Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENGENALAN RESERVOIR PANASBUMI

1.1. Sejarah Perkembangan Teknik Reservoir Panasbumi


Pola perkembangan Teknik Reservoir Panasbumi serupa dengan pola perkembangan
Teknik Air Tanah (Groundwater Enginering) dan Teknik Perminyakan (Petroleum
Enginering).
Perkembangan Teknik Reservoir Panasbumi adalah sebagai berikut :
 1904 : Untuk pertama kalinya Reservoir Panasbumi di “Eksploitasi” untuk
pembangkit tenaga listrik (di Larderello, Itali).
 1906, 1910 :Pemikiran tentang adanya hubungan antara Sumber Panasbumi
dipermukaan dengan aliran dibawah permukaan mulai dikembangkan.
(oleh Von Knebel 1906 Thorkelsson 1910).
 1913 : Intrusi Magma sebagai sumber panas dan panas dirambatkan ke reservoir
panasbumi secara konduktif.
(Ingersol dan Zobel 1913).
 1942 : Perkembangan pemikiran tentang adanya sirkulasi panas dan cairan/ fluida
didalam bumi sebagai mekanisme yang memasok sumber geothermal di permukaan.
(Einarrson, 1942)di Iceland.
 1951 : Pemakaian masalah-masalah pemindahan panas (Heat Transfer Problems)
dikaitkan dengan teknik Eksploitasi panasbumi dikembangkan untuk pertama kalinya.
(Bodvarsson, 1951).
 Awal tahun 1950-an :
Diperoleh data dari pemboran sumur panasbumi tentang suatu reservoir yang “Liquid
Dominated”.
Penemuan ini merupakan awal penelitian secara lebih mendalam tentang reservoir
geothermal (Lapangan Wairakey, New Zealand).
 1957 : Theori tentang konveksi thermal (sebagai akibat peningkatan temperatur
dengan kedalaman) yang merupakan unsur utama penyebab pergerakan fluida dan
pemindahan panas ke permukaan (Wooding, 1957)
 1962 : Pengembangan “model numerik” reservoir panasbumi (Donaldson, 1962).
 1969, 1970 : Untuk pertamakalinya metoda di bidang teknik perminyakan digunakan
untuk persoalan-persoalan reservoir panasbumi.
(Whiting and Ramey, 1969, Ramey 1970)
 1970 : Teknik Reservoir Panasbumi muncul sebagai suatu “discipline” baru yang
terpisah baik dari Groundwater enginering ataupun Petroleum Enginering.
Oleh karena Teknik Reservoir Panasbumi merupakan suatu desiplin baru, banyak hal
yang belum dikembangkan dengan sempurna,demikian pula dasar mekanisme fisik yang
penting didalam eksploitasi belum terdefinisi dengan jelas.
Beberapa keadaan yang membedakan reservoir panasbumi dengan reservoir air atau
reservoir hidrokarbon adalah sebagai berikut :
1. Permeabilitas batuan yang utama adalah didalam rekahan batuan (fractured rock).
2. Dimensi reservoir dalam arah vertikal sangat besar.
3. Banyak reservoir panasbumi tanpa tudung penyekat, dengan demikian aliran ke
permukaan berjalan secara bebas.
4. Batas reservoir secara lateral dan vertikal tidak diketahui secara pasti.
5. Pemindahan panas sama pentingnya dengan pemindahan massa.

Persoalan-persoalan yang perlu dipecahkan dalam teknik reservoir panasbumi adalah :


1. Aliran fluida (air, uap air, atau gas) melalui batuan, rekahan batuan dan di dasar
sumur.
2. Asal mula timbulnya aliran fluida yang terjadi didalam Reservoir. Hal ini dikaitkan
dengan “umur” dari pada reservoir-reservoir tersebut untuk dapat di eksploitasi.
3. Perubahan-perubahan aliran fluida dalam reservoir panasbumi sebagai akibat proses
eksploitasi.

1.2. Definisi-Definisi.
 Lapangan Panasbumi (Geothermal Field)
Merupakan daerah aktivitas panasbumi yang terpisah dari daerah yang lain,
lebih bersifat geografis.
 Sistem Panasbumi (Geothermal System)
Sistem Hidrologi bawah permukaan yang berassosiasi dengan lapangan-
lapangan Panasbumi.
 Geothermal Region.
Daerah Panasbumi di permukaan yang terdiri dari beberapa lapangan
panasbumi.
 Geothermal Reservoir.
Sistem panasbumi yang secara langsung di eksploitasi massa dan energinya.

BAB II
KONSEP MODEL LAPANGAN PANASBUMI

Konsep Model adalah :


“deskripsi model suatu sistem atau bagian dari sistem yang sesuai dengan keadaan fisik
sistem tersebut dan mampu memberikan gambaran kelakuan dan sifat-sifat yang sesuai
dengam keadaan sebenarnya”.
Model reservoir panasbumi dikembangkan berdasarkan :
 Data bawah permukaan.
 Pengalaman lapangan.
 Studi secara theoritis.

Sesuai dengan cara perambatan panas, Sistem Panasbum dapat dibagi menjadi :
1. Sistem Konduksi
2. Sistem Konveksi , system ini dibagi menjadi :
 Dominasi Uap
 Dominasi Air

2.1. Sistem Konduksi.


Proses perpindahan panas secara konduksi dimana flux panas dari kerak bumi
merambat ke permukaan.
Perambatan panas ini menimbulkan gradien temperatur (Gradien Geothermal) yang
0 0
rata-rata besarnya 30 K/km (K=kelvin). Gradien Geothermal terbesar adalah 60
K/km.
Perubahan panas secara konduktif ini menimbulkan beberapa aktifitas panasbumi,
antara lain :

 Warm Groundwater Basin.


 Warm Spring (Sumber air panas) yang disebabkan oleh patahan atau rekahan.
 Geopressured Systems.
Dimana fluida panas terjebak didalam jebakan stratigrafi. Pada sistem ini, air
berasosiasi dengan methane (CH4).
 Hot Dry Rocks.
Batuan impermeable yang panas sebagai akibat konduksi panas tersebut.
Air dapat disirkulasikan melaui Hot Dry Rocks tersebut dengan cara menginjeksikan
air dingin dari suatu sumur injeksi dan air panas diproduksi dari sumur produksi.

2.2. Sistem Konveksi.


Dalam sistem ini terjadi konveksi hidrothermal di reservoir yang menimbulkan
distribusi fluida dan temperatur di dalam reservoir. Dengan demikian keadaan
reservoir merupakan keadaan yang dinamis dan asal mula aliran fluida dalam
reservoir harus di ketahui untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai sistem
reservoir panasbumi tersebut.
Pada temperatur yang relatif rendah, reservoir akan berisi cairan/air. Tetapi pada
temperatur yang lebih tinggi, reservoir dapat berisi :
1. Cairan/ air dengan sedikit uap air, disebut sebagai Liquid Dominated.
2. Uap air dengan sedikit air, disebut sebagai Vapor Dominated.
2.2.1. Sistem konveksi ( Dominasi air).
Sistem panasbumi yang dominasi air diketemukan hampir disemua lapangan
panasbumi di dunia. Berikut ini adalah penampang suatu reservoir panasbumi yang dominasi
air. Gambar 2.1

Gambar 2.1: Sistem reservoir panasbumi konveksi (dominasi air)

Sesuai dengan ilustrasi diatas, dapat dibuat model suatu reservoir panasbumi, yang
disebut “up-flow model”.
Dengan demikian up-flow model ini meliputi :
a. Akuifer yang berisi air panas.
b. Jalur air dingin dari permukaan ke akuifer.
c. Sumber panas (yaitu magma atau intrusi batuan beku)
d. Tudung jebakan yang menangkap akuifer air panas.
Model up-flow ini terutama dipengaruhi oleh struktur hidrogeologi.
Pada reservoir panasbumi yang dominasi air distribusi tekanan dan temperatur adalah
seperti gambar berikut : Gambar 2.2.
Gambar 2.2: Distribusi temperatur dan tekanan reservoir dominasi air
2.2.2. Sistem konveksi ( Dominasi uap).
Geyser di California (USA) dan Larderello (Italy) merupakan contoh reservoir
panasbumi dominasi uap.
Resevoar panasbumi dominasi uap pertama-tama dikemukakan oleh Ramey (1970)
berdasarkan penelitiannya pada Geyser di California.
Distribusi tekanan dan temperatur dari reservoar dominasi uap, adalah seperti terlihat
pada gambar dibawah ini.Gambar 2.3.

Gambar 2.3: Distribusi temperatur dan tekanan reservoir dominasi uap


Model aliran panas pada reservoar dominasi uap adalah sebagai berikut gambar 2.4 :
Gambar2.4: Sistem dominasi uap (Hochstein dan Browne, 2000)

Anda mungkin juga menyukai