DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan nikmatnya sehingga
makalah Pancasila yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila yang diampu oleh Ibu Aziwarti, SH,
MH.
Makalah ini berisi tentang Peran Pancasila sebagai ideologi Bangsa. Dalam
penyusunan makalah ini melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu
penyusunan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi sarana membantu masyarakat
dalam memahami makna Pancasila dan latar belakangnya. Demikian apa yang bisa
saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………………….…2
BAB I Pendahuluan…………………………………………….………………..3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...4
1.4 Manfaat……………………………………………………………………….5
BAB II Pembahasan……………………………………………………………..6
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..16
3.2 Saran………………………………………………………………………….16
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..17
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara
ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan
hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara
yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang
kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era
yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan
oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah
perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam
masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara
Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan
Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.
Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-
gagasan. Ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang
dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang
membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama
adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.Kedua adalah
penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan bahasanya
sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa
Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa
kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem
demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat
menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang
menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Ideologi merupakan seperangkat sistem yang diyakini setiap warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara. Setiap
sistem keyakinan itu terbentuk melalui suatu proses yang panjang karena
ideologi melibatkan berbagai sumber seperti kebudayaan, agama, dan
pemikiran para tokoh. Ideologi yang bersumber dari kebudayaan, artinya
berbagai komponen budaya yang meliputi: sistem religi dan upacara
keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan,
bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan
peralatan, sebagaimana diungkapkan Koentjaraningrat dalam buku
Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (2004), memengaruhi dan
berperan dalam membentuk ideologi suatu bangsa. Perlu diketahui bahwa
ketika suatu ideologi bertitik tolak dari komponen-komponen budaya yang
berasal dari sifat dasar bangsa itu sendiri, maka pelaku-pelaku ideologi, yakni
warga negara, lebih mudah melaksanakannya. Para pelaku ideologi merasa
sudah akrab, tidak asing lagi dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ideologi
yang diperkenalkan dan diajukan kepada mereka.
Perlu diketahui juga bahwa agama dapat menjadi sumber bagi suatu
Ideologi.Di saat ideologi bersumber dari agama, maka akan ditemukan suatu
bentuk negara teokrasi, yakni sistem pemerintahan negara yang berlandaskan
pada nilai-nilai agama tertentu. Apabila suatu negara bercorak teokrasi, maka
pada umumnya segala bentuk peraturan hukum yang berlaku di negara
tersebutberasal dari doktrin agama tertentu. Demikian pula halnya, dengan
pemimpin negara teokrasi pada umumnya adalah pemimpin agama. Dalam
rumusan bahasa yang sederhana, dapat diberikan rumusan tentang negara
teokrasi sebagai berikut. NT = HA + PA (Negara Teokrasi = Hukum Agama
+ PemimpinAgama). Pada zaman dahulu, banyak negara yang bercorak
teokrasi, seperti kerajaan-kerajaan di Cina, Jepang, bahkan Indonesia pada
zaman kerajaan. Dewasa ini, bentuk negara teokrasi masih menyisakan
beberapa negara di antaranya ialah negara Vatikan.
Masalah Pancasila merupakan dasar Negara Repupblik Indonesia
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan
tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila merupakan dasar Negara
Indonesia yang menjadi alas untuk berpijak dan mampu memberikan
kekuatan untuk berdiri menjadi Negara yang kokoh.Pancasila sebagai dasar
Negara bearti pancasila dijadikan dasar, pedoman, dan petunjuk dalam
mengatur kehidupan bersama serta mengatur penyelenggaraan pemerintahan
negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan
budaya bangsa. Oleh karena nilai-nilai pancasila harus direalisasikan dalam
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.hal ini berdasarkan
pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia
dalam hidup berbangsa dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang
tertuang dalam sila-sila pancasila.
Pengamalan nilai pancasila sangat penting dalam kehidupan
bernegara, karena pancasila merupakan sendi, asas dan aturan hukum
tertinggi. Namun, pada saat sekarang ini pengamalan nilai-nilai pancasila
tidak tertanam pada jati diri bangsa Indonesia, kesetian warga Negara
Indonesia terhadap negaranya terlihat sangat kurang terutama dalam tingkah
laku dalam melakukan pelanggaran hukum, dan rasa nasionalisme yang mulai
memudar. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi bangsa diharapkan
mampu untuk menyaring pengaruh dari luar dan memperkokoh kekuatan
bangsa.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.4 Manfaat
Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita; dan logos yang berarti ilmu. Ideologi secara
etimologis, artinya ilmu tentang ideide (the science of ideas), atau ajaran
tentang pengertian dasar (Kaelan, 2013: 60-61). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep
bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir
seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan
tujuan yang merupakan satu program sosial politik (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2008: 517). Beberapa komponen penting dalam sebuah
ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program, sosial, dan
politik.
Sejarah konsep ideologi dapat ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut
digunakan Destutt de Tracy pada penghujung abad kedelapanbelas. Tracy
menyebut ideologi sebagai science of ideas, yaitu suatu program yang
diharapkan dapat membawa perubahan institusional bagi masyarakat
Perancis. Namun, Napoleon mengecam istilah ideologi yang dianggapnya
suatu khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu
hanya impian belaka yang tidak akan ditemukan dalam kenyataan
(Kaelan,2003: 113). Jorge Larrain menegaskan bahwa konsep ideologi erat
hubungannya dengan perjuangan pembebasan borjuis dari belenggu feodal
dan mencerminkan sikap pemikiran modern baru yang kritis. Niccolo
Machiavelli (1460--1520) merupakan pelopor yang membicarakan
persoalan yang secara langsung berkaitan dengan fenomena ideologi.
Machiavelli mengamati praktik politik para pangeran, dan mengamati pula
tingkah laku manusia dalam politik, meskipun ia tidak menggunakan istilah
“ideology” sama sekali. Ada tiga aspek dalam konsep ideologi yang dibahas
Machiavelli, yaitu agama, kekuasaan, dan dominasi.
bekerjasama dan bersaing sehingga tidak ada satu pun ideologi yang
dominan.
Pada intinya, menurut teori ini, Negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak antara seluruh orang dalam msyarakat
itu (social contract)
Teori ini diajarkan, antara lain Karl Marx (1818-1883). Menurut Karl
Marx, Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan
kekuatan ekonomi.
Teori integralistik semula diajarkan oleh Spinoza, Adam Muhler, dan lain-
lain yang mengemukakan bahwa Negara adalah suatu susun masyarakat
yang integral di antara semua golongan dan semua bagian dari seluruh
anggota masyarakat. Persatuan masyarakat itu merupakan persatuan
masyarakat organis pancasila bersifat integralistik karena :
1. Ideologi Pancasila
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas
serta karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu
sendiri. Ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
lahir dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah diyakini
kebenarannya. Ideologi pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam
ideologi pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu,
namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang
lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak
masyarakat. Selain itu manusia menurut pancasila berkedudukan kodrat
sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa. Oleh
karena itu nilai-nilai ketuhanan selalu menjiwai kehidupan manusia dalam
hidup bernegara.
2. Ideologi liberalisme
3. Ideologi sosialisme
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science
des ideas). Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun
Negara, namun juga membentuk masyrakat menuju cita-citanya.
4.2 Saran
Al Marsudi, Subandi. 2008. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Juremi, Radi Anky. 2006. Penerapan Ideologi dan Konstitusi Negara Indonesia
Dewasa Ini. Law Review, Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan,
Volume IV Nomor 2.
Karsadi, dkk. Pancasila di Perguruan Tinggi: Bentuk Moral, Karakter, dan Budaya
Bangsa. Kendari: Universitas Halu Oleo.
Tjarsono, Idjang. 2013. Demokrasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Solusi
Heterogenitas. Jurnal Transnasional, Volume IV Nomor 2.