Anda di halaman 1dari 3

III.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


3.1 Pembahasan
3.1.1 Pembahasan oleh Agussani Miftah Fauzi (161411002)
Penentuan karakteristik static dilakukan pada operasi beban normal, maksimum, dan
rotameter 125 L/h. Karakteristik static dilakukan dengan tujuan salah satunya yaitu mengetahui
hubungan PV dan MV setiap operasi dan linearitasnya. Menurut teori PV dan MV akan
menunjukkan hubungan berbanding lurus dan idealnya berupa garis lurus dengan nilai regresinya
yaitu satu. Namun pada kenyataannya ada gangguan yang terjadi sehingga kelinearitasan hanya
akan mendekati nilai regresi satu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada operasi beban
normal dihasilkan regresi (R2) senilai 0.8237 sedangkan pada beban maksimum regresi sebesar
0.7768. Adapun pada rotameter 125 L/h dihasilkan regresi sebesar 0.731. Ditinjau dari nilai
regresi yang berbeda satu sama lain didapatkan bahwa semakin besar beban (gangguan) maka
semakin jelek linearitas antara PV dan MV. Regresi yang bagus didapat pada operasi beban
normal.
Perhitungan karakteristik dinamik pada percobaan ini menggunakan teori smith. Ada tiga
variable yang dicari yaitu konstanta waktu, waktu mati dan static gain. konstanta waktu adalah
besaran yang menunjukan seberapa cepat waktu yang digunakan untuk mencapai steady state
baru. Sehingga konstanta waktu menjadi ukuran keterlambatan. Semakin besar konstanta waktu
berarti semakin besar komponen penyimpan massa/energy dan respon variable keluaran semakin
lambat. Nilai konstanta waktu pada PV 30 L/h, 50 L/h, 70 L/h berturut-turut yaitu 1,5 ; 1,05 ;
0,45 (satuan sekon). Konstanta waktu yang diperoleh menunjukkan penurunan yang menandakan
respon variable semakin cepat. Hal itu karena variable proses yang semakin besar pula.
Waktu mati adalah waktu antara aksi (perubahan sinyal kendali) hingga munculnya reaksi
(perubahan sinyal pengukuran). Waktu mati menunjukan lamanya respon keluaran muncul. Nilai
waktu mati pada PV 30 L/h, 50 L/h, 70 L/h berturut-turut yaitu 38,5 ; 40,95 ; 40,35 (satuan
sekon). Jika dibandingkan ketiganya maka pada PV 30 L/h memiliki deadtime yang paling kecil
sehingga bisa dikatakan PV 30 L/h paling cepat respon muncul. Sedangkan respon paling lambat
berdasarkan percobaan terjadi pada PV 50 L/h.
Adapun kp atau static gain merupakan kepekaan sistem proses terhadap perubahan sinyal
kendali. Nilai kp pada PV 30 L/h, 50 L/h, 70 L/h berturut-turut yaitu 16,7/10 ; 31,6/10 ; 29/10
(satuan L/h / %). Jika ditinjau semuanya nilai kp menunjukkan harga lebih dari nol sehingga
seluruh aksi proses tersebut berupa respon positif. Nilai static gain terkecil terjadi pada PV 30
L/h. Itu artinya sistem proses pada PV 30 L/h menunjukkan kepekaan terendah. Adapun
kepekaan paling tinggi terjadi pada PV 50 L/h.
Apabila ketiga parameter (konstanta waktu, waktu mati dan static gain) dianggap sama dan
dibandingkan ketiga besaran tersebut untuk titik operasi 30, 50 dan 70 (L/h) maka ketiga besaran
tersebut memiliki beda yang lebih dari 5 % sehingga sistem aliran dianggap non linier.

3.1.2 Pembahasan oleh Dela Cahya Putrianda (161411004)


Pada praktikum kali ini, dilakukan pengendalian aliran dengan menggunakan uji step dan
bertujuan untuk perilaku dinamika sistem level dan perilaku non-linear dari pengendalian yang
dilakukan. Perilaku dinamika sistem level diketahui dengan menggunakan kurva karakteristik
dinamis, dimana ditentukan nilai dead time, time constant, dan nilai static gain. Sedangkan
perilaku non-linear pengendalian diketahui berdasarkan kurva karakteristik statis.

Pada praktikum ini, dilakukan beberapa kali operasi. Pada operasi berdasarkan besar
gangguan, dilakukan operasi beban normal dengan operasi beban maksimum. Pada beban
normal, katup gangguan tidak dibuka, sedangkan pada operasi beban maksimum katup
gangguan dibuka penuh. Pada sistem pengendalian level yang merupakan gangguan adalah
aliran yang keluar dari katup gangguan; yang merupakan manipulated variable adalah laju alir
masuk; sedangkan yang merupakan process variable adalah laju alir keluar. Pada operasi
beban normal, dilakukan dengan laju alir yang berbeda, yaitu 100 L/jam dan 125 L/jam,
sedangkan operasi beban maksimum hanya dilakukan dengan menggunakan laju alir 100
L/jam. Pada operasi beban normal 100 L/jam didapatkan regresi sebesar 0,8237 sedangkan
dengan laju alir 125 L/jam didapatkan regresi sebesar 0,7310. pada operasi beban maksimum
didapatkan regresi sebesar 0,7768. Jika dibandingkan, terlihat bahwa nilai regresi operasi
beban normal memiliki nilai regresi yang lebih besar daripada operasi beban maksimum. Hal
tersebut dikarenakan pada operasi beban maksimum terdapat gangguan sehingga nilai process
variable tidak sesuai dengan nilai manipulated variable. Dari ketiga nilai tersebut, dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara nilai manipulated variable dengan process variable tidak
linear, dimana nilai process variable tidak sesuai dengan nilai manipulated variable yang
dimasukkan, tetapi masih berbanding lurus.
Pada operasi berdasarkan besar manipulated variable sehingga didapatkan nilai process
variable sekitar 30 L/jam; 50 L/jam; dan 70 L/jam. Pada setiap nilai process variable
kemudian dibuat kurva karakteristik dinamis, yaitu kurva hubungan antara manipulated
variable dan process variable terhadap waktu. Dari kurva tersebut ditentukan nilai dead time,
time constant, dan nilai static gain. Nilai dead time yang didapat dari tiap nilai process
variable berturut-turut adalah sebesar 38,5 s; 40,95 s; dan 40,35 s. Nilai time constant yang
didapat dari tiap nilai process variable berturut-turut adalah sebesar 1,5 s; 1,05 s; dan 0,45
sekon. Sedangkan nilai static gain dari tiap nilai process variable berturut-turut adalah sebesar
1,67 L/%; 3,16 L/%; dan 2,9 L/%. Static gain yang terdapat pada semua nilai process variable
memiliki nilai lebih dari nol (0), maka dapat aksi sistem yang digunakan pada alat pengendali
adalah direct system. Berdasarkan tiga nilai karakteristik yang sudah dihitung dari tiap nilai
process variable, jika dibandingkan dapat disimpulkan bahwa ketiga nilai process variable
memiliki hubungan yang tidak linear. Hal tersebut dikarenakan ketiga nilai karakteristik dari
tiap nilai process variable memiliki perbandingan yang lebih besar dari 5%.

Anda mungkin juga menyukai