Anda di halaman 1dari 27

Kriteria Desain

Kriteria Desain
• Suatu kriteria yang dipakai Perancang sebagai pedoman untuk
merancang

• Perancang diharapkan mampu menggunakan kriteria secara


tepat dengan melihat kondisi sebenarnya dengan parameter
yang tertulis dalam kriteria desain

• Besaran kriteria desain diambil dari hasil penelitian yang


dikelompokkan dalam parameter yang umum
Perancangan Saluran Drainase
• Tujuan : mengalirkan genangan air sesaat yang terjadi pada
saat musim hujan serta dapat mengalirkan ar limbah domestik

• Dasar perancangan: perancangan saluran tahan erosi.

• Saluran tahan erosi  saluran yang mampu menahan erosi


dengan baik dengan cara mengatur kecepatan maupun
dengan menggunakan dinding dan dasar diberi lapisan untuk
menahan erosi maupun mengontrol kehilangan rembesan
Saluran tahan erosi
• Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan:
• Jenis material  menentukan koefisien kekasarannya
• Kecepatan aliran minimum  mencegah pengendapan lumpur,
sedimen
• Kemiringan dasar dan dinding saluran
• Penampang yang paling efisien (hidrolis maupun empiris)
Perhitungan Dimensi Saluran
• Asumsi : Aliran Seragam

• Pertimbangan:
• Efisiensi hidrolis
• Kepraktisan
• Ekonomis
KRITERIA PERANCANGAN
A. Koefisien Larian (run off)
• Ketepatan besarnya debit air yang harus dialirkan  penting
dalam penentuan dimensi saluran

• Dimensi saluran terlalu besar  tidak ekonomis


• Dimensi saluran terlalu kecil  tingkat ketidakberhasilan
tinggi

• Besar debit rancangan (debit rencana) drainase perkotaan


umumnya menggunakan metode rasional
• Pertimbangan:
• Luas daerah relatif tidak terlalu luas
• Kehilangan air sedikit
• Waktu konsentrasi relatif pendek
B. Bentuk Saluran
• Perancangan dimensi  dimensi penampang yang ekonomis

• Bentuk saluran :
1. Trapesium
• Umumnya untuk saluran dari tanah
• Membutuhkan ruang yang cukup
• Fungsi: pengaliran air hujan, grey water maupun air irigasi

2. Empat persegi panjang


• Tidak membutuhkan ruang
• Material: pasangan bata atau beton
• Fungsi: pengaliran air hujan, grey water maupun air irigasi
3. Lingkaran, parabola dan bulat telur
• Material : pasangan bata atau kombinasi pasangan dan pipa beton
• Bentuk dasar saluran bulat  memudahan pengangkuran bahan
endapan/limbah
• Fungsi: pengaliran air hujan, air limbah domestik maupun air irigasi

4. Tersusun
• Material : tanah maupun pasangan
• Fungsi : mengalirkan air limbah domestik pada kondisi tanpa hujan,
apabila hujan maka kelebihan dapat ditampung pada saluran bagian atas.
• Membutuhkan ruang yang cukup

• Penampang melintang saluran drainase perkotaan umumnya


bentuk segi empat  EFISIEN pembebasan lahan
Penampang Saluran
• Sistem penyaluran air hujan kota , dapat menggunakan saluran
dengan bentuk bulat, persegi panjang dan trapesium.
• Faktor-faktor pertimbangan pemilihan bentuk saluran:
• Tata guna lahan  ketersediaan tanah dan kepadatan lalulintas
• Kemampuan pengaliran  jenis bahan saluran
• Kemudahan pembuatan dan pemeliharaan
• Penampang Hidrolis optimum:
Suatu luas penampang tertentu yang memberikan daya angkut
maksimum

• Untuk saluran dengan n, S dan A tertentu, Q max didapat pada


R max

R = A/P
• Untuk saluran berbentuk Trapesium:
• A= b.d + md2
• R = d/2

• Untuk saluran yang berbentuk bulat


• d = 0,8D
• A = 0,86 (d2/4)
• R = d/4
C. Material
• Lapisan dasar dan dinding saluran tahan erosi terbuat dari:
• Beton
• Pasangan batu kali
• Pasangan batu merah
• Aspalt
• Kayu
• Besi cor
• Baja
• Plastik dll

• Pemilihan : harga bahan dan cara konstruksi saluran

• Kemiringan dinding saluran harus disesuaikan dengan jenis


bahan dan bentuk saluran
• Talud saluran adalah kemiringan dinding saluran
• Talud saluran:
1. Saluran tanpa perkerasan talud mempunyai kemiringan
sudut talud α 45o,atau miring talud 1:1 dengan harga
m=cotangen α = 1
2. Saluran dengan perkerasan talud mempunyai kemiringan
sudut talud α 60o,atau miring talud 7:4 dengan harga
m=cotangen α = 0,58
3. Saluran dengan perkerasan talud (space terbatas)
mempunyai kemiringan sudut talud α 90o,atau miring
talud tegak lurus dengan harga m=cotangen α = 0
Kemiringan dinding saluran
Bahan Saluran Kemiringan Dinding (m)
Batuan/cadas ~0
Tanah lumpur 0,25
Lempung keras/tanah 0,5-1
Tanah dengan pasangan batuan 1
Lempung 1,5
Tanah berpasir 2
Lumpur berpasir 3
D. Kemiringan Saluran
• Kemiringan saluran adalah kemiringan dasar saluran

• Kemiringan dasar saluran : kemiringan dasar saluran arah memanjang


dimana umumnya dipengaruhi oleh kondisi topografi dan tinggi tekan
yang diperlukan untuk pengaliran sesuai dengan kecepatan yang
diinginkan

• Kemiringan dasar saluran direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat


memberikan pengaliran secara gravitasi dengan batas kecepatan
minimum tidak boleh terjadi pengendapan dan kecepatan maksimum
tidak boleh terjadi perusakan pada dasar dan dinding saluran

• Kemiringan dasar saluran maksimum yang diperbolehkan adalah : 0,005


– 0,008 (tergantung material yang digunakan)

• Erosi dapat terjadi bila kemiringan:


• > 0,002 pada tahan lepas
• > 0,005 pada tanah padat
• Kemiringan saluran rata-rata dipakai untuk memperhitungkan
waktu konsentrasi.
• Kemiringan rata-rata dari sepanjang saluran yang mempunyai
bagian-bagian panjang dengan kemiringan yang berbeda,
makan dapat diperoleh kecepatan rata-rata.
• Dengan kecepatan rata-rata dan panjang total (kumulatif) akan
didapat waktu pencapaian aliran puncak pada suatu profil
saluran tertentu
E. Kecepatan Minimum
• Kecepatan minimum yang diijinkan : kecepatan terkeci
yang tidak menimbulkan penendapan dan tidak memicu
pertumbuhan tanaman akuatik serta lumut

• Rentang kecepatan: 0,60 – 0,90 m/det (dengan


pertimbangan SS/lumpur sedikit)

• Untuk mencegah pertumbuhan vegetasi akuatik


kecepatan minimum : 0,75 m/det
F. Jagaan (Free board)
• Freeboard : Jarak vertikal dari puncak tanggul sampai
permukaan air pada kondisi perencanaan

• Fungsi : mencegah peluapan air akibat gelombang dan


fluktuasi permukaan air (gerakan angin /pasut)

• Rentang freeboard: 5%-30% dari kedalaman aliran


Ambang bebas (free board)
• Ambang bebas pada saluran dan perlengkapan adalah jarak
vertikal dari permukaan saluran/perlengkapan saluran tertinggi
terhadap permukaan air di dalam saluran/perlengkapan saluran
tersebut.

• Untuk saluran terbuka:


F= √ (C.d)
• C= koefisien untuk:
• Q < 0,6 m3/detik : C = 0,14
• 0,6 < Q < 8,0 m3/det : 0,14 <C< 0,2
• Q > 8,0 m3/det : C > 0,23
• d = kedalaman air (m)
G. Koefisien Kekasaran Manning
• Besar koefisien kekasaran Manning ditentukan oleh jenis
material saluran.
Type saluran Kondisi baik Kondisi cukup Kondisi buruk
Saluran Buatan
1. Saluran Tanah, lurus beraturan 0,020 0,023 0,025
2. Saluran tanah, digali biasa 0,028 0,030 0,025
3. Saluran batuan, tidak lurus dan 0,040 0,045 0,045
tidak beraturan
4. Saluran batuan, lurus beraturan 0,030 0,035 0,035
5. Saluran batuan, vegetasi pada 0,030 0,035 0,040
sisinya
6. Dasar tanah, sisi batuan koral 0,040 0,030 0,040
7. Saluran berliku-liku kecepatan 0,025 0,028 0,030
rendah
Debit
• Kapasitas saluran :
• Persamaan Kontinuitas
• Rumus Manning
• Rumus Chezy

• Koefisien kekasaran Dinding Saluran (n)


• Lapisan beton : 0,015
• Pasangan batu kali : 0,025
• Tanpa Perkerasan (teratur) : 0,030
• Saluran Alami (tidak teratur) : 0,045
Kecepatan Aliran
• Kecepatan aliran air di dalam saluran yang direncanakan
didasarkan pada kecepatan minimum yang diperbolehkan
agar tetap self cleansing dan kecepatan maksimum yang di
perbolehkan agar konstruksi tetap aman

• Batasan kecepatan (m/det):


• Bentuk bulat, buis beton 0,75 --3,0
• Bentuk persegi, pasangan batu kali 1,0 – 3,0
• Bentuk trapesiodal, tanpa perkerasan 0,6 – 1,5
Kala Ulang Hujan
• Kala ulang hujan merupakan salah satu kriteria yang
didasarkan pada aspek biaya dan maanfat

• Semakin besar kala ulang hujan maka semakin besar biaya


yang dibutuhkan untuk membuat suatu sistem drainase

• Contoh besar kala ulang hujan untuk perancangan sistem


penyaluran air hujan
Jenis Saluran Tata guna lahan Kala Ulang (tahun)
Permulaan Permukiman 2
Komersial 5
Industri 5
Utama Saluran-saluran 25
Return Period
Location Design storm Design flooding
(yr) (yr)
Rural areas 1 10
Residential areas 2 20
City centres/industrial/
commercial areas:
• with flooding check 2 30
• without flooding check 5 -
Underground 10 50
railways/underpasses

Anda mungkin juga menyukai