Anda di halaman 1dari 8

Proses energi

Poster ini menunjukan secara singkat bagaimana tahapan pembentukan energi dan beberapa
aktivitas konsumsi energi yang biasa kita lakukan

Diposkan oleh Biologi di 03:46 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Energi Sel

Pernahkah kita merasa lemas ketika kita sedang berjalan, belajar, bekerja, bahkan lemas
untuk berpikir? Jika badan lemas, pastinya kita tidak akan mau melakukan aktivitas berat dan
hanya ingin beristirahat atau sekedar berbaring. Semua ini terjadi karena adanya salah satu
bahan penggerak utama yaitu energi.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa semua makhluk hidup memerlukan energi dalam
kelangsungan hidupnya. Energi tersebut dapat berasal dari makanan atau sumber energi
seperti matahari. Tanpa energi, tubuh kita akan terasa lemas dan sulit untuk beraktivitas. Saat
kita tidur pun kita masih menggunakan energi. Di samping itu energi yang kita miliki juga
digunakan dalam metabolisme sel dan regenerasi sel. Energi inilah yang digunakan seluruh
makhluk hidup untuk beraktivitas semasa hidupnya. Namun bagaimana prosesnya?

Sebelum kita membicarakan prosesnya, ada baiknya kita mengetahui siapa pekerja yang turut
menghasilkan energi itu sendiri. Nah, energi itu dihasilkan melalui organel-organel sel
makhluk hidup dalam skala mikro. Masing-masing organel memiliki peran dan fungsi yang
saling berkaitan dan berkelanjutan, jika ada satu organel yang malfungsi, maka energi tidak
bisa dihasilkan. Organel-organel sel di antaranya membran sel, retikulum endoplasma,
mitokondria, nukleus, badan golgi, vakuola, dan ribosom.

Nukleus merupakan organel sel yang memiliki peran yang sangat penting. Secara general,
nukleus berfungsi sebagai pusat pengendali kerja masing-masing organel. Selain itu, nukleus
berfungsi untuk menjaga integritas gen dengan mengelola ekspresi gen, mengorganisasi sel
dalam pembelahan, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sintesis ribosom,
replikasi dan transkripsi DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen dimulai,
dijalani, dan diakhiri. Di dalam nukleus terdapat nukleoulus (anak inti), membran nukleus,
dan kromosom yang mengandung DNA.

Retikulum endoplasma terdiri dari ruang-ruang kosong yang ditutupi membran yang
berhubungan langsung dengan pori-pori nukleus (nuclear envelope). Di sekitarnya terdapat
sitosol atau cairan sel. Retikulum terlihat seperti membran yang berlapis-lapis dan saling
berhubungan sehingga membentuk saluran-saluran. Saluran ini dapat membantu pergerakan
substansi yang melewatinya. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis
molekul. Retikulum dibedakan menjadi RE kasar dan RE halus. RE kasar memiliki ribosom
yang tersebar di permukaannya sedangkan RE halus tidak memiliki ribosom. RE memiliki
banyak fungsi di antaranya:
1. Menjadi tempat penyimpanan Kalsium, bila sel berkontraksi maka Ca akan dikeluarkan ke
sitosol.
2. Sintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati.
3. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain
4. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
5. Sintesis lemak dan steroid

Golgi Aparatus atau yang lebih kita kenal dengan badan golgi merupakan organel yang
berfungsi dalam ekskresi. Zat yang diekskresikan berupa karbohidrat, protein, dan enzim-
enzim yang dibungkus dan di angkat ke membran sel. Di samping itu, badan golgi dapat
memodifikasi protein, membentuk vesikula untuk sekresi, membuat membran plasma,
mensortir dan memaket sel, serta menghasilkan lisosom. Badan golgi berbentuk seperti
cakram yang terdiri dari kantung-kantung yang bercabang di ujung-ujungnya. Badan golgi
memiliki 2 bagian, yaitu bagian cis (menerima vesikel dari retikulum endoplasma) dan
bagian trans (melepaskan vesikel dan ditransportasikan ke organel lain).

Ribosom merupakan organel penting yang berperan dalam


sintesis protein sebagai zat-zat dasar penyusun tubuh makhluk hidup. Ribosom terdiri dari
small subunit dan large subunit yang beroperasi secara bersama. Fungsi organel ini adalah
membaca dan memproduksikan asam amino yang dipesan oleh DNA. mRNA yang
dikeluarkan dari nukleus akan ditangkap oleh ribosom dan dibaca melalui proses transkripsi
oleh subunit-subunit ribosom dan akan dibuat susunan asam-amino sesuai apa yang terbaca
melalui proses translasi. Ribosom tak hanya tersebar di sitosol saja, tetapi juga ada yang
melekat di organel retikulum endoplasma dan juga di dalam mitokondria.

Mitokondria merupakan organel penting dalam bahasan kali ini. Mitokondria sering
dikatakan sebagai organel penghasil energi. Di sini terjadi terjadi respirasi sel dan termasuk
proses aerobik karena membutuhkan oksigen. Jumlah mitondria setiap sel berbeda-beda
tergantung tingkat kebutuhan energinya. Pada umumnya sel-sel otot punya lebih banyak
mitokondria dibandingkan sel-sel yang tidak terlalu aktif. Jika kita lihat strukturnya, terdapat
lekukan-lekukan yang dinamakan krista (cristae) dan di dalamnya terdapat matriks yang
mengandung senzim dan senyawa lain seperti protein dan asam nukleat. Krista berfungsi
untuk memperluas permukaan mitokondria agar penyerapan O2 lebih efektif, mengatur
perpindahan enzim, bertanggung jawab terhadap perpindahan molekul berenergi (ATP), dan
mensuplai enzim respirasi. Di dalam matriks akan terjadi oksidasi asam lemak dan
katabolisme, selanjutnya akan dibahas dalam proses sel untuk mendapatkan energi. Secara
luas mitokondria akan menghasilkan paket-paket energi dalam bentuk ATP yang akan
digunakan sebagai energi untuk aktivitas makhluk hidup.

Ternyata cukup banyak juga organel-organel yang berperan dalam pembentukan energi.
Bayangkan jika satu organel saja tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, mungkin
energi akan sulit dibentuk dan tidak akan terdistribusi ke seluruh sel makhluk hidup.
Tentunya jika tidak ada energi, makhluk hidup tidak dapat beraktivitas dengan normal
bahkan mati karena kekurangan energi.

Kita telah mengetahui bahwa makhluk hidup mendapatkan energi dari sumber energi.
Makhluk heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri) mendapatkan energinya dari
makanan yang dihasilkan oleh makhluk autotrof. Perlu kita sadari bahwa pembentukan energi
melalui reaksi katabolisme (penguraian) senyawa memerlukan tahapan yang cukup panjang
dan proses yang agak rumit. Nah untuk memahaminya, mari kita pelajari bagaimana manusia
mendapatkan energinya.

Makanan yang masuk ke dalam tubuh sebelum dicerna akan melalui proses mekanik dan
kimiawi (dibantu enzim) terlebih dahulu. Makanan yang variatif akan dicerna dalam bentuk
atau senyawa yang lebih sederhana. Karbohidrat diubah menjadi glukosa, protein menjadi
asam amino, dan lipid menjadi asam lemak dan gliserol. Nah, karena sumber utama energi
manusia adalah karbohidrat, kita akan tinjau proses yang terjadi pada karbohidrat saja. Proses
katabolisme dari karbohidrat melalui beberapa tahap, yaitu tahap glikolisis (terjadi di sitosol),
dekarboksilasi oksidatif (terjadi di mitokondria), siklus krebs (terjadi di dalam mitokondria),
dan transfer elektron (terjadi di krista mitokondria).

Mulanya glukosa sebagai substrat akan direaksikan dengan ATP (Adenocine Triphosphat)
dengan bantuan enzim heksokinase dan ion Mg++. Hasil dari reaksi ini yaitu glukosa-6 fosfat
dan ADP (Adenocine Dihosphat). Lalu diubah menjadi fruktosa-6 fosfat. Dengan bantuan
ATP lagi, senyawa tersebut diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat. Glikolisis dimulai dari
perubahan fruktosa-1,6-difosfat yang memiliki 6 buah atom C diubah menjadi 3-
difosfogliseral-dehida (GP) dengan 3 buah atom C dan dihidroksi-aseton-fosfat (DHAP).
Pembongkaran ini dibantu oleh enzim aldolase.
DHAP dapat juga menjadi GP dengan bantuan enzim fosfitriosaisomerase. Kemudian GP
bersenyawa dengan suatu asam fosfat (H3PO4) dan berubah menjadi 1,3 –
difosfogliseraldehida lalu berubah menjadi asam 1,3 –difosfogliserat dengan bantuan enzim
dehidrogenase. Peristiwa ini terjadi karena adaya penambahan H2. Lalu diubah lagi menjadi
asam 3-fosfogliserat dengan bantuan enzim transfosforilase fosfogliserat dan ion-ion Mg++.
Selanjutnya asam 3–fosfogliserat menjadi asam 2-fosfogliserat karena pengaruh enzim
fosfogliseromutase. Dengan pertolongan enzim enolase dan ion – ion Mg++, maka asam 2-
fosfofogliserat melepaskan H2O dan menjadi asam 2-fosfoenolpiruvat.
Perubahan terakhir dalam glikolisis adalah pelepasan satu fosfat dari asam 2-fosfoenolpiruvat
menjadi asam piruvat. Enzim transfosforilase fosfopiruvat dan ion – ion Mg++ membantu
proses ini sedangkan ADP meningkat menjadi ATP.
Asam piruvat hasil glikolisis akan mengalami tahap kedua, yaitu dekarboksilasi oksidatif
(DO). Di sini asam piruvat akan diubah menjadi Asetil Co-A dan menghasilkan CO2 dan
2NADH2. Bentuk asetil Co-A inilah yang akan masuk ke dalam tahap siklus krebs.

Asetil Co-A hasil tahapan sebelumnya lalu memasuki siklus Krebs atau dikenal juga dengan
siklus asam sitrat. Pada siklus krebs ini, asetil KoA diubah menjadi KoA. Asetil KoA
bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. KoA dilepaskan sehingga
memungkinkan untuk mengambil fragmen 2C lain dari asam piruvat. Asam sitrat dibentuk
sebagai awal dari siklus Krebs. Lalu asam sitrat diubah menjadi isosotrat. Dengan bantuan
NAD+, isositrat diubah menjadi ketoglutarat dan menghasilkan NADH dan CO2. Masih
dengan bntuan NAD+, ketoglutarat diubah menjadi suksinil Co-A dan menghasilkan CO2.
Suksinil Co-A dibantu ADP dan siklus kecil GTP menjadi suksinat. Lalu diubah menjadi
fumarat dengan bantuan FAD. Fumarat bereaksi dengan H2O menjadi malat, dan malat
dengan bantuan NAD+ menjadi oksalosetat. Siklus terus berulang selama masih ada Asetil
Co-A.

Dapat kita amati bahwa pada glikolisis, 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam
piruvat dan menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP (dihasilkan 4 ATP tetapi digunakan 2 ATP).
Lalu pada DO, dihasilkan 2 NADH sedangkan pada siklus Krebs dihasilkan 2 ATP, 6
NADH, dan 2 FADH2. NADH dan FADH merupakan paket-paket energi, jadi perlu
dirombak lagi menjadi ATP. Untuk perombakannya, paket-paket tersebut melalui tahap akhir
yaitu transpor elektron.
Sistem Transpor Elektron (STE) merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob, dapat
disebut juga sistem oksidasi terminal. Reaksi ini terjadi di dalam membran dalam
mitokondria, hidrogen dari siklus krebs yang tergabung dalam FADH2 dan NADH perlu
diubah menjadi elektron dan proton. NADH dan FADH2 akan dirombak menjadi ATP
dengan bantuan molekul oksigen, koenzim Q, sitokrom a, sitokrom b, dan sitokrom c.
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi yang
berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Dengan bantuan sitokrom, energi
yang dihasilkan melepaskan elektron yang cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat
anorganik menjadi ATP. Setelah menerima electron , O2 akan bereaksi dengan ion H+
membentuk H2O. Pada akhirnya 1 molekul NADH dirombak menjadi 3 ATP sedangkan 1
molekul FADH dirombak menjadi 2 ATP sehingga pada transpor elektron dihasilkan 34
ATP.

Secara keseluruhan, energi yang dihasilkan dalam satu molekul karbohidrat adalah 38 ATP.
Glikolisis 2 NADH = 6 ATP 2 ATP
DO 2 NADH = 6 ATP
Siklus Krebs 6 NADH = 18 ATP 2 ATP
2 FADH2 = 4 ATP
------------------------------- ------------------
34 ATP 4 ATP

Dalam 1 gram karbohidrat yang kita konsumsi dapat menghasilkan 4,1 kalor.Jadi, energi
yang kita dapatkan digunakan untuk apa saja?
Sebagai gambaran, mari kita amati tabel berikut.
Nah, jadi rata-rata pemakaian energi kita sekitar 2000kal/hari. Konsumsi harian ini bisa
bervariasi karena dipengaruhi oleh jenis, jumlah, tingkatan, dan durasi aktivitas. Gender,
umur, dan berat badan pun turut berpengaruh dalam hal ini

Anda mungkin juga menyukai