Anda di halaman 1dari 4

SURVEY PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Dr.Arnya Andriani
AREN NIP.19811215 201001 2 006
JAYA

1. Pengertian Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan
mengunjungi keluarga- keluarga di wilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga)
dilakukan secara terjadwal dan
rutin, dengan memanfaatkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga
(Prokesga).
2. Tujuan Sebagai acuan survei pendekatan keluarga sehat
3. Kebijakan 1. Permenkes No 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
2. SK Kepala Puskesmas Nomor 188/ /415.25.27/2016 tentang Pendekatan
Keluarga
Sehat Puskesmas Kesamben
4. Referensi 1. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga,
Kemenkes, 2016
2. Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga,
Kemenkes, 2016
5. Alat 1. Kartu Identitas petugas pendata
dan 2. Tas dokumen
Bahan 3. Prokesga
4. Pinkesga
5. Stiker
6. Bulpoin
7. Form daftar kunjungan rumah
6. Langkah 1. Melakukan inventarisasi data jumlah keluarga di wilayah kerja Puskesmas
– 2. Menyiapkan instrumen pendataan (prokesga, pinkesga)
langkah 3. Menyiapkan petugas pendataan
4. Melakukan pembagian wilayah
5. Menetapkan jadwal kunjungan rumah
6. Melaksanakan kunjungan rumah
7. Melaksanakan pencatatan hasil wawancara dengan KK dan Anggota Rumah
Tangga dalam Prokesga.
8. Memberikan 1 buah pinkesga kepada KK / anggota rumah tangga dalam satu
rumah
9. Menempelkan stiker pada jendela / pintu depan rumah
7. Bagan alir
8. Hal-hal 1. Semua data dan informasi yang diperoleh dari keluarga dalam kunjungan rumah
yang perlu bukanlah untuk disebarluaskan atau disampaikan kepada keluarga atau orang
diperhatika lain. Jika pun
n
kasusnya harus dibicarakan dengan keluarga atau orang lain hendaknya dilakukan
tanpa
menyebut nama (anonym). Atau sesudah mendapat ijin dari keluarga yang
bersangkutan.
2. Pembicaraan tentang masalah kesehatan suatu keluarga kepada pihak-pihak lain
hanya dilakukan apabila masalah tersebut tidak dapat diatasi sendiri, sehingga
memerlukan dukungan/bantuan dari komunitas (misalnya Dasawisma) atau pemuka
masyarakat.
3. Pada kunjungan berikutnya, tetap tunjukkan perhatian dan berikan penghargaan
berupa pujian atau ungkapan rasa senang terhadap upaya yang telah dilakukan
keluarga, meskipun belum sesuai benar dengan saran/harapan. Perhatian dan pujian
akan meningkatkan semangat mereka.
4. Kalaupun keluarga melakukan saran Pembina Keluarga secara kurang benar atau
bahkan salah/keliru, hendaknya tidak dimarahi atau ditegur dengan keras.
Tunjukkan sikap dapat memahami kesalahan/kekurangsempurnaan, dan teruslah
dengan sabar membimbing keluarga tersebut. Jika perlu ulangilah penjelasan yang
pernah disampaikan dengan menggunakan bahasa atau cara lain yang mungkin lebih
mudah dipahami oleh keluarga.
5. Satu keluarga pasti berbeda dengan keluarga lain dalam berbagai hal kondisi sosial
ekonomi, suku bangsa, agama, sikap dan perilaku, dan lain-lain. Oleh sebab itu,
Pembina Keluarga hendaknya bersikap luwes dan berupaya menyesuaikan diri
dengan setiap situasi dan kondisi yang dijumpai
9. Unit terkait UKP dan UKM

10. Dokumen 1. Prokesga


terkait 2. Form daftar kunjungan rumah
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
11. Rekaman diberlakukan
historis
perubaha
GGGGGGF
n
8. Hal-hal 1. Semua data dan informasi yang diperoleh dari keluarga dalam kunjungan rumah
yang perlu bukanlah untuk disebarluaskan atau disampaikan kepada keluarga atau orang
diperhatika lain. Jika pun
n
kasusnya harus dibicarakan dengan keluarga atau orang lain hendaknya dilakukan
tanpa

Anda mungkin juga menyukai