Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Higiene Lingkungan Kerja
NAMA KELOMPOK 8:
1. Wulan Vanita Sari (12029158)
2. Intan Tri Wulandari (12029141)
3. Fakhrunnisa (12029157)
4. Dian Purnama Oktera (12029137)
5. Imaniar Intan Harmawati (12029147)
6. Millani Ammastasi K (12029160)
Puji syukur kehadirat Allah yang maha Esa karena rahmad dan limpahan beliaulah
penyususn dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pencahayaan “ dengan baik dan selesai
tepat pada waktunya.
Pada pembuatan makalah ini penyusun tidak mengalami kesulitan yang berarti,
penyususn juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat tersusun rapi dan sesuai dengan standar yang diperintahkan.
Penyusun menyadari makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan sehingga kami
membuka kritik dan saran untuk kedepannya makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat
bagi orang banyak. Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi nilai tambah tersendiri buat
kita.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang berbeda-
beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap kemampuan
manusia. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai
hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung. Manusia akan mampu
melaksanakan pekerjaannya dengan baik apabila ditunjang oleh lingkungan kerja yang
baik. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan sebagai lingkungan kerja yang baik
apabila manusia bisa melaksanakan kegiatannya dengan optimal dengan sehat, aman dan
selamat. Ketidakberesan lingkungan kerja dapat terlihat akibatnya dalam waktu yang
lama. Lebih jauh lagi keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan
waktu yang lebih banyak yang tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem
kerja yang efisien dan produktif.
Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat
bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani
dan atau di desain sedemikian sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk
melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman. Evaluasi lingkungan
dilakukan dengan cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja
terhadap paparan lingkungan kerja. Di dalam perencanaan dan perancangan sistem kerja
perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja
seperti, kebisingan, pencahayaan, suhu dan lain-lain. Suatu kondisi lingkungan kerja
dikatakan baik apabila dalam kondisi tertentu manusia dapat melaksanakan kegiatannya
dengan optimal. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dengan manusia yang bekerja pada
lingkungan tersebut dapat terlihat dampaknya dalam jangka waktu tertentu.
Kualitas lingkungan kerja yang baik dan sesuai dengan kondisi manusia sebagai
pekerja akan mendukung kinerja dan produktivitas kerja yang dihasilkan. Pengendalian
dan penanganan faktor-faktor lingkungan kerja seperti kebisingan, temperatur, getaran
dan pencahayaan merupakan suatu masalah yang harus ditangani secara serius dan
berkesinambungan. Suara yang bising, temperatur yang panas getaran dan pencahayaan
yang kurang di dalam tempat kerja merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan
tekanan kerja dan penurunan produktivitas kerja.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pencahayaan
2. Untuk mengetahui NAB pencahayaan ditempat kerja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencahayaan
4. Untuk mengetahui warna lampu
5. Untuk mengetahui dampak tingkat pencahayaan
6. Untuk mengetahui pengendalian dari tingkat kerjaan khusus pencahayaan
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi pencahayaan
2. Dapat mengatahui NAB pencahayaan ditempat kerja
3. Dapat mengatahui faktor-faktoar yang berpengaruh terhadap pencahayaan
4. Dapat mengetahui berbagai warna lampu
5. Dapat mengetahui berbagai macam dampak yang ditimbulkan akibat pencahayaan
6. Dapat mengetahui berbagai macam pengendalian yang dapat dilakukan untuk
mencegah penyakit akibat pencahayaan yang tidak sesui NAB
D. Rumusan Masalah
1. Apakah pencahayaan itu?
2. Berapa NAB pencahayaan yang digunakan ditempat kerja?
3. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencahayaan?
4. Apa saja warna lampu?
5. Apakah dampak dari tingkat pencahayaan ditempat kerja?
6. Bagaimana pengendalian pencahayaan yang teerdapat ditempat kerja?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi pencahayaan
Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang
terbang ke angkasa dimana gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi
tertentu yang nilainya dapat dibedakan dari energy cahaya lainnya dalam spectrum
elektromagnetisnya (Suhadri, 2008). Menurut Kepmenkes no. 1405 tahun 2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri,
pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
2. NAB pencahayaan
Tingkat penerangan atau NAB (Nilai Ambang Batas) di tempat kerja menurut PMP no. 7
tahun 1964.
Tingkat
Penerangan Area Kegiatan
(Lux)
70 Ruang boiler
Pencahayaan tambahan 1500 Pekerjaan mesin dan di aras meja yang sangat
setempat untuk tugas halus, perakitan mesin presisi kecil dan
visual yang tepat instrumen, komponen elektronik, pengukuran
dan pemeriksaan. Bagian kecil yang rumit
(sebagian mungkin diberikan oleh tugas
pencahayaan setempat)
White 4200 60
Cool daylight 6200 70
Fluoresen super
Warm white 3500 85
Cool white. 4000 85
Cool daylight. 6500 85
White 4200 60
Cool daylight 6200 70
Fluoresen super.
Merkuri tekanan tinggi. 4100 50
Natrium tekanan tinggi 1950 25
Halida Metal 4300 65
e. Pengendalian pencahayaan
1. Memakai APD(alat pelindung diri) seperti misalnya memakai kaca mata kobalt
biru bagi mereka yang bekerja menghadapi pancaran cahaya infra merah.Selain itu
sinar matahari juga mengandung cahaya ultra ungu. Untuk itu mencegah timbulnya
efek cahaya ultra ungu pada mata maka tenaga kerja yang menghadapi cahaya
tersebut perlu memakai kaca mata berlapis timah hitam.
2. Mengatur kondisi lingkungan kerja seperti banyak bukaan-bukaan untuk masuknya
cahaya alami, dan ventilasi
3. Mengatur intensitas penerangan di lingkungan kerja, agar cahaya tak terlalu silau
atupu terlalu redup.
4. Pengecekan, pembersihan, penggantian berkala alat-alat yang digunakan sebagai
sumber cahaya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, F., 2010. Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata PAda Tenaga
Kerja di Bagian Pengepakan PT. Ikapharmindo Putramas Jakarta Timur. Skripsi :
Universitas Sebelas Maret
Peraturan Menteri Perburuhan no. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta
Penerangan Dalam Tempat Kerja
Suhadri, B., 2008. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan