Singkatan NH adalah
N = NIEDER SPANNUNG = tegangan rendah
H = HOCH LEISTUNG = arus besar
Contoh menghitung arus NH fuse untuk beban trafo Kapasitas trafo = 400 kva
Tegangan = 20 kv / 230-400
Jumlah jurusan = 4 jurusan
In = 400.000 volt amp / √3 x 400 volt = 577,35 amp arus tiap jurusan = 577,35 / 4
= 144,35
dengan asumsi beban = 90% KHA
NH fuse dipilih = 144,33 A x 0,9 = 125 A
Faktor kali 0,9 adalah faktor keamanan untuk beban trafo
ket : √3 hasilnya adalah 1,732
tegangan yang maksimal => fhase-netral = 230 volt
=> fhase-fhase = 400 volt
NH Fuse umumnya dipasang pada PHB trafo listrik yang berfungsi sebagai
pemutus atau pengaman terhadap arus lebih. Cara menghitung berapa Ampere NH
Fuse yang harus dipasang adalah sebagai berikut:
I= P/Vx1.73
I = Arus (A)
P = Daya (VA)
V = Tegangan (Volt) = 400 volt tegangan TR
Contohnya: jika trafo yang terpasang 100 KVA = 100.000 VA, maka NH Fuse
yang terpasang adalah:
I = 100.000/400x1.73
I = 144.5 A
Karena tidak ada NH Fuse dengan ukuran 144.5 A, maka NH Fuse yang dipasang
adalah 160A.
http://materiallistrik.blogspot.com/2014/06/gambar-ukuran-dan-cara-menghitung-
atau.html
Mengulas lebih dalam tentang MCCB
beserta Fungsi dan Cara Setting
By PLC DROID di 3/18/2018
Mengulas lebih dalam tentang MCCB - dunia listrik sangat banyak sekali
peralatan listrik sebagai pengaman untuk keselamatan dari bahaya listrik maupun
untuk mengamankan sebuah motor dan peralatan listrik lainya dari bahaya short
circuit.
MCCB biasanya digunakan oleh industri karena MCCB hanya untuk pengaman
listrik 3 phase, dan motor listrik industri juga menggunakan listrik 3 phase, jadi
jika anda ingin bertemu apa itu namanya mccb dan dan digunakan untuk apa
mampir deh pabrik terdekat dan minta tolong untuk dilihatkan apa itu mccb.
Pole MCCB
1 Pole
2 Pole
3 Pole
4 Pole
Karakter MCCB
36 kA
50 kA
85 kA
100 kA
Dari 4 jenis module tipe trip diatas akan saya ajarkan kepada anda satu persatu
untuk settingnya, bisa anda lihat untuk MA adalah tipe trip yang murah dan
sedehana dan paling tinggi adalah tipe microloc 5 dan 6, ini harganya juga mahal
tetapi fungsinya sangat lengkap.
Untuk jenis trip MA atau bisa disebut magnetic trip hanya mendukung settingan
short circuit untuk settingan ampere adalah fixed jadi in-nya fixed tidak bisa
diubah, begini anda membeli mccb yang tipe MA rating amperenya adalah 100A
jadi in=100A tidak bisa dirubah lagi.
Im adalah Magnetic Protection Short Circuit, di gambar atas jenis mccbnya adalah
MA220 yaitu 220A dan dapat di setting Imnya sampai 3100A dengan rumus :
Im = In x Adjust selector
pada gambar diatas settinganya langsung menunjukan nilai amperenya yang sudah
dikalikan In, biasanya saya menjumpai rangenya 6- 14, jadi In bisa dikalikan
antara 9 - 14 untuk settingan Im, untuk waktunya itu tidak ada jadi lasung trip
jleb.
Jenis trip TM ini mendukung untuk mengatur besarnya In / Ir tidak seperti jenis
trip MA yang hanya Short Circuit saja.
pada contoh diatas mccb yang dipilih adalah TM250D yang berkapasitas 250A,
nah ini bisa disetting Ir-nya mulai dari 175A - 250A terdapat 4 step saja anda bisa
settingnya.
untuk Imnya anda bisa membaca penjelasanya pada bagian Trip jenis MA, disini
saya jabarkan apaitu Ir, Ir adalah Thermal Protection yang berarti setting untuk
overload , Ir ini mempunya range waktu antara 0.7 - 1 detik, ini fixed ya tidak bisa
dirubah mungkin untuk micrologic 2.0 bisa dirubah.
Micrologic 1.3
Jenis trip ini sama halnya dengan MA hanya mendukung settingan Im atau short
circuit bedanya hanya di range yang panjang dan terdapat waktu jeda saat short
circuit.
Isd adalah Short Current Protection, sama halnya dengan Im tetapi ini beda istilah
saja karena membedakan antara menggunakan Micrologic 1.3 dan MA.
Untuk Micrologic 1.3 ini mempunya waktu tunda 10 ms atau 0.1 detik.
Micrologic 2.0
Nah Micrologic 2.0 ini lengkap untuk settingnya dan rangenya juga semakin
banyak ada 9 step settingan jadi gini jika mempunya mccb 40A maka rangenya
bisa diatur mulai 18A-40A sesuai perkalian Ir.
Io, Setting Awal Ampere diatas menggunakan mccb 250A yang bisa disetting 9
step 100-250A.
nah dari 100 - 250A bisa disetting lagi lebih spesifik dengan mengatur Irnya.
Ir, Long Time Protection ( Overload ) ini yang menambah rangenya jadi banyak
pilihan jadi tidak hanya Io.
Misal disitu terseting 100A dan Irnya bisa disetting 0.9 - 1 maka ampere yang
didapatkan dari 100A adalah 40A, 45A, 50A, 55A, 63A, 70A, 80A, 90A, 100A.
dari penjelasan saya diatas pasti anda sudah paham untuk setting mccb merek
schneider dengan micrologic 2.0
Micrologic 5 dan 6
Micrologic 5 dan 6 ini jujur saya belum pernah setting dan belum pernah beli juga
ini keluaran baru 2017 dari schneider, mungkin istilah saja yang akan saya
jelaskan.
Ini adalah simbil dari MCCB 3 Phase yang biasanya digunakan untuk wiring
diagram, terdapat 2 garis pada simbil itu menunjukan pada garis pertama adalah
untuk hubung singkat dan pada garis kedua adalah untuk beban lebih atau
overlaod.
MCCB VS MCB
MCCB
MCB
Sekian artikel yang saya bagi semoga bermanfaat dan terus belajar jika ada unek-
unek bisa langsung komentar, saya berharap anda paham tentang mccb berserta
fungsinya dan cara settingnya.
https://www.plcdroid.com/2018/03/setting-mccb.html
38 Votes
MCB
Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat
pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan
terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan
demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang
disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.
Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan memutus hubungan
kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk
rumah seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk proteksi hubungan pendek,
sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau
konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa arus dengan
karakteristik CL (current limiter) disamping itu juga sebagai gawai pengaman arus
hubung pendek yang bekerja seketika.
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan mengenal tegangan 230/400V
ialah: 1.2.4.6.10.16.20.25.35 dan 50 A disesuaikan dengan tingkat VA konsumen.
Adapun kemampuan membuka (breaking capacity) bila terjadi hubung singkat 3
KA dan 6 KA (SPLN 108-1993). MCB yang khusus digunakan oleh PLN
mempunyai tombol biru. MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk
instalasi rumah ataupun instalasi industri maupun instalasi gedung bertingkat.
MCCB
Singkatan MCCB adalah Moulded Case Circuit Breaker. Fungsi MCCB adalah
sebagai pemutus sirkit pada tegangan menengah.
Karakteristik sistem
1. Sistem tegangan
Tegangan operasional dari circuit breaker harus lebih besar atau minimum sama
dengan tegangan sistem.
2. Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal dari circuit breaker harus sesuai dengan frekuensi sistem.
Circuit breaker Merlin Gerin dapat beroperasi pada frekuensi 50 atau 60 Hz.
3. Arus pengenal
Arus pengenal dari circuit breaker harus disesuaikan dengan besarnya arus beban
yang dilewatkan oleh kabel, dan harus lebih kecil dari arus ambang yang diijinkan
lewat pada kabel.
4. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan dari circuit breaker harus paling sedikit sama dengan arus
hubung singkat prospektif yang mungkin akan terjadi pada suatu titik instalasi
dimana circuit breaker tersebut dipasang.
5. Jumlah pole dari circuit breaker
6. Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung kepada sistem pembumian
dari sistem.
https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/10/05/arti-dan-fungsi-mcbmccb/
beban=16875wat
voltase=3phase
yang aku mau tanyakan
berapa amper MCCB 3phase yang harus saya pasang?
dan seperti apa rumus untuk menentukan besaran amper pada MCCB dengan
beban seperti di atas tersebut. tolong penjelasanya dong
Ikuti
2 jawaban
Laporkan Penyalahgunaan
Jawaban
Jawaban Terbaik: hitung arus listik yang mengalir pada beban penuh. kemudian
ukuran MCB nya diatasnya sedikit. Contoh kasus anda beban=16.875 watt untuk
voltase 3 phase tegangan jala-jala antar phase sebesar 380 volt ini sama dengan
(akar 3) x 220 volt (1 phase).
Kalau anda pakai tegangan 3 phase berarti formula yang berlaku P=V x I; I=P/V
maka I= 16.875 / 380;
= 44,40 Ampere.
dengan demikian maka anda menggunakan MCB dengan kekuatan lebih tinggi
sedikit, untuk mccb 3 phase yang ada dipasaran ukuran yang dekat dengan
hitungan itu=40A, 50A, dan 63A. Maka untuk aman nya anda memilih yang 50A.
kalau 40A jika beban puncak pasti trip, kalau 63A terlalu besar, sehingga jika
terjadi arus lebih akan membahayakan, bisa kebakaran.
Fuse cut out atau biasa disingkat FCO adalah peralatan proteksi yang bekerja
apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik
yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas
kerjanya.
Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out akan
putus, seperti yang ada pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari pegangan atas,
dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.
Cut out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk proteksi trafo
distribusi dari arus lebih akibat hubung singkat,dan juga diletakkan pada
percabangan untuk proteksi jaringan.
Namun ada kelemahan dari pengaman jenis ini, yaitu penggunaannya terbatas
pada penyaluran daya yang kecil, serta tidak dilengkapi dengan alat peredam
busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan hubung singkat.
http://ajinurmawan45.blogspot.com/2015/02/pengertian-fco-fuse-cut-out.html
SOP PEMASANGAN FCO SESUDAH ARRESTER
I. Jenis-Jenis Pemeliharaan
a. Pengertian
dirancang khusus dan akan akan bekerja (melebur) jika arus yang
ditentukan. Apabila terjadi gangguan maka elemen pelebur yang terletak pada
tabung fiber akan meleleh dan terjadi busur api yang akan mengenai tabung fiber
sehingga menghasilkan gas yang akan memadamkan busur api. Jika sudah putus
Karakteristik waktu/arus dari sebuah fuse adalah I2t. Karakteristik arus waktu dari
berbagai sambungan fuse yang berbeda, elemen-elemennya berbeda dan
membutuhkan perhatian yang hati-hati untuk memakainya pada sebuah sistem.
Fuse cut out sendiri meupakan suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
terhadap rus beban lebih (over load current) dan yang mengalir melebihi dari
batas maksimum. Konstruksi dari fuse cut out ni jauh lebih sederhana jika
dibandingkan dengan pemutus beban (circuit breaker) yang terdapat pada gardu
induk (sub-station). Akan tetapi fuse cut out ini memiliki kemampuan yang sama
dengan pemutus beban tadi. Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran
tiga fasa, maka dibutuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah untuk saluran tiga
fasa. Selain itu Fuse cut out juga merupakan pengaman lebur yang ditempatkan
kearah GI terhadap hubungan singkat di trafo, atau sisi TM sebelum trafo tetapi
sesudah cut out. Untuk menentukan besarnya cut out yang harus dipasang, maka
harus diketahui arus nominal trafo pada sisi TM, sedangkan besarnya cut out
a. Prinsip Kerja
apabila dilewati arus yang melebihi batas arus nominalnya. Biasanya FCO
dipasang setelah PTS maupun LBS untuk memproteksi feeder dari gangguan
hubung singkat dan dipasang seri dengan jaringan yang dilindunginya. FCO juga
sistem distribusi karena FCO boleh dikatakan hanya berupa sehelai kawat yang
digunakan pada fuse cut out ini didasarkan pada faktor lumer yang rendah dan
harus memiliki daya hantar (conductivity) yang tinggi. Faktor lumer ini
untuk FCO adalah kawat perak, kawat tembaga, kawat seng, kawat timbel atau
kawat paduan dari bahan – bahan tersebut. Pada umumnya diantara kawat diatas,
yang sering digunakan adalah kawat logam perak, hal ini karena logam perak
memiliki Resistansi Spesifik (µΩ/cm) yang paling rendah dan Titik Lebur (oC)
yang rendah. Kawat ini dipasangkan di dalam tabung porselin yang diisi dengan
pasir putih sebagai pemadam busur api, dan menghubungkan kawat tersebut pada
Tabel 1. Tabel Titik Lebur dan Resistansi Spesifik Jenis Logam Penghantar Pada FCO
Jika arus beban lebih melampaui batas yang diperkenankan, maka kawat
perak di dalamtabung porselin akan putus dan arus yang membahayakan dapat
dihentikan. Pada waktu kawat putus terjadi busur api, yang segera dipadamkan
oleh pasir yang berada di dalam tabung porselin Karena udara yang berada di
dalam porselin itu kecil maka kemungkinan timbulnya ledakan akan berkurang
karena diredam oleh pasir putih. Panas yang ditimbulkan sebagian besar akan
diserap oleh pasir putih tersebut. Apabila kawat perak menjadi lumer karena
tenaga arus yang melebihi maksimum, maka waktu itu kawat akan hancur. Karena
adanya gaya hentakan, maka tabung porselin akan terlempar keluar dari
kontaknya. Dengan terlepasnya tabung porselin ini yang berfungsi sebagai saklar
pemisah, maka terhidarlah peralatan jaringan distribusi dari gangguan arus beban
Umur dari fuse cut out initergantung pada arus yang melaluinya. Bila arus
yang melalui FCO tersebut melebihi batas maksimum, maka umur fuse cut out
lebih pendek. Oleh karena itu pemasangan FCO pada jaringan distribusi
hendaknya yang memiliki kemampuan lebih besar dari kualitas tegangan jaringan,
lebih kurang tiga sampai lima kali arus nominal yang diperkenankan. Fuse cut out
pada cabang – cabang saluran feeder yang menuju ke jaringan distribusi sekunder.
memegang pelebur yang dilapisi dengan bahan organik. Pemutusan karena arus
lebih, akan terjadi pada pemegang-pemegang oleh aksi ionisasi dari gas yang
dihasilkan oleh lapisan bahan organik sewaktu terkena busur panas api yang
Dalam jaringan distribusi ada beberapa tipe cut out pelebur, yaitu :
Pengaman lebur tembaga rating tegangan, arus beban dan rating arus yang
lebih tinggi daripada FCO disisi busi. Ada dua jenis pengaman lebur tambaga,
yaitu:
a. Tipe ekspulsi, pemutusan arus lebih lewat arus diionisasi dari gas seperti pada
FCO
b. Tipe pembatas arus, pemutusan arus lebih terjadi pada waktu busur api yang
timbul karena melelehnya elemen lebur dikalahkan pembatas mekanik dan aksi
2. Rating arus
Adalah besarnya arus searah atau arus bolak-balik maksimum dalam Ampere pada
melampaui batas.
3. Rating pemutus
Adalah arus hubung singkat maksimum yang ditunjuk pada tegangan rated yang
1. Karakteristik pengaman, yaitu hubungan antara arus hubung singkat simetri atau
antara arus gangguan dengan waktu mulai mencair dan pemutusan fuse. Untuk ini
ada dua kurva yaitu maksimum clearing time dan minimum melting time.
Karakteristik dari Fuse Cut Out (FCO) ialah lamanya waktu pemutusan yang
tergantung dari besarnya arus yang mengalir pada peleburnya. Perbedaan kurva
antara kedua tipe didasarkan pada “speed ratio”, yaitu perbandingan antar arus
leleh minimum pada 0,1 detik dan arus leleh minimum pada 300 atau 600 detik.
Untuk fuse link tipe “K” (tipe cepat) speed ratio = 6-8. Untuk fuse link tipe “T”
Minimum Melting (MM) dan Maximum Clearing atau Total Clearing (TC).
TC adalah kondisi ketika link putus sempurna. Batas operasi minimum fuse link
Keterangan:
1. Isolator porselin
1.
2. Fuse Cut Out (CO) : sebagai pengaman penyulang, bila terjadi gangguan di gardu
(trafo) dan melokalisir gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak. CO
3. Arrester : sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh
4. NH Fuse : sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang di sisi
tegangan rendah (220 Volt), untuk melindungi trafo terhadap gangguan arus lebih
6. Graunding Trafo : untuk menghindari terjadi tegangan lebih pada phasa yang
sehat bila terjadi gangguan satu fasa ketanah mauoun yang disebutkan oleh beban
tidak seimbang.
7. Grounding LV Panel : sebagai pengaman bila terjadi arus bocor yang mengalir di
LV panel.
Keuntungannya :
Kerugiannya :
Kegagalan LA memadamkan sistem penyulang dan Penghantar LA lebih
panjang
Jika ada arrester rusak atau bocor maka akan merusak trafo
Keuntungan :
Bila ada gelombang petir yang merambat pada SUTM maka FCO akan
putus , jadi ketika LA rusak atau gagal akan diamankan oleh FCO
Kerugiannya :
Fuse link rentan terhadap surja petir, ketika ada satu fasa Fco putus maka
akan ada beban tak seimbang, maka akan merusak/ memanaskan beban 3
fasa seperti motor induksi
dalam peralatan listrik tentu ada berbagai macam pengaman beban lebih. di
antaranya adalah FUSE LINK. fuse link ini befungsi untuk pengaman arus lebih
pada TM (tegangan menengah) dan juga di gunakan pada pengaman trafo atau
transformator.
jawab :
http://iwanrifani.blogspot.com/2015/03/dalam-peralatan-listrik-tentu-ada.html
https://www.scribd.com/doc/283971193/Cara-menghitung-Ampere-Fuse-Link-
SU-NH-Fuse-Gardist-pdf
Gambar Ukuran Dan Fungsi Fuse Link Sebagai Pemutus Jaringan
Tegangan Menengah
Fuse link adalah kawat pemutus sejenis sikring yang digunakan pada pemutus
Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Fuse link dipasangan pada tabung CO (cut
out) yang berfungsi sebagai pemutus jika ada arus yang melebihi kapasitas ukuran
fuse link.
CO atau cut out sendiri dipasang sebagai pemutus JTM ataupun pemutus sebelum
trafo gardu.
Ukuran fuse link yang sering digunakan adalah 2A, 3A, 5A, 6A, 8A, 10A, 15A,
20A, 25A, 30A.
Ukuran fuse link yang dipasang ditentukan dari beban tegangan yang ada, dengan
rumus.
I = Daya trafo / (tegangan TM x 1.73)
Missal beban pada jaringan TM atau trafo terpasang 200 KVA
I = 200/(20 x 1.73) = 5.8A
Maka fuse link yang digunakan adalah 6A
http://materiallistrik.blogspot.com/2014/06/gambar-ukuran-dan-fungsi-fuse-
link.html
Fuse/Pengaman Lebur Pada Instalasi Listrik Tegangan Tinggi/Menengah
Searches related to Fuse/Pengaman Lebur Pada Instalasi Listrik
Tegangan Tinggi/Menengah : standar konstruksi jaringan tegangan
tinggi, standar konstruksi jaringan tegangan rendah, konstruksi jaringan
tegangan menengah, komponen gardu distribusi dan fungsinya.
Rating fuse yaitu angka yang memberikan batasan pada penampilan kerja
dan dasar bagi pengujiannya. Untuk melihat rating fuse yang perlu dilihat
ialah rating arus, rating tegangan, dan rating interupsi.
1) Rating arus
a) Pada pelebur pembatas energi/arus
1) Rating arus fuse link yang tersedia (menurut IEC): 1-1,25-1,6-2-2,5-
3,15-4-5-6,3-8 dan untuk rating selanjutnya masing-masing dikali 10.
2) Rating arus fuse base yang tersedia:
3) 10 -D 25 -D 63 -D 200 -D 400 A
b) Pada explusion fuse
1) Rating arus fuse link yang tersedia (menurut IEC): 1-1,25-1,6-2-2,5-
3,15-4-5-6,3-8 dan untuk rating selajutnya masing-masing di kali 10.
2) Rating arus fuse basenya yang tersedia: 50, 100, 200, dan 400 A.
2) Rating tegangan
a) pada pelebur pembatas energi/arus
Rating tegangan fuse link dipilih dengan mempertimbangkan hal-hal
berikut:
1) pada sistem 3 fasa yang ditanahkan, rating tegangan fuse link sama
dengan tegangan tertunggi fasa ke fasa.
2) pada sistem 1 fasa, rating tegangan fuse link paling sedikit sama
dengan 115% kali tegangan tertinggi fasa ke netral.
3) Rating interupsi
Rating interupsi seimbang (simetri) dari fuse adalah sama atau lebih besar
dari arus gangguan maksimum yang di hitung pada sisi beban fuse.
Besarnya rating interupsi yang tersedia (menurut IEC) dalam kA adalh 1 -
D 1,25 -D 1,6 -D 2 -D 2,5 -D 3,15 -D 4 -D 5 -D 6,3 -D 8 dan kelipatan 10-
nya
Rating interupsi ini bisa dipakai untuk expulsion fuse dan pelebur
pembatas energi/arus.
PENDAHULUAN
gardu distribusi.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembahasan proyek akhir ini
adalah :
terjadi di lapangan
orang lain.
masalah.
a. Studi Literatur
Berupa studi kepustakaan dan kajian dari berbagai sumber pustaka yang
b. Studi Observasi
c. Studi Bimbingan
Dalam hal ini penulis melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini
program DIII Teknik Elektro STT PLN Jakarta dan teman-teman sesama
mahasiswa.
Penulisan tugas akhir ini akan dibagi dalam beberapa bagian sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
MENENGAH
Pada bab ini membahas tentang gardu distribusi dan saluran udara
DISTRIBUSI
lightning arrester.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari penulisan proyek akhir ini
BAB II
MENENGAH
2.1.1 Umum
adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi
220/380V).
digolongkan kedalam :
1. Gardu umum
2. Gardu khusus
3. Gardu Hubung
Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang telah
menjadi :
1. Gardu beton
Gardu distribusi jenis beton dibangun permanen pada lokasi yang telah
(masonrywall building).
keselamatan ketenagalistrikan
2. Gardu kios
Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja,
dengan cara menutup semua peralatan gardu seperti trafo, alat pemisah,
gardu ini juga dinamai dengan gardu metal enclosed. Terdapat beberapa
jenis konstruksi, yaitu kios kompak, kios modular dan kios bertingkat.
3. Gardu Portal
(pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai
4. Gardu Cantol
jurusan.
dan mengubah energi listrik dari suatu rangkain listrik ke rangkaian listrik
perinsip elektromagnit.
hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan
sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik, jika pada salah
satu kumparan pada Transformator diberi arus bolak balik maka jumlah
garis gaya magnet berubah – ubah akibatnya pada sisi primer terjadi
induksi, sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang
jumlahnya berubah ubah pula, maka disisi sekunder juga timbul induksi,
tegangan rendah.
2.3.1 Umum
akibat surja petir. Lightning Arrester dipasang pada tiang awal/tiang akhir,
kabel Tee–Off (TO) pada jaringan dan gardu transformator serta pada
isolator tumpu.
melebihi 10 Ohm.
e. Kawat tanah (shield wire) untuk mengurangi gangguan akibat sambaran
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
-
-
- Muatan negatif
+ Muatan positif
+
+
+
+
AWAN
BUMI
Gambar 2.9. Peristiwa terjadinya petir
Petir adalah pelepasan muatan yang terjadi antara awan, dalam awan
atau antara awan dengan tanah. dimana dalam awan terdapat muatan
positif dan muatan negatif, jika muatan ini senama bertemu maka akan
begitu juga kalau muatan negatif dan muatan positif dekat akan terjadi
pelepasan muatan dari petir dekat dengan bumi, maka akan terjadi
sepanjang Jaringan yang menuju suatu titik lain yang dapat menetralisir
sebagai berikut:
Sambaran Langsung
tinggi yang tidak mungkin dapat ditahan oleh isolasi yang ada (> BIL)
Sambaran Induksi
Bila terjadi sambaran kilat ke tanah di dekat saluran maka akan terjadi
kanal kilat. Fenomena kilat ini terjadi pada kawat penghantar. Akibat dari
kejadian ini timbul tegangan lebih dan gelombang berjalan yang merambat
tegangan lebih akibat sambaran induksi antara 100 – 200 kV, muka
tail) 50 – 100 μs, dimana gelombang ini sebagai ancaman bagi peralatan
distribusi.
Bentuk gelombang surja petir (tegangan impuls) terlihat pada gambar
– 200 kV
Dimana :
Kenaikan tegangan dari fasa sehat pada waktu gangguan satu fasa ke
Tegangan tembus luar dan dalam ( Internal and External Flashover) yang
mungkin terjadi akibat osilasi yang terjadi pada peralatan. Ini disebabkan
panjang.
Device).
fungsinya itu, maka alat pelindung harus dapat menahan tegangan sistem
dalam waktu yang tak terbatas dan harus dapat melewatkan surja arus ke
DISTRIBUSI
arrester membentuk jalan yang mudah dilalui petir atau surja, sehingga
tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Jalan pintas
isolator dan bila terkena sambaran petir akan berlaku sebagai konduktor
tidak sempat membuka. Pada kondisi normal (tidak terkena petir), arus
bocor lightning arrester tidak boleh melebihi 2 mA. Apabila melebihi angka
kerusakan.
Gambar 3.1. Lightning Arrester
(a) (b)
Pemasangan seperti terlihat pada gambar 3.2.b adalah betul, kalau terjadi
dari arrester sehingga tegangan petir menjadi kecil yang masuk ke trafo,
choping arrester dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini. Sebaiknya
arrester, kalau terjadi gelombang petir hasil choping dari arrester yang
masih masuk kesistem masih dibawah BIL trafo maupun generator, dan
Lightning arrester terdiri dari dua jenis yaitu jenis Ekspulasi dan jenis
tegangan terpa melalui sela batang dan sela bunga api maka impedansi
tabung akan menjadi rendah sehingga arus terpa dan arus sistem
mengalir ketanah. Tegangan diantara saluran dengan tanah turun setelah
tembus terjadi.
dibagian bawah arrester.Tekanan gas ini akan mematikan bunga api pada
saat arus melalui titik nol pertamanya. Waktu pemadaman busur api ini
Voltage) lebih lambat dari rate of rise kekuatan dielektrik isolasi. Beda
waktu ini cukup pendek untuk dapat dibaca oleh rele pelindung sehingga
terganggu. Segera setelah gas ditekan keluar dan api menjadi padam
Terbatas pada sistem yang mempunyai besar arus sistem kurang dari 1/3
dari besarnya arus terpa. Karena arus yang sangat besar menyebabkan
fiber habis terbakar dan arus yang terlalu kecil tidak mampu menghasilkan
memotong arus ikutan namun sama sekali tidak cocok untuk perlindungan
peralatan-peralatan gardu yang mahal karena V-T (Tegangan – Waktu)
karakteristik dari arrester ini lebih datar daripada isolator sehingga dapat
tak linear sangat mahal dan pemakaian sela batang akan memberikan
isolator
Linear).
Arrester ini terdiri dari beberapa sela yang tersusun seri dengan
sebagai berikut: harga tahanannya turun dengan cepat pada saat arus
besar dan harga tahanan naik kembali jika arus terpa sudah lewat
sehingga memotong arus ikutan pada titik nol pertamanya. Sela api
(sparks gap) dan tahanan disusun secara seri dan ditempatkan didalam
Distribusi tegangan yang tidak merata diantara celah sela api (sparks
tahanan non linear paralel dengan sela api.Pada daerah tegangan yang
api pada celah-celah yang diserikan, arus akan sangat tinggi untuk
tegangan loncatan atau tegangan yang terjadi pada tahanan tak linear
pada saat lonjakan arus mengalir. Tegangan loncatan bunga api terendah
dari penangkal disebut tegangan loncatan pulsa bunga api seratus persen
operasi normal dari sistem tidak melebihi 0,1 mA. Arus ini sudah cukup
gambar 3.5.
Arrester jenis Metal Oxide hanya terdiri dari unit-unit tahanan tak linear
yang terhubung satu sama lainnya tanpa memakai sela percik pada setiap
unit.
Untuk arrester jenis Metal Oxide material tahanan tak linear pada
Jenis Gardu (Station Type) , jenis ini merupakan penangkap petir paling
diatas 70 kV).
Jenis Hantaran (Line Type) , jenis ini lebih murah dan digunakan untuk
dari arrester harus lebih tinggi dari tegangan phasa sehat ketanah, jika
tidak demikian maka arrester akan melewatkan arus ikutan sistem terlalu
tertinggi dari sistem dalam keadaan tidak ada gangguan. Jadi tegangan
dengan :
Karakteristik Perlindungan
sambaran petir yang cukup tinggi dengan tegangan sistem diatas 70 kV.
22 kV.
petir seperti gambar 3.7 adalah 1,2 μs/ 50 μs. Hal ini menunjukkan bahwa
jika tegangan puncak terpa petir yang datang mempunyai harga yang
lebih tinggi atau sama dengan tegangan percik minimum dari penangkal
petir maka penangkap petir ini akan bekerja memotong terpa petir tersebut
Adalah tegangan yang timbul diantara terminal arrester pada saat arus
datang (di/dt dalam A/ μs) dan amplitudo dari arus pelepasan. Untuk
naik lebih tinggi lagi. Hal ini disebabkan karena karakteristik tahanan yang
Over Voltage)
Arrester tidak boleh bekerja pada gangguan lebih dalam (internal over
sistem.
minimum.
dari bahaya tegangan lebih. Tujuan koordinasi isolasi ini adalah untuk
yang normal dan tegangan tidak normal yang mungkin timbul dalam
sistem.
Bahwa isolasi peralatan akan gagal hanya jika terjadi tegangan lebih luar.
sebagai berikut:
tinggi untuk mencegah terjadi kegagalan oleh surja hubung dan tegangan
gelombang berjalan.
tegangan kerja dari penangkap petir dan jarak antara penangkap petir
penangkap petir akan diberikan Tingkat Isolasi Dasar yang satu tingkat
saklar pemisah yang terbuka harus 10-15 % lebih tinggi dari tingkat isolasi
lebih akibat kerja sistem yang tidak normal pada lokasi dimana arrester
dipasang. Tegangan lebih ini akibat gangguan satu phasa ke tanah dapat
maka tegangan pengenal dari arrester sudah dapat dihitung secara kasar.
Tegangan pengenal tidak boleh lebih rendah dari perkalian kedua harga
................................................................(3.1)
dimana :
Z = impedansi saluran.
kenaikan ini sangat dibatasi oleh tahanan tak linear dari arrester.
Besarnya faktor perlindungan ini umumnya lebih besar atau sama dengan
yang dilindungi.
Contoh:
sehingga tingkat perlindungan arrester menjadi 713 kV, pilih TID peralatan
sebesar 950 kV. Faktor perlindungan = (950 – 713 ) kV = 237 kV. Faktor
perlindungan ini lebih besar dari 20% dari TID peralatan, sehingga
Jarak lindung dari arrester ke peralatan yang dilindungi (dalam hal ini
.......................................................................(3.2)
dimana :
ini tidak perlu dilakukan karena ada faktor perlindungan dari alat
pelindungan dari arrester, oleh karena itu hanya peralatan yang penting
yang paling mahal dan yang paling penting pada sebuah gardu. Jika trafo
yang lama, dan juga kerugian akibat terputusnya daya cukup besar.
Selain itu trafo adalah ujung terminal dari suatu transmisi, tempat
daya.
relative rendah agar dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah. Setelah
Keuntungannya :
FCO putus.
Kerugiannya :
SUTM
Kerugiannya :
PENUTUP
Kesimpulan :
Lightning arrester terdiri dari dua jenis yaitu jenis Ekspulasi dan jenis
http://reza-fauzan.blogspot.com/2012/02/arrester-pada-20-kv.html