Oleh :
Nur Arivianti (12029113)
Mustika Pujiatun (12029115)
Indra Gunawan (12029131)
Naning Febrianti (12029130)
Azhar Alwi Zakaria (12029133)
Dosen Pengampu :
Tabel Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan
Waktu pemaparan Nilai percepatan Nilai percepatan
per hari kerja ( jam ) (meter / detik2) (g meter / detik2)
4-<8 4 0,41
2-<4 6 0,61
1-<2 8 0,81
<1 12 1,22
D. Dampak Getaran
Getaran mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh pada kisaran
frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0.1-10.000 Hz,namun secara umum kepekaan
manusia hanya berkisar 4-8 Hz dengan arah naik turun atau kesamping . Didapatkan
bukti epidemiologi yang kuat bahwa terdapat kenaikan secara pasti terhadap rasa sakit
pada punggung dan bagian perut diantara banyak orang yang mengalami Getaran
seluruh badan (Whole Body Vibration ) dengan paparan dalam waktu lama. Sebagai
contoh kasus , Wasserman dan Wasserman, 1999, menyatakan pada karyawan yang
bekerja sebagai operator kendaraan , paparan getaran didapatkan dari dua sumber,
yaitu:
1. Getaran seluruh badan (Whole Body Vibration ), yaitu getaran dari ujung kaki sampai
kepala. Getaran ini berasal dari tempat duduk pengemudi. Definisi lainnya
menyatakan bahwa frekuensi getaran ini aadalah 5-20 Hz.
2. Getaran tangan dan lengan (hand arm vibration), yaitu getaran setempat yaitu
getaran yang merambat melalui tangan sebagai akibat pemakaian peralatan yang
bergetar. Frekuensi ini biasanya antara 20-500 Hz dimana frekuensi 128 Hz adalah
frekuensi yang paling berbahaya dikarenakan tubuh manusia sangat peka terhadap
besaran frekuensi ini .
European Union Physical Agent (vibration) Directive telah mengatur standard
minimum untuk mengontrol risiko dari getaran seluruh badan, dimana hal ini memuat
suatu rancangan tindakan untuk paparan getaran harian, yang membutuhkan kontrol
terhadap resiko bila terdapat paparan yang melebihi ambang batas yang telah
ditentukan . Paparan getaran juga ditentukan oleh Vibration Dose Value (VDV ) atau
paparan getaran harian .
Indonesia sendiri telah memiliki peraturan mengenai besaran paparan getaran yang
diperkenankan dalam industry dimana pada Pasal 4 ayat (1) Keputusan Menaker no
51/Men/1999 menyatakan bahwa Nilai Ambang Batas getaran alat kerja yang kontak
langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan
sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/det2).
Paparan getaran saat bekerja harus dihilangkan atau diminimalisasi sampai dengan
nilai minimum. Bilamana hal tersebut tidak dilakukan , maka pada dasarnya perusahaan
juga yang akan merugi yang disebabkan oleh merosotnya tingkat produktifitas pekerja
yang disebabkan oleh efek paparan getaran tersebut.
Menteri Negara Lingkungan Hidup dalam surat keputusannya mencantumkan b
ahwa getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan
setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan getaran
mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia
(Kep.MENLH No: KEP-49/MENLH/11/1996).
Pendapat tersebut ditegaskan dalam buku saku Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dari Sucofindo (2002) yang
menyatakan bahwa getaran ialah gerakan ossillatory / bolak-balik suatu massa
melalui keadaan setimbang terhadap suatu titik tertentu. Dalam kesehatan kerja,
getaran yang terjadi secara mekanis dan secara umum terbagi atas:
Vibrasi atau getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis
misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya, oleh sebab itu dapat dibedakan dalam 2
bentuk:
Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai
tubuh:
6.10 Hz : Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2
dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak p
erubahan sistem peredaran darah.
E. Pengendalian Getaran