Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN KEKUATAN KEUANGAN

TERHADAP FINANCIAL LEVERAGE (STUDI PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR


MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013 – 2015)

Candra Jati Wahyu Nuratomo


Program Studi Manajemen dan candrajatiw@gmail.com

Siti Puryandani
sitipuryandani@yahoo.com

Himawan Arif

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of firm’s growth and financial stength towards financial leverage
of food and beverages companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2013 – 2015. The number
of samoles examined in this study were 13 companies with the sampling technique used was purposive
sampling. The empirical result of this study using by the method of multiple linear regresion analysis. The
result of this study indicate that firm growth has a positively effect on financial leverage. This study also
shows that financial strength has a positively effect on financial strength. This study indicates that
companies with string financial aspects tend to reduce long – term debt as a source of founding.

keywords: Financial Leverage, Financial Strength, Firm Growth.

PENDAHULUAN Setiap perusahaan yang berkembang pasti


memiliki peluang untuk melakukan investasi.
Perekonomian di Indonesia yang terus Untuk mengambil peluang investasi yang ada,
berkembang pesat saat ini, menyebabkan perusahaan membutuhkan sumber dana yang
semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis. dapat digunakan untuk melakukan ekspansi.
Sesuai dengan tujuan perusahaan yakni Modal suatu perusahaan dapat diperoleh dengan
memakmurkan para pemegang saham. dua cara. Yang pertama yaitu modal yang
Perusahan – perusahaan bersaing untuk diperoleh dari internal perusahaan, dan yang
meningkatkan nilai perusahaan mereka. Nilai kedua modal yang diperoleh dari eksternal
perusahaan tersebut ditentukan oleh keputusan perusahaan. Modal yang diperoleh dari internal
investasi yang dilakukan perusahaan. Keputusan perusahaan dapat berasal dari modal sendiri,
investasi tersebut meliputi investasi pada aset laba yang ditahan (retained earning) dan saham
jangka pendek (current asset) dan aset jangka yang ditanamkan oleh investor baik saham biasa
panjang (fixed asset). Investasi jangka pendek maupun saham preferen. Sedangkan modal yang
ditunjukkan untuk kegiatan operasional diperoleh dari eksternal perusahaan berasal dari
perusahaan, sedangkan investasi pada aset hutang atau surat berharga dalam bentuk surat
jangka panjang ditunjukkan pada peningkatan hutang (obligasi) (Lestari dan Dewi, 2013).
nilai perusahaan.
Keputusan mengenai sumber dana yang akan
digunakan oleh perusahaan berada di tangan

1
manajer sebagai agen. Menejer harus mampu perusahaan. Pertumbuhan perusahan merupakan
menghimpun modal baik dari dalam perusahaan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan
maupun luar peruahaan secara efisien, dalam arti modal dalam kondisi tertentu (Lestari dan Dewi,
keputusan pendanaan tersebut mampu 2013). Pertumbuhan perusahaan menunjukkan
meminimalkan biaya modal yang harus kemampuan perusahaan dalam menyerap
ditanggung perusahaan. Keputusan pendanaan informasi – informasi yang berguna dan
yang kurang cermat akan menimbulkan biaya mengubahnya menjadi keputusan yang tepat.
tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi Pertumbuhan perusahaan dipengaruhi oleh
yang selanjutnya dapat berakibat pada beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor
rendahnya profitabilitas perusahaan (Prabansari eksternal. Semakin cepat pertumbuhan suatu
dan Kusuma, 2005). perusahaan, maka semakin besar pula kebutuhan
dana untuk melakukan ekspansi (Sartono, 2008).
Fianancial leverage merupakan hutang jangka Hal tersebut dikarenakan semakin banyak
panjang dimana ini menjadi salah satu opsi bagi peluang investasi yang dimiliki perusahaan yang
perusahaan yang membutuhkan dana untuk sedang mengalami pertumbuhan. Maka dari itu
membiayai investasinya. Perusahaan dapat perusahaan harus memiliki sumber dana yang
mendapatkan pinjaman dari Bank maupun besar agar dapat melakukan investasi. Investasi
menerbitkan obligasi (Mulyawan, 2015 : 237). tersebut dapat didanai dengan dana internal
Financial leverage adalah penggunaan fixed maupun eksternal perusahaan. Tetapi ketika
fianancial cost untuk memperbesar efek dana dari sumber internal tidak mencukupi
perubahan earning before interest and taxes kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk
terhadap earning per share. Efek dari financial melakukan investasi maka perusahaan dapat
leverage yaitu peningkatan EPS akan lebih besar mencari sumber pendanaan dari eksternal
dari peningkatan EBIT. Financial leverage juga perusahaan (Financial Leverage). Pertumbuhan
akan berefek pada penurunan EPS yang lebih perusahaan suatu perusahaan dapat dilihat dari
besar dari pada penurunan EBIT (Gitman dan pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, dan
Zutter, 2012). Menurut Brigham dan Huston pertumbuhan profitabilitasnya. Dalam penelitian
(2010), Financial leverage merupakan ini penulis menggunakan pertumbuhan
penggunaan fix income securities seperti hutang profitabilitas sebagai indikator pertumbuhan
dan preferred stock dalam struktur modal perusahaan.
perusahaan. Penggunaan leverage pada
umumnya akan meningkatkan tingkat Profitabilitas merupakan indikator terpenting
pengembalian dan resiko. Pengembalian dalam dalam kinerja perusahaan. Pertumbuhan
penggunaan financial leverage berupa bunga profitabilitas merupakan pertumbuhan
dan pokok. Perusaaan yang menggunakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
tingkat leverage tinggi kemungkinan besar akan laba setiap tahunnya. Semakin tinggi penjualan
mendapat keuntungan lebih tinggi dibandingkan yang dilakukan perusahaan maka akan semakin
rata – rata perusahaan yang menggunakan tinggi pula laba yang akan diperoleh perusahaan.
tingkat leverage kecil. Penggunaaan leverage pertumbuhan Profit digambarkan dengan
juga dapat membuat tingkat return perusahaan melihat rasio profitabilitas yang diperoleh
stabil (Lestari dan Dewi, 2013). perusahaan dari tahun ke tahun (Bei dan
Wijewerdana, 2012).
Menurut Sarchah dan Hajiha (2013) faktor –
faktor yang mempengaruhi financial leverage Kekuatan keuangan didefinisikan sebagai
selain pajak perusahaan adalah pertumbuhan penggunaan cost of capital yang rendah pada

2
suatu perusahaan dan kemudahan mendapatkan minuman memiliki kinerja yang baik sehingga
sumber dana eksternal sehingga perusahaan dapat menyokong pertumbuhan industri di
tersebut mendapatkan keunggulan komparatif di Indonesia. Penulis juga mendapatkan data
pasar. Perusahaan dengan aspek keuangan yang financial leverage perusahaan sektor makanan
kuat dapat memberikan pembayaran kredit yang dan minuman yang diperoleh dari website IDX.
lebih panjang sedangkan perusahaan dengan Berikut data akan disajikan dalam gambar grafik
aspek keuangan yang lemah akan mengurangi di bawah ini.
capital expenditure dan mengalami resiko
likuidasi yang semakin tinggi (Barrot, 2013). Gambar 1.1
Maka dari itu perusahaan yang memiliki Debt To Equity Ratio (DER)
kekuatan keuangan yang kuat lebih mudah Perusahaan Sektor Makanan dan
mendapatkan pinjaman dana, karena banyak Minuman yang Listing di BEI
kreditur yang mempercayai perusahaan tersebut.
Menurut Bei dan Wijewerdana (2012), kinerja
suatu bisnis didasarkan pada beberapa faktor, DER
salah satu faktor yang paling penting adalah 1.2 1.18

PERSENTASE
kekuatan keuangan. Karena kekuatan keuangan Series1
1.1 1.1
secara langsung dapat mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk berkembang. 1 1.01
Linear
0.9 (Series1)
Kekuatan keuangan memiliki pengaruh negatif
2013 2014 2015
terhadap financial leverage. Suatu persahaan
dengan kekuatan keuangan yang tinggi akan
menghindari penggunaan financial leverage penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah
karena financial leverage akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan juga kekuatan
kemungkinan kebangkrutan dan financial crisis. keuangan menjadi faktor yang mempengaruhi
Disamping itu, perusahaan yang menggunakan financial leverage pada perusahaan sub sektor
financial leverage rendah akan memiliki makanan dan minuman yang memiliki trend
financial resiko yang rendah juga (Arasteh et. al, yang naik. Dalam penelitian ini financial
2013). Ramaratnam dan Jayaraman (2013) leverage sebagai variabel dependen,
menyatakan dalam penelitiannya bahwa pertumbuhan perusahaan sebagai variabel
perusahaan dengan kondisi financial yang kuat independen pertama dan kekuatan keuangan
cenderung memiliki income yang stabil bahkan sebagai variabel independen kedua.
meningkat. Hal ini membuat perusahaan tidak
memerlukan sumber dana eksternal untuk Berdasarkan penelitian – penelitian yang sudah
mendanai kegiatan operasionalnya. dilakukan terdahulu dan fenomena yang
ditemukan mengenai financial leverage, masih
Sektor industri makanan dan minuman menjadi ditemukan hasil penelitian yang inkonsisten dan
andalan untuk mencapai target pertumbuhan juga fenomena yang masih perlu untuk ditelaah.
industri non – migas 2016, yang dipatok sebesar Maka dari itu untuk memperkuat lagi
5,7 – 6,1 persen. Pertumbuhan industri makanan pembuktian berpengaruh tidaknya pertumbuhan
dan minuman yang selalu positif dan memiliki perusahaan dan kekuatan keuangan terhadap
permintaan yang tinggi menjadi alasan industri financial leverage, penulis berniat untuk
ini diandalkan (www.antaranews.com). Artinya melakukan penelitian tentang ini pada objek
perusahaan manufaktur sektor makanan dan perusahaan sektor manufaktur sektor makanan

3
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Kekuatan keuangan didefinisikan
Indonesia pada tahun 2013 hingga 2015. Dengan sebagai penggunaan cost of capital yang rendah
melihat uraian diatas maka dalam penelitian ini pada suatu perusahaan dan kemudahan
penulis mengangkat judul “ANALISIS mendapatkan sumber dana eksternal sehingga
PENGARUH PERTUMBUHAN perusahaan tersebut mendapatkan keunggulan
PERUSAHAAN DAN KEKUATAN komparatif dipasar. Perusahaan dengan aspek
KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL keuangan yang kuat dapat memberikan
LEVERAGE (STUDI PADA PERUSAHAAN pembayaran kredit yang lebih panjang
SUB SEKTOR MAKANAN DAN sedangkan perusahaan dengan aspek keuangan
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI yang lemah akan mengurangi capital
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 expenditure dan mengalami resiko likuidasi
– 2015)”. yang semakin tinggi (Barrot, 2013). Maka dari
itu perusahaan yang memiliki kekuatan
METODOLOGI PENELITIAN keuangan yang kuat lebih mudah mendapatkan
pinjaman dana, karena banyak kreditur yang
Financial leverage adalah penggunaan sumber
dana yang memiliki beban tetap dengan harapan mempercayai perusahaan tersebut. Menurut Bei
bahwa akan memberikan tambhan keuntungan dan Wijewerdana (2012), kinerja suatu bisnis
yang lebih besar daripada beban tetapnya didasarkan pada beberapa faktor, salah satu
sehingga akan meningkatkan keuntungan yang faktor yang paling penting adalah kekuatan
tersedia bagi pemegang saham. Dengan keuangan. Karena kekuatan keuangan secara
langsung dapat mempengaruhi kemampuan
demikian alasan yang kuat untuk menggunakan
dana dengan beban tetap adalah untuk perusahaan untuk berkembang.
meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi Dewi dan Lestari (2013)
pemegang saham (Sartono, 2010; 263). dalam mengemukakan dalam jurnalnya menghitung
penelitian ini financial leverage diukur dengan kekuatan keuangan (financial strength) dengan
rumus: menggunakan Altman yang terdiri dari 5 rumus
Total utang yaitu:
DER = 1. Working Capital To Total Aset
Total ekuitas
Working capital to total aset
Pertumbuhan perusahaan merupakan seberapa dipergunakan untuk mengukur perbandingan
besar kemampuan perusahaan dalam antara aset likuid perusahaan dengan total
mempertahankan posisinya di dalam industri dan asetnya. Working capital adalah selisih antara
dalam perkembangan ekonomi secara umum. curret aset dengan current lialibilities.
Pertumbuhan ini yang umum dilihat dari 2. Retained Earning To Total Aset
berbagai segi yaitu dari sales (penjualan), Rasio ini digunakan untuk mengukur
earning after tax (EAT), laba perlembar saham, seberapa besar aset mereka didanai oleh retained
deviden perlembar saham, aset, dan harga pasar earning. Semakin tinggi rasio ini maka artinya
per lembar saham (Fahmi, 2012 : 82). Dalam perusahaan tersebut tidak banyak menggunakan
penelitian ini Pertumbuhan perusahaan diukur hutang. Secara implisit, umur perusahaan dalam
dengan cara : rasio ini juga diperhitungkan karena perusahaan
Labat − Labat1−1 – perusahaan yang baru berdri biasanya belum
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 =
Labat1−1 menghimpun profit yang cukup.

4
3. Earning Before Interest Ang Taxes To Total 1) Untuk nilai Z-score lebih kecil atau sama dengan
Aset 1,8 (Z-score ≤ 1,8), berarti perusahaan
keberlangsungan hidup suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan resiko tingi.
sangat bergantung pada kemampuan asetnya 2) Apabila diperoleh nilai Z-score antara 1,8
dalam menghasilkan laba. Raiso ini digunakan sampai 2,99 (1,8 < Z-score ≤ 2,99, perusahaan
untuk mengukur produktivitas sebenarnya dari dianggap berada pada daerah abu – abu (grey
total aset sebelum terpengaruh pajak maupun area). Pada kondisi ini perusahaan mengalami
dampak leverage. masalah keuangan yang harus ditangani dengan
4. Market Value Of Equity To Book Value Of penanganan menejemen yang tepat.
Total Debt 3) Untuk nilai Z-score lebih besar dari 2,99 (Z-
Rasio ini menunjukan seberapa besar nilai aset score > 2,99) berarti perusahaan berada dalam
perusahaan dapat mengalami penurunan keadaan yang sangat sehat.
sebelum nilai kewajiban melebihi nilai aset dan
perusahaan mengalami kebangkrutan. Nilai
pasar modal sendiri diperoleh dengan
HIPOTESIS
mengalikan jumlah lembar saham biasa yang
beredar dengan harga pasar per lembar saham. 1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan
Nilai buku hutang diperoleh dengan Terhadap Financial Leverage
menjumlahkan kewajibn lancer dengan
kewajiban jangka panjangnya. Setiap perusahaan akan berupaya untuk terus
5. Sales To Total Aset tetap hidup dan bertumbuh dari tahun ketahun.
rasio ini merupakan capital turn over ratio yang Semakin cepat laju pertumbuhan suatu
menggambarkan kemampuan aset perusahaan perusahaan maka akan semakin besar pula
dalam menghasilkan penjualan. peluang perusahaan untuk melakukan investasi.
Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari
Altman memformulasikan rumus – rumus diatas pertumbuhan profitabilitas perusahaan tersebut.
kedalam bentuk persamaan Z-score (Dewi dan Ketika keuangan perusahaan sedang melemah,
Lestari, 2013): perusahaan tersebut tetap harus menjalankan
operasinya dan pastinya juga mengembangkan
𝑍 = 0.012X1 + 0.014X2 + 0.033X3 usahanya agar tetap dapat bersaing di dalam
+ 0.006X4 + 0.999X5 pasar, tentunya upaya tersebut juga
Dimana: membutuhkan pendanaan. Ketika keuangan
X1 = Working Capital To Total Aset perusahaan sedang melemah, perusahaan
X 2 = Retained Earning To Total Aset memiliki beberapa pilihan untuk mendanai agar
X 3 = Earning Before Interest Ang Taxes To aktifitas perusahaan tetap berjalan dengan baik.
Total Aset Salah satunya dengan cara melakukan hutang
X 4 = Market Value Of Equity To Book Value Of atau menerbitkan obligasi (Dewi dan Lestari,
Total Debt 2013).
X 5 = Sales To Total Aset
Nilai Z-score akan menjelaskan kondisi Dalam penelitaian Dadashi et. al (2013)
keuangan perusahaan yang dibagi dalam menyatakan profit growth berpengaruh positif
beberapa tingkatan, yaitu: terhadap financial leverage. Perusahaan yang
memiliki profit yang tinggi akan lebih
mendapatkan pinjaman, karena lebih

5
mendapatkan kepercayan dari kreditur. Dalam leverage. Berdasarkan uraian diatas peneliti
penelitiannya Dewi dan Lestari (2013), mengajukan hipotesis yang pertama yaitu:
menyatakan pertumbuhan laba memiliki
pengaruh positif terhadap financial leverage. H2 : Semakin tinggi liquiditas dan
Perusahaan yang memiliki profit yang tinggi solvabilitas perusahaan maka semakin tinggi
dianggap mampu membayar cicilan atas hutang pula hutang perusahaan.
tersebut. Hasil ini menunjukkan adanya
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kecenderungan perusahaan yang memiliki
data sekunder. Data sekunder ini adalah data
pertumbuhan yang tinggi akan mengoptimalkan
yang telah diolah kembali tidak harus memenuhi
penggunaan financial leverage. Berdasarkan
koresponden secara langsung. Data sekunder
uraian diatas peneliti mengajukan hipotesis yang
yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh
pertama yaitu:
dari laporan keuangan pada perusahaan –
H1 : Semakin tinggi pertumbuhan laba perusahaan makanan dan minuman yang
maka semakin tinggi pula hutang terdaftar di BEI pada tahun 2013 – 2015 yang
perusahaan. diperoleh dari website bursa efek indonesis
(BEI) di alamat www.idx.co.id.
2. Pengaruh Kekuatan Keuangan
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan
Terhadap Financial Leverage
dalam penelitian ini dengan cara purposive
Kekuatan keuangan merupakan seberapa jauh sampling, artinya bahwa populasi yang dijadikan
suatu perusahaan mampu mendanai aktivitasnya. sampel penelitian adalah perusahaan yang
Atau seberapa besar ketersediaan dana memenuhi criteria tertentu. criteria- criterianya
perusahaan dalam mendanai aktivitasnya. adalah sebagai berikut:
Perusahaan dengan aspek keuangan yang kuat
1. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
dapat memberikan pembayaran kredit yang lebih
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
panjang kepada kreditornya. Sehingga
selama periode 2013-2015, berdasarkan data
perusahaan dengan kekuatan keuangan yang
yang didapat dari web IDX terdapat 14
kaut akan mudah mendapatkan sumber dana
perusahaan yang terdaftar.
eksternal atau hutang.
2. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman
yang mempublikasikan laporan keuangannya
Penelitian Dadashi et. al (2013) menyatakan
dan mempunyai periode laporan keuangan yang
financial strength memiliki pengaruh yang
berakhir pada tanggal 31 Desember serta
positif terhadap financial leverage. Semakin
menggunakan mata uang rupiah dalam
tinggi ringkat kekuatan keuangan suatu
pelaporan. Berdasarkan data terdapat 13
perusahaan maka akan perusahaan akan
perusahaan.
mengoptimalkan penggunaa hutang dalam
mendanai aktivitas perusahaannya. Dalam metode analisis data dalam penelitian ini
penelitian Dewi dan Lestari (2013), dilakukan dengan regresi linear berganda yang
menunjukkan bahwa kekuatan keuangan menggunakan perkiraan persamaan regresi.
memiliki hubungan positif dan signifikan bertujuan untuk menguji dan menganalisis
terhadap financial leverage. penelitian Hasil ini pengaruh dari variabel independen terhadap
menunjukkan adanya kecenderungan perusahaan variabel dependen pada perusahaan makanan
yang memiliki kekuatan keuangan yang tinggi dan minuman yang terdaftar di BEI 2013-2015.
akan mengoptimalkan penggunaan financial diolah dengan program statistical package for

6
social science (SPSS). Perkiraan persamaan sebesar 0,029 (0,29 < 0,05). Artinya perusahaan
regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: yang memiliki kekuatan keuangan yang baik
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑒 juga memungkinkan untuk memiliki hutang. Hal
ini karena perusahaan lebih mudah untuk
Keterangan: mendapatkan sumber pendanaan dari luar.
Y = Variabel dependen (Financial Berdasarkan hasil penelitian ini, jika
Leverage) disandingkan dengan teori dalam menentukan
a = Koefisien konstanta leverage. yaitu pecking order teori dan trade off,
X1 = Variabel independen hasil penelitian ini menguatkan fakta di
(Pertumbuhan) lapangan bahwa lebih banyak manajer keuangan
X2 = Variabel independen dalam perusahaan makanan dan minuman yang
(Kekuatan Keuangan) terdaftar di BEI 2013-2015 lebih banyak yang
e = Faktor Eror menggunakan pendanaan dari luar (trade off)
b1-b2 = Koefisien Regresi untuk mendanai aktivitas perusahaan.
hasil penelitian
Coefficientsa
PENUTUP
Unstandardized Penelitian
Standardized
ini bertujuan untuk mengetahui
Coefficients pengaruh
Coefficients
pertumbuhan perusahaan dan kekuatan
Model B Std. Error
keuangan Beta T
terhadap financial Sig. pada
leverage
1 (Constant) perusahaan sub sektor makanan dan minuman
.700 .059 11.853 .000
yang terdaftar di BEI periode 2013-2015.
Pertumbuhan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan
.209 .070 .424 2.990 .005 dan
Perusahaan pengujian yang telah dilakukan terhadap 13
Kekuatan sampel perusahaan dengan menggunakan model
.150 .066 .322
regresi linier berganda, 2.272
maka dapat .029
diambil
Keuangan
kesimpulan bahwa :
a. Dependent Variable: Financial
Leverage 1. Pertumbuhan perusahaan pada
HASIL PENELITIAN perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI periode
Pertumbuhan perusahaan pada perusahaan sub 2013-2015, berpengaruh positif dan
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di signifikan terhadap financial leverage
BEI periode 2013-2015, berpengaruh positif dan (DER), yang dibuktikan dengan nilai
signifikan terhadap financial leverage (DER), signifikansi sebesar 0,005 (0,005 < 0,05)
yang dibuktikan dengan nilai signifikansi yang berarti bahwa semakin tinggi
sebesar 0,005 (0,005 < 0,05) yang berarti bahwa pertumbuhan perusahaan maka financial
semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka leveragenya juga semakin tinggi.
financial leveragenya juga semakin tinggi. 2. Kekuatan keuangan (Z-score) pada
3. Kekuatan keuangan (Z-score) pada perusahaan perusahaan sub sektor makanan dan
sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar minuman yang terdaftar di BEI periode
di BEI periode 2013-2015, berpengaruh positif 2013-2015, berpengaruh positif dan
dan tidak signifikan terhadap financial leverage tidak signifikan terhadap financial
(DER) yang dibuktikan dengan nilai signifikansi leverage (DER) yang dibuktikan dengan

7
nilai signifikansi sebesar 0,029 (0,29 <Almajali. (2012), Factors Affecting the Financial
0,05). Artinya perusahaan yang Performance of Jordanian Insurance Companies
memiliki kekuatan keuangan yang baik Listed at Amman Stock Exchange. Journal of
juga memungkinkan untuk memiliki management research ISSN 1941-899X Vol. 4,
hutang. Hal ini karena perusahaan lebih No. 2
mudah untuk mendapatkan sumberRusliati & Prasetyo. (2011), Pengaruh Financial
pendanaan dari luar. Leverage, Earning Per Share, dan Dividend Per
Berdasarkan hasil penelitian ini, jika Share Terhadap Harga Saham. Trikonomika
disandingkan dengan teori dalam menentukan Volume 10, No. 1, Juni 2011, Hal 31- 39 ISSN
leverage. yaitu pecking order teori dan trade off, 1411-514X.
hasil penelitian ini menguatkan fakta diArasteh & Nuorbakhsh. (2013), The Study Of
lapangan bahwa lebih banyak manajer keuangan Relationship Between Capital Structure, Firm
dalam perusahaan makanan dan minuman yang Growth With Financial Leverage Of The
terdaftar di BEI 2013-2015 lebih banyak yang Company Listed In Tehran Stock Exchange.
menggunakan pendanaan dari luar (trade off) Kuwait Chapter Of Arabian Journal Of Business
untuk mendanai aktivitas perusahaan. And Management Review Vol. 3, No. 5.
Ghozali, Imam (2011). Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA Dewi dan Lestari (2013), Pengaruh Growth dan
Financial Strength Terhadap Financial Leverage.
Ang, Robert (1997). Buku Pintar Pasar Modal Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 15, No. 2,
Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia. Desember 2013, Hlm. 187-199.
Ali, Liaqat. (2011), The Determinants Of Leverage OfIndrawati, titik dan suhendro. (2006). Determinasi
The Listed – Textile Companies In India. capital structure pada perusahaan manufaktur di
European Journal Of Business And bursa efek Jakarta periode 2000 – 2004, jurnal
Management, ISSN 2222-1905 ISSN 2222- 2839 akuntansi dan keuangan Indonesia, vol. 3, no. 1,
(online) vol 3, No. 12. januari – juni, hlm. 77-105.
Alkhatib, Khalid. (2012). The Determinants Of LeverageSuteja dan Manihuruk. (2009), Pengaruh Struktur
Of Listed Companies, International Journal Of Modal, Kepemilikan, dan Faktor Eksternal pada
Business And Social Sciece, 3(24):7-83. Penentuan Nilai Perusahaan. Trikonomika
Arasteh, Fatemeh, Nuorbakhsh, Mohammad. (2013), Volume 8, No. 2, Desember 2009, Hal. 78- 89
The study of relationship between capital ISSN 1411- 514X.
structure, firm growth and financial strengthPrabansari Y., Kusuma H., (2005). Faktor- Faktor Yang
with Financial leverage of the company listed in Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
Tehran Stock Exchange. Journal of Manufaktur Go Public Di Bursa Efek Jakarta,
contemporary research in business Vol. 5, No. 7. Sinergi Edisi Khusus On Finance, Hal 1-15.
Barrot, Jean dan Noel. (2013). Financial strength andRamaratnam, M. S. & Jayaraman, R, (2013). Impact Of
trade credit provision: evidence from trucking Financial Strength On Leverage: Astudy With
firms, job market paper, pp. 1-59. Special Reference To Select Companies In
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. (2001). Dasar- India, International Monthly Refereed Journal
dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Of Reaserch In Management & Technology, Vol.
Empat. 2, Pp. 34-38.

8
Sarchah, F.S. & Hajiha, Z., (2013). The Effect Of And Sales Growth With Dividend Policy And
Growth Indices On Financial Leverage Ratios Leverage ( Study On Manufacturing Company
Of The Companies Listed In Tehran Stock In Indonesia Stock Exchange), International
Exchange, Journal Of Basic And Applied Journal Of Business And Management
Scientific Research, 3(9): 20-30. Invention, 4(5): 40-49.
Sartono, Agus. (2008). Manajemen Keuangan Teori, danZhao Bei, W. P Wijewarana, (2012). Financial Leverage,
Aplikasi (Edisi4). Yogyakarta: BPFE Firm Growth and financial Strength in the listed
Yogyakarta. companies in sri langka. Procedia – Social and
Sumail, La Ode, Moeljadi, Djazuli, A. & Solimun. Behavioral Sciesces, Vol. 40, pp. 709- 715.
(2013). Relationship Between Insider Ownership

Anda mungkin juga menyukai