Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Cara Menyusun

Indikator Klinis?

Standar Akreditasi RS dari Joint Commission


International (JCI) edisi 4 yang kemudian telah diadopsi menjadi Standar
Akreditasi RS dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012 memuat
keharusan bagi RS untuk menetapkan 11 indikator klinis (clinical indicators).

Penyusunan indikator klinis dapat mengacu ke referensi tentang indikator klinis


dari berbagai sumber yang telah menyediakan berbagai nama indikator yang
dapat digunakan, evidence (bukti ilmiah) yang mendasari pentingnya
pengukuran indikator tersebut hingga cara pengukuran indikator tersebut.

Berbagai referensi tersebut antara lain: National Library of Healthcare Indicators


(Amerika), ACHS Clinical Indocators (Australia), Guide to Patient Safety Indicators
(Amerika, khusus untuk keselamatan pasien) dan Standar Pelayanan Minimal RS
(Indonesia) serta JCI International Libary of Measures (Internasional).

Akreditasi JCI mewajibkan RS untuk memilih minimal 5 indikator klinis dari JCI
International Library of Measures. RS juga diminta untuk menyusun indikator
klinis lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing RS. Pemahaman mengenai
cara menyusun indikator klinis sangat terkait dengan "mampu-laksana"nya
proses pengukuran dan evaluasi indikator klinis dan lebih lanjut terkait dengan
"daya ungkit" indikator klinis tersebut dalam meningkatkan mutu pelayanan
klinis.
Standar Pelayanan Minimal RS meski belum maksimal digunakan, telah
memberikan contoh yang baik bagaimana menyusun indikator klinis dan juga
dapat digunakan sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya. Perlu
ada upaya bersama antara pengelola sarana pelayanan kesehatan (RS,
Puskesmas, dsb) dengan pera regulator (Kemenkes, Dinkes, Organisasi Profesi,
PERSI, Pembiayaan/Asuransi Kesehatan, dsb) untuk bersama-sama menyusun
dan menggunakan indikator klinis untuk memastikan mutu layanan klinis di
Indonesia sama baiknya dengan di negara-negara maju. (hd)

Anda mungkin juga menyukai