CLP Dini
CLP Dini
0
ORTHODONTIC TREATMENT FOR CLEFT LIP AND
PALATE PATIENTS
PENDAHULUAN
Celah bibir dan langit-langit merupakan suatu bentuk kelainan sejak lahir atau cacat
bawaan pada wajah. Celah pada bibir disebut labiochisis sedangkan celah pada langit-langit
mulut disebut palatoschisis. Kelainan ini terjadi akibat kegagalan penyatuan processus facialis
saat pertumbuhkembangan embrio di dalam kandungan. Tingkat kelainan celah bibir dapat
bervariasi, mulai dari yang ringan yaitu berupa sedikit takikan ( notching) pada bibir, sampai
yang parah dimana celah atau pembukaan yang muncul cukup besar yaitu dari bibir atas
sampai ke hidung. Celah langit-langit terjadi ketika palatum tidak menutup secara sempurna,
meninggalkan pembukaan yang dapat meluas sampai ke kavitas nasal. Celah bisa melibatkan
sisi lain dari palatum, yaitu meluas ke bagian palatum keras di anterior mulut sampai palatum
lunak ke arah tenggorokan. Seringkali terjadi bersamaan antara celah bibir dan celah alveolar
atau dapat tanpa kelainan lainnya. Pada kelainan ini dapat terjadi gangguan pada proses
penelanan, bicara dan mudah terjadi infeksi pada saluran pernafasan akibat tidak adanya
pembatas antara rongga mulut dan rongga hidung. Infeksi juga dapat berkembang sampai ke
telinga. Celah bibir dan celah langit-langit bisa terjadi secara bersamaan atau masing-masing
dan tingkat abnormalitas celah bibir dan langitan ini pun bervariasi.
Celah bibir dan langit-langit tidak secara langsung menyebabkan masalah psikososial.
Selama masa prasekolah, anak dengan celah bibir dan langit-langit cenderung memiliki konsep
diri yang serupa dengan sebayanya, namun ketika tumbuh remaja dan seiring dengan
meningkatnya interaksi sosial maka akan mengganggu hubungan sosial dengan sebayanya.
Anak-anak yang dinilai menarik cenderung dipersepsikan lebih pandai, dan diperlakukan lebih
positif dibandingkan dengan anak dengan celah bibir dan/atau celah langit-langit. Dukungan
yang kuat dari orangtua akan membantu pencegahan terbentuknya konsep diri yang negatif
pada anak yang menderita celah bibir dan/atau langit-langit.
DIAGNOSA PRENATAL
Diagnosa biasanya dilakukan dengan menggunakan peralatan ultrasonografi, yang
bisa mendeteksi malformasi kraniofasial pada fetus. Dilaporkan bisa terdeteksi pada trimester
ketiga dan menggunakan ultrasonografi transvaginal bisa terdeteksi 12-13 minggu kehamilan.
1
Tehnik untuk diagnosis awal celah bibir dan langit-langit adalah terdapat dua garis pada fetal
face, pada bidang frontal arsitektur midfacial terganggu, tidak adanya ridge maksila yang
normal, terlihat pelebaran nasalcavity dan soft tissue didepan nasal septum bawah hidung.
2
Unilateral cleft lip
PERTUMBUHKEMBANGAN WAJAH
3
Wajah Dilihat dari Aspek Frontal. A, Embrio 5 minggu. B, Embrio 6 minggu.Tonjol nasal sedikit demi sedikit
terpisah dari tonjol maxila dengan alur yang dalam. C, Embrio 7 bulan. D, Embrio 10 bulan. Tonjol maksila
berangsur-angsur bergabung dengan lipatan nasal dan alur terisi dengan mesenkim. (Sumber: Langman J:
Medical Embriology, ed 3, Baltimore, 1975, Williams & Wilkins.)
Perkembangan embriologi hidung, bibir dan palatum terjadi antara minggu ke-5 hingga minggu
ke-10. Gambar diatas menunjukkan perkembangan wajah embrio dari minggu ke-5 hingga ke
10 di lihat dari aspek frontal. Pada minggu ke-5, tumbuh dua penonjolan yaitu lateral
processes (maxillary swelling) dan frontonasal process (median nasal swelling) . Selama 2
minggu selanjutnya maxillary processus akan meneruskan pertumbuhannya ke arah tengah
dan menekan frontonasal process kearah midline. Penyatuan kedua penonjolan ini akan
membentuk bibir. Dari maxillary processes akan tumbuh 2 shelflike yang disebut palatine
shelves. Palatine shelves akan terbentuk pada minggu ke-6 mengarah ke bawah miring pada
salah satu sisi lidah. Kemudian pada minggu ke-7, palatine shelves akan naik ke posisi
horizontal diatas lidah dan berfusi satu sama lain membentuk palatum sekunder. Dibagian
anterior penyatuan dua shelves ini dengan triangular palatum primer akan membentuk foramen
insisif. Pada minggu ke-7 hingga ke-10 palatine shelves bergabung satu sama lain dan dengan
4
palatum primer.6 Gambar dibawah ini menunjukkan proses tersebut dilihat dari aspek frontal
kepala embrio usia 6 sampai 10 minggu. Celah pada palatum primer terjadi karena gagalnya
mesoderm untuk berpenetrasi ke dalam grooves diantara median maxillary processes dan
nasal processes sehingga proses penggabungan keduanya tidak terjadi. Sedangkan celah
pada palatum sekunder disebabkan karena kegagalan palatine shelves untuk berfusi satu
sama lain. Pada embrio normal, epitel diantara median dan lateral nasal processes
dipenetrasikan oleh mesenkim dan akan menghasilkan fusi diantara keduanya. Jika penetrasi
tidak terjadi, maka epitel akan terpisah dan membentuk celah.
5
Gambaran Bibir dan Palatum. Sumber: Millard, Ralph D., Jr. Cleft
Craft. Boston: Little, Brown, 1977
B. ~ 35 hr
C. Skema kontribusi embryonic facial processes pd struktur wajah dws.
6
PERAWATAN CELAH BIBIR DAN LANGIT-LANGIT
7
Celah pada bibir dan langit-langit menyebabkan masalah diantaranya masalah dalam
pemberian makanan, estetika, masalah pendengaran, berbicara, fungsi gigi-geligi, dan
perkembangan psikososial.24 Kesulitan menghisap menyebabkan bayi dengan celah dapat
memiliki masalah dalam pemberian makanan. Penggunaan botol khusus dan posisi pemberian
makanan yang lebih tegak dapat membantu proses penelanan dengan adanya gaya gravitasi
dan pembuatan obturator juga merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini.
8
9
10
LAHSHAL recording system
L : LIP
A : ALVEOLUS
H : HARD PALATE
S : SOFT PALATE
PREVALENSI
1 : 700 – 1.000 kaukasoid
0,5 : 1.000 negro
3,6 : 1.000 indian amerika
2.1 : 1.000 Japanese,
1.7 : 1.000 Chinese
Isolated cleft (non sindromik) 1 : 2.000, ♀ > ♂
African America à 1: 2000
Caucasoid à 1 : 1000
Asian à 1 : 500
Cleft lip à ♂ > ♀
Cleft palate à ♀ > ♂
Celah di kiri : kanan : bilateral à 6 : 3 : 1
ETIOLOGI
Etiologi celah bibir adalah multifaktorial dan etiologi celah bibir belum dapat diketahui
secara pasti. Pembentukan bibir terjadi pada masa embrio minggu keenam sampai minggu
kesepuluh kehamilan. Penyebab kelainan ini dipengaruhi berbagai faktor, disamping faktor
genetik sebagai predisposisi penyebab celah bibir, juga faktor non genetik yang justru lebih
sering muncul dalam populasi, kemungkinan terjadi satu individu dengan individu lain berbeda ,
misalnya :
Lingkungan : (trigger)
• Gangguan pertumbuhan intra uteri
• Nutrisi : kekurangan asam folat
• Teratogen :
Obat : Na dilantin, alcohol,rokok
11
Cleft Lip biasanya terjadi di sebelah lateral midline, baik 1 sisi atau ke 2 sisi, Midline Cleft
Lip jarang terjadi
(A) Celah bibir unilateral tidak komplit, (B) Celah bibir unilateral (C) Celah bibir bilateral dengan celah langit-langit
dan tulang alveolar, (D) Celah langit-langit. (Stoll et al. BMC Medical genetics. 2004.)
12
lebih banyak informasi dari berbagai bidang spesialisasi. Perawatan yang komprehensif dan
terkoordinasi yang melibatkan banyak bidang spesialisasi untuk merawat pasien dengan celah
telah banyak diterapkan diseluruh dunia. The American Cleft Palate-Craniofacial Association
didirikan pada tahun 1943 untuk membantu pasien celah bibir dan/atau langit-langit dan
keluarganya. Organisasi ini memperkenalkan pendekatan tim dalam penatalaksanaan pasien
dengan celah orofasial termasuk merumuskan peran ortodontis dalam tim. Pendekatan tim
memerlukan ortodontis untuk bekerjasama termasuk dalam menentukan waktu dan tahap
perawatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien.
Dalam menangani pasien anak dengan celah bibir dan/atau langit-langit, Rumah Sakit
Anak dan Bunda Harapan Kita-Jakarta menerapkan pendekatan tim secara interdisiplin.Dalam
tim interdisiplin, masing-masing bidang spesialisasi memiliki kedudukan yang setara untuk
menegosiasikan rencana perawatan yang terbaik bagi pasien. Penanganan komprehensif
dimulai sejak usia sedinimungkin sampai usia saat tumbuh kembang selesai.
Celah bibir, Celah bibir dan langit‐langit 1 sisi, Celah langit‐langit
1. Perawatan awal
2. Latihan minum
3. Pemberian informasi pada orang
tua
13
Protokoler
- 0 – 3 bulan , perawatan ortopedik
- 3 bulan, BB >5 kg : operasi bibir, celah bilateral dilakukan pada saat yang bersamaan,
perbaikan hidung
- 6 bulan (2 tahun): palatum diperbaiki untuk memisah rongga hidung dan rongga mulut dental
health education
14
15
KONSEP ZURICH
Passive plate yang digunakan sebelum operasi untuk memaksimalkan pertumbuhan maksila.
Peranti Zurich dari kombinasi akrilik lunak dan keras, yang dipasang pada nasal chamber,
digunakan selama 16-18 bulan dan diganti tiap 6 bulan, pengurangan plate gingival tiap 3-8
minggu untuk pertumbuhan maksila.
16
NAM (Naso Alveolar Molding)
Pada prinsipnya tujuan presurgical nasoalveolar molding adalah mengurangi keparahan initial
cleft deformity
17
Tujuan Pre Surgical Orthopedics
Stimulasi pertumbuhan tulang palatal
Alat bantu untuk makan dan minum
Mengurangi infeksi telinga
Memperbaiki segmen yang kolaps
Mengurangi kebutuhan perawatan orotodontik yang lebih komp
Memudahkan dokter bedah melakukan operasi bibir
Tujuan lain
Mengurangi lebar nasal tip
Mengurangi lebar basis nasal alar
18
Palatorapy
19
sebelum bedah
Sesudah bedah
Protokoler
1,5 tahun : speech therapy,
20
5 tahun : perbaikan kecil bibir dan hidung
6 tahun : Mulai konsultasi /perawatan ortodonti
8-9 tahun : Koreksi lengkung dalam jurusan transversal à RME,
Protokoler
9 tahun persiapan alveolar bone graft dengan tujuan à
untuk menyatukan alveolus
memberikan tempat erupsi bagi kaninus
Membantu penutupan celah oronasal
13-16 tahun:
pengambilan keputusan apakah hanya perawatan orto saja atau orthognathic surgery
21
22
Alveolar bone graft
Perbedaan pendapat:
Menunggu umur 9 sampai 11 th, sebelum erupsi C permanen
Umur 5 – 6 th à I2 RA kebanyakan berada di sisi yang bercelah sehingga I2
dapat erupsi bila sudah di bone graft (lebih diterima)
Sebelum dilakukan alveolar bone graft ortodontis harus mengekspansi RA à bila tidak
oklusi tidak akan bagus
Donor tulang à tibia, calvarium, illium
23
Alveol Bone Graft
erupted canine
24
Distraksi Osteogenesis
25
Perawatan Periode Dewasa
Tanpa Operasi
Bedah Ortognatik
26
27
Cleft Lip and Palate
Kesimpulan
Dalam perawatan celah bibir dan langit-langit harus diperhatikan hal-hal berikut :
Diperlukan pendekatan Multidisiplin
Membutuhkan perawatan yang lama
Diperlukan hasil yang maksimal agar pasien percaya diri
28
DAFTAR PUSTAKA
Berkowitz, S. Cleft Lip and Palate Diagnosis and Management. 2nded. Germany:
Springer; 2006.
Graber, TM. Vanarsdall RL. Orthodontics Current Principles and Techniques. St. Louis
Missouri: Elsevier Mosby; 2005.
Utomo, SH. Perbedaan Gambaran Kraniofasial Usia Pubertal antara Anak dengan Celah
Bibir dan Langit-langit Unilateral Komplit dibandingkan Anak tanpa Celah Bibir
dan Langit-langit. Jakarta. Universitas Indonesia. 2012
29