Anda di halaman 1dari 5

KONSELING PENYAKIT PPOK (KELOMPOK 1)

Kasus:
Seorang pasien bernama Tn Koko (50 th) mengeluh sering batuk dan merasa sesak
jika berjalan jauh atau beraktifitas berat, 1 bulan lalu pasien mengalami sesak napas
tapi tidak ditangani sehingga semakin memburuk. Pasien memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 2 bungkus perhari. Pasien mendapatkan terapi salmaterol
inhalasi (50 mcg) 2 kali sehari, dan salbutamol inhaler (180 mcg) 2 puff prn. Anak
pasien bernama Desi datang ke apotek untuk menebut obat yang telah diresepkan.

Dialog konseling:
Anak pasien : mba saya mau tebus obat ini (sambil memberikan resep)
TTK : oh iya mba tunggu sebentar saya cek. maaf mba sebelumnya sudah
tau cara penggunaan obat ini?
Pasien : belum tau mba soalnya baru pertama kali pakai
TTK : kalau begitu, apakah mba ada waktu luang untuk konseling tentang
penggunaan obatnya?
Anak pasien : iya boleh mba,
TTK : Silahkan masuk ke ruang konseling mba.
Anak pasien : *tok tok tok* assalamualaikum
Apoteker : waalaikumsalam, silahkan duduk mba, perkenalkan saya Ardiyan
Pramudita Apoteker penanggung jawab di apotek ini. Ada yang bisa
saya bantu mba?
Anak pasien : iya saya mau menanyakan tentang penggunaan obat ini pak (sambil
memberikan resep)
Apoteker : apakah benar ini resep atas nama pak koko?
Anak pasien : oh iya pak benar.
Apoteker : kalau boleh tau, mba apanya pak koko?
Anak pasien : saya anaknya.
Apoteker : oh ok mba, waktu dokter menjelaskan tentang obat ini apakah mba
ikut mendengarkannya?
Anak pasien : tidak pak, saya waktu itu tidak ikut masuk ke ruang dokter.
Apoteker : sebelumnya bapaknya mengeluhkan apa aja ya mba?
Anak pasien : bapak saya sering batuk gitu pak jadinya susah tidur kalau malam,
terus kalau beraktivitas berat seperti jalan jauh atau kerja jadi sering
sesak napas.
Apoteker : oh gitu mba.. kalau boleh tau, kondisi lingkungan kerja bapaknya
atau lingkungan rumahnya gimana mba?
Anak pasien : kalau tempat kerjanya dilapangan pak soalnya bapak saya pekerja
bangunan pak, nah kalau dirumah ini bersih sih pak, tapi
dilingkungan luar yang banyak debunya soalnya dekat lapangan.
Apoteker : apakah bapaknya merokok mba?
Anak pasien : iya pak kadang sehari tu bisa habis 2 bungkus
Apoteker : oh gitu ya mba, kalau dilihat dari kebiasaan, keluhan, dan terapinya,
bapaknya mba ini terkena PPOK. PPOK itu Penyakit Paru Obstruktif
Kronik mba, jadi PPOK kebanyakan bisa terjadi ke perokok mba,
nah ditambah lagi bapaknya ini sering terpapar debu dilingkungan
sekitar rumah dan tempat kerja jadi resiko keparahan PPOK nya
semakin besar mba, nah pada pasien PPOK ini paru-parunya
mengalami obstruksi atau penyumbatan jadi saluran napasnya itu
tidak seperti orang normal mba, makanya bapaknya mba sering
sesak napas karena di paru-parunya sudah mengalami peradangan
karena rokok dan debu juga.
Anak pasien : oh gitu ya pak, jadi gimana dong pak, apa bapak saya harus berhenti
kerja?
Apoteker : tidak perlu mba, cukup mengurangi paparan debunya saja dengan
menggunakan masker kalau bapaknya mau kerja atau keluar rumah.
Dan juga mba yang paling penting itu mengurangi rokonya mba,
sampai bapaknya bisa berhenti merokok, jadi rokonya itu dikurangi
misal perhari dikurangi 3 batang sampai bapaknya bisa benar-benar
mengentikan kebiasaan merokoknya mba. Atau rokoknya bisa
diganti dengan permen mba.
Anak pasien : oh gitu ya pak, sebenarnya kami sudah sering kasih tau bapak buat
berhenti merokok pak, nah bpak itu pernah berusaha untuk tidak
merokok sama sekali nah dihari itu bapak jad ngeluh sakit kepala
dan angsung demam, jadi bapak kembali merokok lagi.
Apoteker : nah itu mba makanya jangan langsung menghentikan rokoknya,
dikurangi aja 3 btg perhari.
Anak pasien : ohiya pak nanti saya infokan ke bapak saya.
Apoteker : nah sekarang saya akan menjelaskan tentang obatnya ya karena
penggunaan obatnya ini agak jarang jadi mba harus ingat tahapan-
tahapan yang akan saya sampaikan.
Anak pasien : iya pak
Apoteker : disini ada obat Salmaterol inhaler untuk memperlebar jalan napas
nya mba sehingga tidak terjadi sesak napas nah obat ini digunakan
sebagai pengontrol agar tidak terjadi sesak napas tiba-tiba, obat ini
digunakan 2 kali sehari pagi dan malam yaitu setiap jarak waktu 12
jam ya mba, jadi kalau bapaknya pake jam 8 pagi nah selanjutnya
dipake jam 8 malam ya mba, begitu setiap hari mba. Sampai disini
mengerti mba?
Anak pasien : hm, jadi jarak waktu penggunaan obatnya itu 12 jam kan pak, kalau
bapak saya minumnya subuh habis shalat subuh itu gapapa pak?
Misal penggunaan pertama jam 5 terus selanjutnya jam 5 sore gitu
ya pak?
Apoteker : iya mba tidak apa-apa setelah subuh juga bisa, asal setiap hari
seperti itu, jadi kalau hari ini minumnya jam 5 subuh, selanjutnya
minum jam 5 sore, besoknya harus sama lagi mba minum jam 5
subuh dan jam 5 sore.
Anak pasien : ok pak saya mengerti.
Apoteker : nah selanjutnya penggunaan obatnya, sebelum menggunakan obat
ini kalau bisa bapaknya latihan napas dulu tapi kalau lagi sesak tidak
perlu latihan napas mba, nah cara penggunaan obatnya ini, pertama
dikocok dahulu mba kurang lebih 5 kali kemudian buka cap
penutupnya lalu posisikan tubuh bapaknya tegap bisa berdiri atau
duduk dan kepalanya agak miring kebelakang selanjutnya buang
napas menjauhi inhaler kemudian masukkan inhaler kedalam mulut
dan tekan inhalernya sekali sambil bapaknya menghirup udara dari
inhaler setelah itu keluarkan inhaler dari mulut sambil tahan napas
kurang lebih 10 detik atau sebisa bapaknya aja mba. Nah setelah itu
buang napas lewat hidung secara perlahan. Setelah itu kumur-kumur
dengan air hangat dan alat inhaernya juga dibersihkan ya mba bisa
pakai air hangat kemudan dikeringkan, karena ditakutkan nanti ada
penyumbatan dialatnya sehingga tidak bisa digunakan untuk
pemakaian selanjutnya. Sampai disini mengerti mba?
Anak pasien : iya pak
Apoteker : nah selanjutnya saya jelaskan penggunaan obat salbutamol inhaler
ya mba, obat ini fungsinya sama dengan yang tadi sebagai perlebar
jalan napas bedanya obat ini untuk mengatasi sesak napas yang tiba-
tiba muncul, ini digunakan jika bapaknya tiba-tiba sesak napas mba
jadi selagi sesak obat ini langsung dipakai mba atau sekiranya
bapaknya merasa akan sesak napas, obat ini langsung digunakan,
cara penggunaannya sama dengan obat sebelumnya karena kedua
obat ini sama-sama inhaler, bedanya obat salbutamol ini digunakan
2 puff mba atau 2 kali inhalasi, jadi setiap 1 kali inhalasi itu caranya
seperti yang saya jelaskan tadi nah kalau 2 kali inhalasi tahap yang
saya jelaskan tadi diulangi lagi mba dari awal sampai akhir dengan
rentang waktu 30 detik untuk menghirup inhalasi selanjutnya. Jadi
jangan langsung tekan 2 kali inhalasi nya mba, tapi ditekan sekali
lalu dihirup obatnya lalu tahan napas 10 detik, buang napas lalu
tunggu 30 detik lalu lakukan lagi proses dari awal sampai akhir.
Sampai disini sudah mengerti mba cara penggunaan obatnya dan
aturan waktu penggunaan obatnya?
Anak pasien : iya pak,
Apoteker : bisa tolong diulangi waktu dan cara penggunaan kedua obatnya
mba?
Anak pasien : jadi obatnya itu ada salbutamol dan salmeterol, salbutamol itu
dipake kalo bapak saya tiba-tiba sesak napas, digunakan 2 kali tekan
ya pak? Jadi pertama dikocok dahulu obatnya lalu bapak saya latihan
napas tapi kalo lagi sesak kan tidak bisa latihan napas pak?
Apoteker : iya mba, kalau tiba-tiba muncul sesak napas tidak perlu latihan
napas mba, buang napas sebisa bapaknya aja dan hirup obatnya
sebiisa bapaknya aja.
Anak pasien : ok pak, selanjutnya diposisikan badannya tegak duduk atau berdiri
lalu buang napas menjauhi inhaler lalu dimasukkan inhalernya lalu
tekan 1 kali dan dihirup obatnya kemudian keluarkan inhalernya dan
tahan napas selama 10 detik lalu buang napas dan ditunggu 30 detik
selanjutnya obatnya dikocok lagi lalu buang napas, dimasukkan ke
mulut lalu ditekan 1 kali sambil dihirup obatnya tahan napas lagi 10
detik kemudian buang napas dan selesai. Kalau bapak saya lagi
diluar gimana pak? Apa tidak papa obatnya dibawa-bawa dan
apakah perlu kumur-kumur air hangat kalau lagi diluar? Kalau tidak
ada air hangat bagaimana pak?
Apoteker : iya mba jadi kan obat salbutamol ini digunakan bila terjadi sesak
napas tiba-tiba, nah itu kan bisa terjadi dimana saja jadi tidak papa
mba obat ini dibawa asal dijaga tempatnya tetap kering. Malahan
mba harus selalu ingatkan bapaknya jangan sampai lupa bawa obat
ini kalau mau keluar. Dan kalau lagi diluar dan tidak ada ir hangat
tidak papa kumur-kumur pakai air biasa aja mba, karena kumur-
kumur ini penting dilakukan untuk menghindari efek samping dari
inhaler mba seperti tenggorokan kering, lidah kelu, dan suara sesak
mba.
Anak pasien : oh gitu ya pak,
Apoteker : iya mba, bisa dilanjutkan aturan penggunaan obat selanjutnya mba?
Anak pasien : oh iya pak, selanjutnya ada salmeterol yang digunakan setiap hari
dengan aturan 2 kali perhari dengan jarak waktu 12 jam dan pada
waktu yang sama setiap hari, caranya sama seperti penggunaan
salbutamol, bedanya salmeterol ini digunakan 1 kali hirup saja
perwaktu. Dan juga kumur-kumur air hangat setelahnya lalu alatnya
dicuci dan dikeringkan.
Apoteker : iya mba tepat sekali, ohiya mba saya sarankan sambil
menggunakan obat ini pola hidupnya juga diperbaiki seperti saya
jelaskan tadi menghentikan rokok, menjauhi asap rokok juga mba
dan debu jadi diusahakan kondisi rumah selalu bersih dan selalu
menggunakan masker jika keluar rumah, ditambah perbanyak
minum air putih, perbanyak makanan yang bernutrisi, kurangi
makanan dengan lemak yang berlebihan seperti fast food ya mba,
dan juga bapaknya sering sering latihan napas bagusnya itu kalau
udaranya lagi bersih mba misalnya subuh-subuh dibawah pohon mba
kan sejuk tuh mba.
Anak pasien : ohiya pak nanti saya sampaikan,
Apoteker : iya mba, ada yang mau ditanyakan lagi mba?
Anak pasien : tidak ada pak, informasinya sudah cukup jelas.
Apoteker : ok mba, kalau begitu saya akhiri konseling ini mba obatnya bisa
dibayar dikasir depan ya mba. Terimakasi atas perhatiannya mba.
Semoga bapaknya lekas sembuh 
Anak pasien : baik pak. Terimakasih banyak pak.
Apoteker : iya sama-sama mba.

Anda mungkin juga menyukai