Anda di halaman 1dari 10

PENCAHAYAAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Higiene Lingkungan Kerja

NAMA KELOMPOK 8:
1. Wulan Vanita Sari (12029158)
2. Intan Tri Wulandari (12029141)
3. Fakhrunnisa (12029157)
4. Dian Purnama Oktera (12029137)
5. Imaniar Intan Harmawati (12029147)
6. Millani Ammastasi K (12029160)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang maha Esa karena rahmad dan limpahan beliaulah
penyususn dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pencahayaan “ dengan baik dan selesai
tepat pada waktunya.

Pada pembuatan makalah ini penyusun tidak mengalami kesulitan yang berarti,
penyususn juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat tersusun rapi dan sesuai dengan standar yang diperintahkan.

Makalah yang berjudul “Pencahayaan” ini bermanfaat sebagai wacana kedepan


bagaimana pemerintah ataupun swasta dalam membangun ruangan kerja dengan pencahayaan
yang sesuai standar, sehingga pekerja yang berada didalamnya akan merasa aman dan nyaman.

Penyusun menyadari makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan sehingga kami
membuka kritik dan saran untuk kedepannya makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat
bagi orang banyak. Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi nilai tambah tersendiri buat
kita.

Penyusun

Yogyakarta, November 2014


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang berbeda-
beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap kemampuan
manusia. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai
hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung. Manusia akan mampu
melaksanakan pekerjaannya dengan baik apabila ditunjang oleh lingkungan kerja yang
baik. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan sebagai lingkungan kerja yang baik
apabila manusia bisa melaksanakan kegiatannya dengan optimal dengan sehat, aman dan
selamat. Ketidakberesan lingkungan kerja dapat terlihat akibatnya dalam waktu yang
lama. Lebih jauh lagi keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan
waktu yang lebih banyak yang tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem
kerja yang efisien dan produktif.

Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat
bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani
dan atau di desain sedemikian sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk
melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman. Evaluasi lingkungan
dilakukan dengan cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja
terhadap paparan lingkungan kerja. Di dalam perencanaan dan perancangan sistem kerja
perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja
seperti, kebisingan, pencahayaan, suhu dan lain-lain. Suatu kondisi lingkungan kerja
dikatakan baik apabila dalam kondisi tertentu manusia dapat melaksanakan kegiatannya
dengan optimal. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dengan manusia yang bekerja pada
lingkungan tersebut dapat terlihat dampaknya dalam jangka waktu tertentu.

Kualitas lingkungan kerja yang baik dan sesuai dengan kondisi manusia sebagai
pekerja akan mendukung kinerja dan produktivitas kerja yang dihasilkan. Pengendalian
dan penanganan faktor-faktor lingkungan kerja seperti kebisingan, temperatur, getaran
dan pencahayaan merupakan suatu masalah yang harus ditangani secara serius dan
berkesinambungan. Suara yang bising, temperatur yang panas getaran dan pencahayaan
yang kurang di dalam tempat kerja merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan
tekanan kerja dan penurunan produktivitas kerja.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pencahayaan
2. Untuk mengetahui NAB pencahayaan ditempat kerja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencahayaan
4. Untuk mengetahui warna lampu
5. Untuk mengetahui dampak tingkat pencahayaan
6. Untuk mengetahui pengendalian dari tingkat kerjaan khusus pencahayaan

C. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi pencahayaan
2. Dapat mengatahui NAB pencahayaan ditempat kerja
3. Dapat mengatahui faktor-faktoar yang berpengaruh terhadap pencahayaan
4. Dapat mengetahui berbagai warna lampu
5. Dapat mengetahui berbagai macam dampak yang ditimbulkan akibat pencahayaan
6. Dapat mengetahui berbagai macam pengendalian yang dapat dilakukan untuk
mencegah penyakit akibat pencahayaan yang tidak sesui NAB

D. Rumusan Masalah
1. Apakah pencahayaan itu?
2. Berapa NAB pencahayaan yang digunakan ditempat kerja?
3. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencahayaan?
4. Apa saja warna lampu?
5. Apakah dampak dari tingkat pencahayaan ditempat kerja?
6. Bagaimana pengendalian pencahayaan yang teerdapat ditempat kerja?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi pencahayaan
Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang
terbang ke angkasa dimana gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi
tertentu yang nilainya dapat dibedakan dari energy cahaya lainnya dalam spectrum
elektromagnetisnya (Suhadri, 2008). Menurut Kepmenkes no. 1405 tahun 2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri,
pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

2. NAB pencahayaan

Tingkat penerangan atau NAB (Nilai Ambang Batas) di tempat kerja menurut PMP no. 7
tahun 1964.

Tingkat
Penerangan Area Kegiatan
(Lux)

Pencahayaan umum 20 Layanan penerangan yang minimum dalam


untuk ruangan dan area sirkulasi luar ruangan, pertokoan di
area yang jarang daerah terbuka, halaman tempat
digunakan dan/atau penyimpanan
tugas-tugas atau
visual sederhana 50 Tempat pejalan kaki dan panggung

70 Ruang boiler

100 Halaman trafo, ruangan tungku

150 Area sirkulasi di industri, pertokoan dan


ruang penyimpan

Pencahayaan umum 200 Layanan penerangan yang minimum tugas


untuk interior
300 Meja dan mesin kerja ukuran sedang, proses
umum dalam industri kimia dan makanan,
kegiatan membaca dan membuat arsip

450 Gantungan baju, pemeriksaan, kantor untuk


menggambar, perakitan mesin dan bagian
yang halus, pekerjaan warna, tugas
menggambar kritis

Pencahayaan tambahan 1500 Pekerjaan mesin dan di aras meja yang sangat
setempat untuk tugas halus, perakitan mesin presisi kecil dan
visual yang tepat instrumen, komponen elektronik, pengukuran
dan pemeriksaan. Bagian kecil yang rumit
(sebagian mungkin diberikan oleh tugas
pencahayaan setempat)

3000 Pekerjaan berpresisi dan rinci sekali, misal


instrumen yang sangat kecil, pembuatan jam
tangan, pengukiran

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencahayaan


a. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat
keuntungan, yaitu:
 Variasi intensitas cahaya matahari
 Distribusi dari terangnya cahaya
 Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
 Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
b. faktor yang mempengaruhi pencahayaan dilingkungan kerja:
 pola aktivitas
 warna lampu
 arah sinar
 peletakkan lampu,
 serta usia pengguna.
c. Warna Lampu
Menentukan warna cahaya lampu yang ingin digunakan. Lampu dengan
karakter cahaya kuning disinyalir mampu membangkitkan suasana yang hangat
dan romantis, sehingga sangat cocok ditempatkan di ruang tidur atau ruang lain
yang digunakan untuk bersantai. Sementara cahaya putih lebih cocok digunakan
di tempat kerja. Penentuan warna cahaya ini dengan sendirinya akan membimbing
Anda menentukan pilihan antara lampu neon dan lampu pijar.
Pemilihan warna lampu bergantung kepada Tingkat pencahayaan yang
diperlukan agar diperoleh pencahayaan yang nyaman. Dari pengalaman secara
umum, makin tinggi tingkat pencahayaan yang diperlukan, makin sejuk tampak
warna yang dipilih sehingga tercipta pencahayaan yang nyaman.
Renderasi Warna.
Disamping perlu diketahui tampak warna suatu lampu, juga dipergunakan suatu
indeks yang
menyatakan apakah warna obyek tampak alami apabila diberi cahaya lampu
tersebut. Nilai maksimum secara teoritis dari indeks renderasi warna adalah 100.
Untuk aplikasi, ada 4 kelompok renderasi warna yang dipakai dapat dilihat pada
tabel 4.4.2.(1).
Tabel 4.4.2.(1): Pengelompokan renderasi warna.
Kelompok Renderasi Rentang Indeks Tampak Warna
Warna Renderasi Warna (Ra).
1 Ra > 85 dingin
sedang
Hangat
2 70 < Ra < 85 Dingin
Sedang
Hangat
3 40 < Ra < 70
4 Ra < 40
Tabel 4.4.2 .(2) : Contoh harga Ra dan temperatur warna untuk beberapa jenis
lampu.
Lampu Temperatur warna (K) Ra
Fluoresen standar

White 4200 60
Cool daylight 6200 70
Fluoresen super
Warm white 3500 85
Cool white. 4000 85
Cool daylight. 6500 85
White 4200 60
Cool daylight 6200 70
Fluoresen super.
Merkuri tekanan tinggi. 4100 50
Natrium tekanan tinggi 1950 25
Halida Metal 4300 65

d. Dampak dari pencahayaan


Penerangan yang tidak baik akan menyebabkan tenaga kerja mengalami
kesulitan dalam melihat obyek yang dikerjakannya dengan jelas. Hal ini selain akan
menyebabkan tenaga kerja lamban dalam melaksanakan pekerjaanya juga akan dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan baik akan
menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama kerja. Pengaruh dan
penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan dampak, yaitu:
1. Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.
2. Kelelahan mental.
3. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
4. Kerusakan indra mata dan lain-lain.
Selanjutnya pengaruh kelelahan pada mata tersebut akan bermuara kepada penurunan
performansi kerja, sebagai berikut:
1. Kehilangan produktivitas
2. Kualitas kerja rendah
3. Banyak terjadi kesalahan
4. Kecelakan kerja meningkat

e. Pengendalian pencahayaan
1. Memakai APD(alat pelindung diri) seperti misalnya memakai kaca mata kobalt
biru bagi mereka yang bekerja menghadapi pancaran cahaya infra merah.Selain itu
sinar matahari juga mengandung cahaya ultra ungu. Untuk itu mencegah timbulnya
efek cahaya ultra ungu pada mata maka tenaga kerja yang menghadapi cahaya
tersebut perlu memakai kaca mata berlapis timah hitam.
2. Mengatur kondisi lingkungan kerja seperti banyak bukaan-bukaan untuk masuknya
cahaya alami, dan ventilasi
3. Mengatur intensitas penerangan di lingkungan kerja, agar cahaya tak terlalu silau
atupu terlalu redup.
4. Pengecekan, pembersihan, penggantian berkala alat-alat yang digunakan sebagai
sumber cahaya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Lingkungan kerja yang nyaman sangat penting untuk mengoptimalkan produktivitas


pekerja , meningkatkan kualitas dan kuantitas output. Pencahayaan memainkan peran penting
dalam menciptakan lingkungan tersebut, seperti cahaya yang baik membuat tempat kerja yang
lebih aman dan kurang melelahkan , yang berarti lebih sedikit kecelakaan , kesalahan lebih
rendah dan menolak tingkat dan produktivitas lebih baik secara keseluruhan . Sebuah tempat
kerja remang juga berarti karyawan bahagia yang menghargai ruang di mana mereka bekerja .

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, F., 2010. Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata PAda Tenaga
Kerja di Bagian Pengepakan PT. Ikapharmindo Putramas Jakarta Timur. Skripsi :
Universitas Sebelas Maret

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang


Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

Peraturan Menteri Perburuhan no. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta
Penerangan Dalam Tempat Kerja

Suhadri, B., 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai