Anda di halaman 1dari 4

MATERI KESEHATAN (INISIASI

MENYUSUI DINI)
POSTED ON NOVEMBER 3, 2012 BY RAHMAYONAHIDAYANTI91
0
INISIASI Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana
bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI
eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi
kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.

Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan


inisiasi menyusu dini sebagai tindakan ‘penyelamatan kehidupan’, karena inisiasi menyusu
dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan.
“Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi
dinyatakan sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan
program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan
pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan
melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai
sumber daya Indonesia yang berkualitas,“ ujar Ibu Negara pada suatu kesempatan.

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini


Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat
kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa
ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan
kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi
caesar.
Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit
putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika
perlu, bayi dan ibu diselimuti.
Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu
ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat
untuk mencari puting susu ibunya.
Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk
mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat
mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses
menyusu pertama selesai.
Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi
vitamin K dan tetes mata.
Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui
bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal.
Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi
jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan
ibu untuk beristirahat dan menyusui.
Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan
kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia
(kedinginan).
Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi
lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian
energi.
Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri
baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih
ganas dari lingkungan.
Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat
kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi
ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.
Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi.
Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus,
dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia
(misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan
mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang
keluarnyaoksitosin yang penting karena:
Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi
perdarahan ibu.
Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih
kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih)
dapat lebih cepat keluar.
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada Partus Spontan
> Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.(ABM
protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).
> Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat
kimiawi
> Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa
menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi dibersihkan, talipusat diikat.
> Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut ibu
dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
> Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
> Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
> Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK
SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi
bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and
UNICEF India : 2007, ( Kausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and
ABM protocol #5 2003).
> Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan MENDEKATKAN BAYI
KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat
pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
> Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu
awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
> RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
> Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak
diberi dot atau empeng.

SHARE THIS:

Inisiasi menyusui dini

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Iniasisi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses penting yang sebaiknya dilakukan
langsung setelah bayi dilahirkan. Dari IMD ini Anda bisa melihat perilaku
menakjubkan antara bayidan bundanya dalam jam-jam pertama
setelah bayi dilahirkan. Ada lima tahapan perilaku yang dilakukan bayi sebelum ia
berhasil menemukan puting susu ibunya dan menyusu:

1. 30 – 45 menit pertama. Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekali


matanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini merupakan masa
penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan ke luar kandungan.
2. 45 – 60 menit selanjutnya. Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti
mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat
tangannya. Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di
tangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu.
Inilah yang akan membimbing bayi menemukan payudara dan puting susu
ibu. Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan kedua tangan bayi pada
saat bayi baru lahir.
3. Mengeluarkan liur. Saat bayi siap dan menyadari adanya makanan di
sekitarnya,bayi mulai mengeluarkan air liur.
4. Bergerak ke arah payudara. Areola payudara akan menjadi sasarannya
dengan kaki bergerak menekan perut ibu. Bayi akan menjilat kulit ibu,
menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta
menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan
tangannya.
5. Menyusu. Akhirnya bayi menemukan puting susu ibunya, membuka mulut
lebar-lebar, dan melekat dengan baik serta mulai menyusu.

Sedemikian pentingnya tahapan-tahapan ini, sehingga sangat baik jika bunda bisa
meminta waktu cukup lama agar bayi bisa melampaui semua tahapan IMD ini.
Secara alamiah, bayiakan melakukan semua tahapan-tahapan ini, jadi bunda tidak
perlu khawatir soal keadaanbayi ketika diletakkan di dada Anda. (me)

Anda mungkin juga menyukai