Anda di halaman 1dari 2

John Snow lahir York-England pada 15 Maret 1813.

Ia meninggal pada tanggal 16 Juni 1858


di London. Beliau merupakan dokter yang berjasa dalam bidang epidemiologi dan ia dikenal juga
sebagai anesthesiologist. Ia berjasa dalam hal epidemiology of cholera. Pada pertengahan abad ke-
XIX, kolera merupakan masalah besar yang terjadi di Inggris. Ia lulusan dari University of London
pada tahun 1844 dan diterima pada The Royal College of Physicians pada tahun 1850. Ia juga
tercatat sebagai salah satu penyandang dana dari the Epidemiological Society of London. John Snow
memiliki pandangan yang berbeda tentang kolera. Ia meyakini bahwa kolera ditularkan melalui air
yang telah terkontaminasi. Ia pun mengumpulkan data tentang kematian yang disebabkan oleh
kolera. Ia mengunjungi rumah-rumah dan perusahaan air minum yang menyuplai air untuk
kebutuhan rumah tangga untuk mengumpulkan data tersebut.

Kontribusi John Snow

1. Kekuatan maupun kemampuan observasi serta mengeksprsikan dalam tulisan.


2. Metode epidemiologi dengan cara pemetaan atau Mapping dan menggunakan tabel data
untuk menjelaskan wabah penyakit infeksi.
3. Berpartisipasi dalam eksperimen yang natural
4. Rekomendasi pengukuran dalam kesehatan masyarakat untuk pencegahan penyakit
menular dengan removal pump handle.

Swajarna, I. Ketut. 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat-Konsep, Strategi dan Praktik. Yogyakarta: ANDI

Adapun hasil pengamatan John Snow:

1. Terdapat hubungan antara air minum dengan insiden penyakit kolera.


2. Pada epidemi yang terjadi pada awal Agustus- 2 September 1854, Ia menyimpulkan bahwa
terdapat perbedaan insidensi penyakit kolera dengan perbedaan sumber air minum yang
digunakan masyarakat. Untuk membuktikannya, Snow membuat peta London si sekitar
Golden Square yang menggambarkan distribusi geografis epidemi kolera berdasarkan
perbedaan letak pompa air minum.
3. Ia juga menyimpulkan kasus kolera yang terjadi setalah tanggal 2 September 1854 tidak ada
hubungannya dengan air minum, tetapi terjadi karena pencemaran makanan oleh racun
kolera yang berasal dari si penderita.

Kesimpulan tersebut didapatkan dari kasus-kasus sebagai berikut:


1. Terdapat kematian seorang ayah karena kolera yang terjadi setalah tanggal 2
September,dimana sumber air minum telah dipindahkan dan kematiannya terjadi di
kamar putrinya yang telah meninggal akibat kolera saat terjadi epidemi.
2. Seorang karyawan minum dari sumber air yang sama dengan yang diminum oleh
penderita yang telah meninggal tersebut, ia tidak menderita kolera.

Dalam penelitiannya, Snow juga mengumpulkan data tentang kebiasaan hidup masyarakat,
keadaan ekonomi, tingkat pendidikan,, kebudayaan, higene perseorangan, keadaan
perumahan, dan lain-lain. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kasus kolera yang
fatal terjadi pada penduduk dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah dan hiegiene yang
buruk.

Perbedaan pendapat Wlliam Farr dan John Snow:


1. John Snow menggunakan data satistik untuk menghubungkan mata rantai penyebab
kolera dan mengemukakan teori tentang komunikasi penyakit secara umum dan
penyakit kolera.
2. John Snow juga menjelaskan teori tentang penyakit kolera yang disebabkan oleh “sel
hidup”.

Budiarto, Eko dan Dewi A. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.

John Snow melakukan teknik pengkajian dalam mengatasi epidemiologi kolera di London.
Metode pengkajian dilakukan untuk memberantas penyakit menular maupun tidak menular.
Metode pengkajian tersebut merupakan awal epidemiologi formal atau tahap eksperimen
alamiah.

Awal kejadian kolera di London berhubungan dengan


Epidemiologi penyaluran air yang berasal dari sebuah
perusahaan
Formal

pada 184-1849 dan 1853-1854, dilakukan pelacakan


pada rumah orang yang telah meninggal akibat kolera
dan mencatat hubungan antara sumber air minum
Kesimpulan: dengan kematian seseorang pada distrik yang berbeda-
beda.
Penyakit kolera
menyebar karena
adanya air yang
terkontaminasi
oleh kumna tingkat mortalitas lebih tinggi dikalangan orang
yang memperoleh air dari perusahaan air minum
terseut.

Sulistyaningsih. 2011. Epidemiologi dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai