Anda di halaman 1dari 5

USULAN PENELITIAN

ESTIMASI CADANGAN BATUBARA DAN RENCANA


RANCANGAN DESAIN PIT LIMIT DI PIT X
PT MARLIN SERANTAU ALAM, DESA RANGKILING,
KECAMATAN MANDIANGIN, KABUPATEN
SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI

REYNATA FACHRIAN T
F1D114016

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2018
USULAN PENELITIAN
ESTIMASI CADANGAN BATUBARA DAN RENCANA
RANCANGAN DESAIN PIT LIMIT DI PIT X
PT MARLIN SERANTAU ALAM, DESA RANGKILING,
KECAMATAN MANDIANGIN, KABUPATEN
SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada
program
S-I Teknik Pertambangan

REYNATA FACHRIAN T
F1D114016

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2018
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Jambi dikenal sebagai daerah yang memiliki cadangan batubara
yang cukup banyak, khususnya di Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan data
yang didapatkan dari Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi
Jambi, sumberdaya batubara di Provinsi Jambi saat ini sebanyak 2.115,70 Ton
yang tersebar di setiap kabupaten di Provinsi Jambi. Sehingga banyak terdapat
perusahaan tambang batubara di Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten
Sarolangun, salah satunya adalah PT Marlin Serantau Alam
Tambang terbuka adalah metode penambangan yang mana lokasi dan
para pekerjanya serta alat berat yang digunakan berhubungan langsung dengan
udara luar. Dalam melakukan kegiatan pertambangan PT Marlin Serantau Alam
menggunakan metode tambang terbuka karena dilihat dari letak endapan
batubaranya terletak dekat dengan permukaan.
Terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam usaha
pertambangan antara lain adalah Prospeksi, Ekplorasi, Studi Kelayakan,
Eksploitasi dan Reklamasi
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan pada usaha pertambangan
adalah perhitungan cadangan dalam tahapan eksplorasi serta pembuatan desain
pit limit pada rencana penambangan. Kegiatan ini akan menentukan apakah
suatu lokasi yang telah dieksplorasi secara lanjut tersebut layak untuk
ditambang.
Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan dalam menghitung
cadangan, antara lain adalah Metode Poligon, Metode Segitiga, Metode Sistem
Blok, Metode USGS Circular 891, dan Metode Cross Section atau sayatan
penampang. Metode sayatan penampang dipilih dalam kegiatan perhitungan
cadangan karena dapat dilakukan dengan sederhana tapi menuntut ketelitian
yang tinggi agar perhitungan yang dilakukan tidak mengalami kesalahan. Metode
sayatan juga sangat cocok digunakan untuk bahan galian berjenis endapan
dengan penyebaran yang cenderung homogen dan berlapis.

Dari uraian diatas maka inilah yang menjadi salah satu alasan penulis
untuk melakukan penelitian terhadap perhitungan cadangan pada tambang
terbuka batubara di PT Marlin Serantau Alam Sarolangun-Jambi, untuk
mengetahui jumlah batubara yang dimiliki oleh PT Marlin Serantau Alam, dan
juga dapat dijadikan perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan
penambangan selanjutnya. Beberapa hal diatas yang kemudian membuat penulis
memilih untuk mengangkat topik “Estimasi cadangan Batubara dan Rencana
Rancangan Pit Limit di pit X PT Marlin Serantau Alam, Mandiangin, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah


Dari uraian yang terdapat di latar belakang maka identifikasi masalah
pada penelitian ini yaitu perhitungan cadangan dengan menggunakan metode
cross section dan perancangan rencana pit limit, sehingga penulis melakukan
penelitian terhadap perhitungan cadangan yang terdapat di PT Marlin Serantau
Alam yang nantinya akan diharapkan dapat memberikan solusi untuk jumlah
cadangan batubara yang terdapat pada perusahaan tersebut.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi topografi aktual lokasi rencana penambangan di PT
Marlin Serantau Alam?
2. Berapa jumlah cadangan yang ada di area rencana pertambangan
PT Marlin Serantau Alam berdasarkan metode sayatan dua penampang
(cross section)?
3. Bagaimana rencana rancangan desain pit limit di pit X PT Marlin
Serantau Alam?

1.3 Hipotesis

Adapun hipotesis awal penulis sebelum melakukan penelitian adalah:


1. Jumlah estimasi cadangan yang tidak baik akan mengakibatkan
kesalahan perhitungan nisbah pengupasan.
2. Estimasi cadangan yang tidak tepat akan mempengaruhi bentuk rencana
rancangan pit limit.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi pengambilan data hanya dibatasi pada daerah rencana
penambangan di pit PT Marlin Serantau Alam
2. Metode perhitungan cadangan dengan metode cross section atau sayatan
penampang
3. Parameter yang dianalisa pada perhitungan cadangan ini adalah Litologi
batuan, topografi, log bor eksplorasi, jumlah cadangan batubara, jumlah
cadangan overburden dan desain pit limit final dengan nisbah pengupasan
yang ekonomis.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian mengenai “Perhitungan cadangan
batubara dan rancangan rencana Pit Limit di Pit X PT Marlin Serantau Alam”
adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi aktual topografi rencana penambangan di PT Marlin


Serantau Alam.
2. Menentukan jumlah cadangan batubara dan overburden yang ada di
wilayah rencana penambangan pit X
3. Mengetahui bentukan rancangan pit limit final yang akan di tambang
pada wilayah rencana penambangan di Pit X PT Marlin Serantau Alam.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diberikan oleh peneliti adalah:


1. Pihak Mahasiswa dan Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sistem
perhitungan cadangan dan perencanaan pit tambang di PT Marlin Serantau
Alam, Provinsi Jambi dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan
selama menjalankan penelitian ini.
2. Pihak tenaga pengajar
Sebagai bahan referensi dalam mata kuliah Perencanaan Tambang
sehingga dapat memberikan informasi atau contoh dalam melakukan
latihan perhitungan cadangan dan pembuatan desain pit limit sehingga
area tambang yang ingin dilakukan kegiatan produksi bisa dilaksanakan
sesuai dengan rencana kerja.
3. Pihak perusahaan
Sebagai bahan evaluasi perusahaan terhadap jumlah cadangan
yang ada di tambang tersebut serta sebagai evaluasi acuan awal
pembentukan pit dan rancangan final pit di PT Marlin Serantau Alam.

Anda mungkin juga menyukai