Anda di halaman 1dari 6

1.

Seorang laki-laki usia 41 tahun dirawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu karena sering mengamuk di
rumah. Saat pengkajian, pasien mengatakan sering jengkel & marah apabila keinginannya tidak
terpenuhi. Saat ini perawat telah mengajarkan latihan fisik 1. Apakah intervensi selanjutnya yang
dilakukan oleh perawat?

A. Melatih pukul bantal

B. Melatih napas dalam

C. Melatih cara spiritual

D. Melatih berbicara yang baik

E. Membina hubungan saling percaya

Kunci : A. Melatih pukul bantal

Intervensi keperawatan pada pasien dengan Perilaku kekerasan (risiko) ada 4 yaitu:

1. Melatih mengontrol perilaku PK dengan cara fisik 1&2. Cara fisik 1 dengan napas dalam. Cara fisik
2 dengan memukul bantal/kasur

2. Melatih mengontrol PK dengan minum obat

3. Melath mengontrol PK dengan cara verbal (berbicara/meminta baik2)

4. Melarih cara mengontrol PK dengan spiritual.

2. Seorang laki-laki berusia 25 tahun di bawa oleh pihak keluarga ke poliklinik jiwa. Keluarga
mengatakan kepada perawat bahwa pasien telah di PHK 3 bulan yang lalu. Saat ini pasien sering
mengeluh dan mengatakan hidupnya tidak berarti dan tidak berguna serta merasa malu karena tidak
bekerja sehingga menjadi beban dalam keluarga. Perawat telah membina hubungan saling percaya.

Apakah tindakan keperawatan yang akan dilakukan sesuai kasus diatas?

Pilihan jawaban :

a) Menetapkan tujuan hidup

b) Menyusun jadwal kegiatan

c) mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki

d) Melibatkan keluarga dalam perawatan diri

e) Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan

Kunci : C

Kalau kita telaah bersama, kasus pada soal tersebut adalah kasus HDR dengan kata kunci pasien
mengeluh tidak berarti dan tidak berguna serta merasa malu
Nah, untuk tindakan keperawatan pada pasien dengan HDR adalah: identifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki, menilai kemampuan yang dapat digunakan, memilih/menetapkan
kegiatan sesuai kemampuan, melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan

3. Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke poliklinik kebidanan. Hasil pemeriksaan


menunjukkan pasien didiagnosis Kanker serviks stadium akhir. pasien berkata "tidak mungkin saya
menderita kanker serviks".

Apakah tahapan berduka yang dialami pada kasus diatas?

A. Anger

B. Denial

C. Bargaining

C. Depression

E. Acceptance

Kunci: B

Menurut Kubler-Ross Tahapan berduka meliputi fase Denial (mengingkari), Anger (marah),
Bargaining (tawar menawar), Depression (depresi) & Acceptance (penerimaan)

Reaksi respon untuk fase denial: pasien menolak mempercayai bahwa kehilangan terjadi secara
nyata dan mengisolasi diri. Reaksi fisik: letih, lemah, diare, gelisah, sesak nafas dan nadi cepat.
Contoh: "tidak mungkin, saya tidak percaya itu terjadi"

Reaksi respon untuk fase anger: timbul kesadaran akan kenyataan kehilangan. kemarahan
meningkat kadang diproyeksi ke orang lain, tim kesehatan atau lingkungan.

Reaksi fisik: nadi cepat, tangan mengepal, susah tidur, muka merah, bicara kasar, dan agresif.
Contoh: "Semua Ini terjadi karena perawat tidak cepat melakukan pertolongan".

Reaksi respon untuk fase bargaining: pasien berunding dengan cara halus untuk mencegah
kehilangan dan perasaan bersalah, Memohon pada Tuhan, dan mempunyai keinginan untuk
melakukan apa saja untuk mengubah apa yang sudah terjadi. Contoh: "Kalau saja saya yang sakit,
bukan anak saya....", "seandainya saja saya hati-hati, pasti hal ini tidak akan terjadi".

Reaksi respon untuk fase depresi: menolak makan & bicara, menyatakan putus asa dan tidak
berharga, susah tidur, merasa letih)
Reaksi respon untuk fase acceptance: menerima kenyataan kehilangan

4. Seorang perempuan usia 40 tahun dibawa ke RSJ sejak tiga bulan yang lalu karena sering
keluyuran. Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan malas mandi dan malas menyikat giginya.
Hasil observasi didapatkan rambut acak-acakan, pakaian tidak rapi, & lebih sering menyendiri di
kamar.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?

A. Halusinasi

B. Isolasi sosial

C. Harga diri rendah

D. Defisit perawatan diri

E. Risiko perilaku kekerasan

Kunci : D

Pada kasus, dijelaskan bahwa pasuen malas mandi, sikat gigi, rambut bla bla, ini 100

% menunjukkan psien Defisit perawatan diri, selain dari segi penampilan, perawatan diri bisa dinilai
dari makan dan minum serta toileting.

5. Seorang perempuan berusia 18 tahun, dirawat di RSJ sejak sebulan yang lalu . Saat ini pasien
sering duduk sendiri di kamarnya, tampak sedih, Kondisi pasien sudah kooperatif, sdh bisa diajak
berkomunikasi walaupun singkat.

Apakah jenis terapi aktivitas kelompok yang cocok?

A. TAK Sosialisasi

B. TAK Orientasi realita

C. TAK stimulasi Kognitif

D. TAK Stimulasi persepsi

E. TAK Stimulasi Sensoris

Kunci : A

Kita perhatikan kembali soalnya ya, pasien adalah pasien isolasi sosial yang sduah bisa
berkomunikasi walau singkat. Oleh karena itu TAK yang cocok adalah TAK Sosialisasi. Pasien Isos
sudah bisa diajak TAK apabila sudah lolos SP1. Sdh bisa berinteraksi dengan minimal 1 orang dan
sudah kooperatif
Kriteria pasien yang bisa diikutkan untuk TAK sosialisasi adalah:

1. Klien menarik diri yang cukup kooperatif

2. Klien yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal

3. Klien dengan gangguan menarik diri yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain

4. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap penyakit fisik
tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)

5. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya

6. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah tenang

6. Seorang perempuan usia 20 tahun di rawat di RSJ sejak 2 minggu yang lalu karena membakar
rumahnya. Hasil pengkajian saat ini didapatkan data kontak mata tidak dapat di pertahankan, hanya
mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya, sering menyendiri di kamar, penampilan tidak
rapi dan kotor serta selalu takut jika didekati

Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?

a) Waham

b) halusinasi

c) isolasi sosial

d) defisit perawatan diri

e) risiko perilaku kekerasan

Kunci : C

Jawaban yang paling tepat adalah ISOLASI SOSIAL. Ingat kembali "Here & Now". Meskipun pasien
masuk dengan Membakar rumah, tapi pengkajian here & now nya adalah Isolasi sosial. Jadi masalah
keperawatan saat ini adalah Isos

7. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat DI RSJ sejak sebulan yang lalu karena menghancurkan
jendela rumahnya karena keinginannya tidak terpenuhi. Hasil observasi saat ini, pasien sudah dapat
mengendalikan marahnya dengan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur/bantal

Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang akan dilakukan perawat pada kasus diatas?

A. Latih mengontrol marah dengan Latihan fisik

B. Latih mengontrol marah dengan cara spiritual

C. Latih mengontrol marah dengan minum obat secara teratur

D. Latih mengontrol marah dengan cara berbicara yang baik


E. Latih mengontrol marah dengan cara melakukan kegiatan harian

Kunci : C

Untuk intervensi PK:

1. Latihan fisik 1 & 2

2. Obat

3. Verbal

4. Spiritual

8. Seorang pria berusia 28 tahun dirawat diruang rawat inap RS Jiwa, saat dikaji pasien mengatakan
sebagai artis ibukota terkenal. pasien juga mengatakan sebagai keturunan langsung presiden
Indonesia ke-2, kontak mata ada, pasien tampak kurang kooperatif, tidak rapih, dan berbicara sendiri
sambil berteriak keras.

Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas?

A. Membantu orientasi realita pasien

B. Mengidentifikasi pola koping pasien

C. Mengajarkan pasien berkenalan dengan orang lain

D. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara verbal

E. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

Kunci : A

Pasien pada kasus adalah pasien waham

Sehingga intervensinya adalah orientasi realita

6. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk dan membanting pintu
rumahnya. Saat pengkajian pasien mengatakan “Kakak saya mau meracuni makanan yang saya
makan karena takut hartanya saya ambil. Hasil observasi menunjukkan pasien berpakaian tidak
sesuai, rambut acak-acakan, dan saat makan, nasinya berceceran

Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

A. Waham curiga

B. Waham agama

C. Waham somatik
D. Defisit perawatan diri

E. Risiko perilaku kekerasan

Kunci : A

Karena mempercai bahwa yg memberikan makanan akan meracuni dirinya

Anda mungkin juga menyukai