Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

PENATALAKSANAAN MOLUSKUM KONTANGIOSUM


PUSKESMAS PENANGGAL

DINAS KESEHATAN LUMAJANG


PUSKESMAS PENANGGAL
Jl. Anjani No. 145 Penanggal, Candipuro – Lumajang 67373
Telp. (0334) 575133, Email: pusk.penangga@gmail.com
Website: http:// puskesmas-penanggal.com
BAB I
DEFINISI

1.1 DEFINISI OPERASIONAL


Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus poks yang
menginfeksi sel epidermal. Penyakit ini terutama menyerang anak dan kadang-kadang
juga orang dewasa. Pada orang dewasa, penyakit ini digolongkan kedalam penyakit
akibat hubungan seksual.Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab.

Di wilayah kerja puskesmas Penanggal pada tahun 2016 terdapat kasus


moluskum kontangiosum sebanyak 0 sedangkan pada tahun 2017 terdapat kasus 0
kasus berdasarkan data tersebut maka perlu untuk dibuatkan panduan terkait
tatalaksana moluskum kontangiosum di wilayah Puskesmas Penanggal.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum :
Agar dapat di gunakan sebagai panduan pelaksanaan penyakit Moluskum
kontangiosum di wilayah kerja puskesmas penanggal melalui penemuan dan
tata laksana penyakit moluskum kontangiosum.
1.2.2 Tujuan Khusus :
1. Sebagai acuan bagi para pelaksana pelaksana untuk penemuan dan tatalaksana
penyakit Moluskum kontangiosum.
2. Sebagai panduan dalam pengawasan dan pembinaan serta peningkatan mutu
penemuan dan tatalaksana penyakit Moluskum kontangiosum.

1.3 Sasaran
Dokter, Perawat dan Petugas Farmasi diseluruh wilayah kerja Puskesmas
Penanggal.

1.4 Landasan Hukum


1. Undang - undang no 29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003, tentang
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak
menular terpadu.
3. Keputusan Menteri Kesehatan R1 Nomor H.K.02.02/Menkes/514/ 2015,Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 KualifikasiSumberDayaManusia
Tenaga pelaksana yang digunakan untuk pelayanan medik adalah tenaga yang
memiliki surat izin praktek / surat izin kerja, al;
No Jenis Tenaga Kompetensi
1 Dokter Umum S1 kedokteran umum yang memiliki STR dan SIP,
dapat mengenali, mendiagnosa, dan menerapi penyakit
(gawat darurat dan non gawat darurat serta merujuk
pada spesialis yang relevan
2 Perawat Minimal lulusan D3 Keperawatan yang memiliki STR
dan SIPP Fasyankes dan memiliki kemampuan
melakukan asuhan keperawatan
3 Apoteker/ Asisten Apoteker Minimal lulusan D3 Kefarmasian yang memiliki STR
dan SIK dan memiliki kemampuan melakukan praktek
kefarmasian secara etik dan profesional.

2.2 DistribusiKetenagaan
PengaturandanpenjadwalanpelayanandikoordinirolehKoordinatorPuskesmasPenan
ggal. Tim PoliumumPuskesmasPenanggal:
DokterUmum/ koordinator : Dr. Siska Y
Perawat : Sesuai jadwal piket BP
: Sesuai jadwal piket IGD
: PPD perawat
Laboratorium : LABKESDA
: Lab Bunda Mulia

2.3 JadwalKegiatan
No Hari NamaDokter perawat Namalab

1 Senin smp Dr. Siska Y Sesuai jadwal piket LABKESDA


sabtu BP Lab Bunda Mulia

Sesuai jadwal piket


IGD

PPD perawat
1 Minggu/ tgl Sesuai jadwal piket Lab Bunda Mulia
merah IGD

2.4 StandarFasilitas
1. Ruangpemeriksaan
2. Mejaperiksa
3. penlight
4. Tensimeter
5. Manometer
6. Lemariperalatan
7. stetoskop
8. tonguespatel
9. Waskom bengkok (Neirbeken)
10. Hanschoen non steril
11. Sampah medis

2.5 Denah ruang

F
A G
B
C2

C3
D1

D2
E

Keterangan :
A : Bed Pasien
B : Troli Instrument
C2 : Meja Input Data
C3 : MejaKerja
D1 : Kursi Input Data
D2 : KursiMejaKerja
E : LemariDokumendanalkes
F : Wastafel
G : PintuKeluardanMasuk
BAB III
TATA LAKSANA
3.1 Lingkup Kegiatan
3.1.1 Petugas pelayanan poli umum
Pelayanan medik dasar adalah pelayanan tingkat dasar perseorangan yang
dilakukan secara terus menerus setiap hari.

3.1.2 Prinsip pelayanan adalah:


a. Kontak pertama
b. Layanan bersifat pribadi
c. Pelayanan paripurna
d. Paradigma sehat
e. Pelayanan berkesinambungan
f. Berorientasi pada keluarga dan masyarakat (family and community
oriented). Memperhatikan hak dan kewajiban pasien, pendidikan pasien
dan keluarga sehingga pasie ndan keluarga dan berperan aktif dalam
pengambilan keputusan tindakan medis berdasarkan pengetahuan yang
benar dan ilmiah.

3.1.3 Jenis pelayanan medic dasar puskesmas adalah


1. Konsultasi Penyakit
2. Penanganan penyakit berdasarkan keluhan
3. Penanganan penyakit berdasarkan tanda & gejala klinis,
4. Pengobatan
5. KIE

3.1.4 Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dilakukan melalui rekam medis yang disusun (S,O,A,P) sehingga
memudahkan petugas mendapat informasi penting yang perlu diketahui setiap
pasien datang.
Pengkodean klasifikasi diagnosis perlu ditetapkan dengan ICD X.

3.1.5 Mekanismerujukan
1. Rujukan dilakukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat II sesuai dengan
sistem rujukan yang berlaku
2. Rujukan berdasarkan indikasi medis
3.1.6 Kredensial
Kredensial adalah proses menilai dokter oleh tim kredensial dari internal
puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dengan suatu kriteria
mutu yang ditetapkan. Proses ini bertujuan agar kualitas mutu pelayanan dapat
distandarkan.
Hal-hal yang dikredensialkanadalah :
1. Aspek legal: prizinan
2. Saranaprasaranasesuai standard

3.1.7 Rekam medis pasien


Dalam rekam medis asien data - data penting yang perlu dicatat, dirangkum
dalam blangko rekam medis adalah:
a. Identitas pasien
b. Nomor registrasi
c. Alamat
d. Jenis kelamin
e. Tanggal Lahir
f. Status perkawinan
g. Pendidikan terakhir
h. Faktor resiko

3.2 MetodeTatalaksana
3.2.1 Hasil anamnesis
Keluhan
Adanya kelainan kulit berupa papul miliar. Masa inkubasi berlangsung satu
sampai beberapa minggu.
Faktor Risiko
1.Terutama menyerang anak dan kadang-kadang juga orang dewasa.
2.Imunodefisiensi.

3.2.2 Hasil pemerikasaan fisik dan penunjang sederhana


A.PemeriksaanFisik
Papul miliar, kadang-kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin,
berbentuk kubah yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika
dipijat akan tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi.
Lokasi predileksi adalah daerah muka, badan, dan ekstremitas, sedangkan
pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Kadang-
kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.
B. Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan, melakukan tindakan enukleasi pada papul untuk menemukan
badan moluskum.

3.2.3 Penegakan diagnosis


A. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

B. Diagnosis Banding
Komedo, Miliaria, Karsinoma sel basal nodular Komplikasi
Lesi dapat mengalami infeksi sekunder. Jika moluskum mengenai
kelopak mata (jarang terjadi), dapat terjadi konjungtivitis kronis. Pada
individu dengan AIDS, moluskum seringkali tidak mudah dikenali,
banyak, dan penatalaksanaannya membutuhkan ketrampilan khusus.

3.2.4 Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


A. Penatalaksanaan
1.Pasien perlu menjaga higiene kulit.
2.Pengobatan dilakukan dengan mengeluarkan massa yang mengandung
badan moluskum dengan menggunakan alat seperti ekstraktor komedo, jarum
suntik, atau alat kuret kulit.

B. Konseling dan Edukasi


Penyebaran dalam keluarga sangat jarang terjadi. Dengan demikian,
anggota keluarga tidak perlu terlalu khawatir terhadap anak/individu
dengan penyakit ini.
C. Kriteria Rujukan
1.Tidak ditemukan badan moluskum.
2.Terdapat penyakit komorbiditas yang terkait dengan kelainan hematologi.
3.Pasien HIV/AIDS.

D. Peralatan
1.Lup
2.Ekstraktor komedo, jarum suntik atau alat kuret kulit

3.2.5 Prognosis
Prognosis pada umumnya bonamkarena penyakit ini merupakan penyakit yang
self-limiting
.

3.3 keselamatan
3.3.1 Petugas
1. Hand hygiene guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diri ( APD )

3.3.2 Pasien
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
4. Ketepatan prosedur pemeriksaan
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. pengurangan resiko pasien jatuh

3.3.3 Lingkungan
1. Buang tissue sekali pakai ketempat sampah tertutup
2. Tempat sampah diberi kantong plastik
BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan dalam bentuk


1. Rekam medis
2. LB1
3. Register rawat jalan
BAB V
PENUTUP

Panduan penatalaksanaan moluskum kontangiosum di Puskesmas Penanggal ini


merupakan petunjuk bagi setiap petugas kesehatan yang bekerja di wilayah Puskesmas
Penanggal dalam melaksanakan pelayanan penyakit moluskum kontangiosum.
Sehingga diharapkan pelayanan yang diberikan bersifat komprehensif dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Peraturan menteri kesehatan republik indonesia no. 514 tahun 2015 tentang
Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Hal 521-
524.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai