Data Curah Hujan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah
hujan dari tahun 2016 hingga tahun 2018. Data curah hujan 3 tahun ini digunakan
untuk mendapatkan curah hujan rencana maksimum. Metode pengolahan data curah
hujan yang digunakan adalah persamaan distribusi Gumbel matematis untuk
mendapatkan curah hujan rencana maksimum harian. Curah hujan rencana harian
diperlukan untuk menghitung intensitas hujan sehingga didapatkan debit air limpasan
yang masuk ke tambang. ( Lihat Lampiran A )
Tabel 4.1 Curah hujan maksimum untuk waktu 3 tahun Plant Site PT. Anugerah
Bara Kaltim.
Untuk periode ulang 3 (tiga) bulan, pada tahun 2016 nilai koreksi periode
ulang (Yt) adalah 0,90272046, koreksi rata-rata (Yn) adalah 1,24589932, koreksi
simpangan (Sn) adalah 0,78810271 dan nilai koefisien periode ulang (k) adalah
-0.4354494. Dari beberapa perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditentukan
curah hujan rencana (Xt) yaitu sebesar 91,0922466 mm pada tahun 2016.
2 /3
91,0922466 24
I=
24 1 ( )
Hasil dan Pembahasan - 24
I = 31,599181 mm/jam
Tabel 4.5 Intensitas hujan berdasarkan durasi hujan
Penentuan luas daerah tangkapan hujan ( DTH ) atau catchment area di PIT
24 NPI berdasarkan peta topografi lokasi penelitian. Penentuan Catchment Area ini
dibantu dengan menggunakan software. Peta catchment area dapat dilihat pada
Lampiran C. ( Lihat Lampiran C )
Luas catchment area yang dihitung pada PIT 24 NPI adalah 29,4 ha.
Q = 0,278 x C x I x A
Q = 0,278 x 0,9 x 31,5799181 mm/jam x 0,294
Q = 2,32298088 m3/detik x 3600
= 8362,73116 m3/jam
Perhitungan secara lengkap debit limpasan hujan daerah penelitian dapat
dilihat pada Lampiran F. dalam penelitian ini, debit air tanah diasumsikan tidak ada
karena sangat kecil dan tidak berpengaruh besar terhadap debit total.
4.2 Pembahasan
Sumber utama air yang masuk ke lokasi penelitian PIT 24 NPI adalah air
hujan, sehingga besar kecilnya curah hujan yang terjadi di sekitar lokasi penelitian
akan mempengaruhi banyak sedikitnya air limpasan yang harus dikendalikan.
Analisa curah hujan dilakukan dengan menggunakan Metode Gumbel yang
dilakukan dengan mengambil data curah hujan bulanan yang ada, kemudian diambil
curah hujan maksimum setiap bulannya dari data tersebut, untuk sampel dapat
dibatasi jumlahnya sebanyak n data. Dalam penelitian ini, data curah hujan yang
digunakan adalah data curah hujan tahun 2016 sampai tahun 2018. Untuk data curah
hujan yang dipakai dalam penelitian ini digunakan data curah hujan stasiun PT.
Anugerah Bara Kaltim.
Dengan menggunakan Distribusi Gumbel, curah hujan rencana untuk periode
ulang tertentu dapat ditentukan. Periode ulang merupakan suatu kurun waktu dimana
curah hujan rencana tersebut diperkirakan berlangsung sekali. Penentuan curah hujan
rencana untuk periode ulang tertentu berdasarkan Distribusi Gumbel. Untuk itu data
curah hujan harus diolah terlebih dahulu menggunakan kaidah statistik mengingat
kumpulan data adalah kumpulan yang tidak tergantung satu sama lain, maka untuk
proses pengolahannya digunakan analisis regresi metode statistik.
Dari penelitian ini curah hujan rencana sebesar 148,427315 mm dan
intensitas curah hujan sebesar 51,45687632 mm/jam. Nilai intensitas hujan yang
didapat nantinya akan digunakan untuk menghitung debit air limpasan hujan yang
masuk area penambangan.
Durasi adalah waktu yang diperlukan oleh air hujan yang jatuh pada suatu
daerah tangkapan hujan untuk mengalir dari titik terjauh. Dalam hal ini diasumsikan
bahwa jika durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi, maka setiap bagian DAS
Untuk mengetahui debit air limpasan yang masuk dan keluar menurut tipe
pompa CF 48 yang akan digunakan di PIT 24 NPI. ( Lampiran H )
Jadi, panjang dan lebar yang dibutuhkan untuk merancang kolam sump
dengan kedalaman 5m pada area Revegetasi PIT 24 NPI yaitu P = 21,1933792 m
dan L = 10.5966896 m
Apabila penambangan yang sudah rusak atau air limpasan yang masuk ke
tambang sudah tidak bisa di atasi, seperti ( Gambar 4.7 ) dan ( Gambar 4.8 )
Jadi desain yang akan di gunakan pada daerah tambang yang sudah rusak
pengalirannya akan di gunakan desain, seperti ( gambar 4.9 )
Pada rancangan ini sama dengan pengendapan settling pond and cara
pemompaannya seperti sistem kolam terbuka ( Mine Dewatering ), seperti ( gambar
4.10 )