Taufik Anbiya
Barangkali 4 model CSR yang dikemukakan oleh Hartman, Des Jardins, dan
Macdonald, dalam buku Business Ethics, Decision making for Personal Integrity &
Social Responsibility Third Edition bisa membantu memilah seperti apa
implementasi CSR itu. Apa saja 4 bentuk atau model CSR?
Filantropi dapat diartikan sebagai perwujudan dari rasa kasih sayang kepada
sesama manusia yang berwujud sumbangan dalam bentuk uang, barang, atau karya
lainnya bagi orang yang membutuhkan atau untuk tujuan-tujuan sosial lainnya.
Filantropi dan program tanggung jawab perusahaan (CSR) memiliki spirit yang
sama, yaitu memberikan empati kepada orang lain atas nama kemanusiaan. Dari
sudut pandang ini, perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk bekontribusi pada
hal sosial tetapi menjadi hal yang baik jika dilakukan dan sesuatu yang dapat kita
dorong.
Social Web Model of CSR ini mempunyai pendapat bahwa perusahaan dalam
menjalankan bisnis mempunyai hubungan keterkaitan sebagai masyarakat, dimana
perusahaan harus menjalankan tugas etika yang bersifat normatif dan memenuhi
kewajiban yang harus dipenuhi.
Salah satu contoh praktek social web model adalah Teori Stakeholder, teori ini
menjelaskan bahwa perusahaan bukan hanya sekedar entitas semata yang hanya
melakukan kepentingan perusahaan sendiri akan tetapi memberikan nilai-nilai
maupun manfaat kepada stakeholdernya seperti : pemegang saham, karyawan,
konsumen, supplier, pemerintah dan lain-lain. Maksud dari tujuan stakeholder
adalah meningkatkan nilai-nilai perusahaan dari suatu yang telah dilakukan oleh
perusahaan.
Dalam pandangan ini berpendapat bahwa bisnis bergantung oleh society untuk
keberlangsungan dan pertumbuhan bahkan eksistensi perusahaan tersebut
sendirinya. Tuntutan sosial dianggap sebagai cara di mana masyarakat berinteraksi
dengan bisnis dan memberikan legitimasi dan prestise tertentu. Manajemen
perusahaan harus mempertimbangkan tuntutan sosial, dan mengintegrasikan
mereka sedemikian rupa bahwa bisnis beroperasi sesuai dengan nilai sosial.
Program CSR adalah salah satu program yang dapat meningkatkan hubungan baik
antara perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Mengikuti prinsip ekonomi,
keterbatasan sumber daya yang dimiliki harus dimobilisasi dengan program CSR
untuk semaksimal mungkin memberikan manfaat kepada masyarakat yang pada
akhirnya juga manfaat kepada perusahaan itu sendiri. Program CSR dengan
demikian perlu disiapkan dalam skala prioritas.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun skala prioritas
dalam kegiatan CSR bagi perusahaan-perusahaan:
A. Pengukuran atau penilaian kondisi masyakarat dan alam di lingkungan operasi
perusahaan. Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat terkait.
B. Mengidentifikasi kebutuhan perbaikan pada kondisi masyarakat dalam hal
kesehatan, pendidikan, ekonomi, risiko bencana dan infrastruktur.
C. Mengidentifikasi kebutuhan perbaikan atau perawatan kondisi alam mencakup,
hutan, sungai, tanah dll.
D. Mengukur dan menetapkan jumlah dana, alat maupun tenaga kerja yang dapat
dialokasikan untuk program CSR dari waktu ke waktu.
E. Secara partisipatoris dengan masyarakat menetapkan prioritas program
perbaikan yang diharapkan.
F. Merancang alternatif kegiatan untuk berbagai program CSR dengan target
perbaikan yang terukur dari waktu ke waktu. Kegiatan ini memperhatikan
sumber daya yang tersedia dan berkoordinasi dengan lembaga pemerintah
terkait.
G. Melakukan koordinasi dengan Assosiasi atau Dinas Terkait untuk mendapatkan
evaluasi dan panduan pelaksanaan program CSR.
H. Secara rutin mengikuti jaringan komunikasi berkaitan dengan kegiatan CSR
untuk memastikan setiap aktivitas CSR sudah mengikuti metode terbaik dan
menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di masa sebelumnya.
Jaringan komunikasi ini dimotori oleh Assosiasi atau Dinas terkait dan
melibatkan semua penanggung jawab CSR setiap perusahaan anggota dan juga
melibatkan tenaga-tenaga ahli terkait.
I Mengeluarkan keputusan rencana program CSR dalam jangka satu sampai
dengan tiga tahun ke depan yang dibuat dan disetujui oleh Manajemen
perusahaan yang bersangkutan.
Management Strategi Program Csr
Membentuk unit CSR yang terpisah merupakan pilihan dari perusahaan masing-
masing sesuai dengan besaran arah dan fokus CSR, luasnya skala, wilayah dan
pendanaan dari program CSR yang direncanakan. Hal ini tergantung dari
kebijakan masing-masing.