Pen Gerti An
Pen Gerti An
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan
cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang
peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat
dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang
diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus
diimplementasikan. Setiap saat selama poses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin
memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencaan kembali dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses
akhir. Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan
dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus
dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.
Pengorganisasian (Organizing)
menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi
dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-
sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.
Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen
mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengarahan (Actuating)
Motivasi: Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia.
Motivasi merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan
dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orangorang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya
untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Motivasi adalah subyek membingungkan, karena motif
tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
Komunikasi dalam Organisasi: Komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mencurahkan sebagian besar
proporsi waktu mereka. Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-
rencana harus dikomunikasikan pada pihak lain agar dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komuni kasi
dengan bawahan tentang penugasan jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi
pengawasan. Manajer dapat melaksanakan fungsifungsi manajemen mereka hanya melalui interaksi dan
komunikasi dengan pihak lain.
Kepemimpinan manajerial didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada
kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Implikasi penting dalam definisi
tersebut yaitu: pertama, kepemimpinan menyangkut orang lainbawahan atau pengikut; kedua, kepemimpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara pimpinan dan anggota kelompok; ketiga,
pemimpin dapat juga memberikan pengaruh. Kepemimpinan merupakan bagian penting manajemen, tetapi
tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orangorang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, sedangkan manajemen mencakup
kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-
tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar
yang telah diterapakan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan, serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan
cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
1. Pengawasan pendahuluan (feedforward control), atau sering disebut steering controls, dirancang untuk
mengantisipasi masalahmasalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan
memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control), sering
disebut pengawsan Ya-Tidak , screening controls atau Berhenti-Terus , d ilakukan selama suatu kegiatan
berlangsung.
3. Pengawasan umpan balik (feedback control), sering dikenal sebagai past-action controls, mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau
standar ditentukan, dan penemuam-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang
akan datang. Pengawasan bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Article Source:
Handoko, T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta