah masing-masing
produk masih berada didalam skala ekonomi bagi perusahaan tersebut.
5. Modularisasi
Dalam strategi ini, walaupun produknya berbeda, ada kemungkinan bahwa
salah satu atau beberapa bagian produk adalah sama. Mobil yang berbeda
sangat mungkin menggunakan mesin yang sama. Demikian pula beberapa
pesawat televise dengan ukuran berbeda akan menggunakan adapter yang
sama. Dengan demikian perangkat-perangkat yang sama tersebut dapat
dibuat bersama sehingga lebih mendukung efisiensi proses konversi.
6. Ekonomi
Perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah perusahaan yang
memproduksi produk dengan variasi kecil dan dalam jumlah banyak. Titik
berat strategi ini adalah bagaimana perusahaan dapat melakukan proses
konversi dengan biaya per unit serendah-rendahnya. Perusahaan tekstil,
perusahaan kertas, perusahaan sepeda motor, dan sebagainya merupakan
contoh dari perusahaan yang menggunakan strategi ini.

Anda mungkin juga menyukai