Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH BAHAN LISTRIK

APLIKASI BAHAN SEMIKONDUKTOR BISMUTH TELLURIDE


(Bi2Te3) PADA THERMO ELECTRIC COOLER (TEC)

Disusun oleh :

Muhammad Fa’iq Luthfi (1111400025)

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

2017
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Bahan Listrik dengan judul Aplikasi Bahan Semikonduktor Bismuth Telluride (Bi2Te3)
Pada Thermo Electric Cooler (TEC).

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, masyarakat, maupun penulis.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Serpong, 31 Mei 2017

Muhammad Fa’iq Luthfi

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................iv
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
1.3 TUJUAN.................................................................................................................2
1.4 METODELOGI.......................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................4
TEORI....................................................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN THERMOELECTRIC...................................................................4
2.2 BISMUTH TELLURIDE (Bi2Te3)........................................................................6
2.3 PRINSIP KERJA THERMO ELECTRIC COOLER..............................................6
BAB III..................................................................................................................................9
PEMBAHASAN....................................................................................................................9
BAB IV................................................................................................................................14
KESIMPULAN....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Ilustrasi aliran listrik TEC

Gambar 2. 2 Kepingan Bismuth Telluride (Bi2Te3)..............................................................6


Gambar 2. 3 Ilustrasi bagian TEC..........................................................................................7
Gambar 2. 4 Ilustrasi perpindahan panas TEC

Gambar 3. 1 Ilustrasi semikonduktor tipe N – P pada TEC.................................................10


Gambar 3. 2 Modul TEC 1

3
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Datasheet dan jenis – jenis TEC 1

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seperti yang kita tahu di dunia ini terdapat tiga jenis bahan menurut
sifatnya yaitu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik yang biasa disebut
konduktor, lalu bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik yaitu insulator,
dan bahan setengah konduktor yaitu semikonduktor.
Semikonduktor merupakan sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai
bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator
pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat
sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon,
germanium, dan gallium arsenide.
Dalam dunia elektro, khususnya elektronika tidak akan lepas dari bahan
semikonduktor. Bahan semikonduktor sering digunakan karena konduktansinya
yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor
elektron). Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik
adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol
dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut
dopan.
Salah satu pemanfaatan bahan semikonduktor adalah pada komponen
Thermo Electric Cooler (TEC). Thermo Electric Cooler atau sering disebut Peltier,
elemen ini biasanya digunakan pada sistem pendinginan air di dispenser, untuk
cold air intake pada mobil, atau untuk para overclocker komputer peltier digunakan
sebagai pendingin prosessor komputer agar tidak terjadi overheat.
Prinsip pendinginan Thermo Electric Cooler ini ditemukan pertama kali
pada tahun 1834 oleh Jean Peltier, sehingga hasil penemuannya ini sering disebut
“Pendingin Peltier”. Ketika terjadi perbedaan suhu diantara dua sisinya maka
komponen/elemen ini akan mengubahnya menjadi besaran tegangan listrik, dan
begitu pula sebaliknya, ketika suatu tegangan listrik diberikan kepada komponen
ini, maka dia dapat mengubahnya menjadi dua suhu yang cukup berbeda.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Thermo Electric Cooler (TEC) ?
2. Bahan semikonduktor apa saja yang dapat digunakan untuk
elemen/komponen Thermo Electric Cooler (TEC) ?
3. Bagaimana sifat dari semikonduktor Bismuth Telluride (Bi2Te3) pada
Thermo Electric Cooler (TEC) ?
4. Bagaimana prinsip kerja dari Thermo Electric Cooler ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari bahan Bismuth Telluride (Bi2Te3)
terhadap Thermo Electric Cooler (TEC) ?

1.3 TUJUAN
a. Mengetahui pengertian dari Thermo Electric Cooler (TEC).
b. Mengetahui bahan apa saja yang dapat digunakan pada Thermo Electric
Cooler (TEC).
c. Mengetahui sifat Bismuth Telluride (Bi2Te3) pada Thermo Electric Cooler.
d. Mengetahui prinsip kerja Thermo Electric Cooler (TEC).
e. Mengetahui kelebihan dan kekurangan bahan Bismuth Telluride (Bi2Te3)
terhadap Thermo Electric Cooler (TEC).

1.4 METODELOGI
Pada tahun 1821, JT Seebeck (1770-1831) menemukan bahwa logam
berbeda yang terhubung pada dua lokasi yang berbeda (sambungan) akan
mengembangkan mikro-tegangan jika dua persimpangan diadakan pada temperatur
yang berbeda. Efek ini dikenal sebagai "efek Seebeck", itu adalah dasar untuk
termometer termokopel.
Pada tahun 1834, seorang ilmuwan bernama Peltier menemukan kebalikan
dari efek Seebeck, sekarang dikenal sebagai "efek Peltier": Ia menemukan bahwa
jika anda mengambil termokopel dan menerapkan tegangan, dapat menyebabkan
perbedaan suhu antara persimpangan. Hal ini menghasilkan pompa panas kecil,
kemudian disebut sebagai juga dikenal sebagai Thermo Electric Cooler (TEC).
Thermo Electric Cooler (TEC) praktis menggunakan beberapa termokopel
dalam seri, yang memungkinkan sejumlah besar perpindahan panas. Sebuah
kombinasi dari semikonduktor Bismuth Telluride dan ini paling sering digunakan
untuk termokopel, semikonduktor yang sangatdoped, yang berarti bahwa kotoran
tambahan ditambahkan untuk baik membuat kelebihan (N-jenis semikonduktor),

2
atau kurangnya (semikonduktor jenis-P) elektron bebas. Termokopel di TECs
terbuat dari N-jenis dan potongan semikonduktor P-type terikat bersama.
Karena elemen Thermo Electric Cooler adalah pompa panas aktif, maka
dapat digunakan untuk komponen di bawah suhu lingkungan yang tidak mungkin
menggunakan pendingin konvensional, atau bahkan pipa panas.

3
BAB II

TEORI

2.1 PENGERTIAN THERMOELECTRIC


TEC adalah singkatan dari “Thermo-Electric Cooler”, sebuah komponen
pendingin solid-state elektrik yang bekerja sebagai “pemompa-panas” dalam
melakukan proses pendinginan.
Ketika TEC dilewati arus maka TEC akan memindahkan panas melalui
kedua sisinya. TEC mengasbsorbsi panas melalui salah-satu sisinya dan
memancarkan panas melalui satu sisi lainnya. Pada bagian sisi TEC yang
mengabsorbsi panas terjadi efek pendinginan, inilah yang dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan pendinginan.
Semikonduktor adalah bahan pilihan untuk Thermo-Electric yang umum
dipakai. Bahan semikonduktor Thermo-Electric yang paling sering digunakan saat
ini adalah Bismuth Telluride (Bi2Te3) yang telah diolah untuk menghasilkan blok
atau elemen yang memiliki karakteristik individu berbeda yaitu N dan P. Bahan
Thermo-Electric lainnya termasuk Timbal Telluride (PbTe), Silicon Germanium
(SiGe) dan Bismuth-Antimony (SbBi) adalah paduan bahan yang dapat digunakan
dalam situasi tertentu. Namun, Bismuth Telluride adalah bahan terbaik dalam hal
pendinginan.

4
Gambar 2. 1 Ilustrasi aliran listrik TEC

Pada gambar (A) diperlihatkan susunan satu untai thermocouple TEC


beserta elemen-elemen pendukungnya. Dua semikonduktor yang berbeda type
dipertemukan melalui logam-logam yang bersifat menghantarkan listrik
(konduktor).

5
Terdapat dua sisi yang bersebelahan, yaitu sisi bagian atas dan sisi bagian
bawah. Pada masing-masing sisi diberikan penyekat (biasanya dari bahan keramik
substrat) sebelum ditempelkan lempeng tipis sebagai thermal konduktor.

2.2 BISMUTH TELLURIDE (Bi2Te3)


Bismuth Telluride memiliki dua karakteristik yang patut dicatat. Karena
struktur kristal, Bismuth Telluride sangat anisotropic. Perilaku anisotropic
perlawanan lebih besar daripada konduktivitas termalnya. Sehingga anisotropic ini
dimanfaatkan untuk pendinginan yang optimal. Karakteristik lain yang menarik
dari Bismuth Telluride adalah kristal Bismuth Telluride (Bi2Te3) terdiri dari lapisan
heksagonal atom yang sama.
Bismuth telluride adalah bahan semikonduktor yang paling baik dan telah
digunakan dalam perangkat Thermo Electric Cooler baik sebagai sumber listrik
(generator) maupun untuk tujuan pendinginan.

Gambar 2. 2 Kepingan Bismuth Telluride (Bi2Te3)

2.3 PRINSIP KERJA THERMO ELECTRIC COOLER


Ketika dua konduktor dihubungkan kontak listrik, elektron akan mengalir
dari satu konduktor yang mempunyai elektron kurang terikat ke konduktor yang
mempunyai elektron yang lebih terikat. Alasan yang mudah untuk hal ini adalah
tingkat perbedaan Fermi antara dua konduktor.
Perbedaan Fermi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bagian atas kumpulan tingkat energi elektron pada suhu nol absolut. Konsep ini
berasal dari statistik Fermi-Dirac.

6
Konsep energi Fermi adalah konsep yang sangat penting untuk memahami
sifat listrik dan termal pada benda padat. Kedua proses listrik dan termal biasanya
melibatkan energi elektron.

Gambar 2. 3 Ilutstrasi bagian TEC

Ketika dua konduktor dengan tingkat Fermi yang berbeda digabungkan,


elektron akan mengalir dari konduktor dengan tingkat yang lebih tinggi ke tingkat
yang lebih rendah, hingga perubahan potensial elektrostatik membawa dua tingkat
Fermi menjadi nilai yang sama.
Arus yang melewati Junction baik arah maju maupun mundur akan
menghasilkan perbedaan suhu. Jika suhu Junction panas (heat sink) bpat isa dijaga
tetap rendah dengan mengurangi atau menghilangkan panas yang dihasilkan, maka
suhu bagian yang dingin dapat dipertahankan sesuai dengan yang diinginkan dan
bisa beberapa puluh derajad dibawah titik nol.

7
Gambar 2. 4 Ilustrasi perpindahan panas TEC

Ujung penghantar dari dua bahan yang berbeda dihubungkan ke sumber


tegangan, dengan demikian arus listrik akan mengalir melalui dua buah
semikonduktor yang terhubung secara seri. (lihat gambar diatas). Aliran arus DC
yang melewati dua semikonduktor tersebut menciptakan perbedaan suhu. Sebagai
akibat perbedaan suhu ini, Peltier pendingin menyebabkan panas yang diserap dari
sekitar pelat pendingin akan pindah ke pelat lain (heat sink).
Dalam prakteknya banyak pasangan Thermo-Electric (pasangan) seperti
dijelaskan diatas, yang terhubung paralel dan diapit dua buah pelat keramik dalam
sebuah Thermo-Electric tunggal. Sedangkan besarnya perbedaan suhu panas dan
dingin adalah sebanding dengan arus dan jumlah pasangan semikonduktor di unit.

8
BAB III

PEMBAHASAN

Bahan semikonduktor sendiri merupakan elemen dasar dari komponen


elektronika, bahan semikonduktor merupakan suatu bahan atau unsur yang mana
berada di posisi antara konduktor (mampu menghantarkan arus listrik) dan isolator
(tidak dapat menghantarkan arus listrik). Mengetahui karakteristik yang unik ini
maka peran semikonduktor sangatlah penting dalam dunia elektronika, disebabkan
konduktivitasnya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut dengan dopping). Semikonduktor sangat luas pemakainnya, terutama sejak
ditemukannya transistor pada akhir tahun 1940-an. Oleh karena itu semikonduktor
dipelajari secara intensif dalam fisika zat padat. Salah satu pemanfaatan
semikonduktor adalah pada komponen Thermoelectric Cooler (TEC) atau bisa
disebut dengan peltier.
Teknologi termoelektrik dikenal sebagai cara dalam mengkonversi energi
panas (perbedaan temperatur) menjadi energi listrik (generator termoelektrik)
secara langsung, atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin (pendingin
termoelektrik). Agar bisa menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup
diletakkan atau dipasang sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan
sumber panas dan dingin. Dari rangkaian tersebut akan dihasilkan sejumlah arus
listrik sesuai dengan jenis bahan atau material yang digunakan.Bahan
semikonduktor Thermoelektrik bekerja dengan memanfaatkan efek peltier. Efek
peltier terjadi dimana jika dua logam yang berbeda disambungkan kemudian arus
listrik dialirakan pada sambungan tersebut, maka akan terjadi fenomena pompa
kalor atau proses penyerapan panas dan pelepasan energi panas.
Peltier akan terjadi dua kondisi di kedua sisi modul termoelektrik peltier
dengan sisi panas untuk proses pelepasan panas dan kondisi dingin pada sisi
penyerapan panas. Prinsip inilah yang diugunakan termoelektrik sebagai
pendingin/pompa kalor. Energi panas bisa dimanfaatkan sehingga bisa lebih
berguna dengan mengkonvesi atau mengubahnya menjadi energy listrik yang
tentunya menngunakan pengubah atau pengkonversi yang dapat merubah dari
energy panas menjadi energy listrik yang dinamakan generator.

9
Bahan semikonduktor yang efektif untuk Thermo Electric Cooler (TEC)
sampai sekarang ini adalah Bismuth Telluride. Bahan ini dibuat dengan proses yang
dikenal sebagai Cyclic Electrodeposition / Stripping yang dikombinasikan dengan
Electrochemical Step Edge Decoration.
Metode ini menggunakan arus yang dihasilkan oleh reaksi redoks di sel
elektrokimia untuk mendepositkan material ke Grafit Pyrolitik yang Sangat
Berorientasi di sepanjang tepi langkahnya.
Struktur, morfologi, diameter, dan karakteristik fisik lainnya dicatat dengan
menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), sedangkan komposisi kimia
dianalisis dengan menggunakan Energy-Dispersive X-Ray Fluorescence.
TEC disusun dari untaian-untaian thermocouple yang banyak dan terangkai
secara seri. Kesemuanya di-packing di dalam satu wadah fisik persegi yang
kompak.

Gambar 3. 1 Ilustrasi semikonduktor tipe N – P pada TEC

Modul peltier bisa dimanfaatkan sebagai generator panas dengan


mengaplikasikan prinsip efek seebeck. Berdasarkan dari prinsip - prinsip diatas
dalam upaya penciptaan energy terbarukan yang ramah lingkungan maka perlu
diadakannnya penelitian untuk mengetahui efektifitas dari modul peltier yang mana
memanfaatkan kedua prinsip diatas, yaitu efek seeback dan efek peltier, yang
kedua prinsip tersebut bisa ditemukan pada bahan semikonduktor termoelektrik
peltier.
Thermoelectric Cooler (TEC) / Peltier bekerja pada tegangan umumnya 12v
tegangan DC (Direct Current) dengan kebutuhan arus mencapai maksimum 5A.
Konsumsi arus nya mengikuti dari resistansi instrinsik modul yang berkisar dari
1.98 ohm pada 25 derajat celcius sampai 2.30 ohm pada 50 derajat celcius, suhu ini
adalah suhu yang terukur pada sisi keping yang panas, nilainya bervariasi. Daya
thermal yang mampu didisipasikan dalam bentuk perbedaan panas antara dingin
dan panas adalah sebesar 50 watt. Dari rumus energi panas yang sederhana yaitu

10
Q=mc(t2-t1),besar nya Q dalam joule yang berarti berapa watt.detik. Jika
menghasilkan kerja 1 watt dalam 1 detik berarti energi yang diberikan modul ini
adalah sebesar 1 joule.

Gambar 3. 2Modul TEC

Ukuran fisik TEC bervariasi, namun standar yang paling umum adalah
ukuran 4 x 4cm dengan ketebalan 4mm.
Pada salah satu sisi badan TEC terdapat tulisan inisial atau tipe-nya. Banyak
produsen TEC menandakan bagian sisi yang bertulisan sebagai sisi panas,
sedangkan bagian sisi yang polos adalah bagian sisi dingin. Adapun tulisan yang
terdapat pada sisi badan TEC mengandung kode-kode yang bermakna demikian :

 Dua huruf pertama, yaitu TE, maksudnya adalah “Thermo-Electric”


 Huruf ketiga menerangkan ukuran TEC. C = standar, S = small/kecil.
 Angka setelah huruf C merupakan faktor “stage”. Tipikalnya angka ini
adalah 1.
 Tiga angka selanjutnya adalah angka jumlah thermocouple susunan
semikonduktor tipe N dan P dalam rangkaian seri yang terdapat di dalam
TEC.
 Dua angka terakhir mengindikasikan bilangan arus maksimal yang
dikonsumsi TEC, dalam Ampere.

Contohnya TEC1-12706 adalah TEC ukuran standar, 127 thermocouple, arus


maksimal 6A. Adakalanya setelah sederetan huruf dan angka-angka itu masih ada
tambahannya lagi, yaitu huruf T dan beberapa angka yang mengikutinya. Itu

11
menunjukkan suhu pengoperasian maksimal bagi TEC (dalam Celcius). Berarti
suhu pengoperasian maksimalnya adalah 127ºC. Selengkapnya terdapat Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Datasheet dan jenis – jenis TEC

Thermoelectric Cooler (TEC) memiliki beberapa keuntungan sehingga


dapat dimanfaatkan untuk kehidupan, antara lain :

1. Tidak ada bagian yang bergerak. Sehingga sangat sedikit atau bahkan tidak
memerlukan perawatan. Hal ini sangat ideal untuk penggunaan yang
mungkin sensitif terhadap getaran mekanis pendinginan.
2. Tidak membahayakan dan tidak seperti CFC yang dapat merusak
lingkungan
3. Mengurangi kebisingan semisal kipas pendingin sementara memberikan
pendinginan yang lebih besar.
4. Cocok untuk aplikasi-aplikasi yang berukuran kecil semisal
mikroelektronik.
5. Umur panjang, lebih dari 100.000 jam MTBF (Mean Time Between
Failures).
6. Mudah dikontrol (dengan tegangan dan arus).
7. Respon dinamis cepat.
8. Dapat memberikan pendinginan di bawah suhu lingkungan.
9. Ukuran kecil dan ringan.

Namun, dibalik kelebihannya terdapat kekurangannya antara lain :

1. Keterbatasan untuk panas atau dingin yang dihasilkan.

12
2. Lempeng pendinginan dan pemanasan sebanding, semakin rendah sisi
panas, maka sisi dingin juga semakin rendah juga.
3. Kurang efisien sebagai sistem pendingin yang cepat
4. Harga Thermoelectric Cooler (TEC) yang masih terbilang mahal.

13
BAB IV

KESIMPULAN

1. Pendingin Termoelectric (TEC), juga sering disebut pendingin Peltier


ataupompa panassolid-state yang memanfaatkan efek Peltier. Saat TEC /
Peltier dilewati arus maka alat ini akan memindahkan panas dari satusisi ke
sisi lain, biasanya menghasilkan perbedaan panas sekitar40°C - 70°C.
2. Bahan semikonduktor Thermo-Electric yang paling sering digunakan saat
ini adalah Bismuth Telluride (Bi2Te3). Thermo-Electric dibangun oleh dua
buah semikonduktor yang berbeda, satu tipe N dan yang lainnya tipe P.
3. Bismuth Telluride bersifat anisotropic sehingga anisotropic ini
dimanfaatkan untuk pendinginan yang optimal.
4. Thermo Electric Cooler (TEC) mengasbsorbsi panas melalui salah satu
sisinya dan memancarkan panas melalui satu sisi lainnya.
5. Dapat diterapkan pada perangkat-perangkat pendingin portabel
6. Tidak mudah rusak, selama pemberian tegangan, arus dan penanganan
panas sesuai dengan ketentuannya. TEC diperkirakan mampu untuk
digunakan selama waktu 100.000 jam atau lebih.
7. Keterbatasan kemampuan pendinginan. Hal ini dikarenakan TEC
menghasilkan pendinginan bersamaan dengan pemanasan dalam rentang
jarak yang sangat sempit. Akibatnya kedua suhu yang saling berlawanan itu
akan saling mempengaruhi dan menyebabkan adanya energi terbuang.
8. -Efisiensinya rendah. Efisiensi TEC hanya sekitar 10-15%. Bila
dibandingan dengan pendinginan sistem konvensional yang mampu
mencapai 40-60%.

14
DAFTAR PUSTAKA

Santosa, Budi. 2015. MENGENAL THERMO-ELECTRIC (PELTIER).


http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1292-
mengenal-thermo-electric-peltier

Anonymous. 2015. Methods/Materials of Bismuth Telluride.


http://www.1000sciencefairprojects.com/Chemistry/Synthesis-of-Bismuth-Telluride-
Nanowires.php#.UjznuE9w8-0.blogger

Kho, Dickson. Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor (Semiconductor)


http://teknikelektronika.com/prinsip-dasar-dan-pengertian-semikonduktor-semiconductor/

Digihadiy. 2011. Peltier cooler, si keping demam yang panas dingin.


https://digihadiy.wordpress.com/2011/07/05/peltier-cooler-si-keping-demam-yang-panas-
dingin/

Wikipedia. Thermoelectric cooling. https://en.wikipedia.org/wiki/Thermoelectric_cooling

Sandielektronik. 2016. TEC atau Peltier. http://www.sandielektronik.com/2016/07/tec-


atau-pendingin-peltier.html

Anonymous. 2013. THE HEATSINK GUIDE: Peltier Gratis, Part 1. http://eyank-


gaul.blogspot.co.id/2013/07/the-heatsink-guide-peltier-gratis-part.html

Putra, Satrias. 2010. Prinsip PELTIER. http://satriasputra.blogspot.co.id/2010/05/peltier-


energi-panas-dan-dingin-dalam.html

15

Anda mungkin juga menyukai