Anda di halaman 1dari 9

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Teknisium 99 Metastabil

Teknisium -99 m (99mTc ) merupakan Salah satu isotop yang banyak


99m
digunakan di bidang kedokteran nuklir . Tc merupakan ujung tombak diagnosis
menggunakan radioisotop. Dikedokteran nuklir sekitar 80% diagnosis menggunakan
99m
radioisotop ini. Untuk keperluan diagnosis saat ini radioisotop Tc telah dipakai
secara luas dalam variasi bentuk sediaan radiofarmaka baru. Penggunaan

radiofarmaka bertanda 99mTc telah digunakan secara rutin diberbagai negara. Saat

ini, radioisotop 99mTc telah digunakan secara rutin dalam bentuk sediaan
radiofarmaka untuk keperluan bonescan, myocardial perfusion imaging serta
functional brain imaging [6].

99m
Radioisotop Tc yang beredar dipasaran umumnya diperoleh dari hasil
Peluruhan Molibdenum (99Mo) dalam bentuk99Mo / 99m
Tc generator dengan
99 235
menggunakan Mo dari hasil fisi U .Menurut Adang H.G keuntungan system
99m 99m
generator untuk menghasilkan Tc adalah radioisotope Tc bias diperoleh setiap
harihanya dengan mengelusi generator menggunakan larutan salin, dimana proses
elusi dapat dilakukan sampai aktivitas yang dimiliki radioisotope induknya (99Mo
)bernilai kecil hingga tidak dapat menghasilkanlagi 99mTc yang bias digunakan untuk
penandaan .Namun terdapat beberapa pertimbangan dalam menghasilkan limbah
99
dengan keradioaktifan sangat tinggi, produksi Mo hasil fisime merlukan bahan
235
target U yang merupakan bahans pesifikasi senjata nuklir sehingga memerlukan
pengawasan yang sangat ketat dan proses produksiny amemerlukan teknologi proses
yang spesifik dan mahal [12].

Telah dikembangkan alternative sumber 99Mo dengan cara aktivasi neutron.


99 99m
Proses peluruhan Mo menjadi Tc terjadi jika molybdenum nonaktif telah
diradiasi dengan cara aktivasi neutron sehingga molybdenum menjadi aktif denga
99 99m
nmenghasilkan Mo. Diharapkan sediaan Tc tidak mengandung radionuklida
induk yaitu99Mo.Keberadaan 99
Mo dengan energy sinar gamma yang besar akan
mempengaruhi pencitraan kamera gamma sehingga akan mengganggu proses
diagnosis, oleh karenanya dibutuhkan proses pemisahan untuk memisahkan99mTc
dari induk nuklidanya yakni99Mo.

3.1.1 Sifat Inti AtomTeknesium-99m

Radioisotop teknesium-99m merupakan radioisotop dengan waktu paruh


yang pendek yaitu 6 jam. Teknisium -99m meluruh melalui isomeric transition
(IT) menjadi radioisotop Tc-99 yang memiliki waktu paruh sangat panjang yaitu
212 ribu tahun dan rupakan radioisotop metastabil,. Teknesium-99 tersebut
kemudian meluruh melalui peluruhan beta menjadi isotop stabil nitenium-99
(Ru-99). Proses peluruhan dari radioisotop Mo-99 menjadi Tc99m, Tc-99 dan
akhirnya menjadi Ru-99. Teknesium-99m tidak memancarkan radiasi lainnya
kecuali memancarkan radiasi gamma yang memiliki energi 140,5 keY.. [6].

Gambar 3.1. Peluruhan radioisotop dari Mo-99 menjadi Tc-99m, Tc-99 dan akhirnya
menjadi isotop stabil Ru-99.[6]

3.1.2 Sifat FisikaTeknesium-99m (99mTc)

Di dalam tabel periodik unsur, teknesium memiliki di nomor atom 43,


mrupakan logam transisi. Unsur ini memiliki konfigurasi elektron [Kr]4d5Ss2. Di
lihat pada konfigurasi elektron tersebut, maka [Kr] memperlihatkan konfigurasi
elektron dari gas mulia kripton. Teknesium mempunyai beberapa oxidation state
dari +1 sampai dengan +7. Oxidation state ini adalah parameter penting dalam
menentukan senyawa-senyawa kompleks yang dapat dibentuk. Senyawa-senyawa
komplek teknesium mempunyai bilangan koordinasi (N) yang beragam dari 4
sampai dengan 7. Struktur senyawa kompleksnya pun sangat bervariasi, dapat
berupa tetrahedral (N=4), tetragonal pyramidal (N=S), octahedral (N=6), capped
octahedral (N=7) atau pentagonal bipyramidal (N=7). Teknesium sangat kaya
dengan berbagai macam dan kemungkinan dalam membentuk senyawa kompleks.
Oleh karena itu, berbagai jenis ligan dengan bioakti[ tertentu telah berhasil
diikatkan dengan teknesium. Senyawa kompleks teknesium juga mempunyai
muatan yang bemacam macami yaitu bermuatan + 1, netral dan bermuatan -1. Dua
diantaranya adalah teknesium HMPAO dan teknesium-MIBI yang strukturnya [6].
99m
Tc mempunyai umur paroh pendek (6,02jam) ,pemancar gamma murni
dengan energy radiasi yang rendah (140keV). Dengan umur paroh pendek yaitu
6,02jam, merupakan waktu yang ideal untuk penyidikan (scanning). Dalam
waktu 6 jam penyidikan dapat dilakukan dengan sempurna dan dalam waktu 6
jam keradioaktifannya didalam tubuh tinggal setengahnya. Oleh karena energinya
rendah, maka dosis yang diterima oleh pasien jug arendah [13].

3.1.3 Sifat KimiaTeknesium-99m

Teknesium (Tc) termasuk logam transisi yaitu golongan VIIB ,perioda 5


dalam system berkala,mudah membentuk senyawa kompleks juga memiliki
bilangan oksida lebih dari satu yaitu mulai dari +1 samapi dengan +7, oleh
karenany bisa dibuat senyawa [13].

3.1.4 Proses Pembuatan

Radioisotop Mo-99 meluruh menjadi radioisotop Tc-99m. Waktu paruh dari


radioisotop Mo-99 adalah 66 jam, jauh lebih panjang dibandingkan dengan waktu
paruh Tc-99m.Dengan memisahkan radioisotop induk Mo-99, radioisotop Tc-99m
akan diperoleh. Teknesium-99m terus terbentuk dari Mo-99, maka setelah
dipisahkan, radioisotop Tc-99m yang baru akan terakumulasi kembali. Proses ini
dapat dilakukan berulang ulang .Pada saat radioaktivitas Tc99m dinilai cukup, Tc-
99m dapat dipisahkan kembali dari Mo-99. Perubahan radioaktivitas Mo-99 dan
Tc-99m setelah pemisahan Tc-99m secara berulang maka radioaktivitas Tc-99m
akan menjadi nol pada saat dipisahkan dari Mo-99. Kemudian, Tc-99 kembali
tumbuh dan bisa dipisahkan kembali setelah radioaktivitasnya mendekati
radioaktivitas Mo-99. Dengan proses seperti ini Tc-99m dapat diperoleh dalam
bentuk bebas pengemban sehingga mempunyai radioaktivitas jenis yang sangat
tinggi karena hampir tidak ada isotop Tc lain selain Tc-99m. [6]

3.1.5 Metode Pemisahan99mTc dari99Mo

Pemilihan suatu proses pemisahan yang efektif untuk menghasilkan 99mTc


99
dari Mo didasarkan pada sejumlah pertimbangan, yakni : teknik-teknik fisik
atau kimia yang digunakan harus memiliki kemampuan pemisahan yang tinggi,
99m
proses pemisahan harus cepat untuk mengurangi kerugian kehilangan dari Tc
99m
,rendemen dari Tc yang dihasilkan harus tinggi ,bersifat reproduksibel,
99m
kemurnian radiokimia da nkemurnian radionuklida Tc harus berada dalam
99m
kisaran Farmakope ,konsentrasi radioaktifdari Tc yang terpisah harus cukup
untuk memungkinkan untuk prosesra diolabeling, campur tangan manusia
99m
seminimal mungkin, Teknesium harus diperoleh dalam bentuk siap pakai
terutama dalam larutan 0,9% NaCl [14].

3.2 Myocardial Perfusion Imaging


3.2.1. Anatomi Jantung
3.2.1.1. Perikardium
Jantung terdiri oleh ruang perikardium yang dibentuk oleh kantung
perikardium. Perikardium dibagi menjadi dua lapisan, pertama bagian luar
perikardium fibrosa dan kedua adalah bagian dalam perikardium serosa.
Perikardium fibrosa terdiri dari struktur yang keras terdiri dari jaringan ikat fibrosa
yang melekatkan jantung di dalam mediastinum. Perikardium serosa merupakan
epitel skuamus simpleks yang menutupi jaringan ikat longgar dan lemak.
Perikardium serosa yang berada di bawah perikardium fibrosa disebut perikardium
parietalis, sementara bagian yang menutupi permukaan jantung disebut
perikardium viseralis. Di antara perikardium viseralis dan parietalis terletak ruang
perikardium, dimana diisi oleh cairan pericardial yang diproduksi oleh perikardium
serosa. Cairan pericardial ini berfungsi membantu mengurangi gesekan gerakan
jantung dengan kantung pericardium [15]

3.2.1.2.Dinding Jantung
Dinding jantung merupakan bagian yang terdiri tiga lapisan jaringan, yaitu :
epikardium, miokardium, dan endokardium. Epikardium merupakan membran serosa
tipis yang membentuk permukaan luar jantung yang halus. Bagian tebal di tengah
adalah miokardium yang terdiri dari sel-sel otot jantung dan bertanggung jawab atas
kontraksi ruang-ruang jantung. Permukaan dalam jantung dinamakan endokardium
yang terdiri dari sel epitel skuamus simpleks pada jaringan ikatnya. Permukaan dari
dinding dalam ventrikel dimodifikasi oleh suatu peninggian dan tiang dari sel-sel otot
jantung yang dinamai trabekula [15]

3.2.1.3. . Katup Jantung


Katup jantung terbentuk dari pelipatan endokardium yang merupakan dua
lapisan endokardium dengan jaringan ikat di antaranya. Katup jantung berfungsi
menjadikan darah dapat mengalir keluar dan masuk jantung tetapi mencegah adanya
aliran balik. Hal ini menjadikan aliran darah tunggal di dalam jantung. Katup
atrioventrikular (AV) terletak diantara atrium dan ventrikel. Katup AV yang
berlokasi di antara atrium kanan dengan ventrikel kanan memiliki tiga kuspid
sehingga dinamai juga dengan katup trikuspidalis. Katup AV yang berlokasi diatara
atrium kiri dan ventrikel kiri hanya memiliki dua kuspid sehingga dinamai dengan
katup bikuspidalis atau katup mitral. Katup semilunaris berlokasi di dasar pembuluh
darah yang membawa darah menjauh dari ventrikel. Katup semilunaris aorta
berlokasi di aorta dan katup semilunaris pulmoner terletak pada pembuluh darah
pulmonalis [15]
3.2.1.4. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruangan, dua atrium dan dua ventrikel. Atrium
kanan dan kiri terletak di basis jantung sedangkan ventrikel kiri dan kanan melebar
dari basis jantung menuju ke apeks. Atrium mendapatkan darah dari pembuluh balik
vena. Atrium kanan terdir darii tiga pintu utama masuknya darah, pintu dari vena
kava superior dan inferior menerima darah dari seluruh tubuh, dan pintu di sinus
koronarius yang menerima darah dari jantung itu sendiri. Atrium kiri memiliki empat
pintu yang menerima darah dari empat vena pulmonalis dari paru-paru [15].

3.2.2. Prosudur Pemeriksaan Myocard Perfusion Imaging


Myocard Perfusion Imaging menggunakan radiofarmaka yang diberikan
secara intravena untuk menggambarkan distribusi aliran darah di miokardium.
Mengidentifikasi daerah yang relatif berkurang aliran darahnya dimiokardium yang
berhubungan dengan iskemia dan scar. Distribusi perfusi dapat menilaii pada saat
istirahat, stres, atau keduanya. Gambar perfusi dapat direkam dengan planar atau
tomografi foton tunggal atau positron pencitraan, menggunakan radiofarmasi yang
diekstrak dan dipertahankan untuk jangka waktu yang bervariasi oleh miokardium.
Data dapat dianalisis dengan inspeksi visual atau dengan teknik kuantitatif. Beberapa
Food and Drug Administration (FDA) radiofarmasi yang disetujui digunakan untuk
miokard pencitraan perfusi mencakup 201Tl dan radiofarmasi 99mTc-label seperti
sebagai sestamibi atau tetrofosmin untuk foton tunggal pencitraan jugasebagai 13N-
amonia dan 82Rb untuk pencitraan PET. Pasien dengan penyempitan arteri koroner
yang signifikan atau cadangan aliran koroner abnormal akan memiliki penurunan
Konsentrasi radiofarmaka di daerah yang terjadi penurunan perfusi. . Jika daerah
memiliki penurunan konsentrasi radiofarmaka lebih buruk diberikan selama stres
daripada saat istirahat, ini kemungkinan besar karena iskemia. Jika tidak ada
perubahan dari nilai stres dan rest maka merupakan scar. Selain itu perfusi miokard
dengan elektrokardiografi (EKG) gating memungkinkan perhitungan fungsi ventrikel
[16]
3.2.2.1 Persiapan Pasien

1 Pasien harus puasa sebelum perfusi miokard minimal 4 jam. Obat obatan jantung
harus dihentikan jika pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi penyakit koroner.

2. Untuk menilai stres latihan biasanya dilakukan dengan treadmill atau sepeda
ergometer dengan pemantauan secara terus menerus. Semua prosedur stres harus
diawasi oleh perawatan kesehatan yang berkualitas profesional dan dilakukan sesuai
dengan pedoman dari Amerika Heart Association dan American College of
Cardiology.

3. Dua jenis stres farmakologis yang berguna untuk mengevaluasi perfusi miokard.
Sebuah agen stres vasodilator dapat diberikan untuk buat hyperemia koroner (yaitu,
dipyridamole atau adenosin)

3.2.2.2 Radiofarmaka

Radiofarmasi foton tunggal-emitting yang disetujui FDA untuk digunakan


sebagai pelacak perfusi miokard : 201Tl-klorida, 99mTc-sestamibi, dan 99mTc-
tetrofosmin. Radiofarmasi positron-emitting yang disetujui untuk digunakan sebagai
pelacak perfusi miokard: 82Rb dan 13N-amonia. rekomendasi FDA untuk maksimal
diberikan dosis untuk istirahat gabungan dan studi stres (dilakukan pada hari yang
sama) adalah total 148 MBq (4 mCi) dari 201Tl, 1480 MBq (40 mCi) radiofarmasi
99mTc-label, 4440 MBq (120 mCi) dari 82Rb, dan sampai 1480 MBq (40 mCi) dari
13N amonia. Ketika istirahat dan studi stres dilakukan pada hari yang berbeda, dosis
thallium mungkin 140 MBq (4 mCi) untuk setiap injeksi dan dosis agen technetium-
label mungkin 1110 MBq (30 mCi) untuk setiap injeksi [16 ]

3.3. Dose Calibrator


Zat kimia yang mengandung atom radioaktif dalam strukturnya dan telah
memenuhi persyaratan khusus disebut radiofarmaka, oleh karena itu aman
digunakan untuk diagnosis penyakit. Aplikasi zat radioaktif/radiofarmaka di bidang
kedokteran nuklir semakin berkembang, sehingga alat bantu elektronik yang dapat
digunakan untuk mendeteksi radiofarmaka tersebut sangat dibutuhkan. Alat yang
biasa digunakan untuk pengukuran radiasi di bidang kedokteran nuklir adalah :
1. Surveymeter portable Geiger Muller-GM yang dimanfaatkan untuk mengukur
paparan radiasi dalam cacah per menit atau mili roentgen per jam. Alat ini dipakai
untuk memonitor daerah kerja.
2. Pencacah sintilasi tipe sumur, adalah alat paling sensitip yang dipakai untuk
mengukur contoh/sampel yang mengandung radioaktif dengan aktivitas kurang dari
satu mikro Curie.
3. Dose calibrator untuk mengukur aktivitas radiofarmaka atau dosis pasien [17]
Dose calibrator merupakan instrumen untuk mengukur aktivitas
radiofarmaka yang dipakai secara rutin di unit kedokteran nuklir. Dose calibrator
mempunyai sistem yang terdiri dari detektor kamar pengion dan alat bantu elektronik
yang bermanfaat untuk mengukur arus atau banyaknya pulsa yang sebanding dengan
aktivitas radiofarmaka yang diukur. Banyak jenis dan desain dari dose calibrator,
tapi secara umum tipikal kamar pengion terdiri dari tabung berisi gas dan elektrode.
Jenis gas yang dipakai berbeda-beda, begitu pula tekanan dan tegangan
kerjanya.[18,19]
Radiasi yang datang menembus melewati kamar pengion akan mengionisasi
molekul gas menjadi ion positip dan elektron. Di bawah pengaruh medan listrik, ion
positip dan elektron tersapu ke arah yang berlawanan menuju elektroda yang sesuai.
Pengumpulan partikel bermuatan tersebut akan menghasilkan arus ionisasi atau
jumlah pulsa yang sebanding dengan aktivitas dari radiofarmaka yang diukur. Setiap
radionuklida memancarkan energi dan kuantitas radiasi gamma yang berbeda. Untuk
aktivitas yang sama dari setiap radionuklida akan menghasilkan tingkat ionisasi yang
berbeda di dalam gas kamar pengion. Oleh karena itu setiap radionuklida mempunyai
tanggapan sendiri sesuai karakteristiknya.[20,21]
Dose calibrator biasanya memakai detektor jenis isian gas (gas filled
detector) yang bekerja berdasarkan prinsip ionisasi. Pada umumnya dose calibrator
dapat dibedakann menjadi dua, yaitu:
1. Menggunakan detektor kamar pengion, seperti dose calibrator Capintec, Vinten
271/671, Comp-U-Cal, dan lain-lain.
2. Menggunakan detektor Geiger Muller seperti: Victoreen model 34-061.
Detektor ionisasi memiliki dua elektroda terisolasi, anoda dan katoda yang
berada dalam medium gas. Gas yang biasa dimanfaatkan sebagai medium adalah gas
dari golongan gas mulia, seperti Helium (He) atau Argon (Ar). Detektor ionisasi
biasanya berbentuk silinder dengan dinding tabung berupa logam sebagai katoda dan
sebuah kawat di dalam tabung sebagai anoda.

Gambar 3.3. Skema detektor ionisasi [20]


Radiasi yang memasuki detektor akan mengionisasi gas dan menghasilkan
ion-ion positip dan menghasilkan ion-ion positip dan ion-ion negatip. Energi radiasi
dan daya ionisasi gas akan sebanding dengan jumlah ion yang dihasilkan dari
interaksi. Jumlah ion yang diproduksi dapat memberikan kontribusi terciptanya pulsa
listrik atau arus listrik yang selanjutnya dapat diolah oleh rangkaian berikutnya
menjadi informasi yang dapat dibaca.[22,23]

Anda mungkin juga menyukai