Green synthesis merupakan suatu metode sintesis dengan keunggulan dapat mengurangi
penggunaan bahan kimia. Metode ini memanfaatkan jamur, bakteri, ragi, virus atau tumbuhan[3].
Peneliti menggunakan tumbuhan Cassytha filiformis L. atau yang dikenal dengan tali putri karena
mengandung polifenol yang dapat menjadi agen pereduksi dalam pembentukan nanopartikel logam.
Cu dari CuCl2.2H2O dihomogenkan bersama ekstrak tumbuhan sampai terjadi perubahan warna dari
kuning menjadi gelap yang menandakan nanopartikel Cu telah terbentuk lalu ditambahkan serbuk
MgO. Kemudian, larutan yang telah homogen dipisahkan untuk mendapatkan nanokomposit
Cu/MgO yang digunakan sebagai katalis dalam reduksi methylene bluie, congo red, 4-nitrophenol
dan 2,4-dinitrophenylhydrazine.
Nanokomposit Cu/MgO digunakan sebagai katalis pada proses reduksi zat pewarna organik. Proses
reduksi dengan NaBH4 memerlukan waktu yang lama, sedangkan dengan penambahan katalis dapat
mempersingkat penguraian senyawa kompleks yang bersifat toksik tersebut. Reduksi katalitik
senyawa 4-nitrophenol (4-NP) menggunakan nanokomposit Cu/MgO melalui 2 tahapan. Tahap
pertama, 4-NP dan BH4– dari NaBH4 ditransferkan ke permukaan katalis. Tahap selanjutnya setelah
transfer elektron dari BH4– (reduktan) dan 4-NP (oksidan) berada di dekat Cu/MgO yang berperan
sebagai media perantara, atom hidrogen dari BH4– menyerang 4-NP, sehingga terjadi proses reduksi
dan terbentuk 4-aminophenol yang lepas dari katalis.
Referensi
[2] vartooni A.R., Mahmoud N and Mohammad A. 2018. “green synthesis of perlite supported silver
nanoparticle using Hamamelis virgiana leaf extract and its investigation of its catalytic activity for
reduction of 4-Nitrophenol and congo red”. Alloys and compounds.680.309-314.
[3] Veisi H., Sirous A dan Pourya M. 2018. “green synthesis of silver nanoparticle mediated Thymbra
spicatan leaf extract and its aplication as a heterogeneous and recyclable nanocatalyst for catalytic
reduction of a variety of dyes in water”. Journal of cleaner production 170.1536-1543.