Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


TENAGA AIR

DISUSUN OLEH :
WILLY LUCYTA NUGRAHA 03111540000047

DOSEN :
Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, M.Sc.

PROGRAM STUDI SARJANA S-1 REGULER


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2018
PLTA pada Waduk Jatiluhur

a. Gambaran Umum
Nama : Waduk Ir. H. Juanda
Lokasi : Kec. Jatiluhur, Kab. Purwakarta, Jawa Barat

Gambar 1. Lokasi Waduk Jatiluhur


Tahun Pembuatan : 1957 dan diresmikan 26 Agustus 1967
Kontraktor : Compagnie Francaise d’Entreprise, Prancis
Dana : US$ 230 juta
Pengelola : Perum Jasa Tirta II
Fungsi : PLTA, Penyedia air irigasi hingga 242.000 ha sawah
Penyedia air baku, budidaya perikanan, sarana olahraga
dan sarana rekreasi.

b. Tipe Bangunan
Berikut adalah data teknis untuk bendungan Jatiluhur:

 Bendungan utama:
Rockfill dengan lapisan inti clay
Tinggi 105 m
Panjang 1220 m
Elevasi puncak +114,5 m
Volume urugan 9,1 juta m3
 Gambar
Gambar 2. Denah Bendungan Jatiluhur
Gambar 3. Penampang Melintang

Gambar 4. Penampang Melintang Melalui Menara

c. Menara Pelimpah Utama


Gambar 5. Denah Atas, Penampang dan Foto Menara Pelimpah
- Tinggi 110 m, dia. 90 m dan elevasi puncak +114,5 m.
- Tipe morning glory, elevasi mercu +107,0 m, panjang pelimpah 151,5 m,
jendela 14 buah.
- Kapasitas maks 3.000 m3/s di TMA +111,6 m.
- Memiliki 2 buah pintu/ katup ‘hollowjet’ berkapasitas 270 m3/s untuk
suplesi irigasi.
Pelimpah merupakan suatu bangunan yang digunakan sebagai saluran
pengeluaran air berlebih dari suatu bendungan atau tanggul ke area di hilirnya. Pelimpah
akan melepaskan debit air lebih sehingga air tidak meluap mengakibatkan overtoping dan
menggerus lereng hilir atau bahkan menghancurkan bendungan tipe urugan. Kecuali
selama periode banjir, air secara normal tidak mengalir melalui pelimpah.
Bendungan Ir. H. Djuanda memiliki 2 buah pelimpah, yakni pelimpah utama yang
berada di bendungan utama dan pelimpah bantu yang berada di Bendungan Pelana
Ubrug. Pelimpah utama memiliki desain yang unik, yang mengacu pada bentuknya
dinamakan pelimpah tipe Morning Glory. Pelimpah ini berbentuk menara yang berada di
bagian udik bendungan, dengan tinggi 110 m, diameter terluar 90 m, elevasi mercu pada
+107 m, dan panjang mercu pelimpah 151,5 m. Memiliki 14 buah jendela dengan
kapasitas maksimum 3.000 m3/s pada elevasi banjir maksimum.
d. Waduk
Volume tampungan 2,44 milyar m3 pada TMA + 107 m dengan luas
genangan 8.300 ha. Daerah tangkapan keseluruhan seluas 4.500 km2, sedangkan
luas daerah tangkapan yang langsung ke Waduk Ir. H. Djuanda 380 km2 (8%).
Gambar 6. Foto Waduk
e. Hollow Jet Valve
Bendungan mempunyai pintu pengeluaran pada bagian bawahnya, yang berfungsi
sebagai salah satu prasarana yang mengatur pengeluaran air dari waduk ke bagian hilir.
Ada beberapa jenis pintu yang biasa digunakan, pada Bendungan Jatiluhur pintu
pengeluaran tersebut disebut Hollow-jet Valve. Tujuan utama dari pemasangan valve pada
pintu pengeluaran tersebut adalah untuk mengatur pengeluaran air dari waduk ke hilir dan
yang paling penting adalah untuk meredam energi air yang keluar. Bila tidak diredam,
energi air tersebut dapat merusak batuan dan tanah disekitarnya, atau struktur bangunan
di dekatnya.
Hollow jet valves, disebut juga needle valve. Valve jenis ini paling banyak
dipakai. Konstruksinya mirip dengan howell-Bunger valve, jika Howell-Bunger valve
penggerak dapat dioperasikan secara manual, tenaga listrik maupun hidrolik, berbentuk
pipa bundar dengan selubung yang dapat diatur maju mundur, begitu pula dengan Hollow
Jet Valve tetapi dengan perbedaan terletak pada bagian dalam yang berbentuk seperti
jarum dan memiliki sirip radial yang berguna mengarahkan aliran. Bagian yang
digerakkan adalah valve sleeve. Besar aliran tergantung antara jarak cone dengan
selubung.
Bendungan Jatiluhur memiliki sepasang Hollow-jet Valve. Gambar di bawah
menunjukkan lokasi dan foto Hollow-jet valve di Bendungan Jatiluhur.
Gambar 8. Hollow Jet Valve Gambar 9. Sepasang Hollow Jet Valve dan Lokasi

Berdasarkan spesifikasi teknis yang diberikan oleh Neyrpic – Greboble (pembuat


Hollow-jet valve Bendungan Jatiluhur), masing-masing Hollow-jet valve memiliki
diameter 3.850 mm, dengan pipa dari intake hingga ke pengeluaran memiliki panjang 17
m. Hollow-jet valve dapat dioperasikan dengan cara manual maupun tenaga listrik.
Pengoperasian manual dilakukan langsung di lokasi hollow-jet valve yang berada di
plafon ruang pembangkitan.
f. PLTA pada Waduk Jatiluhur
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir. H. Djuanda memiliki 6 (enam)
turbin dengan kapasitas total daya terpasang sebesar 187.5 Mega Watt. PLTA Ir. H.
Djuanda dapat memproduksi listrik rata-rata dalam setahun sebesar 900 juta kWh
untuk didistribusikan ke PT. PLN (Persero) serta Industri di sekitar Kawasan
Jatiluhur-Purwakarta melalui jaringan transmisi 150 kV dan 70 kV. Sesuai dengan
karakteristiknya, PLTA Ir. H. Djuanda juga merupakan PLTA serbaguna, dimana
selain berfungsi sebagai Pembangkit Tenaga Listrik, PLTA ini juga berfungsi untuk
menyediakan air irigasi, pengendalian banjir, perikanan dan pariwisata sehingga
dalam pembangkitan tenaga listriknya perlu dikoordinasikan dengan keperluan
irigasi dan musim tanam padi.

 Turbin
Turbin berfungsi mengubah energy potensial menjadi energy mekanik.
Dan cara kerjanya berupa poros turbin yang digerakan oleh sudut-sudut dan
sudut-sudut tersebut digerakan oleh media aliran air, sehingga poros turbin
berputar dan terhubung dengan generator yang akan menghasilkan energy listrik.

Data teknik turbin di PLTA Ir. H. Djuanda :


- Jenis : Vertical Francis Reaction
- Type : Francis Turbine
- Power : 32,2 MW pada Head 80 m
- Speed : 272,7 rpm
- Discarge : 46,7 m3/s
- Run Ayway Speed : 290 rpm
- Guide vane : 20 buah
- Stay Vane : 10 buah
- runner Blade : 17 buah

 Generator
Generator adalah suatu alat/perangkat yang dapat mengubah energo
mekanik menjadi energy listrik. Dalam hal ini energy mekanik berasal dari turbin
yang digerakan oleh potensial air. Enerfi listrik yang dihasilkan oleh generator
bisa berupa listrik AC (Alternating Current) dua arah atau lebih dikenal sebagai
bolak balik ataupun DC (Direct Current) searah. Hal tersebut tergantung dari
konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit listrik.
PLTA Ir. H. Djuanda menggunakan jenis generator Sinkron Vertikal dan
dipasang dengan turbin untuk menghasilkan energy listrik.

Generator tersebut dapat menghasilkan tegangan hingga 6,3 kV dan


arusnya sebesar 3208 A dengan cos phi 0.93 pada putaran normalnya yaitu 272.7
rpm. Pada data spesifikasi generator yang terdapat di PLTA Ir. H. Djuanda dapat
kita lihat dengan Duty-Continous atau kinerja dari generator itu secara terus-
menerus, maka generator itu harus aktif 24 jam dalam sehari. Untuk lebih jelas
mengenai spesifikasi dari generator sinkron tersebut seperti pada uraian berikut :

- Output : 35000 kVA


- Voltage : 6300 V
- Power factor : 0.93
- Excitation Voltage : 176 V
- Excitation Current : 578 A
- Duty : Continous
- Phase :3
- Winding Connection : Y
- Frequency : 50 Hz
- Insulation Class :F
- Speed : 272.2 rpm
- Manufactured : Belfortd
Sumber :
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Jatiluhur
2. https://jatiluhurdam.wordpress.com/about/sekilas-tentang-bendungan-
jatiluhur/
3. http://www.jasatirta2.co.id/plta
4. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air.
5. Google maps
6. Konfigurasi Modul IED Sel 735 untuk Monitoring Besaran LIstrik di PLTA Ir.
H. Djuanda oleh Djehan Sulaeman P.

Anda mungkin juga menyukai