Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

GR DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 September 2018 pukul 16.00 – 18.00 WITA dan
25 September 2018 pukul 15.00 – 17.00 WITA

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
Nama Kepala Keluarga (KK) : TN. GR
Alamat dan Telepon : Jl. Pemamoran gang 1 nomor 4 Sanur,
0817560770
Pekerjaan kepala keluarga : Pemuka Agama
Pendidikan kepala keluarga : SMA
Komposisi keluarga :
HUB TEMPAT
NO NAMA UMUR JK DENGAN TANGGAL PEKERJAAN PENDIDIKAN
KK LAHIR
1 Tn. GR 64 Thn L Kepala Denpasar, Pemuka Agama SMA
Keluarga 13 Maret 1954
2 Ny. D 45 Thn P Istri Karangasem, Ibu Rumah SMA
14 Maret 1973 Tangga
3 Nn. DA 21 Thn P Anak Denpasar, Mahasiswa SMA
23 September
1997
Imunisasi Keluarga :

N NAMA JK HUB UM PEDID IMUNISASI


K
O ANGGOTA DGN UR IKAN
et
KELUARGA KK B DPT POLIO CAMPA HB
C K
G I II II I II II I II II I II II
I I I I

1 Tn. GR L Kepala 64 SMA √ √ - - √ - - √ - - √ - -


keluarg
a
2 Ny. D P Istri 45 SMA √ √ - - √ - - √ - - √ - -

3 Nn. DA P Anak 21 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √

Genogram :

Tn. RP Ny. Tn. BK Ny. SP


(90) RP (85) (83)
(89)

DM

Tn. GR Ny. D
(64) (45)

DM

Nn. DA
(21)

Keterangan :
: Laki – laki : Perempuan : Meninggal
: On point ....... : Serumah
Tipe Keluarga : Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga
keluarga inti atau nuclear family karena dalam
satu rumah terdiri dari ayah yang berusia 64
tahun dan ibu yang berusia 45 tahun dengan
satu anak yaitu anak perempuan yang berusia
21 tahun dan belum menikah. Tn. GR dan Ny.
D mengatakan dalam keluarganya tidak ada
kendala atau masalah tertentu yang dirasakan
setiap anggota keluarga yang mengganggu
aktivitas mereka sehari-hari.
Suku Bangsa : Keluarga ini termasuk suku bangsa Indonesia.
Agama : Keluarga ini menganut agama hindu.
Status Ekonomi Keluarga : Status sosial keluarga termasuk keluarga
sejahtera 3, dimana keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis
dan pengembangan, tetapi belum dapat
memberikan sumbangan yang teratur bagi
masyarakat atau kepedulian sosialnya belum
terpenuhi seperti sumbangan materi, dan
berperan aktif dalam kegiatan masyarakat. Tn.
GR mencari nafkah untuk keluarga sebagai
pemuka agama rata-rata Rp 3 jutaan. Menurut
Ny. D pendapatan mereka cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk
dalam pendidikan anak mereka dan pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-harinya. Ny. D
mengatakan tiap 3 hari sekali, ia belanja
kebutuhan makan mereka dan langsung
disimpan di dalam lemari es. Mereka sudah
memiliki rumah sendiri, sehingga tidak
memerlukan pengeluaran untuk membayar
tambahan seperti kontrakan dan lainnya, maka
dari itu pengeluaran mereka dapat terkontrol.
Tn GR mengatakan bahwa ia dan keluarganya
hanya memiliki tabungan seperti halnya
keluarga pada umumnya di bank-bank yang
ada dan keluarga tersebut memiliki asuransi
kesehatan swasta.
Aktifitas Rekreasi Keluarga : Keluarga ini memiliki aktifitas rekreasi
keluarga apabila ada waktu luang, mereka
selalu membuat kegiatan persembahyang ke
pura – pura.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Tahap perkembangan keluarga ini termasuk tahap perkembangan keluarga ke
tujuh yang artinya keluarga melepas anak ke masyrakat dengan tugas sebagai
berikut :
1. Mempertahankan ke intiman pasangan
Tn. GR mengatakan hubungan dengan istri dan anaknya masih tetap terjaga
keharmonisan. Tidak ada masalah dalam keluarga untuk mempertahankan
keharmonisan keluarga hingga saat ini. Antar anggota satu dengan yang
lain saling terbuka dan menguatkan sehingga struktur kekuatan pada
keluarga tersebut terjalin kuat.
2. Membantu anak untuk mandiri
Hal tersebut belum terpenuhi karena anak paling anaknya saat ini masih
tinggal bersama kedua orangtuanya dikarenakan Nn. DA selaku anak
tunggal dalam keluarga tersebut hingga saat ini belum mendapatkan
pekerjaan karena masih menjadi mahasiswa di sebuah kampus swasta di
Bali.
3. Mempertahankan komunikasi
Tn. Gr mengatakan komunikasi dengan anak dan istrinya masih terjalin dan
kuat.
4. Memperluas hubungan keluarga antara orang tua dengan menantu
Hal ini belum terpenuhi karena anaknya belum menikah dan masih
menginjak pendidikan.
5. Menata kembali peran dan fungsi kelurga setelah ditinggal anak – anak
Hal ini belum terpenuhi karena anaknya belum menikah dan masih
menginjak pendidikan.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, hanya saja beberapa
tugas yang belum terpenuhi dikarenakan anak tunggalnya masih menginjak
pendidikan.
c. Riwayat Keluarga Inti
1. Riwayat Keluarga
Tn. GR lahir di Denpasar tanggal 13 Maret 1954 sedangkan Ny. D berasal
dari Karangasem yang lahir pada tanggal 14 Maret 1973. Mereka
bertemu di perusahaan milik Tn. GR pada tahun 1996. Pada saat itu Ny.
D bekerja sebagai pegawai di perusahaan milik Tn. GR. Mereka
berpacaran selama 1 tahun dan menikah pada tahun 1997.
Mereka memiliki anak tunggal yaitu Nn. DA yang lahir di Denpasar pada
tanggal 23 September 1997. Mereka memang tidak berkeinginan
menambah anak dikarenakan Tn. GR mengalami DM.
2. Riwayat kesehatan
Pada 6 bulan terakhir ini Tn. GR mengatakan menderita diabetes melitus
dari awal Januari 2008. Tn. GR mengatakan saat ini yang dirasakan
adalah lutut, ngilu-ngilu, saat lapar klien mengatakan keluar keringat
dingin dan merasa ingin pingsan, Tn. GR bila makan nasinya lebih sedikit
dari sayurnya, kencingnya biasa, penglihatan baik. Untuk mengatasi
keluhan ini Tn. GR rutin memeriksakan diri ke Puskesmas dan saat ini
masih rutin minum obat glibenklamid 1 x 1, arthrifen dan B-komplek 3 x
1 diminum saat kaki terasa capek atau ngilu-ngilu. Sebelumnya Tn. GR
mengatakan kurang mengerti tentang diet dan penyakit yang dideritanya.
Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD: 130/80 mmHg, nadi:
78 x/menit, suhu: 36,10C, respirasi: 20 x/menit, BB: 53 kg. Test urin
negatif dan hasil terakhir GDS Ny. S pada bulan Mei: 192 mg/dl, Juni:
209 mg/dl, dan Juli: 250 mg/dl. Sebelumnya Tn. GR mempunyai
kebiasaan minum yang manis-manis (kopi). Diet yang dilakukan Tn. GR
adalah hanya mengurangi porsi makan dan menghindari mengkonsumsi
makanan yang manis-manis.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Tn. GR dalam keluarganya mapun keluarga istrinya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit lainnya seperti jantung, hipertensi, dll. Tn. GR
mengatakan tidak mengetahui bahwa sakit Dmnya di turunkan oleh ayahnya.
III. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri atas nama kepemilikan Tn.
GR. Tipe rumah tersebut adalah tipe 60 dengan luas rumah 260 m2 yang terdiri
dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 ruang kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar
mandi, 1 WC, 1 garasi yang masing-masing ruangan memiliki 1 pasang
jendela kecuali pada toilet, WC dan garasi. Tiap ruangan dimanfaatkan
semaksimal mungkin, hanya saja ada 2 kamar tidur yang lebih sering kosong
dikarenakan kamar tersebut biasanya digunakan jika ada saudara mereka yang
ingin menginap. Selain itu peletakan perabotan rumah diletakkan sesuai
keinginan hati si pemilik, sejak dari tahun awal mereka menempati rumah
peletakkan perabotan rumah tidak pernah di ubah.
Dinding rumah terbuat dari beton, plafon terbuat dari ukiran kayu - kayu
sehingga terlihat indah dan rapi, selain itu pencahayaan dari tiap-tiap ruangan
pun cukup karena ventilasi tiap ruangan dirasa cukup. Antara kamar mandi
dan WC dipisah sehingga arah septic tank berada ± 2 meter dari sumber air.
Sumber air minum yang digunakan berasal dari PAM dengan kondisi air
bersih, tetapi pada saat hujan deras, air akan berubah menjadi keruh maka dari
itu keluarga sengaja menyimpan juga air di tendon yang berada disamping sisi
rumah, sehingga apabila hujan deras dan air berubah menjadi keruh, mereka
dapat menggunakan air di tendon walaupun air setiap selalu menyala.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih dan tertata rapi. Bagian depan
lingkungan rumah terdapat taman yang tertata rapi dengan tempat
pembuangan sampah yang berada di belakang rumah keluarga tersebut.
Biasanya keluarga ketika ingin membuang sampah, mereka membuang dulu
dibelakang rumah mereka kemudian mereka mengantarnya ke depan gang
mereka untuk diangkut tiap paginya. Melihat kondisi tersebut, semua anggota
keluarga mengatakan bahwa mereka sangat merasa nyaman dengan kondisi
mereka di rumah tersebut, karena pada dasarnya rumah tersebut telah ditata
sesuai keinginan hati mereka.
b. Denah Rumah

13 m 7m

Garasi
Utara
Ruang Kamar T
Dapur tidur
keluarga E

13 m R
Kam Kamar Kamar Ruang
ar Tidur Tamu A Taman
Tidur
W K tidur
C M S

Keteranagan : Jendela 

c. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Lingkungan tetangga mereka umumnya berasal dari Bali asli dan beragama
hindu. Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. GR cukup harmonis, dibuktikan
Tn. GR rajin mengikuti pertemuan rutin warga
d. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. GR tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya saat ini, mereka
sudah menempati rumah di daerah tersebut selama ± 22 tahun. Untuk sarana
transportasi, Tn. GR dan Ny. D mengendarai mobil bersama saat keluar rumah,
sedangkan untuk Nn. DA mengendarai motor saat keluar rumah.
e. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny. D aktif mengikuti arisan di banjar 1x/bulan dan Tn. GR pun aktif dalam
kelompok kerja bakti di lingkungan banjar setempat. Nn. DA juga sering
bergaul dengan lingkungan bajar sekitar. Keluarga beranggapan bahwa
kegiatan yang ada di perkumpulan sangat di dukung karena keluarga merasa
antar anggota keluarga dan masyarakat sangatlah akrab. Hubungan antara
keluarga pihak Tn. GR dan keluarga besar Nn. D sangatlah baik.
f. Sistem Pendukung Keluarga
Dalam keluarga tersebut terdapat dua anggota keluarga yang sehat tanpa
gangguan kesehatan yaitu Ny. D dan Nn D. Fasilitas yang dimiliki kelurga
untuk menunjang kesehatan keluarga :
Fisik : Keluarga memiliki fasilitas-fasilitas seperti mobil dan
motor untuk mempermudah jika bepergian maupun untuk
keperluan kesehatan. Rumah yang cukup nyaman dan sehat
untuk dijadikan sebagai tempat berlindung.
Psikologis : Tn. GR mengatakan bahwa keluarga memiliki seseorang
kawan dekat yang merupakan teman dinas untuk bercerita
tentang masalah dan mencari solusinya. Selain itu
hubungan kedekatan antar anggota keluarga Tn. GR sangat
erat sehingga apabila salah satu anggota keluarga
mengeluh sakit maka mereka akan bercerita kepada
anggota keluarga yang lain.
Sosial : Adanya kegiatan senam untuk para ibu di saerah tempat
tinggal keluarga Tn GR. Adanya kerja bakti untuk menjaga
kebersihan lingkungan agar terciptanya lingkungan yang
sehat di sekitar tempat tinggal. Askes dari pemerintah yang
sangat membantu untuk memeriksa kesehatan keluarga
secara rutin.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi
terbuka, itu berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas menyampaikan
pendapat. Cara komunikasi antar anak dan orang tua berlangsung sangat
efektif, karena anak sangat terbuka kepada Ny. D dan Tn. GR.
Cara komunikasi antar Tn. GR dan Ny. D pun terjalin sangat baik dan efektif.
Apabila ada masalah dalam keluarga antar anggota maupun dari pihak luar,
maka diskusi pun dilakukan. Selain itu, komunikasi yang dilakukan bersifat
dua arah sesama anggota keluarga.
Frekuensi untuk berkomunikasi pun tak dapat terhitung karena kapanpun
anggota ingin berkomunikasi, maka mereka langsung melakukan tetapi tetap
melihat keadaan situasi yang ada.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
1. Pengambilan keputusan dalam keluarga
Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn. GR selaku sebagai ayah/kepala
keluarga tetapi melalui tahap musyawarah/ diskusi. Apabila ada sesuatu
yang sangat penting dan Tn. GR tidak berada di rumah, biasanya Ny. D
yang mengambil keputusan untuk anggota keluarganya. Setelah Tn. GR
pulang, Ny. D baru mendiskusiknnya dengan Tn. GR selaku ayah dan
kepala keluarga.
2. Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan
Tiap anggota keluarga pun berperan aktif dalam musyawarah di dalam
lingkup keluarga. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang
menghadapi masalah, maka tiap anggota biasanya selalu memberikan
pendapatnya.
c. Struktur Peran
1. Formal : Tn GR mengatakan sudah mampu menjalankan
perannya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah
serta pelindung keluarga. Ny. D mengatakan sudah
cukup memenuhi perannya sebagai ibu rumah tangga
yang lebih mengerti akan kondisi yang sedang dialami
oleh keluarganya serta sebagai tempat curhat untuk
semua anggota keluarga. Setiap anggota keluarga
menyadari untuk saling membantu dalam tugas,
contohnya memasak, menyapu, membersihkan rumah,
dan lainlain.
2. Informal : Ny. D mengatakan selain sebagai Ibu yang mendidik
dan mengatur keuangan keluarga, Ny D juga merupakan
sahabat serta motivator bagi keluarganya. Setiap kali
anak-anak maupun suaminya memiliki masalah dan
memerlukan nasehat serta dorongan Ny. D selalu
berusaha ada untuk mereka.
d. Nilai dan Norma Kelurga
Tn. GR mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang berlaku di
masyarakat. Contohnya, anak-anak Tn. GR dilarang pulang melebihi jam 9
malam, apabila melakukan kesalahan segera sungkem atau minta maaf kepada
yang bersangkutan dalam hal tersebut. Yang lebih muda selalu menghormati
yang lebih tua.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Tn GR mengatakan bahwa hubungan dengan keluarganya sangat dekat dan
saling menyayangi.
2. Fungsi Sosial
Ny. D dan Tn GR mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Tn. GR juga mengatakan
hubungan keluarga dengan anggota keluarga besar yang lain sangat baik.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga menganggap kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan
karena berkaitan dengan kehidupan dan apabila salah satu anggota keluarga
ada yang sakit, keluarga segera mengatasinya dengan membawa ke Puskesmas
terdekat. Namun, karena keterbatasan pendidikan, keluarga kurang mengerti
tanda dan gejala, akibat lanjut serta perawatan bagi penderita diabetes mellitus.
Tn. GR dan keluarga kurang mengetahui bagaimana cara merawat penderita
penyakit diabetes mellitus, Tn. GR hanya mengetahui nama penyakit yang
dideritanya adalah kencing manis dimana Tn. GR tidak boleh mengkonsumsi
banyak gula. Namun, keluarga Tn. GR tidak mengetahui bagaimana perjalanan
penyakit, faktor penyebab dan cara merawat anggota keluarga yang menderita
penyakit diabetes mellitus. Tn. GR hanya tahu cara merawat penderita
diabetes mellitus yaitu dengan memakai sandal dan mengurangi porsi makan.
Keluarga kurang mengerti tentang manfaat dan pemeliharaan kebersihan
lingkungan bagi kesehatan lingkungan luar rumah yang kurang terawat banyak
sampah plastik dan daun-daun, dalam rumah klien rapi, namun Tn. GR tetap
menjaga faktor resiko yang menyebabkan terjadinya luka.
4. Fungsi Reproduksi
Tn GR mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan memiliki 1
orang anak. Ny D mengatakan bahwa tidak ada metode khusus yang digunakan
untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga, Ny D tidak menggunakan KB.
5. Fungsi Ekonomi
Tn GR mengatakan bahwa penghasilannya dirasa cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari dan membiayai pendidikan anaknya.
VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, tidak terdapat permasalahan dalam anggota
keluarga kecuali Tn. GR yang mengalami permasalahan yaitu menderita penyakit
diabetes mellitus sejak  8 bulan yang lalu.
b. Kemampuan keluarga terhadap situasi atau stresor
Dalam merespon stress, Tn. GR lebih mendekatkan diri dengan yang diatas.
Begitu juga dengan Ny. D serta Nn. DA mengatakan sering tri sandya bersama.
Apabila ada masalah, keluarga membicarakan masalah tersebut bersama-sama
serta mencari jalan keluar yang tepat.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sembahyang bersama atau jalan-
jalan di tempat hiburan. Hal ini ditujukan untuk refreshing dan melepas
kepenatan. Biasanya lebih sering dilakukan di hari minggu karena disaat itulah
semua anggota keluarga berkumpul.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Tn GR saat menceritakan masalah
menganai Nn. DA terlihat sedih. Dan pada saat dikaji kebanyakan Tn. GR
menceritakan tentang kehidupan Nn. DA.
VII. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

Pemeriksa Fisik Tn. GR Ny. D Nn. DA


No
1 Keadaan umum Baik Baik Baik

- TD 130/80 mmHg 130/90 mmHg -

- Nadi 78 x/menit 80 x/menit 90 x/menit

- Suhu 36,10C 36,30C 36,10C


- TB
159 cm - -
- RR
20 x/menit 22 x/menit 21 x/menit
- Berat badan
53 kg - 16 kg
- Kesadaran
Composmentis Composmentis Composmentis
- Tes urine
Normal - -
- LK perut
83 - -
- LK lengan
26 - -
No Pemeriksa Fisik Tn. GR Ny. D Nn. DA

2 Kepala

- Bentuk Simetris Simetris Simetris

- Kulit kepala Bersih Bersih Bersih

- Warna rambut Beruban Beruban Hitam

- Luka Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

3 Mata

- Penglihatan Jelas Kabur Jelas

- Bentuk Simetris Simetris Simetris

- Pupil Isokor Isokor Isokor

- Skela Anikterik Anikterik Anikterik

- Konjungtiva Ananemis Ananemis Ananemis


- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

4 Telinga

- Bentuk Simetris Simetris Simetris

- Pengeluaran Cairan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Ketajaman pendengaran Dapat menjawab Dapat menjawab Dapat menjawab


pertanyaan pertanyaan pertanyaan
dengan baik dengan diulang dengan baik

5 Hidung

- Bentuk Simetris Simetris Simetris

- Polip Tidak ada Tidak ada Tidak ada

6 Mulut

- Mukosa bibir Lembab Lembab Lembab

- Gigi Caries Caries/ompong Tidak caries

- Kebersihan Bersih Bersih Bersih

7 Leher

- P.Kelenjar tonsil Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Peningkatan tekanan vena Tidak ada Tidak ada Tidak ada

jugularis

- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada


No Pemeriksa Fisik Tn. GR Ny. D Nn. DA

8 Paru

- Bentuk Simetris Simetris Simetris

- Suara nafas Vesikuler Vesikuler Vesikuler

9 Abdomen

- Bentuk dada Simetris Simetris Simetris

- Turgor Elastis Tidak elastis Elastis

- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Asites Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Pemb. Hepar Tidak ada Tidak ada Tidak ada


- Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

10 Ektremitas

- Turgor Elastis Elastis Elastis

- Lesi Tidak ada Tidak ada Tidak ada

- Capillary refill <3 detik <3 detik <3 detik

- Sianosis tidak ada tidak ada tidak ada

- Kaki Normal Normal Normal


- Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5

VIII. HARAPAN KELUARGA

Karena Tn. GR pernah mengalami kejadian di rumah sakit tentang sikap perawat
yang acuh, keluarga berharap sikap perawat lebih baik lagi dalam melayani pasien
tanpa melihat status pasien tersebut. Karena melalui senyum saja dari tim
kesehatan, dirasa sedikit tidaknya sudah membantu penyembuhan pasien secara
psikologis.
ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1 Ds:

- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang penyakit Kurang pengetahuan Ketidakmampuan keluarga
diabetes mellitus (pengertian, tanda, gejala, keluarga tentang dalam mengenal penyakit
akibat lanjut dan pengobatan atau perawatan) penyakit diabetes diabetes mellitus
- Ny. S mengatakan kurang begitu mengerti mellitus di keluarga Ny.
tentang diit penderita diabetes mellitus. S khususnya pada Ny. S
- Ny. S mengatakan jika makan nasinya lebih
sedikit dan sayurnya banyak.
- Ny. S mengatakan takut dan stres setelah
mengetahui terkena penyakit diabetes
mellitus.
- Ny. S mengatakan kurang tahu tentang
penyakit diabetes mellitus penyakit
keturunan.
DO:

- Klien terlihat menggelengkan kepala saat


ditanya penyakit diabetes mellitus
(pengertian, penyebab, dan perawatannya).
2 DS: Resiko hipoglikemia Ketidakmampuan keluarga
penyakit diabetes dalam merawat anggota
- Ny. S mengatakan keluar keringat dingin bila
mellitus di keluarga Ny. S keluarga yang sakit.
lapar dan rasa ingin pingsan
khususnya pada Ny. S
- Ny. S mengatakan makannya lebih sedikit dari
biasanya
- Ny. S mengatakan makanan yang dimakannya
tidak ditimbang
DO:

- Klien mengkonsumsi glibenclamid


- Klien mengkonumsi diabetasol susu
- Glucotes urine tgl 7-08-2008 hasilnya negatif
- Makan klien hanya sedikit
- Ny. S selalu beraktivitas sendiri
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus di keluarga Tn. GR khususnya

pada Tn. GR.

Kriteria Bobot Skor Pembenaran


No
1 Sifat masalah

- Aktual 3 Keluarga memerlukan tindakan segera


3
- Resiko 1 3
x1  1 untuk memperoleh perawatan dan
2 pengobatan
- Potensial
1

2 Kemungkinan masalah untuk diubah

- Mudah 2 Sumber-sumber dan tindakan untuk


1
- Sebagian 2 2
x 2  1 memecahkan masalah dapat dijangkau oleh
1 keluarga.
- Tidak dapat
0

3 Potensial masalah untuk dicegah

- Tinggi 3
2 2 Keluarga mempunyai kemauan dalam
- Cukup 1 3
x1 
3 tindakan perawatan dan penatalaksanaan
2
- Rendah
1

4 Menonjolnya masalah

- Segera ditangani 2 Keluarga menyadari adanya masalah yang


2
- Masalah ada tapi tidak perlu 1 2
x 1=1
harus ditangani
1
segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0

2
- 3
Total 3
2. Resiko Hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Tn. GR khususnya pada Tn. GR

No Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1 Sifat masalah

- Aktual 3 2 2 Resiko akan terjadi bila tidak dilakukan


- Resiko
2
1 3
x1 
3 tindakan keperawatan
- Potensial
1

2 Kemungkinan masalah untuk diubah

- Mudah 2 Sumber-sumber dan tindakan untuk


1
- Sebagian 2 x 2  1 memecahkan masalah dapat dijangkau
1 2 oleh keluarga
- Tidak dapat
0

3 Potensial masalah untuk dicegah

- Tinggi 3 2 2 Keluarga mempunyai kemauan dalam


- Cukup
2
1 3
x1=
3 tindakan perawatan dan penatalaksanaan
- Rendah
1

4 Menonjolnya masalah

- Segera ditangani 2 Keluarga menyadari adanya masalah


2
- Masalah ada tapi tidak perlu
1
1 2
x 1=1
yang harus ditangani
segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0

- 3 1
Total 3
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan menurut prioritas :
1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus di keluarga Ny. S
khususnya pada Ny. S b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal penyakit
diabetes mellitus ditandai dengan Tn. GR mengatakan kurang tahu tentang penyakit
diabetes mellitus (pengertian, tanda, gejala, akibat lanjut dan pengobatan atau
perawatan), kurang begitu mengerti tentang diit penderita diabetes mellitus, jika Tn.
GR makan nasinya lebih sedikit dan sayurnya banyak, Tn GR takut dan stres setelah
mengetahui terkena penyakit diabetes mellitus, Tn. GR kurang tahu tentang penyakit
diabetes mellitus penyakit keturunan dan Klien terlihat menggelengkan kepala saat
ditanya penyakit diabetes mellitus (pengertian, penyebab, dan perawatannya).

2. Resiko hipoglikemia penyakit diabetes mellitus di keluarga Tn. GR khususnya pada Tn.
GR b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit ditandai
dengan Tn. GR mengatakan keluar keringat dingin bila lapar dan rasa ingin pingsan,
makannya lebih sedikit dari biasanya dan makanan yang dimakannya tidak ditimbang.
Klien mengkonsumsi glibenclamid, klien mengkonumsi diabetasol susu, Glucotes urine
tgl 7-08-2008 hasilnya negative, makan klien hanya sediki dan selalu beraktivitas
sendiri

Anda mungkin juga menyukai