Anda di halaman 1dari 9

KASUS-KASUS PEMICU

MATERNITAS II
2018/2019

Buatlah makalah yang berisi: cover (Judul, logo STIKes SSG, Kelompok & Kelas, Nama
Mahasiswa dan NIM, Nama Prodi dan STIKEs, tahun), latar belakang, pengertian, prevalensi
kasus, penyebab (etiologi/faktor predisposisi), dampak/komplikasi (termasuk pada tumbuh
kembang anak), patofisiologi (pathway dari etiologi sampai ke masalah keperawatan)
dinarasikan juga, terapi medis, pengkajian (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab),
diagnosis keperawatan, NOC dan NIC untuk 3 masalah utama. (Anda boleh menambah
data lain yang menurut Anda penting dan relevan dengan kasus, guna mendukung
pengangkatan suatu diagnosis keperawatan).
Makalah diketik Times New Roman, font: 12, spasi 2, kertas A4, rata kanan-kiri, margin: 4
cm (kiri), 3 cm (atas), 3 cm (kanan), 3 cm (bawah), dijilid biasa dengan cover mika bening.
Penulisan NOC dan NIC dibuat tabel seperti contoh di bawah ini.
CONTOH
Diagnosis Keperawatan Hasil NOC Intervensi NIC
NANDA 2017-2019
Nyeri akut 3 Kontrol nyeri: Manajemen nyeri:
berhubungan dengan agen - Mengenali apa yang Independen
cedera biologis (infeksi) terkait dengan nyerinya - Lakukan pengkajian
ditandai dengan keluhan - Menggunakan tindakan nyeri secara
nyeri, ekspresi wajah nyeri, pengurangan nyeri tanpa komprehensif yang
hasil pemeriksaan skala nyeri analgesik meliputi lokasi,
(skala Wong baker, analog - Menggunakan analgesik karakteristik, onset,
visual, skala numerik), yang dianjurkan durasi, frekuensi,
gelisah, merengek, menangis, - Melaporkan penurunan kualitas, intensitas atau
perubahan pada parameter gejala nyeri beratnya nyeri dan faktor
fisiologis: peningkatan TD, - Melaporkan nyerinya pencetus
HR, dan RR. terkontrol - Observasi adanya respon
nonverbal terutama pada
Definisi3: Tingkat nyeri: anak yang belum dapat
Pengalaman sensori dan - Skala nyeri yang mengkomunikasikan
emosional tidak dilaporkan nyerinya
menyenangkan yang muncul berkurang/nol - Gunakan strategi
akibat kerusakan jaringan - Tidak ada ekspresi nyeri komunikasi yang
aktual atau potensial atau terapeutik untuk
- Anak tidak mengerang
yang digambarkan sebagai menggali pengalaman
atau menangis
kerusakan, awitan yang dan penerimaan akan
- Ketegangan otot
terjadi tiba-tiba atau lambat nyerinya.
menghilang
dari intensitas ringan hingga - Gali pengetahuan dan
berat dengan akhir yang - Frekuensi nafas normal
- Frekuensi nadi normal kepercayaan pasien
dapat diantisipasi atau tentang nyerinya.
diprediksi. - Tekanan darah normal
- Perhatikan akibat yang
- Keringat dingin muncul akibat nyeri
menghilang terhadap kualitas hidup
anak (misalnya: tidur,
aktivitas bermain,
aktivitas sekolah,
perasaan, hubungan
dengan orang lain)
- Gali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri.
- Bantu keluarga dalam
mencari dan
menyediakan dukungan
- Gunakan metode
penilaian yang sesuai
dengan tahapan
perkembangan anak yang
memungkinkan untuk
memonitor perubahan
nyeri
- Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
dirasakan, dan tindakan
yang dapat dilakukan
untuk mengurangi nyeri.
- Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
anak terhadap
ketidaknyamanan seperti
pencahayaan, lingkungan
yang berisik, panas atau
pengap.
- Kurangi faktor-faktor
yang dapat mencetuskan
atau memperberat nyeri
seperti: ketakutan,
ketidaktahuan,
kecemasan, kelelahan,
hal-hal yang monoton
dan membosankan.
- Dukung keluarga dan
pasien untuk
berpartisipasi dalam
perawatan penurunan
nyeri
- Pilih dan
implementasikan
tindakan yang beragam
untuk menurunkan nyeri
anak seperti kolaborasi
farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal sesuai
kebutuhan.
- Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
mendukung penurunan
nyeri.
- Dorong pasien untuk
mendiskusikan
pengalaman nyerinya.
- Evaluasi keefektifan
tindakan pengontrolan
nyeri.
- Beritahu dokter jika
tindakan tidak berhasil
.
Kolaboratif
- Kolaborasikan pemberian
analgetik yang sesuai
- Pertimbangkan untuk
melakukan pendekatan
multidisiplin dan
melibatkan tim nyeri
rumah sakit
Hipertermia3 Tanda-tanda vital: Perawatan demam:
berhubungan dengan  Suhu tubuh dalam Pantau suhu dan tanda-tanda
penyakit (infeksi) ditandai rentang normal vital
dengan gelisah, kulit terasa  Irama dan kedalaman Monitor warna dan suhu kulit
hangat, terlihat kemerahan, pernafasan dalam Monitor asupan dan keluaran
letargi, vasodilatasi, rentang normal cairan, perhatikan kehilangan
takikardi, takipnea.  Tekanan darah dalam cairan yang tidak disadari
rentang normal Kolaborasikan pemberian
Definisi3:  Frekunsi nadi dalam tantipiretik, agen anti
Suhu inti tubuh di atas rentang normal menggigil dan antibiotik jika
kisaran normal diurnal Termoregulasi: perlu (hindari penggunaan
karena kegagalan  Penurunan suhu kulit aspirin untuk anak-anak)
termoregulasi.  Tidak terdapat tanda Berikan pakaian atau selimut
dehidrasi yang tipis dan menyerap
keringat
 Tidak terdapat respon
Dorong konsumsi cairan
menggigil
Dukung istirahat/tidur anak
 Melaporkan
dan batasi aktivitas (jika
kenyamanan suhu
perlu)
tubuh
Berikan oksigen sesuai
 Warna kulit normal, kebutuhan anak
tidak kemerahan Lakukan mandi spons/tepid
 Tidak mengantuk terutama pada anak yng
suhunya tinggi dan hindari
respon menggigil.
Tingkatkan sirkulasi udara
dan ruangan yang
nyaman/tidak pengap.
Pantau komplikasi akibat
demam yang tinggi
(misalnya: kejang, penurunan
kesadaran, gangguan
elektrilit, syok/dehidrasi,
ketidakseimbangan asam-
basa dan aritmia jantung).
Pertahankan keamanan
terutama pada pasien anak
yang gelisah dan delirium.
Lembabkan mukosa bibir
yang kering dan mengelupas.

Intoleran aktivitas3 Toleransi terhadap Manajemen energy:


berhubungan dengan aktivitas: Independen
ketidakseimbangan antara - Frekuensi nadi ketika - Kaji status fisiologis
suplai dan kebutuhan oksigen beraktifitas dalam anak yang
ditandai dengan dispnea rentang normal menyebabkan kelelahan
setelah beraktifitas, - Frekuensi pernafasan - Gunakan instrumen
keletihan, perubahan ketika beraktifitas dalam yang valid untuk
elektrokardiogram (aritmia, rentang normal menilai kelelahan
abnormalitas konduksi, - Tekanan darah ketika - Perbaiki status
iskhemia), respon frekuensi beraktifitas dalam fisiologis
jantung yang abnormal rentang normal - Monitor sistem
terhadap aktivitasdan respon - Warna kulit tidak pucat kardiorespirasi selama
tekanan darah yang abnormal - Toleransi dalam menaiki melakukan aktivitas
terhadap aktivitas. tangga atau berjalan - Instruksikan anak untuk
- Tidak terjadi kelainan mengenali tanda dan
Definisi3: hasil EKG gejala kelelahan yang
Ketidakcukupan energi - Kemampuan dalam memerlukan
psikologis atau fisiologis pengurangan aktivitas
melakukan aktivitas
untuk mempertahankan atau - Bantu pasien untuk
hidup harian (ADL)
menyelesaikan aktivitas memahami prinsip
sehari-hari yang harus atau konservasi energi
yang ingin dilakukan. (misalnya kebutuhan
untuk membatasi
aktifitas dan perlunya
istirahat)
- Jadwalkan waktu
istirahat anak
- Lakukan periode
istirahat dan aktivitas
secara bergantian
- Menganjurkan anak
untuk melakukan
olahraga sesuai dengan
kondisi fisiknya
- Monitor intake nutrisi
untuk sumber energi
yang adekuat.
- Instruksikan kepada
orangtua atau orang
terdekat untuk dekat
dengan anak saat
mengalami kelelahan
- Anjurkan anak dan
keluarga untuk
menghubungi tenaga
kesehatan jika kelelahan
semakin buruk dan
tidak berkurang dengan
istirahat

Kolaboratif
- Kolaborasi untuk
membuat batasan dan
jadwal (jenis dan
lamanya aktifitas)
sesuai dengan toleransi
anak.
Penurunan curah jantung3 Keefektifan pompa Perawatan jantung:
berhubungan dengan jantung: Independen
perubahan afterload ditandai - Tekanan darah sistol dan - Rutin mengecek kondisi
dengan dispnea, kulit diastol dalam kisaran anak baik secara fisik
lembab, edema, oliguria, normal maupun psikologis
perubahan tekanan darah, - Denyut jantung apikal - Pastikan tingkat aktivitas
perubahan warna kulit: normal anak yang tidak
sianosis, penurunan denyut - Denyut nadi perifer membahayakan curah
nadi. normal jantung atau
- Urin output dalam batas memprovokasi serangan
Definisi3: normal jantung
Ketidakuatan darah yang - Tekanan vena sentral - Instruksikan pasien untuk
dipompa oleh jantung untuk normal melaporkan bila
memenuhi kebutuhan - Distensi vena leher merasakan nyeri dada.
metabolik tubuh. menghilang - Evaluasi episode nyeri
- Edema perifer dada (intensitas, lokasi,
menghilang radiasi, durasi, dan faktor
- Edema paru menghilang pemicunya).
- Asites menghilang - Monitor EKG adakah
- Angina menghilang perubahan segmen ST
- Distritmia menghilang - Lakukan penilaian
- Tidak mengalami komprehensif pada
dispnea saat beraktifitas sirkulasi perifer (misal:
- Tidak pucat/sianosis nadi perifer, edema,
- Mentoleransi aktifitas pengisian ulang kapiler,
warna dan suhu
ekstremitas).
- Monitor dan evaluasi
tanda-tanda vital secara
teratur terutama nadi dan
tekanan darah.
- Monitor adannya dispnea,
kelelahan, takipnea dan
orthopnea
- Monitor disritmia jantung
termasuk gangguan ritme
dan konduksi jantung
- Monitor keseimbangan
cairan
- Monitor hasil
laboratorium terutama
enzim jantung
- Monitor respon pasien
terhadap obat antiaritmia.
- Monitor toleransi
aktivitas pasien.
- Dukung keluarga dan
pasien dalam
berpartisipasi dalam
perawatan
- Identifikasi metode yang
digunakan anak untuk
mengurangi stres.
- lakukan tindakan untuk
menurunkan stres
psikologis pada anak
misal dengan bermain
dan relaksasi.
Kolaboratif
- Kolaborasikan terapi anti
aritmia dan siapkan
defibrilasi.

Ansietas3 Tingkat kecemasan: Pengurangan kecemasan:


berhubungan dengan - Dapat beristirahat
ancaman kematian atau krisis dengan tenang Independen
situasi ditandai dengan - Perasaan gelisah
perilaku gelisah, insomnia, menghilang - Gunakan pendekatan
ekspresi kekhawatiran, - Ketegangan otot yang tenang dan
ketegangan otot, wajah menghilang ersahabat dengan anak
tegang, iritabilitas, - Wajah tegang - Pahami situasi kritis
peningkatan nadi, tekanan menghilang yang sedang dialami
darah dan frekuensi napas. - Tidak iritabilitas dari perpektif anak
- Tidak terjadi - Dorong keluarga atau
Definisi3: peningkatan tekanan pengasuh anak untuk
darah selalu disamping anak.
Perasaan tidak nyaman atau
- Tidak terjadi - Dorong anak untuk
kehawatiran yang samar
peningkatan nadi menyampaikan
disertai respon otonom
- Tidak terjadi kecemasan, persepsi
(sumber seringkali tidak
peningkatan frekuensi dan ketakutanya secara
spesifik atau tidak diketahui
pernafasan verbal
oleh individu), perasaan takut
- Anak melaporkan tidak - Dengarkan setiap
yang disebabkan oleh
cemas lagi keluhan atau
antisipasi terhadap bahaya.
pengungkapan
Hal ini merupakan isyarat
kecemasan yang
kewaspadaan yang
dirasakan anak
memperingatkan individu
- Jauhkan peralatan yang
akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk menakutkan dari
bertindak menghadapi pendangan anak
ancaman. - Izinkan anak untuk
membawa objek/mainan
yang disukainya.
- Ciptakan ruangan yang
nyaman, menyenangkan
dan menenangkan bagi
anak
- Dukung penggunaan
mekanisme koping yang
sesuai
- Instruksikan anak dan
bimbing untuk
menggunakan teknik
relaksasi.
- Kaji tanda-tanda verbal
dan nonverbal
kecemasan
Kolaboratif
- Kolaborasikan obat
untuk menurunkan
kecemasan jika perlu.

1. ANEMIA
Seorang ibu usia 30 tahun, usia kehamilan 3 bulan, dengan status G3T2 P2 A0 L2 dibawa ke
klinik kebidanan untuk melakukan antenatal care. Hal yang dikeluhkan ibu adalah lemas,
mudah capek, sakit kepala, mata berkunang-kunang dan mual-mual. Ibu mengatakan sudah
sering mengalami gejala ini dan pernah diperiksakan tapi kambuh lagi. Hasil pemeriksaan
fisik didapati: tampak lemah, lemas, mengantuk, wajah dan bibir pucat, konjungtiva dan kuku
pucat, TD: 125 /80 MmHg, Frekuensi Nadi 110 kali/menit, Frekuensi pernafasan: 26
kali/menit, Temperatur: 360 C. Hasil pemeriksaan Hb didapati kadar Hb: 8,5 g/dl. Hasil
pengkajian diet: ibu jarang mengkonsumsi sayur hijau, susu, telur, daging, dan ikan laut. Ibu
lebih suka indomie, kerupuk, sambal, dan ikan asin. Ibu merasa khawatir dengan kondisi
janinya.

2. Infeksi Postpartum
Seorang ibu Postpatum hari ke-5, berusia 40 tahun, dirawat di bangsal perawatan post
partum. Kondisi ibu saat ini tampak lemah, dan sesekali meringis menahan sakit. Ibu
mengatakan meriang, demam, nyeri bagian perut bawah dan kemaluan. Saat perawat masuk
kamar, tercium bau tidak sedap. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: TD: 130/85 Mm Hg,
Frekuensi nadi: 110 kali/menit, frekuensi pernafasan: 28 kali /menit, bernafas sambil
memonyongkan bibir, Temperatur: 380 C, skala nyeri: 7. Hasil pemeriksaan perineum:
inflamasi, lokea purulenta, jahitan mengalami supurasi. Hasil pemeriksaan darah didapati
17.000 sel/mm3 (peningkatan jumlah leukosit). Ibu mengatakan khawatir dan bingung dengan
kondisinya sekarang.

3. Perdarahan Postpartum
Seorang ibu Postpartum berusia 43 tahun dirawat di bangsal postpartum. 10 jam yang lalu
telah melahirkan bayi secara spontan. Saat ini ibu merasa lemas, capek dan mengantuk. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data: tingkat kesadaran somnolen, kontraksi uterus lemah,
Involusi uteri lambat (masih di atas pusat), kehilangan darah sekitar 600 ml, TD: 135/90 Mm
Hg, Frekuensi nadi: 115 kali/menit, nadi teraba melemah, frekuensi pernafasan: 28 kali
/menit, Temperatur: 360 C, ekstremitas pucat dan teraba dingin. Hasil pemeriksaan darah
didapatkan: Hb: 9 g/dl, Hct: 40%.

4. Hiperemesis Gravidarum
Seorang ibu hamil usia 20 tahun, G1 T0 P0 A0 L0 datang ke klinik kandungan dengan
keluhan mual-mual dan muntah yang hebat serta lemas. Saat ini usia kehamilan menginjak 5
bulan tapi mual dan muntahnya masih sering dialami. Muntah yang dialami hampir setiap
hari terjadi. Bahkan sempat beberapa kali pingsan dan harus dirawat di rumah sakit. Jika
melihat atau mendengar makanan tertentu langsung mual dan muntah inginya makan buah
yang segar. Pasien memiliki riwayat penyakit gastritris kronik juga. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan: psien terlihat kurus dan lemas, TD: 100/80 MmHg, Frekuensi nadi: 100
kali/menit, frekuensi pernafasan: 24 kali /menit, Temperatur: 360 C, TB: 160 Cm, BB: 50 Kg
(turun 4 Kg dari sebelumnya).

5. Klimakterium
Seorang ibu berusia 50 tahun datang ke klinik kebidanan untuk berkonsultasi. Ibu
mengatakan akhir akhir ini mengalami gejala yang berhubungan dengan menstrusinya.
Menstruasinya tidak teratur dimana sudah 2 bulan tidak mens kemudian mens lagi dan
sekarang tidak mens lagi. Gejala lain berupa: wajah sering terasa panas secara tiba-tiba,
mudah tersinggung/marah, hasrat seks menurun, sakit saat bersenggama, dan sulit mendapat
kepuasan. Ibu mengatakan khawatir dengan kondisinya saat ini.

Anda mungkin juga menyukai