PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pengembangan SDM yang cakap,
kreatif dan mandiri lebih mengarah kepada tanggung jawab pendidikan kejuruan.
Salah satu komponen dari pendidikan kejuruan adalah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
SMK merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang secara khusus membidangi
pendidikan kejuruan tingkat menengah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 76
menyatakan bahwa “tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah membekali
peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan
kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Tetap terjaganya
kualitas pendidikan kejuruan ini, pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia industri (DU/DI). Berdasar dari pemikiran ini, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan
Berbagai sumber dan informasi pejabat pemerintah, bahwa tahun 2045
merupakan tahun bonus demografi bagi bangsa Indonesia, dimana pada tahun tersebut
bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia produktif yang luar biasa dalam hal
jumlahnya, dibandingkan penduduk usia non produktif, oleh karena itu kesempatan
ini harus dipersiapkan mulai sekarang, jika tidak akan menjadi beban bangsa
Indonesia sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah jauh didepan kita, jika
kita tidak mengikuti maka akan digilas, dan sekolah sulit untuk mengikuti langkah-
langkah industri, oleh karena itu yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan anak
didik secara kafah, menyentuh seluruh aspek potensi anak untuk dapat berkembang
secara seimbang, yang nantinya akan terbentuk masyarakat muslim yang sebenarnya.
Muhammadiyah kabupaten Karanganyar, memiliki potensi untuk mewujudkan
cita-cita Muhammadiyah yaitu membentuk masyarakat Islam yang sebenarnya, sesuai
dengan Al Quran dan As Sunah. Salah satu strateginya dengan mendirikan amal usaha
pendidikan pondok pesantren Muhammaiyah Integreted Boarding School Darul
Arqom (MIBS DA), dan SMAM DA merupakan bagian yang menyatu (integrated)
dengan MIBS DA, dan itulah salah satu strategi untuk mewujudkan cita-cita
Persyarikatan Muhammadiyah.
Kekuatan utama Muhammadiyah adalah sumber daya manusia yang berupa
guru, dan tenaga kependidikan. Selain itu dorongan dan minat dari anggota dan
simpatisan Muhammadiyah serta umat Islam yang memiliki idealisme, semangat
gotong royong, kebersamaan, daya juang dan bersandar pada ridlo Allah, akan mampu
mengatasi segala tantangan yang ada. Apakah itu tantangan yang berupa pendanaan,
maupun sumber daya manusia
SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar merupakan sekolah menengah kejuruan
yang berdiri sejak tahun 2003 yang pada awalnya bernama SMK satu atap pada
pondok pesantren Al Maun. Tekad dari pengurus yayasan dalam upaya peningkatan
pelayanan dan akses pendidikan di Kabupaten karanganyar pada saat itu maka atas
Ijin dan Ridho Allah SWT berdirilah Unit Sekolah Baru yang diberinama SMK
Muhammadiyah 5 Karanganyar yang dikukuhkan dengan SK Bupati Karanganyar
Nomor 402/00271/2007
Tahun pelajaran 2003/2004 merupakan tonggak sejarah dimulainya Proses
Belajar Mengajar (PBM) SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar ,dengan program
keahlian yaitu : Teknik Mekanik Otomotif dengan kegiatan Belajar Mengajar yang
masih bergabung dengan SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar.
Rencana Strategis atau Rencana Kerja Jangka Menengah merupakan perencanaan
taktis strategis SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar selama 5 (lima) tahun ke depan,
yang merupakan pelaksanaan dari arah kebijakan, sekaligus menjadi acuan dalam
penyusunan rencana kegiatan-kegiatan di sekolah. Manajemen strategis adalah proses
untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin dicapai sekolah,
dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Arah pengembangan dan kebijakan pendidikan Dit. PSMK pada hakekatnya
adalah pemenuhan secara bertahap dan berkesinambungan terhadap 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pengembangan Sekolah/Madrasah secara
berkesinambungan untuk mencapai 8 SNP dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di forum regional/internasional.
Strategi pengembangan sekolah di SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar
dilakukan melalui peningkatan tenaga pendidik yang profesional dan kompeten pada
bidangnya masing-masing, peningkatan sarana dan prasarana yang cukup memadai
untuk menunjang proses pembelajaran serta terjaminya ketersediaan dan
keterjangkauan layanan pendidikan formal yang berkualitas dengan tanpa
membedakan status ekonomi, gender, dan wilayah.
Pengembangan tersebut juga dilakukan dengan cara penerapan pendidikan yang
kreatif dan inovatif dalam rangka mewujudkan satuan pendidikan yang efektif,
efisien, akuntabel, profesional dan teransparan.
Pendekatan yang dilakukan oleh SMK Muhammadiyah 5 Karanganyar dalam
pengembangan tersebut dilakukan melalui cara: (1) peningkatan layanan SMK, (2)
peningkatan manajemen sekolah, (3) peningkatan kualitas proses pembelajaran, (4)
peningkatan sarana prasarana, (5) peningkatan kualitas lulusan SMK dan (6) mencoba
mengembangkan SMK sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
Semua pendekatan tersebut akan tercapai manakala ada dukungan yang sungguh-
sungguh dari seluruh elemen sekolah mulai dari kepala sekolah, jajaran wakil kepala
sekolah, kepala kompetensi keahlian dan seluruh guru maupun tenaga kependidikan
yang ada. Untuk mewujudkan sekolah ideal, maka pihak sekolah perlu melakukan
analisis kesenjangan dan pemetaan kebutuhan sekolah secara tepat. Rencana
pentahapan dan realisasinya tersebut harus disusun dalam sebuah dokumen
pengembangan sekolah yang disebut Rencana Pengembangan Sekolah.
Perencanaan Jangka Menengah berfungsi sebagai pedoman perencanaan jangka
menengah sekaligus indikator pengukuran kinerja selama empat tahun bagi SMK
Muhammadiyah 5 Karanganyar, sehingga penting bagi sekolah untuk menyusun
RKJM Tahun 2018 - 2022 agar pencapaian terhadap visi dan misi sekolah menjadi
terarah, jelas, fokus dan sesuai dengan harapan.
B. Landasan Hukum
Rencana Kerja Sekolah (RKS) adalah gambaran arah dan tujuan yang akan
dicapai sekolah untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah yang tepat
sesuai denngan urutan prioritas dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia dan merupakan penjabaran dan Rencana
Kerja Sekolah Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) adalah :
1) Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan pada tahun
berjalan dapat dicapai dengan tepat waktu dan tepat guna.
2) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan strategi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kota, Dinas Pendidikan Provinsi.
3) Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
4) Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pelaporan, evaluasi dan pengawasan.
5) Mengoptimalkan pertisipasi seluruh warga sekolah dan masyarakat dalam
mengawasi jalannya program sekolah.
6) Menjalin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Manfaat dari penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) adalah sebagai
kerangka acuan dalam mengembangkan sekolah, dasar untuk memonitor dan
mengevalusi pelaksanaan pengembangan sekolah, serta bahan acuan untuk
mengajukan sumber daya pendidikan yang diperlukan dalam pengembangan sekolah.